METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada tanggal 2 Maret hingga 3 Mei 2009. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang bagian Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis Proksimat pakan yang digunakan dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Analisis asam sianida (HCN) kulit singkong dilakukan di Balai Besar Industri Agro, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian RI, Bogor. Materi Ternak Ternak domba yang digunakan adalah domba ekor tipis jantan berumur kurang dari satu tahun (I0) yang berjumlah 12 ekor dengan bobot tubuh awal rata-rata 19,06 ± 1,46 kg (CV = 7,66%). Domba diperoleh dari pedagang pengumpul di pasar hewan Pasir Hayam Cianjur. Salah satu domba yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Pakan dan Minum Pakan yang digunakan adalah rumput Brachiaria humidicola yang diperoleh dari padang rumput laboratorium lapang ruminansia kecil dan kulit singkong yang diperoleh dari industri rumah tangga keripik singkong kompleks Pesantren Darul Fallah, Kecamatan Ciampea, Leuwiliang dan Industi rumah tangga Tela Krez, Kampus IPB, Dramaga, Bogor. Rumput Brachiaria humdicola yang diberikan,
sebelumnya ditiriskan terlebih dahulu supaya kandungan air rumput berkurang dan rumput tidak terlalu basah saat diberikan ke domba. Kandungan nutrien rumput Brachiaria humidicola dan kulit singkong yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kandungan Nutrien Rumput Brachiaria humidicola dan Kulit Singkong (dalam Bahan Segar dan Bahan Kering) yang digunakan Selama Penelitian Jenis sampel BK ABU PK SK LK BetN TDN GE (kal) ----------------------------- % ---------------------------- Rumput 17,22 1,31 1,53 4,67 0,40 9,21-7,65 8,94 27,28 2,34 53,79 43,88 Klt. Singkong 25,00 0,74 2,51 2,52 0,19 19,04-922 3,05 10,05 10,10 0,73 76,08 82,42 3552 Sumber : Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor. 2009. Keterangan : BK : Bahan Kering BetN : Bahan Ekstrak tanpa Nitrogen PK : Protein Kasar TDN : Total Digestible Nutrient SK : Serat Kasar GE : Gross Energy LK : Lemak Kasar (a) (b) Gambar 2. (a) Rumput Brachiaria humidicola dan (b) Kulit Singkong Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kandang individu dengan ukuran 120 x 80 x 120 cm. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Peralatan yang digunakan antara lain tempat pakan untuk rumput dan kulit singkong serta tempat air minum dari ember plastik kapasitas tiga liter. Thermohygrometer untuk mengukur suhu ruangan. Timbangan pegas merk THREE GOATS dengan kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba, dan ban bekas sebagai penahan domba pada saat ditimbang. Timbangan duduk merk "FIVE
GOATS dengan kapasitas 5 kg untuk menimbang rumput dan kulit singkong. Sapu, serokan dan sikat untuk membersihkan kandang. Keranjang dan karung untuk rumput. Gunting, suntikan, obat-obatan serta kertas label (Gambar 3). (a) (b) Perlakuan (c) (d) (e) Gambar 3. (a) Kandang Penggemukan, (b) Kandang individu, (c) Timbangan bobot badan, (d) Thermohygrometer dan (e) Timbangan Pakan Rancangan Perlakuan yang diberikan adalah substitusi kulit singkong pada level yang berbeda terhadap rumput B. humidicola dalam ransum. Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu : P0 = % rumput B. humidicola dan 0% kulit singkong; P1 P2 P3 = 80% rumput B. humidicola dan 20% kulit singkong; = 60% rumput B. humidicola dan 40% kulit singkong; = 40% rumput B. humidicola dan 60% kulit singkong. Model Model percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan pemberian pakan yang berbeda. Masing masing taraf
perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Model rancangan menurut Mattjik dan Sumertajaya (2002) adalah sebagai berikut : Y ij = µ + α i + ε ij Yij = Nilai pengamatan dari perlakuan pemberian pakan ke-i dan ulangan ke-j µ = Rataan umum bobot badan domba α i = Pengaruh pemberian pakan level ke-i (P0, P1, P2, P3 ) ε ij = Pengaruh galat percobaan perlakuan ke-i pada ulangan ke-j i = Perlakuan ke-i (0, 1, 2 dan 3) j = Ulangan ke-j (1, 2 dan 3) Analisis Data Sebelum dianalisis data diuji asumsi, yaitu uji kenormalan, keaditifan, kehomogenan dan kebebasan galat. Apabila telah memenuhi semua asumsi tersebut maka data dianalisis ragam (ANOVA). Apabila terdapat hasil yang berbeda, akan dilanjutkan dengan uji Tukey s. Sedangkan keuntungan usaha dianalisis secara deskriptif. Peubah Konsumsi Pakan. Konsumsi pakan merupakan jumlah yang dihitung setiap hari dengan cara menghitung pakan yang diberikan dikurangi sisa pakan (g/ekor/hari). Konsumsi diperhitungkan sebagai jumlah makanan yang diberikan pada ternak, dan zat makanan yang dikandungnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan untuk keperluan produksi ternak. Konsumsi Pakan Segar (g/hari) = Pakan yang diberikan sisa pakan Konsumsi Zat Makanan. Jumlah zat makanan yang dikonsumsi (Bahan Kering/BK, Protein Kasar/PK, Serat Kasar/SK dihitung dari konsumsi pakan dikali kadar zat makanan dibagi (Djajuli, 1982). Sedangkan Total Digestible Nutrient (TDN) dihitung berdasarkan rumus Hartadi et al. (1990). KBK = Konsumsi pakan segar (g) x kadar bahan kering dalam pakan (g) KPK = Konsumsi bahan kering (g) x kadar protein kasar dalam pakan (g)
