BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang keadaan taman penitipan anak Al-Wathaniyah Kelurahan Ipilo Kecamatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang keadaan taman penitipan anak Al-Wathaniyah Kelurahan Ipilo Kecamatan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Langkah awal penelitian ini adalah peneliti melakukan observasi langsung tentang keadaan taman penitipan anak Al-Wathaniyah Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, sehingga diperoleh data profil sekolah sebagai berikut; TPA Al-Wathaniyah yang beralamat di jalan Sultan Botutihe no. 40 yang terletak di kompleks Hypermart. TPA Al-Wathaniyah ini diresmikan pada tahun 2010, Lokasi TPA tersebut sangat strategis berada di pusat kota dan jumlah anak asuhan sebanyak 12 orang anak yang seluruhnya orang tua mereka pekerjaannya adalah pegawai, dan memiliki 3 orang pengasuh 3 orang pendidik dan memiliki tenaga medis yaitu kader posyandu kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur. TPA Al-Wathaniyah memiliki sarana yang cukup menunjang seperti memiliki ruang belajar, ruang makan, meja/kursi anak, tempat tidur, lemari, tape recorder dan alat di dalam ruangan (sentra permainan edukatif) maupun alat permainan penunjang di halaman, dan memiliki kamar mandi pendidik dan kamar mandi untuk anak. Di TPA Al-Wathaniyah untuk biaya pengasuhan dan pendidikan bagi anak di hitung secara perbulan sudah termasuk dengan seragam anak dan memiliki denda keterlambatan penjemputan dihitung perjam Rp.5000, karena di TPA Al- Wathaniyah anak mulai masuk dari pagi pukul sampai sore pukul dan syarat pendaftaran di TPA Al-Wathaniyah yaitu mengisi formulir pendaftaran,

2 menyerahkan fotocopi akta kelahiran, fotocopi buku nikah, dan pasphoto warna anak yang berukuran 3x4 (4 lembar). TPA Al-Wathaniyah memiliki visi dan misi yakni misinya untuk mengembangkan potensi yang positif pada anak untuk kemandirian, kecakapan dalam kehidupan sehari-hari agar tumbuh dan berkembang secara optimal sedangkan visinya adalah untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, kreatif, jujur dan bertanggung jawab dalam sepanjang hayat. Adapun yang menjadi tujuan lembaga TPA Al-Wathaniyah adalah untuk membantu para orang tua yang memiliki kegiatan ataupun urusan yang sangat padat sehingga tidak mampu mengurus buah hati mereka secara teratur, maka TPA Al-Wathaniyah siap untuk mewujudkannya dengan menerima anak-anak yang nantinya akan dititipkan kepada mereka dengan memberikan layanan yang terbaik bagi anak seperti, perhatian, pendidikan dan lain sebagainya, penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan. Daftar nama tenaga pegasuh dan pendidik di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo adalah sebagai berikut;

3 Tabel 4.1 Daftar Nama pengasuh dan pengelola yang ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. No Nama L/P Pendidikan Jabatan 1. Lilik Musrifah P SPGLB Pengelola 2. Yuyun Pou P SMA Pengasuh 3. Nolawanti Miu P SMA Pengasuh 4. Yolanda P SMA Pengasuh Sumber : Data di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo Deskripsi Hasil Wawancara Deskripsi tentang kegiatan layanan di tempat penitipan anak (TPA) Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kegiatan layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, untuk kepentingan ini maka peneliti menanyakan: 1. Bagaimana pengelolaan layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo? Berikut jawaban responden terkait dengan pengelolaan layanan di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo: Sebagai seorang pengelola maka pengelolaan layanan di sesuaikan dengan teknis pengelolaan TPA pada layanan pendidikan belum memiliki perencanaan pembelajaran. (WW,LM,PGLH/ 13/09/2013). Senada jawaban dari LM, bahwa Sebagai seorang pengelola maka pengelolaan layanan di sesuaikan dengan teknis pengelolaan TPA pada layanan pendidikan belum memiliki perencanaan pembelajaran.

4 Konsep yang sama tentang pengelolaan layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, juga dikemukakan oleh, Menurut saya sebagai pengasuh bahwa pengelolaan layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota gorontalo terutama pada layanan pendidikan masih belum terprogram karena pembelajaran belum mengarah pada RKH (Rencana Kegiatan Harian). (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring dengan hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai pengasuh bahwa pengelolaan layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota gorontalo terutama pada layanan pendidikan masih belum terprogram karena pembelajaran belum mengarah pada RKH (Rencana Kegiatan Harian). Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang pengelolaan layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, bahwa sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan : Bahwa menurut saya sebagai orangtua murid merasa pengelolaan layanan yang ada di TPA Al-Wathaniyah sudah baik karena seperti yang saya lihat langsung disaat saya mengantarkan anak saya setiap hari bahwa pengasuhan dan pendidikan di TPA Al-Wathaniyah sangat diutamakan bagi anak, walaupun pada layanan pendidikan masih belum terlalu mengarah pada pembelajaran yang sesungguhnya. (WW,SK /OT /17/09/2013). 2. Bagaimana alokasi waktu layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo? Berikut jawaban responden terkait dengan alokasi waktu layanan di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo : Alokasi waktu layanan di TPA Al-Wathaniyah yaitu terbagi atas 3 (tiga) yaitu penitipan anak ada yang seharian penuh (sebulan) pembayarannya Rp , ada yang setengah hari pembayarannya Rp , dan ada yang sewaktu-waktu yang dihitung perjam atau sekali-kali anak tersebut di titipkan yang pembayarannya 5000/jam dan jika ada anak yang akan dititipkan sampai beberapa hari oleh orangtuanya maka

