BAB II INDUSTRI DALAM PANGGUNG PERTUNJUKAN DANGDUT. Arab pada genre musik dangdut dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk mengaktualisasi diri dan idenya dengan leluasa. Penanaman

BAB I PENDAHULUAN. globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan

BAB V PENUTUP. Struktur dan Teori Kekuasaan melalui tahapan metode etnografi pada Konsep

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP DIRI PENYANYI DANGDUT WANITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN. Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik. industri karena adanya kreativitas dari Manthous sebagai pencipta

BAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

]BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai dan kebanggaan tersediri. Mereka tidak segan-segan merubah

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN. Oh indahnya. Cinta satu malam. Buatku melayang. Walau satu malam Akan selalu ku kenang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

Seni budaya (rock dan dangdut)

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Bermacam jenis musik berada di dalam kehidupan. masyarakat sebagaimana dapat kita alami bahwa musik selalu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Sunda, kata Sisingaan berasal dari kata si-singa-an. Kata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap perusahaan rokok meluncurkan produk rokok yang selalu baru.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perjalanan musik dangdut ternyata memiliki sejarah panjang, jauh

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN DAN KRITERIA PENILAIAN PENTAS SENI SISWA DAN BUDI PEKERTI KOTA SURABAYA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reggi Juliana Nandita, 2015

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini banyak sekali ditemukan berbagai macam event-event hiburan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian tentang pengelolaan siaran keroncong di Radio Republik

BAB II LANDASAN TEORITIS. Untuk memperoleh data mengenai sejarah kesenian sisingaan, diperlukan

Catharsis: Journal of Arts Education

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB IV. Kesimpulan. bentuk komodifikasi. Seperti yang dikaji dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. mudah diterima oleh masyarakat tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesenian yang ada di Jawa Barat terbagi dalam dua kalangan yaitu

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

26 Sekar Larasati, 2014 Gaya Vokal Waldjinah pada Langgam Keroncong Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Concert : Pagelaran musik atau pementasan musik (Wikipedia, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Gembyung merupakan salah satu kesenian yang bernuansa

BAB V PENUTUP. Kehadiran dan kepiawaian Zulkaidah Harahap dalam. memainkan instrumen musik tradisional Batak Toba, secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live.

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini berjudul Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu memiliki cara masing-masing dalam bertutur. Individu

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KERANGKA PEMlKlRAN. Jenis Musik Dangdut Versus Jenis Musik Pop

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

FINAL - GRANDFINAL PILDACIL ANTV 2011

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Transkripsi:

26 BAB II INDUSTRI DALAM PANGGUNG PERTUNJUKAN DANGDUT 2.1 Dangdut Dangdut merupakan salah satu genre musik tradisional popular dari Indonesia yang berakar dari musik Arab, Malay dan Hindustani pada tahun 1940. Unsur Arab pada genre musik dangdut dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat yang menyebarkan agama Islam. Genre musik dangdut sangat popular karena vocal dan instrument yang digunakan melodis. Irama dangdut diambil dari unsur tabuhan gendang yang merupakan bagian dari musik India yang digabungkan dengan cengkok penyanyi dan harmonisasi irama musik khas melayu. Dangdut dipengaruhi banyak alat musik dari gambus, degung, keroncong, langgam yang merubah sebutan irama melayu tersebut menjadi terkenal dengan sebutan musik dangdut. Dangdut merupakan tiruan bunyi yang sama dengan suara atau bunyi dari alat musik tabla atau gendang. Penamaan irama dangdut diperkirakan merupakan suatu onomatophea antara hentakan kendang (dang) dan liukan (dut) (Lohanda dalam Muttaqin, 2006). Perkembangan musik dangdut tahun 1960 memunculkan tradisi musik tanjidor dan keroncong. Tahun 1970 muncul dangdut dengan bentuk kontemporer yang terpangaruh dampak modernisasi. Dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain seperti keroncong, langgam, degung, gambus, pop dan rock. Tahun 1980 musik dangdut melebur dengan musik Timur Tengah dan Rock sehingga memunculkan genre musik dangdut baru

