BAB I PENDAHULUAN. sebagai gerakan dakwah Islam, amal ma ruf nahī munkar. K.H Ahmad

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber dari Al-Qur an dan Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mobile terdapat adanya banyak fasilitas, antara lain pengaksesan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam bersumber pada Al-Qur an dan As-Sunah. Maksud dan tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

MODEL PENELITIAN AGAMA

BISYRON MUHTAR NBM SEKRETARIS PWM JATENG

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB III PENDIDIKAN KEMUHAMMADIYAHAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH. saw, yang kemudian mendapatkan ya nisbiyah (یة) yang berarti

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN KADER (PRESEPSI ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH)

BAB 1 PENDAHULUAN. Muhammadiyah berasal dari bahasa arab Muhammad, yaitu nama Nabi dan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda

BAB I PENDAHULUAN Indonesia berada pada kategori Pembangunan Manusia Menengah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

PERAN CABANG MUHAMMADIYAH TULUNG KLATEN DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TULUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional, yang sesuai dengan kebutuhan

RIDWAN NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

Assalamualaikum Wr. Wb

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. amr ma ruf nahi munkar, dakwah berarti menyampaikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam, baik yang dilakukan oleh perorangan, maupun oleh kelompok atau

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: Dian Indriyani NIM: G NIRM: 11/X/02.2.1/0885

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan judul Pendidikan Islam Berwawasan kebangsaan menurut perspektif KH.

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan 1. Mulyasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Wali Sanga. Wali Sanga

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segala dimensi. Sebagai sebuah bangsa dengan warisan budaya yang

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

BAB V PENUTUP Kesimpulan

PENGARUH PEMAHAMAN AJARAN ISLAM DAN KONSEP DIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2007 / 2008

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

Pendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

M A K A L A H PENDIDIKAN AGAMA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci

FORUM SILATURRAHIM PONDOK PESANTREN ( FSPP )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa agama yang diakui oleh negara,

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB V PEMBAHASAN. menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran tipe ini

ن أ ح س ن ق و لا م من د ع ا إ ل ى الل ه و ع م ل ص ال ح ا و ق ال إ ن ن ي م ن ال م س ل م ين و م. Menempuh Jalan Dakwah

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

UPAYA SISTEMATISASI DAKWAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH / AISYIYAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB V KESIMPULAN. sekularisasi dari istilah sosiologis merupakan menduniawikan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi persyarikatan dikenal sebagai gerakan dakwah Islam, amal ma ruf nahī munkar. K.H Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah sudah meletakkan strategi dasar perjuanganya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma ruf nahī munkar dengan masyarakat sebagai medan perjuangannya. 2 Gerakan dakwah Islam yang demikian sudah menjadi salah satu ciri yang telah melekat dalam jati diri Muhammadiyah semenjak awal kelahirannya. Muhammadiyah terlihat sebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta pendalaman nilai nilai Islam dan memiliki kepedulian yang besar terhadap penerasi kristen di Indonesia. 3 Gerakan dakwah Muhammadiyah ini pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari misi yang telah dibawa Rasulullah Muhammad Saw, yaitu menjadikan Islam sebagai agama yang raḥmatan lil alamīn. 4 Seiring dengan perkembangan Muhammadiyah yang semakin pesat, Muhammadiyah 2 Alwi Shihab dalam Islam Inklusif, Lihat Drs. H Musthafa Kamal Pasha B.Ed & Drs. H. Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: Pustaka SM, 2009), hlm. 136. 3 Ibid 4 Quraish Shihab menjelaskan dalam tafsirnya bahwa Islam rahmatal lil alamīn ialah agama Islam yang dibawa oleh pembawa rahmat yaitu Muhammad Saw, yang menjadikan sikap, ucapan, perbuatan sebagai rahmat bagi alam, yaitu sekumpulan jenis makhluk Allah yang hidup yang mana dengan rahmat itulah maka akan terpenuhi hajat batin manusia untuk meraih ketentraman, ketengangan, serta pengakuan atas wujud, hak, bakat dan firahnya. Lihat dalam Quraish Shihab, Tafsir AL Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur an. (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 519 520 1