5 dihitung perjam dan di luar ongkos makan bagi si pengasuh. (WW,LM/PGLH/ 13/09/2013). Seiring dengan hal tersebut, bahwa Alokasi waktu layanan di TPA Al- Wathaniyah yaitu terbagi atas 3 (tiga) yaitu penitipan anak ada yang seharian penuh (sebulan) pembayarannya Rp , ada yang setengah hari pembayarannya Rp , dan ada yang sewaktu-waktu yang dihitung perjam atau sekali-kali anak tersebut di titipkan yang pembayarannya 5000/jam dan jika ada anak yang akan dititipkan sampai beberapa hari oleh orangtuanya maka dihitung perjam dan di luar ongkos makan bagi si pengasuh. Konsep yang sama tentang dengan alokasi waktu layanan di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, juga dikemukakan oleh YP : Alokasi waktu layanan di TPA Al-Wathaniyah yaitu terbagi atas 3 (tiga) yaitu penitipan anak ada yang seharian penuh (sebulan) pembayarannya Rp , ada yang setengah hari pembayarannya Rp , dan ada yang sewaktu-waktu yang dihitung perjam atau sekali-kali anak tersebut di titipkan yang pembayarannya 5000/jam dan jika ada anak yang akan dititipkan sampai beberapa hari oleh orangtuanya maka dihitung perjam dan di luar ongkos makan bagi si pengasuh. (WW,YP/PGSH/ 16/09/2013). Seiring dengan hal di atas, bahwa Alokasi waktu layanan di TPA Al- Wathaniyah yaitu terbagi atas 3 (tiga) yaitu penitipan anak ada yang seharian penuh (sebulan) pembayarannya Rp , ada yang setengah hari pembayarannya Rp , dan ada yang sewaktu-waktu yang dihitung perjam atau sekali-kali anak tersebut di titipkan yang pembayarannya 5000/jam dan jika ada anak yang akan dititipkan sampai beberapa hari oleh orangtuanya maka dihitung perjam dan di luar ongkos makan bagi si pengasuh.

6 Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang alokasi waktu layanan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, bahwa sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Bahwa seperti yang saya ketahui sejak awal mendaftarkan anak saya di TPA Al-Wathaniyah alokasi waktu yang mereka gunakan ada terbagi 3 (tiga), tetapi saya hanya mengambil alokasi waktu yang sejak pagi sampai sore hari (Full Day Care). (WW,SK/OT/17/09/2013) Deskripsi tentang layanan pengasuhan Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pengasuhan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, untuk kepentingan ini maka peneliti menanyakan: 3. Aspek perkembangan apa saja yang ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo? Berikut jawaban responden terkait dengan aspek perkembangan yang ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo terdapat 5 aspek perkembangan yaitu fisik motorik, bahasa, NAM, SEK dan kognitif, (WW,LM/PGLH/13/09/2013). Seiring dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo terdapat 5 aspek perkembangan yaitu fisik motorik, bahasa, NAM, SEK dan kognitif. Konsep yang sama tentang aspek perkembangan yang ada di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, juga dikemukakan oleh; Menurut yang saya ketahui bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo terdapat 5 aspek perkembangan yaitu fisik motorik, bahasa, NAM, SEK dan kognitif. (WW,YP/PGSH/16/09/2013).

7 Seiring dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo terdapat 5 aspek perkembangan yaitu fisik motorik, bahasa, NAM, SEK dan kognitif. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang aspek perkembangan apa saja yag ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, bahwa saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Aspek perkembangan yang ada di TPA Al-Wathaniyah ada terdapat 5 (lima) aspek perkembagan yang dikembangkan dan di ajarkan pada anak didik. (WW,SK/OT/17/09/2013). 3. Apakah di TPA Al-Wathaniyah para pengasuhnya sudah memahami dasar pengasuhan, terampil melaksanakan dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak? Berikut jawaban responden terkait dengan para pengasuh yang ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo apakah sudah memahami dasar pengasuhan, terampil melaksanakan dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak, yang dikemukakan oleh : Pengasuh yang di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki dasar pengetahuan dari kegiatan diklat dan para pengasuhnya ataupun pendidiknya masih sementara mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo pada jurusan pendidikan anak usia dini (PAUD). (WW,LM/PGLH/ 13/09/2013). Senada dengan jawaban dari LM, dapat disimpulkan bahwa pengasuh yang di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki dasar pengetahuan dari kegiatan diklat dan para pengasuhnya ataupun pendidiknya masih sementara mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo pada jurusan pendidikan anak usia dini (PAUD).