27 (Sitorus dalam Muttaqin, 2006). Pengaruh musik rock mengubah karakter irama melayu menjadi lebih atraktif, variatif dan agresif, terutama dalam baris dalam syair lagu. Tahun 1990 musik tradisional dengan irama gamelan sebagai kesenian musik asli budaya jawa mempengaruhi dangdut sehingga muncul jenis musik dangdut campursari. Seiring dengan kejenuhan musik dangdut tahun 2000 musisi di wilayah Jawa Timur di daerah pesisir pantura megembangkan jenis musik dangdut baru yang disebut dengan musik dangdut koplo. Dangdut koplo merupakan mutasi dari musik dangdut campursari yang bertambah kental irama tradisionalnya ditambah dengan masuknya unsur seni musik kendang kempul yang merupakan seni musik dari daerah banyuwangi Jawa Timur dan irama tradisional lainnya seperti jaranan dan gamelan. 2.2 Dangdut Sebagai Profesi Eksistensi yang di miliki penyanyi menjadi sangat kuat karena tidak hanya ditujukan pada olah vocal, akan tetapi banyak unsur-unsur lain yang menjadi tumpuan dan dukungan untuk meraih posisi kesuksesan dan memperkuat eksistensi yang dimiliki penyanyi (My, 2008). Pada era 1970-an muncul banyak musisi dan seniman dangdut seperti Hamdan ATT, Meggy Zakaria, Vetty Vera, Nur Halimah, Iis Dahlia dan masih banyak lainnya. Keberadaan penyanyi perempuan cukup menjadi daya tarik pertunjukan musik dangdut. Diantara penyanyi perempuan pada era tersebut Elvie Sukaesih dan Camelia Malik mengekspresikan tubuhnya di atas panggung dangdut melalui goyang

28 jaipong yang tampak sopan dan santun (Chaniago & Basri, 2012). Kemunculan Inul Daratista dalam industri dangdut Indonesia yang memadukan musik dangdut dengan bahasa tubuh yang mengandung unsur erotik dan seksual menimbulkan kontroversi (Chaniago dan Basri, 2012). Kontroversi Goyang Ngebor Inul Daratista memberi keuntungan pada industri dangdut koplo dengan memberikan ketenaran terutama di kalangan masyarakat Jawa Timur. Namun diantara ketenaran sebuah goyangan menimbulkan persoalan terutama membahas tentang tubuh dengan memperlihatkan atau mempertontonkan bagian-bagian tubuh tertentu dari penyanyi dangdut wanita. Inul Daratista menjadi penggebrak musik dangdut dengan mengubah dangdut yang serius menjadi dangdut yang bebas dan penuh goyangan, dan selanjutnya memperkuat ketenaran dangdut koplo. Banyaknya aksi panggung biduan yang erotis membuat dangdut diidentikan dengan hal negatif oleh masyarakat (https://www.merdeka.com peristiwa/dewi-persik-goyang-gergaji-dan-cerita-pencekalan-dangdut-erotis. html), dengan munculnya Inul Daratista di industri dangdut memicu munculnya artis dangdut baru bersama orkes melayu atau om yang memiliki ciri khas pertunjukan sesuai dengan daerahnya masing-masing. Persepsi masyarakat mengenai penyanyi dangdut mengandung makna negatif, seperti yang di sebutkan oleh penyanyi dangdut Zaski Gothik bahwa dirinya sering kali disebut sebagai pemyanyi murahan dan kampungan.(http:// celebrity.okezone.com/read/2015/12/25/33/1274408/zaskia-gotik-ingin-ubahpandangan-negatif-pedangdut).

