30 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dungingi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Gorontalo. Jl Palma, Kecematan 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 dalam waktu ± 3 bulan. 3.2 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan rancangan Posttest-Only Control Group Desain (Sugiyono.2010: 112), dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1. Desain Penelitian Kelas Perlakuan Post Tes Kelas Eksperimen X 1 O 1 Kelas Kontrol X 2 O 2
31 Keterangan : X 1 : Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual X 2 : Pembelajaran dengan menggunakan model konvensional O 1 : Tes akhir (Post test) untuk kelas yang diberikan perlakuan dengan pendekatan kontekstual O 2 : Tes akhir (Post test) untuk kelas yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvesional 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiantan yang menpunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. (Sugiyono 2010: 61). 3.3.1 Variabel Bebas (Independen) Menurut Sugiyono (2010: 61) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berupa perlakuan pembelajaran. Untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran kontekstual dan kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional. 3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat menurut Sugiyono (2010: 61) merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Relasi dan fungsi untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Gorontalo.
32 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010: 117) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Gorontalo. Tabel 3.2 Rincian masing-masing siswa ditiap kelas Banyak Kelas VIII 1 VIII 2 VIII 3 VIII 4 32 siswa 34 siswa 29 siswa 30 siswa 3.4.2 Sampel Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari junlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Simple random sampling, dengan Tahapan sebagai berikut: Pada Tahap I,
33 Melakukan undian secara acak dari semua kelas VIII SMP Negeri 10 Gorontalo yang diketahui untuk menetapkan 2 kelas yang tujuannya untuk menentukan kelas yang dikenai perlakuan. Pada tahap II, Melakukan undian secara acak lagi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual (eksperimen) dan kelas tanpa menggunakan pendekatan kontekstual (kontrol). 3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instruman Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi Relasi dan Fungsi dengan melalui pendekatan kontekstual. Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis matematika di peroleh dengan menggunakan instrumen tes yang berbentuk uraian (esay). Maka tes tersebut sebelum diberikan kelapangan akan dilakukan validitas instrumen yaitu : a. Validasi konten yaitu validasi yang digunakan untuk melihat konsep para ahli yang bertujuan untuk memperbaiki instrumen yang digunakan serta melihat kesesuaian antara indikator yang akan diukur dengan tes yang dibuat. b. Validasi empirik yaitu validasi yang bertujuan untuk melakukan uji coba di lapangan untuk mendapatkan butir instrumen yang valid.
34 3.5.2 Instrumen Penelitian Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu tes dalam bentuk essay. Instrumen pengukuran kemampuan berpikir kritis ini disusun berdasarkan definisi konseptual dari kemampuan berpikir kritis dan dilanjutkan dengan pembuatan kisikisi tes kemampuan berpikir kritis yang memuat indikator kemampuan berpikir kritis. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan berpikir kritis yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika, khususnya pada materi Relasi dan Fungsi. a. Defenisi Konseptual Berpikir kritis adalah Suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang serta mampu terampil didalam memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesakan, dan/atau mengevaluasi berbagai informasi yang dia kumpulkan atau yang dia ambil dari pengalaman, dari pengamatan (observasi), dari refleksi yang dilakukannya, dari penalaran, atau dari komunikasi yang dilakukan. b. Definisi Operasional Kemampuan berpikir kritis matematika adalah total skor yang diperoleh siswa yang melalui tes, pada materi Relasi dan Fungsi dengan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu: Memahami, Mensintesis, Menganalisis, dan mengevaluasi.
35 c. Kisi-kisi instrumen kemampuan berpikir kritis Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar : 1.3 Memahami Relasi dan Fungsi Tabel 3.3 Kisi-kisi instruman kemampuan berpikir kritis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 1. Kemampuan memahami 2. Kemampuan Menganalisis 3. Kemampuan mensintesis 4. Kemampuan mengevaluasi Indikator Materi 1. Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi. 2. Menyatakan suatu fungsi dan notasi 3. Menghitung nilai fungsi 4. Menetukan bentuk fungsi 5. Menyusun tabel pasangan nilai peubah dengan nilai fungsi 6. Menggambar grafik Butir Soal 1,2,3 4 5,6 7 8 1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Untuk menguji tingkat validitas digunakan uji korelasi product moment sebagai berikut.
36 ( Arikunto 2013: 213) Keterangan: = Koefisien korelasi product moment = Jumlah Skor untuk setiap item = Jumlah Skor total untuk keseluruhan item N = responden Jumlah Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung > r tabel, maka butir soal dinyatakan valid, dalam keadaan lain butir soal dinyatakan tidak valid (Invalid). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Rumus yang digunakan adalah rumus Koefisien Alpha yaitu: Keterangan: (Arikunto 2013: 239) k = reliabilitas tes = jumlah butir soal = varians butir soal = varians skor total
37 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Menurut Sugiyono (2011: 147) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. dalam analisis deskriptif data mentah yang dipeoleh akan diolah pada tabel distribusi frekuensi data kelompok kemudian dihitung rata-rata (mean), nilai tengah dari data (median), data yang sering muncul (modus). Kemudian analisis inferensial digunakan untuk hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti. Menurut Sugiono (2011: 148) analisis inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Maka dalam pengujian hipotesis penelitian akan diuji dengan menggunakan uji-t dua sampel bebas dengan kriteria sebagai berikut: Jika t tabel t hitung maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, dan dk = (n 1 + n 2 2) pada taraf nyata α = 0,05. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. 3.6.1 Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah hasil data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak, maka digunakan pengujian statistik dengan menggunakan uji lilefors (Sudjana, 2005: 466) dengan prosedur sebagai berikut:
38 H o = data skor tes kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. H 1 = data skor tes kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribisi normal. Kriteria pengujian normalitas data ini adalah jika L hitung L tabel maka hipotesis di terima. Sebaliknya, jika L hitung L tabel maka hipotesis di tolak dengan taraf signifikan yang dipilih dan L tabel yang diperoleh dari nilai kritis L untuk Uji Lilliefors. 3.6.2 Uji Homogenitas Data Pengujian homogenitas dalam penelitian ini yaitu uji homogenitas varians skor kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang dalam pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dan pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran. Untuk menguji homogenitas maka perlu menggunakan uji F. Kriteria pengujian homogenitas data ini adalah jika nilai F hitung F tabel pada taraf nyata α yang di pilih dengan derajat kebebasan (dk) pembilang = n-1, dan derajat kebebasan penyebut = n-1 maka data homogen.
39 3.5 Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis dapat diterima, perlu diadakan pengujian dengan menggunakan hipotesis statistiknya: Sugiyono (2011: 68) Hipotesis statistika yang digunakan: Keterangan : Ho : Hipotesis Nol H1 : Hipotesis Alternatif : Kurang dari sama dengan > : Lebih dari µa : Rata-rata kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual µb : Rata-rata kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.