8 Konsep yang sama tentang terkait para pengasuh yang ada di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo apakah sudah memahami dasar pengasuhan, terampil melaksanakan dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak, juga dikemukakan oleh; Menurut yang saya ketahui bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo terdapat 3 orang pengasuh/pendidik dan di antaranya sudah 2 orang pengasuh yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan dan 1 orang pengasuhnya lagi belum mengikuti kegiatan pelatihan karena mereka masih sibuk dengan perkuliahan. (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring dengan jawaban dari YP, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo terdapat 3 orang pengasuh / pendidik dan di antaranya sudah 2 orang pengasuh yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan dan 1 orang pengasuhnya lagi belum mengikuti kegiatan pelatihan karena mereka masih sibuk dengan perkuliahan. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang para pengasuh yang yang sudah memahami dasar pengasuhan, terampil melaksanakan pengasuhan dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak, maka saya sebagai salah satu dari orangtua murid yang, juga mengemukakan: Bahwa menurut saya para pengasuh yang ada di TPA Al- Wathaniyah sudah memahi dasar pengasuhan, terampil dalam melaksanakan pengasuhan contoh yang dekat pada anak saya mereka mengasuh dengan baik dan sangat terampil mengurus anak karena anak-anak kami diperlakukan seperti anak mereka sendiri. (WW,SK/OT/17/09/2013).

9 4. Bagaimana rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia anak di TPA Al-Wathaniyah? Berikut jawaban responden terkait dengan rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia anak di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia, yaitu 0-12 bulan: 1 orang: 2 bayi, bulan: 1 orang: 4 anak, bulan:1 orang: 8 anak serta bulan: 1 orang: 10 anak. (WW,LM/PGLH/13/09/2013). Senada dengan jawaban dari LM, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia, yaitu 0-12 bulan: 1 orang: 2 bayi, bulan: 1 orang: 4 anak, bulan:1 orang: 8 anak serta bulan: 1 orang: 10 anak. Konsep yang sama tentang terkait dengan rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia anak di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia, yaitu 0-12 bulan: 1 orang: 2 bayi, bulan: 1 orang: 4 anak, bulan:1 orang: 8 anak serta bulan: 1 orang: 10 anak. (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring jawaban dari YP, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia, yaitu 0-12 bulan: 1 orang: 2 bayi, bulan: 1 orang: 4 anak, bulan:1 orang: 8 anak serta bulan: 1 orang: 10 anak.

10 Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik yang sesuai dengan usia anak, bahwa saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Seperti yang saya ketahui sejak awal saya mendaftarkan anak saya bahwa rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik disesuaikan dengan usia contohnya jika 2 bayi terdapat yaitu 0-12 bulan: 1 orang: 2 bayi, bulan: 1 orang: 4 anak, bulan:1 orang: 8 anak serta bulan: 1 orang: 10 anak. (WW,SK/OT/17/09/2013). 5. Bagaimana layanan kesehatan dan gizi di TPA Al-Wathaniyah? Berikut jawaban responden terkait dengan layanan kesehatan dan gizi di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, yang dikemukakan oleh : Layanan kesehatan di laksanakan satu bulan satu kali yaitu penimbangan anak, mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemeriksaan gigi yaitu pemberian makanan tambahan pemberian vitamin. (WW,LM/PGLH/13/09/2013) Seiring dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan kesehatan di laksanakan satu bulan satu kali yaitu penimbangan anak, mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemeriksaan gigi yaitu pemberian makanan tambahan pemberian vitamin. Konsep yang sama tentang terkait layanan kesehatan dan gizi di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, yang dikemukakan oleh : Layanan kesehatan di laksanakan satu bulan satu kali yaitu penimbangan anak, mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemeriksaan gigi yaitu pemberian makanan tambahan pemberian vitamin. (WW,YP/PGSH/16/09/2013).

11 Seiring dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa Layanan kesehatan di laksanakan satu bulan satu kali yaitu penimbangan anak, mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemeriksaan gigi yaitu pemberian makanan tambahan pemberian vitamin. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang layanan kesehatan dan gizi di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, bahwa saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Bahwa layanan kesehatan gizi di TPA Al-Wathaniyah sangat diutamakan sekali dan mereka memiliki tenaga medis yaitu kader posyandu Kelurahan Ipilo, untuk melayani semua anak-anak yang dititipkan pada mereka, oleh karena itu saya sangat puas dengan semua layanan kesehatan dan gizi yang ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur (WW,SK/OT/17/09/2013) Deskripsi tentang sarana dan prasarana Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, untuk kepentingan ini maka peneliti menanyakan: 6. Di TPA Al-Wathaniyah apakah sudah memiliki sarana belajar? seperti gedung dan ruangan? Berikut jawaban responden terkait dengan apakah di TPA Al-Wathaniyah sudah memiliki gedung dan ruangan, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki gedung dan ruangan tersendiri sejak dari awal di bukanya TPA tersebut. (WW,LM/PGLH/13/09/2013). Senada jawaban dari LM, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki gedung dan ruangan tersendiri sejak dari awal di bukanya TPA tersebut.

