BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain mencari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendapatkan profit tetapi untuk untuk memaksimalkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN. suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan kinerja perekonomian di Indonesia dilihat dari kinerja badan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. di sektor industri otomotif diperkirakan mencapai Rp 4,8 triliun tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan harga saham. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan sebutan modal. Pasar modal (capital market) memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) menjadi menarik

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sustainability. Perusahaan yang telah go public akan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang sedang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan kepada stakeholdersdalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya pada dasarnya menginginkan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent) tersebut akan. menimbulkan permasalahan keagenan (agency problem).

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Adanya. menarik lebih banyak investor asing maupun investor dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, pasar modal banyak dijumpai diberbagai negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengungkapan informasi secara terbuka mengenai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

BAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi mengenai perasahaan yang go public kepada pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan profit atau laba untuk meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran secara maksimum kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Semakin tinggi harga pasar saham berarti kemakmuran pemegang saham semakin meningkat. Adapun indikator untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk satu periode tertentu adalah laporan laba rugi. 1 Selain memiliki kinerja keuangan yang baik perusahaan juga diharapkan memiliki tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance. Forum of Corporate Governance in Indonesia (FCGI) menyatakan bahwa corporate governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain 1 Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan go public Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X, IAI, Makassar 2007, hal. 3

2 sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. 2 Good Corporate Governance secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder (Monks, 2003). Penerapan Good Corporate Governance diharapkan perusahaan akan memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan nilai perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham atau pemilik perusahaan. Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate governance yaitu kewajaran (fairness), keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), dan responsibilitas (responsibility). Keempat komponen tersebut penting karena dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat dalam aktivitas rekayasa kinerja yang dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental perusahaan. 3 Penerapan keempat komponen tersebut seharusnya dijadikan sebagai pedoman ataupun acuan para pelaku usaha (bisnis) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perusahaan yang telah menerapkan keempat komponen tersebut dengan baik akan mampu memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap segala aktivitas bisnis yang dijalankannya dalam menghadapi persaingan usaha. 2 Sutrisno. 2011. Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Mekanisme Corporate Governance Sebagai Moderating Variable. Skripsi. FE UNDIP. Semarang. eprints.undip.ac.id/26967/1/skripsi..2(r).pdf, hal 4 3 Thomas S. Kaihatu. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, VOL.8. hal 2

3 Penerapan komponen utama dalam Good Corporate Governance di perusahaan diharapkan dapat membantu terwujudnya persaingan usaha yang sehat. Dengan mulai menerapkan komponen utama tersebut setidaknya dapat dihindarkan adanya praktik persaingan usaha yang tidak sehat. Menurut kajian yang dilakukan Berle dan Means (dalam Lastanti, 2005) isu Corporate Governance dilatar belakangi adanya teori agency (Agency Theory) yang menyatakan bahwa permasalahan agency (Agency problem) muncul ketika kepengurusan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. Dewan Komisaris yang berperan sebagai agent dalam suatu perusahaan diberi kewenangan untuk mengurus jalannya perusahaan dan mengambil keputusan atas nama pemilik, namun agent tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda dengan pemegang saham (pemilik). Konflik yang muncul karena perbedaan kepentingan harus dikelola dengan baik sehingga tidak merugikan banyak pihak. 4 Belakangan ini profesi akuntan banyak yang menyelewengkan kode etik akuntan. Contohnya kasus Enron di Amerika pada tahun 2002 yang bangkrut karena perusahaan tersebut membuat kreatif akuntansi atau rekayasa meningkatkan laba untuk menarik investor agar menaruh saham diperusahaan tersebut. Terjadinya manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh Enron berarti adanya pelanggaran transparansi laporan keuangan. Sehingga Enron ditutup oleh Amerika karena krisis ketidakpercayaan publik terhadap 4 V.Titi Purwantini. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). hal 2