29 2.3 Berbagai Macam Panggung Pertunjukan Dangdut Perkembangan dangdut di Indonesia tidak lepas dari peran Soneta Group yang dipimpin oleh Rhoma Irama, Soneta Group merupakan musisi dangdut terdepan dan memiliki kelasnya sendiri. Soneta berdiri setelah Rhoma Irama bergabung dengan orkes melayu purnama yang membawa namanya terkenal lewat lagu Ke Binaria (Frederick dalam Muttaqin, 2006). Masuknya pengaruh media massa dalam industri dangdut menciptakan panggung pertunjukan dangdut dengan gaya baru yang tayang di berbagai stasiun televisi. Daya tarik dangdut dalam merebut khalayak dalam panggung pertunjukan dan goyang yang melekat erat dengan citra dangdut menjadi alasan utama masuknya dangdut dalam industri televisi (Rianto, 2013: 2). Salah satu stasiun televisi yang memiliki program acara yang menampilkan panggung pertunjukan dangdut adalah JTV atau Jawa Pos Media Televisi dengan nama program acara Stasiun Dangdut. Stasiun Dangdut merupakan salah satu program acara yang eksis dan cukup diminati oleh pemirsa dan mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat dengan jumlah rating 0,4 (Linardi, 2015: 3). Stasiun Dangdut tayang secara live dengan mendatangkan penyanyi dan orkes melayu yang ada di jawa timur. Panggung pertunjukan di langsungkan di dalam studio (in door) sehingga ruang gerak penyanyi terbatas hanya di bagian panggung kecil yang berbentuk melingkar dengan goyangan biasa tanpa menunjukkan erotisme. Stasiun dangdut hadir sebagai program yang menawarkan pemenuhan kebutuhan seperti cara berbusana, aksesoris, dan tatanan rambut (Linardi, 2015: 10)

30 sehingga busana yang digunakan terbilang sopan dan formal. Formasi pemain musik di atur rapi menyesuaikan sudut pengambilan gambar. Berbeda dengan panggung pertunjukan outdoor gerak penonton dalam pertunjukan Stasiun Dangdut di koordinasi oleh leader sebagai acuan melakukan goyangan. Gambar 2.1 Panggung Pertunjukan Stasiun Dangdut pada 13 Februari 2017 (Sumber: https://youtu.be/6-hz0zczezq) Panggung pertunjukan dangdut dikemas dengan cara lain oleh stasiun televisi Indosiar dengan konsep ajang pencarian bakat dengan nama D Academy. D Academy memiliki share sejumlah 21,8 disebanyak 54 episode dan share sebanyak 29 di dua episode grand final (Werung, 2015: 2). D Academy menyediakan hadiah bagi pemenang ajang pencarian bakat tersebut berupa uang tunai dan kontrak rekaman. Peserta dalam panggung pertunjukan D Academy merupakan hasil seleksi dari audisi di beberapa kota

31 besar dan kota kecil di Indonesia. Panggung pertunjukan dangdut ini melibatkan juri dalam setiap episode untuk memberikan kritik dan saran atas penampilan masing-masing peserta yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Di luar peran sebagai pengiring, interaksi penyanyi dengan pemain musik di atas panggung sangat sedikit. Penonton berkontribusi sebagai pendukung dan sekaligus penikmat hiburan dangdut, berbeda dengan panggung pertunjukan dangdut orkes melayu, penonton dalam panggung acara televisi di koordinasi dan lebih teratur dalam gerak. Gambar 2.2 Panggung pertunjukan D Academy 4 (Sumber: https://youtu.be/psumbk35x5a) Pertunjukan musik di Indonesia yang popular di kalangan masyarakat Indonesia merupakan pertunjukan musik dangdut (Muttaqin, 2006). Dangdut dengan genre koplo merupakan jenis musik modern yang dimainkan oleh grup musik yang sering disebut dengan om (orkes melayu). Fenomena Inul Daratista telah banyak memunculkan artis dangdut baru dengan orkes melayu

