PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tahun 2015 menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand - Food Division

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara dengan konsumsi ikan sebesar 34 kilogram per

PENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi Telur dan Daging Broiler pada Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009

PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dari suatu makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Kekayaan dan keragaman sumber daya laut tersebut telah

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN dari RUMPUT LAUT CAMPURAN dan. Disusun Oleh : Linda Rusdiana Purnama Sari I Mada Puspa Indah I

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN. makanan tradisional yang sangat beragam. Makanan tradisional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia diperkirakan sebesar 5.8 juta km 2 dengan garis pantai terpanjang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mengkonsumsi makanan sebagai kebutuhan pokok untuk

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

1. PENDAHULUAN Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari, meliputi penjualan barang maupun jasa. Namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 adalah segala. yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi

I. PENDAHULUAN. potensi sumber daya alam yang besar untuk dikembangkan terutama dalam

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging nasional sekitar ton per tahun, namun belum

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas tersebut tubuh kita membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

I. PENDAHULUAN Sejak diberlakukan Hukum Laut Internasional pada tahun 1982, luas laut

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

PENDAHULUAN. Telur ayam merupakan jenis makanan bergizi yang popular dikalangan

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Usus sapi merupakan bagian dalam hewan (jeroan) sapi yang dapat. digunakan sebagai sumber bahan makanan hewani. Sebagian masyarakat

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

PENDAHULUAN. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang dikenal

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat. pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi.

BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. menghadapi krisis ekonomi di Indonesia. Salah satu sub sektor dalam pertanian

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis udang

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

I. PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

I. PENDAHULUAN. mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut (Putra et. al., 2015). Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan sumber energi dan nutrisi yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Persediaan makanan manusia didapat dengan cara bertani, berkebun, berternak bahkan mencari ikan di laut. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Dan setiap kandungan gizi mempunyai fungsi yang berbeda yang diolah oleh tubuh makhluk hidup. Protein, karbohidrat, dan lemak adalah contoh gizi yang didapat dari makanan. Karbohidrat merupakan sumber tenaga manusia sehari-hari. Jagung, beras, dan ketela merupakan contoh makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang berguna bagi tubuh ketika membutuhkan energi. Sedangkan protein dimanfaatkan oleh tubuh untuk perkembangan otak dan tubuh. Daging Ayam mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Protein yang terdapat di dalam daging ayam berupa asam amino. Asam amino sendiri berfungsi untuk membangun otot di dalam tubuh. Kemudian, di dalam 100 gram daging ayam terdapat kandungan 18 gram protein. Selain itu, daging ayam juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang sangat banyak. Kandungan tersebut dapat melengkapi asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Terdapat dua jenis ayam yang dagingnya dapat dikonsumsi, yaitu daging ayam ras dan ayam buras. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2011-2014, perkembangan konsumsi daging ayam ras per kapita masyarakat Indonesia cenderung terus meningkat sebesar 2,27% per tahun, sedangkan untuk konsumsi daging ayam buras pada periode tersebut mengalami penurunan rata-rata 3,93% per tahun. Peningkatan terbesar untuk daging ayam ras dan buras pada tahun 2014. Peningkatan konsumsi daging ayam nasional didukung pertumbuhan jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat yang cenderung meningkat. Berikut merupakan tabel 1

2 yang menunjukkan perkembangan konsumsi daging ayam dunia di 10 Negara Sentra Konsumsi tahun 2011-2015. Tabel 1.1 Perkembangan Konsumsi Daging Ayam Dunia di 10 Negara Sentra Konsumsi Tahun 2011-2015 No. Negara Konsumsi/Tahun (juta ton) 2011 2012 2013 2014 2015 Ratarata 1. Amerika 13,660 13,345 13,691 14,034 14,974 13,941 Serikat 2. China 13,016 13,543 13,174 12,910 12,895 13,108 3. Brazil 9,422 9,139 8,829 9,137 9,351 9,176 4. Mexico 3,474 3,568 3,582 3,693 3,766 3,617 5. Russia 3,013 3,356 3,520 3,658 3,680 3,445 6. India 2,891 3,156 3,445 3,716 3,888 3,419 7. Jepang 2,105 2,214 2,209 2,218 2,240 2,197 8. Argentina 1,556 1,723 1,729 1,773 1,826 1,721 9. Afrika 1,653 1,726 1,731 1,727 1,755 1,718 Selatan 10. Indonesia 1,515 1,540 1,565 1,565 1,625 1,559 Sumber: USDA, 2016 Walaupun terlihat peningkatan konsumsi daging ayam nasional, namun konsumsi daging ayam nasional dibandingkan dengan negara-negara lain masih tergolong rendah. Dalam lima tahun terakhir (2011-2015), konsumsi daging ayam nasional rata-rata hanya sebesar 1,56juta ton per tahun. Sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat menduduki nomor 1 tingkat konsumsi daging ayam sebesar 13,9juta ton per tahun. Afrika Selatan dan Jepang pun masih berada di atas Indonesia dengan konsumsi daging ayam rata-rata sebesar 1,7juta ton per tahun dan 2,2juta ton per tahun. Dengan keadaan tersebut perlu adanya pengembangan dan peningkatan konsumsi daging ayam bagi masyarakat Indonesia. Upaya peningkatan konsumsi daging ayam dapat diperoleh melalui pengolahan produksi ayam yang dikemas dengan baik dan mudah untuk dikonsumsi dalam bentuk makanan olahan beku (frozen food). Produk makanan olahan beku terbagi dalam dua jenis kategori, yaitu meal dan snack. Beberapa produk makanan olahan beku yang termasuk dalam kategori meal antara lain chicken nugget,

