ANALISA PENGARUH ARUS LALU LINTAS TERHADAP EMISI GAS CO KENDARAAN BERMOTOR ( Studi Kasus : Jalan Pemuda Kota Padang) SKRIPSI. Oleh : ARAFAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

OP-030 Uji Validasi Program Caline4 terhadap Dispersi Gas NO2 dari Sektor Transportasi di Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK OPERASIONAL KENDARAAN RINGAN

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

STUDI TINGKAT KUALITAS UDARA PADA KAWASAN RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DI MAKASSAR

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)

ANALISA KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN. (Studi Kasus: Jalan Zainul Arifin Kota Malang)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis Kapasitas jalan, volume

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

SIMULASI MANAJEMEN LALU LINTAS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN JALAN RAYA JEMURSARI DAN JALAN MARGOREJO INDAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian membantu peneliti dalam langkah-langkah memperoleh

ANALISIS PENGARUH LALU LINTAS KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PELABUHAN TERHADAP MUTU UDARA AMBIEN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB III METODE PENELITIAN. udara di sekitarnya di jalan Balaraja Serang tepatnya antara pertigaan pasar

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

STUDI PENYARING EMISI PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN BRIKET ARANG BATOK KELAPA ABSTRAK

PENCEMARAN UDARA AKIBAT KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN P. H. H. MUSTOFA, BANDUNG. Grace Wibisana NRP : NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Analisa Bulan November Lokasi/Tahun Penelitian SO2 (µg/m 3 ) Pintu KIM 1 (2014) 37,45. Pintu KIM 1 (2015) 105,85

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

FAKTOR-FAKTOR FISIS YANG MEMPENGARUHI AKUMULASI NITROGEN MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA DI UDARA PEKANBARU

Elaeis Noviani R *, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Dasar Teori Karbon Monoksida (CO)

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960, Global Atmosphere Watch

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha di bidang kesehatan seperti di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

KONSENTRASI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

TUGAS AKHIR. Oleh REZA DARMA AL FARIZ PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

TUGAS AKHIR - RC

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

POLA SEBARAN OZON SEBAGAI POLUTAN SEKUNDER DI UDARA AMBIEN KAWASAN GAYA MOTOR JAKARTA UTARA

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No. 2

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN. Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

TUGAS AKHIR. Analisis Tingkat Pencemaran Udara Pada Kawasan Pemukiman Kota Makassar

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

Keywords : Indoor Air Pollution, Nitrogen Dioxide (NO₂), Parking Area

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH ARUS LALU LINTAS TERHADAP EMISI GAS CO KENDARAAN BERMOTOR ( Studi Kasus : Jalan Pemuda Kota Padang) SKRIPSI Oleh : ARAFAT 04172038 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2010

Abstrak Pemanasan global adalah semakin meninkatnya suhu bumi diakibatkan oleh pencemaran udara. Salah satu penyumbang pencemar udara adalah alat tranportsi, dari alat tranportasi persentase gas karbon monoksida (CO) sebesar 70% sebagai penyumbang pencemar udara juga merusak kesehatan berupa keracunan bila berada diatas batas baku mutu udara ambient. Survey dilakukan di jalan pemuda kota Padang pada saat hari cerah. Suevey lalu lintas dengan interval 15 menit selama 07.00-18.00 WIB, kemudian di konfersikan kesatuan Jam. Data kecepatan kendaraan diambil menggunakan alat Speed Gun. Pengambilan kadar Gas Karbon Monoksida (CO) lansung dilakukan di lokasi survaey dengan alat Inpinger, kemudian diolah di laboratorium untuk mendapatkan konsentrasi gas Karbon Monoksidanya. Volume lalu-lintas berbanding lurus terhada konsentrasi gas Karbon Monoksida( CO) yang ditunjukkan dari persamaan regresi linier Y=11,34 + 0,05X dengan R 2 = 0,302 yang artinya denagan pertambahan satu kendaraan bermotor akan bertambahnya konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) di udara. Distribusi volume lalu-lintas yang paling dominan adalah sepeda motor yang berkisar antara 32%-50% pada interval waktu survey. Sedangkan kecepatan lalu-lintas berbanding terbalik dengan konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) yang tunjukkan persamaan regresi linier Y=147,8 + (-0,970)Z dengan R 2 = 0,047 yang berarti dengan bertambahnya kecepatan akan lebih kecil konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) yang dihasilkan kendaraan bermotor. Dapat dibandingkan pada pukul 08.00-09.00 WIB dengan volume 1973kend/jam dan interval kecepatan 26-40 Km/jam dan pada pukul 17.00-18.00 WIB dengan volume 1984 kend/jam dan interval kecepatan 21-27 Km/jam. Perbandingan ini menghasil konsentrasi gas Karbon Monoksida 97,56 µg/nm 3 dan 121.3 µg/nm 3. Kata Kunci : Konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO), Volume lalu-lintas lalu-lintas, Kecepatan