32 atau om yang membawa gaya dan ciri khas pertunjukannya di masing-masing daerah Antusiasme masyarakat terhadap pertunjukan panggung dangdut koplo di Jawa Timur sangat tinggi seiring dengan hadirnya grup dangdut koplo dengan nama om Monata, Om Sera, om New Pallapa, om Sagita, om Sonata dan om Pantura. Om New Pallapa merupakan salah satu orkes melayu yang popular di kalangan masyarakat daerah Jawa Timur, panggung pertunjukan yang di pentaskannya melibatkan penyanyi dangdut senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi seperti Via Vallen, Tasya Rosmala, Wiwik Sagita dan Lilin Herlina. Pertunjukan orkes melayu di langsungkan di luar ruangan (out door), interaksi yang berlangsung di atas panggung melibatkan pemain musik, penyanyi dan penonton. Penyanyi seringkali mendekati pemain musik sambil menggoda dengan suara manja dan sedikit goyangan begitupun sebaliknya. Penonton dalam setiap panggung pertunjukan om New Pallapa seringkali melakukan saweran dari bagian depan panggung (front of stage) dengan mengacung-acungkan uang lembaran dan sambil menari seirama lagu.

33 Gambar 2.3 Panggung pertunjukan OM New Pallapa ( Sumber :https://youtu.be/5pnps4ox-os) Interaksi yang terjalin antara penyanyi dan penonton dalam panggung pertunjukan dangdut om New Pallapa menunjukan adanya penundukan yang dilakukan oleh penonton terhadap penyanyi dengan memberikan saweran. Dipandang dari sisi lain, saweran membantu manajemen orkes melayu untuk mendapatkan materi atau uang tambahan sehingga penyanyi tetap saja melakukan saweran disetiap pentas pertunjukan yang dibawakannya. Saweran menjadi sebuah keuntungan untuk mendapatkan upah tambahan dari produser bagi penyanyi, mc dan pemain musik yang merupakan agen pertunjukan dangdut yang berperan sebagai penerima upah. 2.3 Penyanyi dan Agen Dalam Pertunjukan Dangdut Dangdut merupakan jenis musik yang digemari oleh masyarakat di berbagai daerah yang memiliki fungsi sebagai hiburan pribadi dan hiburan masyarakat (Muttaqin, 2006: 26). Pertunjukan dangdut orkes melayu merupakan bentuk

34 pentas dangdut yang dipertontonkan kepada masyarakat dengan konsep panggung luar ruangan atau out door, pertunjukan dangdut orkes maelayu dimainkan oleh banyak pelaku pertunjukan yang turut menyukseskannya. Pelaku pertunjukan dangdut diantaranya adalah penyanyi, pemain musik, penyewa, mc, penonton dan produser. Setiap pelaku pertunjukan dangdut memiliki kontribusinya sendiri terhadap pentasnya, seperti halnya penyanyi. Penyanyi berkontribusi sebagai pembawa lagu dengan cengkok berliku yang menjadi ciri khas musik dangdut dan diikuti goyangan pinggul mengikuti irama musik gendang. Pemain musik berkontribusi sebagai pengiring musik untuk penyanyi, pemain musik memiliki jumlah yang banyak menyesuaikan alat musik yang dibutuhkan dalam pertunjukan dangdut. Penyewa memiliki kontribusi untuk melangsungkan pertunjukan dangdut, pertunjukan dangdut sejatinya dapat berlangsung karena penyewa membayar kepada produser untuk melangsungkan pertunjukan dangdut yang diinginkannya. Mc atau master of ceremonies menjadi pemandu acara dalam pentas pertunjukan dangdut, peran mc menjadi sangat berpengaruh untuk mengendalikan jalannya pentas. Penonton menjadi bagian dari pelaku pertunjukan dangdut karena penonton memegang peran sebagai penikmat pertunjukan dangdut yang dibawakan oleh penyanyi dan pemain musik, keberadaan penonton menjadi alasan mereka menampilkan bakat yang dimiliki. Produser merupakan pimpinan sekaligus manajer dari sebuah orkes melayu, tawaran melangsungkanpertunjukan dangdut dikoordinasi oleh produser agar sesuai dengan permintaan dari penyewa.