BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu memiliki cara masing-masing dalam bertutur. Individu

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki cara masing-masing dalam bertutur. Individu bertutur dengan individu yang lain untuk saling berkomunikasi dan mengekspresikan perasaannya.tuturan setiap individu ini bisa dipengaruhi oleh faktor sosial. Faktor sosial yang mempengaruhi cara individu dalam bertutur di antaranya adalah sosial budaya, usia, jarak sosial, status sosial, bahkan jenis kelamin. Dalam setiap tuturan tersebut, selalu ada makna yang terkandung di dalamnya. Untuk memahami makna dalam setiap tuturan, bisa dikaji dengan menggunakan konteks yang melatarbelakangi tuturan. Yule (1996: 47) mengungkapkan bahwa in attempting to express themselves, people do not only produce utterance containing grammatical structures and words, they perform actions via those utterance. Actions performed via utterance are generally called speech act. Yang artinya adalah dalam usaha untuk mengungkapkan diri mereka, orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan struktur-struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan-tuturan itu. Tindakan-tindakan yang ditampilkan lewat tuturan biasanya disebut tindak tutur. Bambang Kaswanti Purwo juga berpendapat bahwa setiap tuturan yang diungkapkan seseorang juga mengandung tindakan sebagai berikut: Ketika mengatakan suatu kalimat, seseorang tidak semata-mata mengatakan sesuatu dengan pengucapan kalimat itu. Di dalam pengucapan kalimat ia juga menindakkan sesuatu. Dengan pengucapan kalimat Mau 1

2 2 minum apa? si pembicara tidak semata-mata menanyakan atau meminta jawaban tertentu; ia juga menindakkan sesuatu, yakni menawarkan minuman. Seorang ibu rumah pondokan putri, dengan mengatakan Sudah jam sembilan ia tidak semata-mata memberi tahu keadaan jam pada waktu itu; ia juga menindakkan sesuatu, yakni memerintahkan si lawan bicara supaya pergi meninggalkan rumah pondokannya (Bambang Kaswanti Purwo, 1990:19). Ada strategi bertutur yang diterapkan individu ketika berbicara, yang disebut dengan strategi kesantunan. Kesantunan digunakan penutur untuk mengurangi derajat tidak senang atau sakit hati sebagai akibat tuturan yang diungkapkan oleh penutur. Dewasa ini sering terdengar tuturan masyarakat yang tidak mencerminkan sikap sopan santun. Bahkan ketidaksantunan dalam bertutur ini sering ditemukan dalam media televisi. Televisi merupakan salah satu media yang banyak digemari, yang menjadi sumber informasi serta hiburan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sebagai media informasi dan hiburan, televisi diharapkan bisa memberikan sebuah tayangan yang positif untuk masyarakat. Hal ini dikarenakan, tayangan juga memberikan dampak secara tidak langsung baik itu positif maupun negatif. Seperti yang diungkapkan Milton Chen (1996:32) bahwa yang menjadi masalah pokok bukan pesawat TV itu sendiri, melainkan apa yang ditampilkannya. Milton Chen (1996:33) juga menambahkan bahwa 49 persen dari orang-orang yang disurvei menganggap televisi sebagai pemberi pengaruh terbesar terhadap anak-anak. Banyak ragam acara yang disuguhkan stasiun televisi baik televisi negeri atau pun swasta. Hal itu mencakup berita, olahraga, gelar wicara, sinetron hingga film, reality show, hingga acara kompetisi. Salah satu kompetisi yang sering tayang di televisi adalah program acara ajang pencarian bakat. Program acara ini