2 memiliki tujuan dalam gerakan dakwahnya seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya. 5 Dalam upaya menanamkan nilai nilai pendidikan dari ajaran agama Islam, maka diperlukan berbagai pendekatan dan strategi dakwah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, Muhammadiyah dianggap perlu dalam hal pemekaran dan pengembangan dalam wawasan pemikiran keislaman, baik dalam hal menyangkut strategi maupun substansi dakwah itu sendiri. Perlunya pengembangan wawasan pemikiran keislaman ini tidak sekedar karena kelatahan, tetapi didorong semata mata oleh tuntutan zaman yang demikian adanya yang sudah memasuki era pluralisme keagamaan dan budaya, serta era globalisasi ilmu pengetahuan. 6 Strategi dakwah kultural menjadi pilihan sebagai media atau alat bagi Muhammadiyah dalam menanamkan nilai nilai pendidikan Islam pada masyarakat. Strategi ini merupakan suatu pendekatan yang memiliki kaidah kearifan dalam memahami realitas masyarakat, dimana proses dakwah dilakukan secara arif, terbuka, dialogis, bijaksana dan manusiawi. Strategi dakwah kultural yang dimiliki Muhammadiyah ini juga memiliki kelebihan tersendiri dengan dakwah secara umum yang juga mengupayakan 5 H. M. Jindar Tamimy menjelaskan tentang konsep masyarakat Islam yang sebenar benarnya yaitu suatu masyarakat dimana keutamaan, kesejahteraan dan kebahagiaan luas merata. Masyarakat semacam ini ialah merupakan rahmat Allah bagi seluruh alam, yang akan menjamin sepenuhnya keadilan, persamaan, keamanan, keselamatan, dan kebebasan bagi semua anggotanya. Lihat Rosyad Sholeh, Manajemen Dakwah Muhammadiyah. (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010), hlm 44 6 H. Amin Abdullah, Dinamika Islam Kultural: Pemetaan atas Wacana Keislaman Kontemporer, (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 111.

3 penyesuaian dakwah dalam konteks kemajuan zaman dan teknologi. Fokus utama yang ingin diwujudkan melalui strategi ini ialah pada penyadaran iman sehingga masyarakat bersedia menerima dan memenuhi seluruh ajaran dari nilai nilai Islam itu sendiri. Nilai nilai pendidikan Islam yang dimaksudkan yaitu meliputi nilai aqidah, nilai ibadah, nilai akhlak, serta nilai muamalah. 7 Strategi ini sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk memahami dinamika kebudayaan dan kemajuan peradaban umat manusia akhir akhir ini yang semakin kompleks. Setidaknya, jika Islam tidak mampu mengartikulasikan diri dalam wadah budaya sebagai gerakan emansipatoris 8, maka Islam akan sulit diterima dan ditinggalkan umatnya. Atas dasar itu, dakwah kultural akan menempatkan Islam di atas pluralitas agama dalam rangka memberikan visi, motivasi, pencerahan kemanusiaan dalam bingkai kebangsaan dan kebudayaan. 9 Lebih lanjut, kehadiran dakwah kultural bagi Muhammadiyah sebagai media dalam menanamkan nilai nilai pendidikan Islam telah merubah bentuk bentuk pendekatan yang sebelumnya cenderung normatif ke arah kontekstual dan peka terhadap realitas (lokalitas). Dakwah kultural menjadi suatu keharusan mengingat situasi dan kondisi yang dihadapi oleh 7 Mu arif dalam Prof. Dr. Hj. Siti Chamamah Soeratno, et. al., Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya: Suatu Warisan Intelektual yang Terlupakan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 52. 8 Maksud dari emansipatoris disini adalah gerakan yang membebaskan dari kungkungan nalar teologis dogmatis yang telah dimapankan oleh suatu otoritas kegamaan atau kekuasaan yang hegemonik. Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia Online 9 Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, SU. & Drs. Ahmad Adaby Darban, SU, 1 Abad Muhammadiyah: Gagasan Pembaharuan Sosial Keagamaan (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010), hlm. 328.