12 Konsep yang sama tentang terkait apakah di TPA Al-Wathaniyah sudah memiliki gedung dan ruangan, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki gedung dan ruangan tersendiri sejak dari awal di bukanya TPA tersebut. (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki gedung dan ruangan tersendiri sejak dari awal di bukanya TPA tersebut. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang sarana belajar, gedung dan ruangan di TPA Al-Wathaniyah maka saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Menurut saya bahwa sesuai dengan saya ketahui bahwa di TPA Al- Wathaniyah sudah memiliki sarana belajar yang baik dan sangat memadai bagi anak seperti gedung dan ruangan. (WW,SK/OT/17/09/2013). 7. Apakah di TPA Al-Wathaniyah memiliki sarana permainan di dalam ruangan maupun di luar ruangan? Berikut jawaban responden terkait dengan apakah di TPA Al-Wathaniyah sudah memiliki sarana permainan di dalam dan di luar ruangan, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo belum memiliki banyak sarana permainan luar dan permainan di dalam ruangan. (WW,LM/PGLH/13/09/2013). Seiring dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo belum memiliki banyak sarana permainan luar dan permainan di dalam ruangan.

13 Konsep yang sama tentang terkait apakah di TPA Al-Wathaniyah sudah memiliki sarana permainan di dalam dan di luar ruangan, yang dikemukakan oleh: Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo belum memiliki banyak sarana permainan luar dan permainan di dalam ruangan. (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo belum memiliki banyak sarana permainan luar dan permainan di dalam ruangan. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang sarana permainan yang di dalam ruangan maupun di luar ruangan, bahwa saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Menurut saya sarana permainan didalam ruangan maupun diluar ruangan sudah ada walaupun terlihat baru sedikit saya sudah merasa puas dengan semua yang ada di TPA Al-Wathaniyah. (WW,SK/OT/17/09/2013) Deskripsi tentang administrasi Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana administrasi di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, untuk kepentingan ini maka peneliti menanyakan: 8. Apakah di TPA Al-Wathaniyah sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang akta kepemilikan/akta kerjasama/izin penggunaan bangunan dan izin operasional? Berikut jawaban responden terkait dengan kepemilikan izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kerjasama, izin penggunaan bangunan dan izin operasional, yang dikemukakan oleh : TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kepemilikan/akta kerjasama/izin operasional. (WW,LM/PGLH13/09/2013).

14 Seiring dengan hal di atas, dapat di simpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kepemilikan / akta kerjasama / izin operasional. Konsep yang sama tentang terkait dengan kepemilikan izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kerjasama, izin penggunaan bangunan dan izin operasional, yang dikemukakan oleh : TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kepemilikan / akta kerjasama / izin operasional. (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring dengan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kepemilikan / akta kerjasama / izin operasional. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang izin pendirian dari pejabat yang berwenang, akta kepemilikan / akta kerjasama / izin operasional. Maka saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Bahwa di TPA Al-Wathaniyah semuanya sudah lengkap seperti sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang memiliki akta kerjasama, memiliki izin penggunaan bangunan serta sudah ada pula izin operasionalnya, semua itu sudah dijelaskan oleh pengelola TPA kepada setiap orang tua murid yang sejak awal menitipkan anaknya agar orangtua merasa nyaman menitipkan anak mereka di TPA Al-Wathaniyah (WW,SK/OT/17/09/2013). 9. Apakah di TPA Al-Wathaniyah memiliki administrasi kelembagaan, administrasi anak administrasi keuangan. Berikut jawaban responden terkait dengan administrasi kelembagaan, administrasi anak dan administrasi keuangan, yang dikemukakan oleh :

15 Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki administrasi kelembagaan dan administrasi anak namun untuk administrasi keuangan di kelola oleh bendahara. (WW,LM/ PGLH/13/09/2013). Seiring dengan hal di atas, dapat di simpulkan bahwa Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki administrasi kelembagaan dan administrasi anak namun untuk administrasi keuangan di kelola oleh bendahara. Konsep yang sama tentang terkait dengan dengan administrasi kelembagaan, administrasi anak dan administrasi keuangan, yang dikemukakan oleh : Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki administrasi kelembagaan dan administrasi anak namun untuk administrasi keuangan di kelola oleh bendahara. (WW,YP/PGSH/16/09/2013). Seiring dengan hal di atas, dapat di simpulkan bahwa Di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo memiliki administrasi kelembagaan dan administrasi anak namun untuk administrasi keuangan di kelola oleh bendahara. Senada jawaban dari pengelola dan pengasuh tentang kepemilikan administrasi kelembangan administrasi anak dan administrasi keuangan. Maka saya sebagai salah seorang dari orang tua murid di TPA tersebut, juga mengemukakan: Bahwa menurut saya di TPA Al-Wathaniyah sudah memiliki administrasi sendiri seperti administrasi kelembangan, administrasi anak dan administrasi keuangan (WW,SK/OT/17/09/2013). Dari hasil yang dikemukakan oleh pengasuh, pengelola dan salah seorang dari orang tua murid, bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah sangat memuaskan. 4.2 Pembahasan

