GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 172 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rincian Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 1); 8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 4); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BALI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Bali. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali. 3. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali. 4. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Kepala Satuan adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali.
3 BAB II TUGAS POKOK SATUAN Pasal 2 Satuan sebagai unsur pendukung tugas kepala daerah mempunyai tugas menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat. BAB III FUNGSI SATUAN Pasal 3 Satuan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah; d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan/atau aparatur lainnya; f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; dan g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah. BAB IV RINCIAN TUGAS KEPALA SATUAN Pasal 4 Kepala Satuan mempunyai tugas: a. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja satuan Polisi Pamong Praja; b. mengkoordinasikan dan memberikan petunjuk Kepala Bidang dan Sekretaris; d. melaksanakan pengawasan urusan umum, kepegawaian, dan keuangan; e. menetapkan kebijakan terkait pelaksanaan tugas Satuan Polisi
4 Pamong Praja; f. menyusun langkah penyempurnaan kegiatan; g. melaksanakan sistem pengendalian kegiatan; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. BAB V RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT Bagian Kesatu Sekretaris Pasal 5 Sekretaris mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan; b. mengkoordinasikan rencana kegiatan Satuan dan menyusun program kerja; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian; f. melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang; g. melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian, penyusunan program dan keuangan Satuan; h. merangkum kegiatan Sekretariat dan Bidang berkaitan dengan keuangan, kepegawaian dan barang; i. menyusun langkah penyempurnaan kegiatan; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan. Bagian Kedua Kepala Sub Bagian Pasal 6 (1) Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; c. menilai prestasi kerja kepada bawahan; d. membuat buku penjagaan pegawai; e. menyiapkan bahan dan membuat konsep usulan kepangkatan, pemindahan, mutasi, pemberhantian, pensiun, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, kartu istri dan kartu suami (karis/karsu), asuransi kesehatan,
5 tabungan asuransi pegawai negeri (Taspen), cuti dan penghargaan; f. membuat, menghimpun da memelihara Daftar Susunan Pegawai (DSP); g. menyiapkan blanko-blanko dibidang kepegawaian; h. membuat rekapitulasi absensi kepegawaian; i. menata dan menyimpan berkas kepegawaian; j. menyiapkan bahan penyusunan surat pernyataan menduduki jabatan, pernyataan melaksanakan tugas dan pengusulan penyesuaian pangkat/golongan; k. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja serta menyiapkan bahan penyusunan program dan laporan realisasi WASKAT; l. mengurus administrasi perjalanan dinas pegawai; m. melaksanakan sistem pengendalian intern; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. menilai prestasi kerja bawahan; c. penyusunan perencanaan pembangunan; d. menyusun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan perencanaan; e. mengkoordinasikan penyiapan bahan dan data rencana kerja dan anggaran Satuan; f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran; g. melakukan monitoring pelaksanaan anggaran; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. memberikan petunjuk kepada bawahan; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (3) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; c. menilai prestasi kerja kepada bawahan; d. mengelola, memelihara, dan mendistribusikan barang, serta menyiapkan bahan usulan penghapusan barang; e. memelihara gedung, perlengkapan kantor dan pertamanan, serta menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan; f. mengelola urusan surat menyurat; g. melaksanaan kegiatan kerumahtanggaan; h. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum, kehumasan dan keprotokolan Dinas; i. mencatat dan menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
6 oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. BAB VI RINCIAN TUGAS BIDANG Bagian Kesatu Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pasal 7 Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. menyusun rencana pengembangan dan strategi Satuan Polisi Pamong Praja; g. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Kepala Seksi; h. menilai prestasi kerja bawahan; i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; j. melaksanakn sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan. Pasal 8 (1) Kepala Seksi Data dan Pengkajian mempunyai tugas: d. menyiapkan bahan rencana dan program kerja Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan rencana kegiatan bidangbidang; e. menyiapkan data kajian pengembangan peningkatan kapasitas Satuan Polisi Pamong Praja; f. menyusun rencana kajian pengembangan Satuan Polisi Pamong Praja; g. menyusun data rencana kebutuhan kelengkapan sarana dan prasarana Polisi Pamong Praja; h. menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Stratejik (RENSTRA) Satuan; i. mengkompilasi bahan dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP); k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