3 sosis ayam, chicken karage, dan chicken wings. Sedangkan yang termasuk ke dalam kategori snack antara lain dim sum dan lumpia. Chicken nugget merupakan varian dari daging ayam pertama dibandingkan dengan chicken karage, chicken wings, sosis ayam, serta daging ayam olahan lainnya. Bahan baku utama dalam pembuatan chicken nugget adalah daging ayam (bagian dada dan paha, tanpa tulang dan kulit) serta bumbu yang umumnya terdiri dari garam dan rempah-rempah. Produk chicken nugget ini dapat ditemui di pasar modern/supermarket seperti Carrefour, Hypermart, Giant, serta berbagai retail lainnya seperti Alfamart juga Indomaret; dan sebagian kecil melalui pasar tradisional. Peluang pasar produk chicken nugget saat ini masih terbuka lebar dan cenderung semakin berkembang. Hal itu dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perkotaan, dimana konsumen memprioritaskan kepraktisan dan kehigienisan dalam penyajian makanan. Pertumbuhan produksi makanan seperti chicken nugget terus meningkat pada setiap tahunnya. Keadaan ini menunjukkan adanya peluang yang baik dalam sektor tersebut. Banyaknya produsen chicken nugget seperti PT. Bellfoods Indonesia, PT. Charoen Phokphand Indonesia, dan PT. So Good Food Manufacturing menjadikan adanya persaingan dalam penjualan produk chicken nugget. Dalam menjaga pangsa pasar, produsen chicken nugget harus bisa bersaing dengan beberapa produsen chicken nugget lainnya. Pihak produsen chicken nugget, harus mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap produk chicken nugget yang ditawarkannya. Dengan mengetahui perilaku konsumen, maka pihak produsen mendapatkan masukan untuk meningkatkan strategi pemasaran. Beberapa unsur dari strategi pemasaran terdiri dari bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan tempat. Selain itu pula faktor pribadi konsumen seperti tingkat pendapatan, usia dan jumlah anggota keluarga mempengaruhi pembelian konsumen chicken nugget. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh bauran pemasaran, pendapatan,

4 usia dan jumlah anggota keluarga terhadap keputusan pembelian chicken nugget di pasar modern Surakarta. B. Rumusan Masalah Perubahan gaya hidup masyarakat yang menghendaki gaya hidup yang serba cepat, kemudahan memasak dan rasa yang lezat yang dimiliki oleh chicken nugget menyebabkan produk ini banyak disukai oleh anak-anak terutama di kota besar. Ini didukung oleh banyaknya perusahaan yang memproduksi chicken nugget dengan berbagai macam merek produk, harga yang beragam dan promosi yang menarik. Fenomena ini membuat persaingan yang ketat diantara produsen chicken nugget. Banyaknya produsen yang menghasilkan chicken nugget menyebabkan konsumen menjadi lebih bebas memilih produk chicken nugget yang akan dikonsumsinya. Sangat penting bagi produsen untuk memperhatikan faktorfaktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk. Salah satu faktor pertimbangan konsumen dalam memilih produk chicken nugget yaitu dengan mempertimbangkan faktor produk tersebut. Produk ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, yang di dalamnya termasuk daya tahan, ketidaktergantungan pada produk lain atau komponen lain, eksklusivitas, kenyamanan, wujud luar (bentuk, warna, pembungkus, dan sebagainya). Selain itu, harga juga mempunyai pengaruh dengan keputusan untuk membeli karena apabila konsumen sudah mempertimbangkan kualitas, namun tidak mampu untuk membeli, maka tidak terjadi adanya pembelian terhadap produk tersebut. Promosi dilakukan sebagai pengenalan terhadap produk yang ditawarkan. Banyak sekali jenis promosi yang diberikan kepada konsumen agar konsumen tertarik dan pada akhirnya konsumen akan memutuskan untuk membeli. Tempat pembelian juga mempengaruhi, dimana tempat dengan akses yang lebih cepat, akan membuat konsumen lebih memilih untuk melakukan pembelian di tempat tersebut. Faktor-faktor pribadi seperti tingkat pendapatan, usia dan jumlah anggota keluarga juga dapat menjadi pertimbangan dalam membeli chicken nugget.

5 Tingkat pendapatan berpengaruh kepada daya beli konsumen, dimana dengan tingkat pendapatan yang tinggi, daya belinya pun tinggi dan positif melakukan pembelian. Faktor usia juga mempengaruhi pola konsumsi seseorang, dimana pola konsumsi orang dewasa akan berbeda dengan konsumsi anak-anak. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi pembelian, karena seluruh anggota keluarga tersebut harus terpenuhi kebutuhannya, sehingga konsumen akan mempertimbangkan hal tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini akan membahas beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh produk, harga, promosi, tempat, pendapatan, usia dan jumlah anggota keluarga terhadap keputusan pembelian chicken nugget di Pasar Modern Surakarta? 2. Variabel apakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen chicken nugget di Pasar Modern Surakarta? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh produk, harga, promosi, tempat, pendapatan, usia dan jumlah anggota keluarga terhadap keputusan pembelian chicken nugget di Pasar Modern Surakarta. 2. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen chicken nugget di Pasar Modern Surakarta. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan topik penelitian ini serta sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi produsen dan retailer, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

6 keputusan pembelian produk oleh konsumen sehingga dapat dijadikan dasar dalam strategi pemasaran. 3. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pemasaran sektor agribisnis di Indonesia agar dapat bersaing dengan pihak asing. 4. Bagi pihak lain, sebagai bahan informasi dan referensi dalam penelitian yang sejenis maupun penelitian selanjutnya.