16 Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada pengasuh di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, diperoleh kesimpulan bahwa profil TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan pengasuh, pengelola dan salah seorang dari orang tua murid yang di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Pada aspek pengasuhannya, pendidikan,layanan kesehatan dan gizi, sarana dan prasarana dan administrasi sudah terbilang baik namun ada beberapa aspek yang belum terdokumentasi tapi pengelola, pengasuh dan pendidik di TPA Al-Wathaniyah berusaha untuk memperbaiki setiap kekurangan pada aspek yang belum terdokumentasi tersebut. Berdasarkan hasil wawancara pada pengelola, pegasuh dan salah seorang dari orang tua murid terkait dengan layanan pendidikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur mengarah pada 5 (lima) aspek pengembangan yakni sosial emosional, nilai-nilai moral, bahasa, fisik motorik dan kognitif. Namun, berdasarkan temuan yang ada bahwa pada layanan pendidikan belum memiliki perencanaan Pembelajaran. Menurut peneliti bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur layanan pendidikannys sudah berjalan dengan semestinya tetapi sesuai dengan temuan yang ada bahwa layanan pendidikan di TPA Al-Wathaniyah belum optimal. Berdasarkan hasil wawancara pada pengelola, pegasuh dan salah seorang dari orang tua murid terkait dengan layanan pengasuhan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengasuhan di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah sangat memuaskan dikarenakan memiliki pengasuh yang professional dalam

17 mengasuh anak, sudah sering mengikuti diklat tentang pengasuhan anak, dan lain sebagainya, dari rasio perbandingan antara pengasuh dan anak didik sudah sangat bagus untuk pembagiannya karena disesuaikan dengan umur anak menurut peneliti bahwa layanan pengasuhan di TPA Al-Wathaniyah sudah optimal. Hasil wawancara dari pengelola, pegasuh dan salah seorang dari orang tua murid terkait dengan layanan kesehatan dan gizi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan kesehatan dan gizi di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo di laksanakan satu bulan satu kali yaitu penimbangan anak, medeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemeriksaan gigi yaitu pemberian makanan tambahan dan pemberian vitamin, menurut peneliti di TPA Al- Wathaniyah Kecamatan Kota Timur layanan kesehatan gizi sudah terprogram dengan baik. Hasil wawancara dari pengelola, pegasuh dan salah seorang dari orang tua murid terkait dengan sarana dan prasarana maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana dan prasarana di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, sementara dari segi sarana untuk ruang belajar dan ruangan yang lainnya sudah sangat memuaskan, di TPA Al-Wathaniyah pula sudah memiliki sarana bermain baik permainan yang ada diluar ruangan maupun permainan yang ada di dalam ruangan, tetapi menurut peneliti bahwa sarana prasarana di TPA Al- Wathaniyah masih belum memiliki alat permainan luar. Hasil wawancara dari pengelola, pegasuh dan salah seorang dari orang tua murid terkait dengan administrasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi yang ada di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota

18 Gorontalo sudah sangat memadai contonya seperti semua izin baik izin operasional, sudah memiliki izin pendirian dari pejabat yang berwenang dan sudah memiliki akta kepemilikan tanah, menurut peneliti bahwa administrasi yang ada Di Taman Penitipan Anak (TPA) sudah baik. Dari seluruh uraian diatas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sudah memiliki profil yang baik dari segi layanan pengasuhan, layanan pendidikan, layanan kesehatan dan gizi, sarana dan prasarana serta administrasi sekolah. Menurut penulis sebuah lembaga Taman Penitipan Anak (TPA) memang seharusnya harus dapat memberikan yang terbaik bagi anak didik maupun bagi orang tua murid yang selalu menitipkan anak mereka, karena setiap orang tua sangat mengharapkan agar anak mereka di titipkan di tempat yang terbaik dan dapat dipercaya bagi anak mereka, tetapi menurut peneliti bahwa di TPA Al-Wathaniyah Kecamatan Kota Timur bahwa untuk layanan pengasuhan, layanan kesehatan gizi serta administrasi sudah optimal namaun dalam hal layanan pendidikan dan sarana prasarana masih belum optimal. Depdiknas (2003:81) mengartikan bahwa Taman Penitipan Anak (TPA) sebagai salah satu bentuk pendidikan anak dini usia pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak dini usia sejak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun dan anak yang memerlukan pengasuhan dan perlindungan ketika orangtuanya berhalangan.