7 (2) Kepala Seksi Pengembangan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas: d. melakukan koordinasi, bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan dan evaluasi Satuan Polisi Pamong Praja; e. menyusun statistik ketentraman dan ketertiban, laporan akuntabilitas dan data serta sistem informasi Satuan Polisi Pamong Praja; f. penyusunan naskah pedoman teknis pelaksanaan tramtibmas dan tramtibum. g. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data kinerja Satpol PP; h. melaksanakn sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Kedua Bidang Ketentraman dan Ketertiban Pasal 9 Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi; c. mengkoordinasikan para kepala seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ketentraman dan ketertiban; f. melaksanakan penertiban dan pengawasan terhadap ketentraman masyarakat; g. menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan penindakan produk hukum daerah; h. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka ketentraman dan ketertiban; i. melaksanakan sistem pengendalian intern; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan. Pasal 10 (1) Kepala Seksi Pembinaan dan Penyuluhan mempunyai tugas: d. melaksanakan pembinaan dalam rangka ketentraman dan ketertiban masyarakat; e. melaksanakan penyuluhan dalam rangka ketentraman dan ketertiban masyrakat;
8 f. melaksanakan sistem pengendalian intern; g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Penegakan Hukum mempunyai tugas: d. menertibkan dan menindak warga masyarakat atau badan hukum yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum; e. melakukan tindakan refresif non yudisial terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas produk hukum daerah; f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penegakan produk hukum daerah; g. melaksanakan pembinaan dan memberi petunjuk terkait tugas-tugas PPNS; h. memfasilitasi tugas-tugas PPNS; i. melakukan koordinasi dengan Korwas PPNS dan Kepolisian terkait dengan peningkatan kinerja PPNS; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Ketiga Bidang Operasional dan Pengendalian Masyarakat Pasal 11 Kepala Bidang Operasional dan Pengendalian Masyarakat mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. menyiapkan dan menyusun bahan-bahan pedoman dan pentunjuk teknis pelaksanaan pengamanan, pengawalan dan Protokoler; f. melaksanakan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan. Pasal 12 (1) Kepala Seksi Operasional mempunyai tugas:
9 d. melaksanakan pengendalian masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban; e. menyiapkan dan menyusun bahan-bahan pedoman dan pentunjuk teknis pelaksanaan pengamanan; f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi gangguan dan acaman ketentraman dan ketertiban umum; g. melaksanakan penjagaan dan pengamanan terhadap pejabat dan aset daerah; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengawalan mempunyai tugas d. melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap para pejabat dalam acara protokoler; e. melaksanakan tugas protokoler/tata upacara dalam pengamanan dan pengawalan pejabat; f. melaksanakan sistem pengendalian intern; g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Keempat Bidang Perlindungan Masyarakat Pasal 13 Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Kepala Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. menyusun rencana kerja Bidang; g. merumuskan kebijakan pelaksanaan kesiapan dan penyelamatan masyarakat dari ancaman perang, bencana alam dan bencana akibat ulah manusia; h. membina satuan tugas perlindungan masyarakat di wilayah Provinsi Bali; i. menciptakan pengamanan swakarsa dan berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban Pemilu; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan.
10 Pasal 14 (1) Kepala Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas: d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan peningkatan sumber daya manusia Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali dan perlindungan masyarakat; e. mengevaluasi bahan-bahan kebijakan kurikulum dan pelatihan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Satuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan masyarakat; f. merumuskan jenis-jenis pelatihan peningkatan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan; g. mengevaluasi pelaksanaan pelatihan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Satuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan masyarakat; h. melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan Dinas/Instansi/Lembaga/Satuan Kerja terkait dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat; i. menyusun laporan pelaksanaan pelatihan peningkatan sumber daya manusia Satuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan masyarakat; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengerahan dan Pengendalian mempunyai tugas: d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengerahan dan pengendalian perlindungan masyarakat; e. mengumpulkan dan menganalisa bahan di bidang pengerahan dan pengendalian upaya perlindungan masyarakat; f. mengerahkan dan pengendalian serta mengevaluasi sumber daya dalam rangka perlindungan masyarakat; g. mengerahkan dan pengendalian upaya-upaya perlindungan masyarakat; h. mengkoordinasikan dengan instansi terkait segala upaya yang terkait dengan perlindungan masyarakat; i. menyusun laporan kegiatan pengerahan dan pengendalian sumber daya manusia di bidang perlindungan terhadap masyarakat; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
11 BAB VII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 14 Nopember 2011 GUBERNUR BALI, MADE MANGKU PASTIKA Diundangkan di Denpasar pada tanggal 14 Nopember 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, I MADE JENDRA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2011 NOMOR 86