4 Muhammadiyah ialah struktur masyarakat yang heterogen yang meliputi perbedaan suku, bangsa, ras, budaya, dan lain sebagainya. 10 Dalam hal ini, yang menjadi fokus utama ialah sejauh mana dakwah kultural Muhammadiyah dapat dijadikan sebagai alat atau media untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat, khususnya pendidikan agama. Masyarakat desa Ngadirejo Kecamatan Kartasura sendiri, khususnya dusun Klinggen memiliki keberagaman budaya yang sangat kompleks. Hal ini bisa dilihat dengan masih adanya kecenderungan misi kristenisasi terhadap masyarakat setempat. Fakta lain yang menunjukkan adanya pluralitas budaya di desa Ngadirejo ialah masih adanya tradisi tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kecenderungan ini sebagai akibat dari kurangnya nilai nilai Islam yang belum sepenuhnya diketahui dan dipahami oleh masyarakat setempat. Fakta ini harus menjadi perhatian dan dicermati dengan baik oleh Muhammadiyah dalam tugasnya untuk menjadikan masyarakat yang yang sebenar benarnya. Apalagi, desakan untuk menanamkan nilai nilai tersebut menjadi penting sebagai langkah dalam mewujudkan amalan amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Pengurus Ranting Muhammadiyah Ngadirejo memiliki misi yang cukup berat dalam upayanya mengajarkan nilai nilai Islam sebagai wujud dari gerakan amal ma ruf nahī munkar. Pengurus Ranting Muhammadiyah harus bisa memilih strategi yang tepat guna mendapatkan tujuan yang diinginkan. Oleh 10 Mu arif dalam Prof. Dr. Hj. Siti Chamamah Soeratno, et. al., Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya: Suatu Warisan Intelektual yang, hlm. 67

5 karena itulah, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai sejauhmana dakwah kultural sebagai media yang digunakan Pengurus Ranting Muhammadiyah dalam mengajarkan nilai nilai pendidikan Islam pada masyarakat dengan mengajukan judul: STRATEGI DAKWAH KULTURAL MUHAMMADIYAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI NILAI PENDIDIKAN ISLAM (STUDI EMPIRIK PENGURUS RANTING MUHAMMADIYAH KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA TAHUN 2016). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka penelitian ini akan mencoba menjawab dua hal yang dirumuskan dalam pokok masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi dakwah kultural sebagai sarana pendidikan agama yang dilakukan oleh Pengurus Ranting Muhammadiyah Ngadirejo dalam mengimplementasikan nilai nilai pendidikan Islam pada masyarakat? 2. Apa kendala yang dihadapi oleh Pengurus Ranting Muhammadiyah Ngadirejo dalam mengimplementasikan nilai nilai pendidikan Islam pada masyarakat? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan strategi dakwah kultural sebagai sarana pendidikan agama yang dilakukan oleh Pengurus Ranting Muhammadiyah

6 Ngadirejo dalam mengimplementasikan nilai nilai pendidikan Islam pada masyarakat. 2. Mendeskripsikan apa kendala yang di hadapi oleh Pengurus Ranting Muhammadiyah Ngadirejo dalam mengimplementasikan nilai nilai pendidikan Islam pada masyarakat. b. Manfaat Penelitian a. Teoritik 1) Sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia dakwah untuk dapat memilih strategi yang tepat dalam mengajarkan nilai nilai Islam pada masyarakat yang memiliki keberagaman agama maupun budaya. 2) Sebagai sumbangan data ilmiah dalam bidang keilmuan dan khazanah keilmuan pendidikan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah khususnya Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Praktis Dengan penelitian ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca yang ingin informasi lebih mendalam mengenai strategi dakwah sebagai media untuk menanamkan nilai nilai pendidikan Islam yang dilakukan oleh Pengurus Ranting Muhammadiyah Desa Ngadirejo Kecamatan Kartasura.