19 Tempat penitipan anak (TPA) adalah fasilitas yang sangat berguna, terutama bagi para orangtua yang harus sering meninggalkan anak mereka yang masih kecil karena bekerja, namun tidak memiliki alternatif yang bagus untuk menitipkan anak (misalnya karena tidak ada anggota keluarga lain, tetangga yang bisa dipercaya atau tidak memiliki pengasuh). Tetapi, mungkin ada juga di antara anda yang berpikir untuk apa bayar mahal buat menitipkan anak di TPA. Untuk lebih jelasnya maka berikut ini penjelasan dari para ahli terkait dengan aspek-aspek yang diamati ; 1. Layanan Pendidikan Pada pengelolaan kegiatan layanan di taman penitipan anak (TPA) terdapat ruang lingkup kurikulum di taman penitipan anak (TPA), berikut ini menurut M. Hariwijaya dan Bertiani (2007:40-42), Kurikulum taman penitipan anak (TPA) mencakup seluruh aspek perkembangan anak, yakni: (1) Nilai agama dan moral, (2) Fisik, motorik kasar, motorik halus dan kesehatan fisik, (3) Kognitif: pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna, ukuran dan pola, konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf, (4) Bahasa: bahasa yang diterima dan didengar, bahasa untuk mengungkapkan hasil fikiran/perasaan, dan keaksaraan, (5) Sosial emosional. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum menu generik atau acuan lainnya yang sesuai. 2. Layanan Pengasuhan Menurut Daycare (1990 : 77-78) adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. daycare merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama

20 beberapa jam dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Dalam hal ini, pengertian daycare hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai pengganti asuhan orangtua. 3. Layanan Kesehatan dan Gizi Pada layanan kesehatan terdapat beberapa penjelasan sebagai berikut ; a).layanan kesehatan di TPA dilakukan secara langsung dan tidak langsung, b).layanan kesehatan langsung berupa pemeriksaan kesehatan anak yang dilakukan oleh tenaga medis secara berkala misalnya pemeriksaan gigi, pemberian vitamin A, penimbangan, imunisasi dan penanganan darurat. Dan pada layanan gizi di taman penitipan anak terdapat beberapa uraian seperti berikut ini; a). Layanan gizi dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang bagi anak di TPA, b). Layanan gizi dilakukan melalui pemberian makanan yang sehat dan bergizi tinggi, dengan memperhatikan variasi makanan, catatan kebutuhan dan sensitivitas jenis makanan untuk setiap anak, c). Sangat dianjurkan bagi para pengelola TPA untuk mengkonsulasikan menu gizi seimbang dengan petugas kesehatan gizi terdekat. M. Hariwijaya dan Bertiani (2007:45-46) 4. Sarana dan prasarana Salahsatu aspek yang harus mendapat perhatian utama dari setiap administrasi pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan seperti tempat belajar dan prasarana belajar. Adapun pada prasarana belajar terdapat gedung, ruangan, sarana belajar, dan alat permainan begitupun pada alat permainan terbagi menjadi alat permainan yang diluar ruangan dan alat permainan yang didalam ruangan. Depdiknas (2008:12-13).

21 5. Administrasi Menurut M. Solehhudin (1997:60), bahwa administrasi yang harus dilengkapi pada saat pendirian TPA, adalah mencakup: Administrasi kelembagaan; (1) Visi, misi, dan tujuan lembaga yang disusun oleh Pengelola dan Pemilik Yayasan; (2) Struktur Kepengurusan;(3) Surat-surat berharga: Izin Pendirian dari Pejabat yang Berwenang, Akta Kepemilikian/Akta Kerjasama/Izin Penggunaan Bangunan, Izin Operasional, dsb Administrasi ketenagaan.

BAB III SISTEM PENDIDIKAN PAUD AISYIYAH KASIHAN. kecamatan Kasihan Ibu Dra. Hj. Suhartati, bahwa hal yang mendasari didirikannya

BAB III SISTEM PENDIDIKAN PAUD AISYIYAH KASIHAN. kecamatan Kasihan Ibu Dra. Hj. Suhartati, bahwa hal yang mendasari didirikannya 40 BAB III SISTEM PENDIDIKAN PAUD AISYIYAH KASIHAN A. Sejarah Berdiri PAUD Aisyiyah Kasihan Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus pimpinan cabang Aisyiyah kecamatan Kasihan Ibu Dra. Hj. Suhartati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, pemerintah, melalui binbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah sepanjang hayat untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Profil menurut kamus bahasa Indonesia (2011:428) adalah pandangan,

BAB II KAJIAN TEORI. Profil menurut kamus bahasa Indonesia (2011:428) adalah pandangan, BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Profil Profil menurut kamus bahasa Indonesia (2011:428) adalah pandangan, gambaran, sketsa biografi, grafik atau ikthisar yang memberikan fakta tentang hal khusus. Sifat-sifat

Lebih terperinci

Taman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11

Taman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11 Taman Penitipan Anak Pertemuan 8-11 Dasar filsafah TPA Tempa (pemeliharaan kesehatan, peningkatan gizi, olahraga yang teratur) Asah (kondisi intelektual yang berkembang dan sehat) Asih (pendampingan dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)

PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) P a g e 1 PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) A. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) saat ini sudah mulai banyak

Lebih terperinci

STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN Klik untuk Print Simpan ke file Doc INSTRUMEN PEMETAAN MUTU NPSN : 69807426 Nama Satuan : TK MUSLIMAT NURUL ULUM 01 Status : 2 Jenis Satuan : PAUD Alamat : JL.JATI GROWONG RT 08 RW 02 Kabupaten/Kota :