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemanasan global yang sering dibicarakan saat sekarang ini dampaknya sudah mulai kita rasakan. Seperti perubahan cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu udara yang ekstrim dibeberapa negara di dunia. Di tingkat dunia telah dibuat terobosanterobosan untuk mengurangi penyebab dari pemanasan global itu sendiri. Salah satunya mengurangi polusi udara dengan membuat standar gas buang alat stransportasi seperti hasil KTT di Bali tentang pemamanasan global. Karna alat tranportasi salah satu penyumbang gas polutan yang besar ke udara. Sedangkan di Indonesia jumlah kepemilikan kendraan bermotor terus meningkat dari tahun ke tahun begitu pula di kota padang. Dengan keadaan yang demikian usaha untuk mengurangi polusi udara tentunya tidak tercapai. Maka diperlukan usaha untuk menganalisa dan mengontrol pengaruh konsentrasi gas buang di kota Padang. Gas buang yang mempunyai persentase yang besar adalah gas Karbon Monoksida (CO). Dengan menggunakan alat impingeer, dapat diketahui berapa konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) pada suatu ruas jalan tertentu. 1.2 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) sebagai gas yang memiliki persentase besar sebagai pencemar udara dan mengetahui seberapa besar pengaruh volume dan kecepatan arus lalu lintas terhadap gas emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor di ruas jalan Pemuda. Sedangkan manfaat yang di harapkan dari penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukan dan menambah pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan polusi udara oleh gas emisi kendraan bermotor. 1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang dibatasi tidak terlalu luas dan mempermudah memahami masalah serta mempermudah dalam pelaksanaan penelitian ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah volume dan kecepatan arus lalu-lintas pada ruas Jalan Pemuda, karena jalan pemuda berada pada pusat perdagaan. 2. Obyek penelitian adalah emisi gas buang kendraan bermotor yaitu berupa gas Karbon Monoksida (CO) karena berefek buruk pada pengguna jalan dan lingkungan sekitarnya. 3. Pengambilan Data berdasarkan survey lapangan langsung maupun pengolahan data hasil pengujian di laboratorium. 4. Survey dalakukan pada jalan satu arah.

5. Pengambilan data dilakukan pukul 07.00 18.00 WIB dan diambil per 15 menit. 6. Data diambil bukan pada hari tertentu tapi pada saat cuaca cerah karna data hanya bisa diambil pada hari cerah selama waktu penelitan buakan setelah atau sedang hujan. 1.4 Perumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diajukan adalah : 1. Bagaimana pengaruh volume lalu-litas terhadap konsentrasi gas buang berupa gas Karbon Monoksida (CO) yang ditimbulkan oleh kendraan bermotor pada ruas jalan Pemuda. 2. Bagaimana pengaruh kecepatan arus lalu-lintas terhadap konsentrasi gas buang berupa gas Karbon Monoksida (CO) yang ditimbulkan oleh kendraan bermotor pada ruas jalan Pemuda. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk menghasilkan penulisan yang baik dan terarah maka penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab yang akan membahas hal-hal sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Meliputi latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan tentang studi kepustakaan dan landasan teori. BAB III Metodologi Penelitian Berisikan langkah-langkah kerja dan metoda yang digunakan. BAB IV Prosedur dan Hasil Kerja Dalam bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan dan pemaparan hasil survei. BAB V Analisa dan Pembahasan Menguraikan pembahasan dari hasil penelitian. BAB VI Penutup Berisi kesimpulan penelitian dan saran.

BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Nilai konsentrasi gas Karbon Monoksida (CO) tertinggi 157,86 µg/nm 3 dan nilai konsentrasi Karbon Monoksida (CO) terendah 93,04 µg/nm 3. Jam puncak terjadi pada pukul 16.00-17.00 dimana terjadi volume puncak, kecepatan rendah dan konsentrasi Karbon Dioksida tertinngi. Dari hasil analisa dan pembahasan volume lalu-lintas berbanding lurus terhadap konsentasi gas Karbon Monoksida (CO) dan berbanding terbalik dengan penambahan kecepatan lalu-lintas yang tunjukkan oleh Model berikut ini. Y = 11,34 + 0,05 X untuk Model volume lalu-litas terhadap konsentrasi gas CO dengan R 2 =0,302 Y = 147,8 + (-0,970)Z untuk Model kecepatan lalulintas terhadap konsentrsai gas CO dengan R 2 =0,047

DAFTAR PUSTAKA Arifin, 1989. Dasar Klimatologi dan Pencemaran Lingkungan. Universitas Brawijaya.Malang. Bagus, I Gusti WK. 2002. Alat Penurun Emisi Gas Buang Pada Motor, Mobil, Motor Tempel Dan Mesin Pembakaran Tak Bergerak. Tugas Akhir Program S-1, Universitas Udayana. Bali. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum RI. Jakarta. Gratimah, RD. Guti. 2009. Analisis Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas CO Antropogenik. Universitas Sumatra Utara. Medan. Hobbs, F.D. 1995. Journal of Tranportation Engineering. US Ilyas, M. 2004. Mengatasi Emisi Melalui Perencanaan Sistem Transportasi Perkotaan dan Kebijakan Pengendaliannya. Makalah Pribadi Pengantar Kefalsafah Sains, Institut Pertanian Bogor. Bogor Menteri Perhubungan RI. 2006. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas Di Jalan. http: www.hubdat.web.id/peraturan/km14tahun 2006.pdf Peraturan pemerintah No. 41 tahun 1999. Penendalian pencemaran udara. http//www.peraturan pemerintah no 41 tahun 1999.pdf. Srikandi, Firdiez.1999. Polusi Air dan Udara. Kanisius.Yogyakarta Standar Nasional Indonesia. 2005. Udara Ambien : Cara Uji Kadar Oksidan Dengan Metoda Neutral Buffer Kalium Iodida (NKBI) Menggunakan Spektrofotometer. Jakarta. Transportation Research Board, National Research Council. 1994. Highway Capacity Manual. Washington DC. Wardana, Wisnu Arya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Edisi Revisi Andi. Yogyakarta. Yuliastuti, Ambar. 2008. Estimasi Sebaran Keruangan Emisi Gas Buang Kendraan Bermotor Dikota Semarang. Tugas Akhir Program S-1, Universitas Diponegoro. Semarang.