4 perusahaan tersebut yang melanggar kode etik yaitu tidak independen dan tidak objektif. Penelitian tentang Good Corporate Governance dapat memberikan preferensi kepada investor untuk menghindari perusahaan yang memiliki corporate governance buruk karena dapat merugikan investor tersebut. Good Corporate Governance berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan investor atau para pemegang saham agar menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut. Jika perusahaan komitmen dan konsisten dalam menjalankan prinsip good corporate governance pada aktivitas perusahaannya maka akan menumbuhkan kepercayaan investor dengan sendirinya. Perusahaan otomotif merupakan kelompok perusahaan go public yang menarik untuk dijadikan obyek dalam penelitian ini karena seiring dengan berkembangnya jaman maka semakin tinggi pula tingkat gaya hidup dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks salah satunya seperti kebutuhan akan alat transportasi, dengan semakin tingginya kebutuhan akan alat transportasi hal itu akan diikuti pula oleh tingginya permintaan masyarakat akan produk otomotif, dari sini bisa dilihat bahwa produk otomotif sangatlah penting dan dibutuhkan untuk masyarakat luas. Industri otomotif mempunyai prospek yang sangat menguntungkan dan saat ini sedang menghadapi persaingan yang cukup tinggi serta selalu mengikuti perkembangan teknologi yang cepat. 5 Salah satu perusahaan otomotif yang mempunyai prospek baik yaitu PT Nipres Tbk yang mengalami pergerakan penjualan dan total aset 5 Rizki Aditya Hartanto. 2010. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. FE UPN. Jawa Timur, hal. 3

5 yang berkembang luar biasa. Tabel 1.1 berikut ini adalah data perkembangan penjualan dan total asset PT Nipess Tbk periode 2009 sampai dengan tahun 2011. Tabel 1.1 Perkembangan Penjualan dan Total Asset PT Nipress Tbk Periode 2009 2011 (Dalam Jutaan Rupiah) NO Tahun Penjualan Total Asset 1. 2009 279.929.010.718 314.477.779.213 2. 2010 400.894.525.220 337.605.715.524 3. 2011 579.224.436.320 446.688.457.381 Sumber : Bursa Efek Indonesia (idx.co.id) Perkembangan penjualan dan total asset pada PT Nipress Tbk sangat pesat, selama periode 2009 sampai tahun 2011 cenderung meningkat. Berdasarkan fakta tersebut tentu akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan yang menghasilkan laba yang tinggi. Karena dengan laba yang tinggi, investor mengharapkan pengembalian yang lebih besar dari investasinya. Hal tersebut akan mempengaruhi harga saham seiring dengan semakin tinggi permintaan akan saham perusahaan, maka akan membuat harga saham naik dan sebaliknya jika permintaan rendah otomatis harga saham juga akan menurun. Berikut ini data perkembangan harga saham otomotif selama 2009 2011 :

6 Tabel 1.2 Harga saham rata rata bulanan perusahaan manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia No Nama Perusahaan Tahun Harga Saham 1 PT Astra International Tbk 2 PT Astra Auto Part Tbk 3 PT Indo Kordsa Tbk 4 PT Goodyear Indonesia Tbk 5 PT Gajah Tunggal Tbk 6 PT Indomobil Sukses International Tbk 7 PT Indospring Tbk 8 PT Multi Prima Sejahtera Tbk 9 PT Multistrada Arah Sarana Tbk 10 PT Nipress Tbk 11 PT Prima Alloy steel Universal Tbk 2009 3,470.00 2010 5,455.00 2011 7,400.00 2009 1,150.00 2010 2,790.00 2011 3,400.00 2009 1,450.00 2010 2,400.00 2011 2,150.00 2009 9,000.00 2010 12,500.00 2011 9,550.00 2009 425.00 2010 2,300.00 2011 3,000.00 2009 325.00 2010 3,800.00 2011 6,400.00 2009 928.57 2010 7,500.00 2011 2,500.00 2009 1,100.00 2010 3,125.00 2011 2,200.00 2009 205.00 2010 330.00 2011 500.00 2009 1,450.00 2010 3,975.00 2011 4,000.00 2009 119.00 2010 93.00