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan

Lebih terperinci

Hak Anak. Pengarusutamaan Hak Anak

Hak Anak. Pengarusutamaan Hak Anak Hak Anak Pengarusutamaan Hak Anak Dasar Hukum Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor: 20 Tahun 2003; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem

Lebih terperinci

Ivan Susanto PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE

Ivan Susanto PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE 1 H a l a m a n PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE Bonus : Panduan daftar pertanyaan untuk orang tua yang hendak memasukan putra-putri mereka ke tempat penitipan anak Ivan Susanto SINOPSI

Lebih terperinci

PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN Ika Budi Maryatun, M.Pd

PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN Ika Budi Maryatun, M.Pd PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009 Ika Budi Maryatun, M.Pd PAUD FORMAL : TK/RA NONFORMAL : TPA & KB INFORMAL STANDAR PAUD 1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN 2. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju dan berkembangnya teknologi informasi dan globalisasi membuat pola hidup masyarakat di negara maju lambat laun mulai memasuki kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta tidak secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendidik anak sejak kecil merupakan pembangunan pondasi untuk masa depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh dan kuat. Pendidikan

Lebih terperinci

A. Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran AUD. 1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

A. Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran AUD. 1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran A. Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran AUD 1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran, dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keemasaan (golden age) sekaligus masa kritis dalam tahap kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. keemasaan (golden age) sekaligus masa kritis dalam tahap kehidupan manusia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasaan (golden age) sekaligus masa kritis dalam tahap kehidupan manusia dan yang menentukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR : 2 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR : 2 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR : 2 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Kurikulum & Program Daycare. Maulida Kurniasari UIN, 16 Juli 2014

Kurikulum & Program Daycare. Maulida Kurniasari UIN, 16 Juli 2014 Kurikulum & Program Daycare Maulida Kurniasari UIN, 16 Juli 2014 Daycare/Taman Penitipan Anak (TPA) Bentuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal untuk anak usia 0-6 tahun Memberikan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD ) RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD ) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN-PNF ) Komplek Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen Kemendikbud, Gedung F Lantai 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pos Paud Bina Mandiri awalnya bernama Pos Paud Samudera II yang berdiri sejak tanggal 04 Juli 2005.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan

PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan BAB I 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan membantu pemerintah dalan mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam hal ini khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua di era modern ini menemui tantangan yang berat dalam melaksanakan kewajiban utamanya yaitu mengurus dan mendidik buah hati mereka. Pasal 45 ayat

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS. Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah. Kamtini

PENERAPAN IPTEKS. Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah. Kamtini Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah Kamtini Abstrak Aktivitas perempuan bekerja di luar rumah sering menimbulkan berbagai persoalan, terutama dalam hal pengasuhan anak sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK RA YKUI BABAKSARI DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK RA YKUI BABAKSARI DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK R A YKUI LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK Nama Nomor Induk Alamat :. :. :.. DUKUN GRESIK www.raykuibabaksari.sch.id Alamat : Jl. Utara Bengawan Solo Desa Babaksari Gresik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN LEMBAGA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek berasal dari bahasa inggris intellect yang menurut Chaplin (dalam Asrori, 2007:36) diartikan

Lebih terperinci

RAGAM DAN INOVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA (Kajian terhadap Model-Model Pendidikan Anak Usia Dini)

RAGAM DAN INOVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA (Kajian terhadap Model-Model Pendidikan Anak Usia Dini) RAGAM DAN INOVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA (Kajian terhadap Model-Model Pendidikan Anak Usia Dini) M. Fadlillah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email: fadly_ok@yahoo.co.id Abstrak Beberapa

Lebih terperinci

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Laporan 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangann zaman menimbulkan kesulitan dalam setiap segi kehidupan manusia, termasuk perekonomian. Kesulitan ekonomi mengakibatkan biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses pendidikan yang berlangsung di Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Di samping itu pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) yang dikeluarkan oleh Pendidikan Nasional pada bab pendahuluan, mempunyai visi mewujudkan sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak prasekolah merupakan bentuk transisi perkembangan anak dari lingkungan keluarga kepada lingkungan sekolah. Masa transisi ini merupakan masa yang cukup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL A. Penerapan Metode Beyond Centers And Circles Time

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai kondisi pendidikan anak usia dini secara global.kemudian ditelaah menjadi lebih terfokus ke dalam fenomena-fenomena yang sedang dialami oleh lembaga-lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini Merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung disekolah sepanjang hayat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Menurut Notoatmodjo (2007: 42), efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang dimaksud Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum pada Undang-undang

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI dan PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD dan PNF ) Komplek Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, Gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang tertulis dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

Lebih terperinci

-3- Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN MEMUTUSKAN :

-3- Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN MEMUTUSKAN : BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar kekuatan spiritual keagamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibawa ke lingkungan kerja akan mengganggu kerja selain itu juga

BAB I PENDAHULUAN. dibawa ke lingkungan kerja akan mengganggu kerja selain itu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin mahalnya biaya hidup sekarang menuntut orang untuk lebih giat lagi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut manusia cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Dikatakan penting

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Peranan Taman Penitipan Anak Dharma Asih Medan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Dalam Pelayanan Anak Usia Dini

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Peranan Taman Penitipan Anak Dharma Asih Medan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Dalam Pelayanan Anak Usia Dini DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Peranan Taman Penitipan Anak Dharma Asih Medan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Dalam Pelayanan Anak Usia Dini No. responden.. Petunjuk Pengisian 1. Mohon dengan hormat bantuan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

INSTRUMEN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) INST-PAUD-2017 INSTRUMEN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Nama Lembaga :..................................... NPSN :..................................... Kabupaten/Kota :.....................................