3 3 biasanya banyak menarik minat banyak masyarakat. Mengingat bahwa kesempatan untuk bisa masuk di televisi begitu besar, hal ini juga menjadi salah satu wadah kepada masyarakat untuk menyalurkan bakat mereka di bidang tertentu. Masyarakat bisa meraih kesempatan besar untuk melebarkan sayap di dunia hiburan. Selain keuntungan dari para masyarakat, pihak televisi pun juga akan mendapat keuntungan yang besar, melalui acara yang disuguhkan ini televisi bisa meraih rating yang tinggi. Program acara ajang pencarian bakat biasanya ditayangkan secara langsung di televisi tertentu, sehingga tuturan terjadi secara alami. Salah satu ajang pencarian bakat yang ditayangkan di televisi adalah D Academy Asia, acara ini ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar. D Academy Asia merupakan program acara pencarian bakat yang memiliki karakteristik tersendiri, yakni dengan menampilkan peserta dari negara-negara di Asia. Asia di sini mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Tidak hanya peserta, namun juri serta komentator juga berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Program acara ajang pencarian bakat D Academy Asia mulai tayang di stasiun televisi Indosiar sejak 16 November Acara ini dipandu oleh empat pembawa acara di antaranya adalah Ramzi, Irfan Hakim, Rina Nose, dan Andhika Pratama. Selain pembawa acara ada pula tim dewan juri sebagai tim penilai serta ada pula komentator yang memberikan komentar terhadap penampilan peserta. Dewan juri tersebut ialah, Hetty Koes Endang dan Hendro Saky dari Indonesia, DJ Daffy dan Hans Anwar dari Brunei Darussalam, Pak Ngah dan Zul 2BY2 dari Malaysia, serta Mayuni Omar dari Singapura. Untuk komentator adalah Saipul

4 4 Jamil, Soimah, Ivan Gunawan dari Indonesia, Fakhrul Razi dari Brunei Darussalam, Mas Idayu dan Amelina dari Malaysia, serta Rosalina Musa dari Singapura. Dalam setiap penayangannya, komentator selalu terdiri dari 7 orang, salah satu komentator biasanya adalah komentator yang sering berganti-ganti seperti Inul Daratista, Rita Sugiarto, Benigno, dan Nassar ( Lagu yang dibawakan peserta D Academy Asia adalah lagu dangdut dan Melayu. Tiap peserta yang telah selesai tampil, akan langsung diberi komentar oleh para komentator. Sebagian besar komentator berasal dari bidang yang sama yakni musik, kecuali Ivan Gunawan yang khusus mengomentari bagian kostum dan make up. Berkaitan dengan tindak tutur dalam pendekatan pragmatik, komentar-komentar yang dituturkan oleh para komentator D Academy Asia sangat menarik untuk diteliti. Dalam satu kali penayangan, banyak sekali komentar dari para komentator yang ditujukan kepada para peserta. Dalam komentar tersebut, komentator akan memberikan komentar pada penampilan peserta. Biasanya, akan terjadi interaksi antara para komentator dengan pembawa acara, serta peserta. Hal ini bisa dibuktikan dalam contoh tuturan berikut ini. Konteks tuturan: tuturan disampaikan oleh komentator Inul untuk Yani. Dalam komentarnya itu, Inul menyatakan bahwa Yani menyanyi dangdut dengan baik, tetapi tidak ada jiwanya. Bentuk tuturan: Inul : Ya, keseluruhan semuanya sudah dibahas dan malam hari ini saya melihat Yani nyanyi dangdutnya enak, tapi rasanya jiwanya semuanya tidak ada. Andika: Ya, oke. Yani : Terima kasih. (15/DAA/11 Desember 2015/AS) Contoh data di atas memperlihatkan interaksi antara komentator, pembawa acara, dan peserta kompetisi. Komentator memberikan komentarnya terhadap

5 5 penampilan peserta, dan ditanggapi oleh pembawa acara dan peserta. Tuturan komentator tersebut juga mengandung tindak tutur menyatakan, yang termasuk dalam tindak tutur asertif. Dalam setiap tuturan yang dituturkan komentator tersebut terdapat jenis tindak tutur yang terkandung di dalamnya. Program acara ajang pencarian bakat D Academy Asia akan dikaji dengan pendekatan pragmatik. Hal ini dikarenakan tuturan penutur banyak mengandung maksud-maksud tertentu yang bisa dikaji lebih lanjut. Dengan menggunakan pendekatan pragmatik, maksud-maksud yang diungkapkan oleh penutur serta mitra tutur bisa diuraikan dengan lengkap dan rinci. Selain itu, penggunaan bahasa yang berkaitan dengan strategi kesantunan juga menarik untuk dikaji. Pada saat komentator memberikan komentarnya pada peserta, tuturan para komentator mengandung strategi kesantunan. Komentator sebagai penutur memiliki wewenang untuk memberikan komentarnya terhadap penampilan peserta di atas panggung, yang bisa mengancam muka peserta atau mitra tutur. Oleh karena itu, data yang ditemukan dalam penelitian ini akan dikaji dengan penerapan strategi kesantunan, dari tuturan yang diungkapkan oleh komentator. Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa penelitian terhadap program acara D Academy Asia ini berkaitan dengan penggunaan bahasa, sebagai media interaksi antara penutur dan mitra tutur yang lebih difokuskan pada sesi komentar dari komentator untuk para peserta. Penelitian ini terfokus pada masalah penggunaan bahasa dalam program acara ajang pencarian bakat D Academy Asia di Indosiar. Penelitian terbatas pada tindak tutur serta strategi kesantunan dalam dialog sesi komentar komentator dari Indonesia untuk peserta kompetisi. Alasan menggunakan komentator dari Indonesia saja dikarenakan, komentator lain