7 12 PT Selamat Sempurna Tbk Sumber : yahoo finance 2011 132.00 2009 750.00 2010 1,070.00 2011 1,360.00 Berdasarkan tabel diatas, terdapat peningkatan dan penurunan (fluktuasi) harga saham. Adanya fenomena tersebut dikarenakan adanya penawaran harga saham dari industri otomotif dan adanya permintaan harga saham dari investor. Dari adanya penawaran harga saham dan permintaan harga saham bertemu titik keseimbangan untuk menentukan harga saham. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan mengenai pelaksanaan Good Corporate Governance yang berhubungan dengan nilai perusahaan dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR SUB SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Corporate Governance dilatar belakangi adanya teori agency (Agency Theory) yang menyatakan bahwa permasalahan agency (Agency problem) muncul ketika kepengurusan suatu perusahaan terpisah dari

8 pemiliknya. Dalam kaitannya dengan latar belakang, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut : a. Permasalahan agency (Agency problem) muncul ketika kepengurusan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. b. Terjadi kreatif akuntansi yang terjadi pada kasus Enron. 2. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam penerapan Good Corporate Governance, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini sebagai berikut : a. Peneliti hanya memfokuskan objek penelitian ini pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Periode tahun penelitian pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 2009 2011. c. Penelitian ini hanya membahas variabel Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Perusahaan (Tobin s q), dan Nilai Perusahaan (PBV). C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

9 1. Apakah terdapat pengaruh Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 2011? 2. Apakah terdapat pengaruh kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 2011? 3. Apakah terdapat pengaruh Good Corporate Governance dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan secara simultan pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 2011? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan hasil perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah : a. Untuk menjawab pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 2011. b. Untuk menjawab pengaruh kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 2011.

10 c. Untuk menjawab pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan kinerja terhadap nilai perusahaan secara simultan pada industri manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 2011. 2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ketepatan dan keefektifan mekanisme corporate governance. b. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan tentang pelaksanaan good corporate governance, khususnya pengaruh terhadap nilai perusahaan. 2. Bagi Pembaca a. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penulis lain terutama yang berkaitan dengan masalah ini. b. Memberi masukan dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh good corpoarate governance dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan. 3. Bagi Perusahaan a. Dapat memanfaatkan pengetahuan mengenai prinsip good corporate governance yang baik dalam perusahaan. b. Bermanfaat sebagai bahan masukan yang dianggap berguna bagi pimpinan perusahaan.

11 c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pemegang saham dari perusahaan yang ingin mewujudkan konsep good corporate governance. E. Sistematika Penulisan Secara keseluruhan proposal ini disusun dalam enam bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dalam penelitian ini. Bab ini berisi tentang gambaran secara menyeluruh mengenai isi penelitian dan gambaran permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Bab ini menyajikan beberapa teori yang dapat mendukung pembahasan masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini, yaitu: teori keagenan (agency theory), teori persinyalan (signalling theory), pengertian Good Corporate Governance (GCG), prinsip prinsip Good Corporate Governance (GCG), tujuan dan manfaat Good Corporate Governance (GCG), konsep Good Corporate Governance (GCG), kinerja perusahaan dan nilai perusahaan.

12 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memberikan penjelasan tentang metodologi yang akan digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan skripsi dan menguraikan mengenai vaiabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis. BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai lokasi penelitian dan hal hal spesifik berkaitan dengan judul penelitian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil penelitian yang diperoleh dari peusahaan yang menjadi objek penelitian. Dan bab ini juga berisi mengenai hasil analisis dan pembahasan masalah dari hasil penelitian yang telah didapat. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab yang berisi kesimpulan dari masalah yang dibahas, serta memberikan saran kepada perusahaan yang perlu dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang diperoleh.