KSK = Konsumsi bahan kering (g) x kadar serat kasar dalam pakan (g) KTDN = KBK (g) x kadar Total Digestible Nutrient dalam pakan (g) Keterangan : KBK : Konsumsi Bahan Kering (g) KPK KSK : Konsumsi Protein Kasar (g) : Konsumsi Serat Kasar (g) KTDN : Konsumsi Total Digestible Nutrient (g) Pertambahan Bobot Badan Harian. Pertambahan bobot badan domba dapat diketahui dengan penimbangan bobot hidup. PBBH (g/hari) = Bobot badan akhir bobot badan awal Lama penggemukan (62 hari) Konversi Pakan. Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk mendapatkan bobot badan tertentu dan dalam waktu tertentu. Konversi pakan yaitu jumlah pakan yang dikonsumsi tiap harinya terhadap pertambahan bobot badan hariannya. Efisiensi dalam penggunaan pakan termasuk dalam program pemberian pakan yang didapat diukur dari konversi pakan atas bobot hidup domba. Konversi Pakan = Konsumsi BK (g/ekor/hari) PBB (g/ekor/hari) Analisa Income Over Feed Cost (IOFC). Income Over Feed Cost adalah pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan selama penggemukan. Persiapan IOFC (Rp) = (Harga jual Harga beli) biaya pakan selama penggemukan. Prosedur Bahan, peralatan dan kandang dipersiapkan seminggu sebelum penelitian. Domba jantan sebanyak dua belas ekor dipilih berdasarkan keseragaman bobot badan dan yang berumur di bawah satu tahun. Domba tersebut dimasukkan ke dalam kandang individu secara acak. Kulit singkong diperoleh dengan cara singkong dibersihkan terlebih dahulu dari tanah kemudian kulit singkong dikupas. Setelah dikupas, kulit singkong dicuci dan dibersihkan dari kulit paling luar sehingga diperoleh kulit singkong bagian dalam yang berwarna putih. Kulit singkong kemudian dilayukan selama sehari untuk mengurangi kadar HCN dan
memperpanjang masa simpan. Adaptasi pakan dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian selama dua minggu dan diberi perawatan intensif antara lain pencukuran bulu, pemberian obat cacing, vitamin B kompleks dan antibiotik. Obat-obatan yang digunakan antara lain obat cacing Kalbazen, obat mata Erlamycetin, salep mata Garamycin dan antibiotik Vet-oxy LA dari PT. Sanbe Farma. Vitamin yang digunakan adalah vitamin B kompleks dari PT. Medion. Penimbangan bobot badan dilakukan pada akhir periode adaptasi dan digunakan sebagai data awal penelitian. Pemeliharaan Ternak domba diberi pakan tiga kali sehari, yaitu pada pagi hari (06.00-07.00 WIB), siang hari (10.00-11.00 WIB) dan sore hari (16.00-17.00 WIB). Pemberian kulit singkong diberikan dalam wadah berupa ember sedangkan rumput diberikan dalam bentuk segar. Pemberian kulit singkong didahulukan daripada rumput, karena untuk membiasakan domba terhadap kulit singkong. Sisa pakan ditimbang keesokan harinya. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum. Pakan diberikan berdasarkan kebutuhan total bahan kering yaitu 4% dari bobot badan. Penggemukan domba dalam penelitian ini dilakukan selama dua bulan. Penimbangan ternak domba dilakukan dengan cara menggantung ternak dengan ban bekas yang dimodifikasi untuk menahan ternak pada perutnya. Penimbangan domba dilakukan setiap seminggu sekali. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebagai perlakuan adalah pemberian berbagai level rumput B. humidicola dan kulit singkong dalam pakan. Domba sebanyak dua belas ekor dibagi secara acak ke dalam empat taraf perlakuan diantaranya P0 (% rumput dan 0% kulit singkong), P1 (80% rumput dan 20% kulit singkong), P2 (60% rumput dan 40% kulit singkong) dan P3 (40% rumput dan 60% kulit singkong) dan tiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Pemeliharaan dilakukan selama dua bulan, mulai tanggal 2 Maret hingga 3 Mei 2009. Air minum diberikan secara ad libitum. Hijauan dan kulit singkong diberikan dalam bentuk segar, sementara kulit singkong diberikan dalam bentuk cacahan. Penimbangan domba dilakukan setiap seminggu sekali untuk melihat pertambahan bobot badan. Setiap hari dilakukan pemberian pakan, pembersihan kandang dan alat, serta pemeriksaan kesehatan ternak.
Pengumpulan Data Penimbangan bobot badan domba dilakukan setiap seminggu sekali. Pakan yang dikonsumsi dihitung setiap hari dengan cara menimbang sisa pakannya. Income Over Feed Cost (IOFC) dihitung secara matematika di akhir penelitian.