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada jalur pendidikan formal. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU Kuswartiningsih 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kreativitas anak kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Deskripsi Proyek Judul : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini Plus Tempat Penitipan Anak - Baby Class / Bayi (0-1 tahun) - Toddler Class/ Balita (2-3 tahun) -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada masa itu anak sedang mengalami masa keemasan atau disebut dengan golden age. Seyogyanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah berkembang ditengah pesatnya kemajuan zaman. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : ANIK

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : GURU KELAS TK JENJANG PENDIDIKAN : TK

MATA PELAJARAN : GURU KELAS TK JENJANG PENDIDIKAN : TK MATA PELAJARAN : GURU KELAS TK JENJANG PENDIDIKAN : TK KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zamrud Khatulistiwa ini merdeka. Selama itu pula ibu pertiwi ini mengisi kemerdekaannya

BAB I PENDAHULUAN. Zamrud Khatulistiwa ini merdeka. Selama itu pula ibu pertiwi ini mengisi kemerdekaannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara de facto dan de yure, kurang lebih sudah 63 tahun, negara yang berjuluk Zamrud Khatulistiwa ini merdeka. Selama itu pula ibu pertiwi ini mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan usia dini merupakan masa yang sangat tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudatul Athfal (RA)/Bustanul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya sejak lahir. Bakat

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1. Berorientasi pada perkembangan anak 2. Berorientasi pada kebutuhan anak 3. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain 4. Lingkungan kondusif 5. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dan praktek yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Lembaga-lembaga pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dan praktek yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Lembaga-lembaga pemerintah BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pengasuhan anak-anak yang mengacu pada kebijakan pemerintah berkenaan dengan pemeliharaan dan pengasuhan anak. Secara lebih umum istilah ini, merujuk pada berbagai

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak

BAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak BAB I Pendahuluan A. Latar Belang Masalah Hasil penelitian di bidang neurologi oleh Osborn, White dan Bloom menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk.

Lebih terperinci

KAJIAN RISET BIDANG PERKEMBANGAN ANAK DI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA & KONSUMEN : KONTRIBUSI DALAM UPAYA MENDUKUNG PEMBENTUKAN KUALITAS ANAK DI INDONESIA

KAJIAN RISET BIDANG PERKEMBANGAN ANAK DI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA & KONSUMEN : KONTRIBUSI DALAM UPAYA MENDUKUNG PEMBENTUKAN KUALITAS ANAK DI INDONESIA KAJIAN RISET BIDANG PERKEMBANGAN ANAK DI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA & KONSUMEN : KONTRIBUSI DALAM UPAYA MENDUKUNG PEMBENTUKAN KUALITAS ANAK DI INDONESIA DR.IR. DWI HASTUTI, MSC. BAGIAN PERKEMBANGAN ANAK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA Gambar II.1 Keluarga ANAK PRIMA Anak merupakan tumpuan dan harapan Bangsa dan Negara. Sebagai generasi penerus, tentu membutuhkan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN DEMAK

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN DEMAK SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pendidikan diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa berperan menampilkan keunggulan potensi yang dimilikinya, yang kreatif, mandiri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PAUD FULLDAY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KELEMBAGAAN PROGRAM PAUD

PENGEMBANGAN MODEL PAUD FULLDAY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KELEMBAGAAN PROGRAM PAUD PENGEMBANGAN MODEL PAUD FULLDAY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KELEMBAGAAN PROGRAM PAUD Sugito dan Puji Yanti Fauziah PLS FIP UNY, sugito@uny.ac.id, pujiyanti@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si LATAR BELAKANG Untuk menyiapkan SDM berkualitas harus diawali sejak usia dini, bahkan sejak masa konsepsi dalam kandungan Pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar adalah kunci utama dari dunia pendidikan terutama disekolah-sekolah, dimana proses belajar-mengajar adalah intinya dan pendidikan harusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO Arlin Tatenge 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti PENDIDIKAN TPA & KB Martha Christianti Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS Tentang

Lebih terperinci

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA (Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar) Nur Ita Kusumastuti K8409045 Pendidikan Sosiologi Antropologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah Indonesia telah merencanakan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun menjadi 9 tahun, ini bertujuan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KHUSUS LORONG DI KOTA MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS 1 O L E H : N I N I N G S R I N I N G S I H, M. P D N I P. 1 3 2 3 1 6 9 3 0 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini Oleh: Lia Yuliana, M.Pd*) Pendahuluan Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai

Lebih terperinci