6 6 berasal dari negara Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam banyak menggunakan bahasa Melayu. Unsur linguistik bahasa Melayu tidak dipahami penulis, sehingga nantinya akan menyulitkan penulis ketika melakukan analisis. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji penelitian ini dengan judul Tindak Tutur dan Strategi Kesantunan dalam Komentar D Academy Asia. B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini terdapat pembatasan masalah, hal ini dilakukan agar penelitian tidak terlalu luas dan melebar ke mana-mana keluar dari masalah yang dikaji. Ada pun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah analisis tindak tutur dan strategi kesantunan dalam komentar D Academy Asia dengan mengambil data dari tuturan pada sesi komentar komentator dari Indonesia saja. Adapun masalah yang akan dikaji mengenai tindakan dalam tuturan pada sesi komentar untuk peserta, selain itu penelitian ini juga akan dikaji mengenai strategi kesantunan yang diterapkan dalam tuturan sesi komentar D Academy Asia. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalahmasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, sebagai berikut. 1. Bagaimanakah realisasi tindak tutur yang terdapat dalam sesi komentar ajang pencarian bakat D Academy Asia? 2. Bagaimanakah strategi kesantunan yang diterapkan dalam sesi komentar ajang pencarian bakat D Academy Asia?

7 7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan realisasi tindak tutur yang terdapat dalam sesi komentar ajang pencarian bakat D Academy Asia. 2. Mendeskripsikan strategi kesantunan yang diterapkan dalam sesi komentar ajang pencarian bakat D Academy Asia. E. Manfaat Penelitian Hasil kajian penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun manfaat secara praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang berkenaan dengan teori tindak tutur dan strategi kesantunan berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari acara ajang pencarian bakat D Academy Asia di Indosiar. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta pengembangan tentang model analisis dengan pendekatan pragmatik terutama dalam hal tindak tutur dan strategi kesantunan berdasarkan data-data yang diperoleh dari acara ajang pencarian bakat D Academy Asia yang disiarkan secara langsung di televisi. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kajian dalam bidang pragmatik pada khususnya dan linguistik pada umumnya.

8 8 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat melatih kepekaan penulis terhadap tuturan yang disampaikan oleh orang lain. Selain itu, manfaat praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berupa wawasan dan pemahaman kepada masyarakat mengenai dialog atau percakapannya, terutama dalam hal memahami tindak tutur dan strategi kesantunan. Penelitian ini juga diharapkan agar masyarakat mampu menerapkan penggunaan tindak tutur dan strategi kesantunan berbahasa pada komunikasi sehari-hari sehingga mitra tutur bisa memahami maksud tuturan dan bisa menjaga hubungan dengan menjaga muka mitra tutur. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan untuk landasan kajian penelitian selanjutnya. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan penjelasan yang dapat memuat uraian tentang pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil analisis, simpulan, dan saran. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian yang berjudul Tindak Tutur dan Strategi Kesantunan dalam Komentar D Academy Asia terdiri atas lima bab. Kelima bab tersebut dibagi menjadi: Bab pertama adalah pendahuluan. Pendahuluan mencakup latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi kajian pustaka dan kerangka pikir. Kajian pustaka yang digunakan hanya yang berkaitan dengan pembatasan masalah yang diteliti. Dalam kajian pustaka, ditampilkan tinjauan studi terdahulu, dasar-dasar teori ilmiah,

9 9 konsep-konsep, prinsip-prinsip atau temuan penelitian terdahulu yang sudah ada. Dalam kajian pustaka, penulis dapat mengambil kutipan-kutipan teori ilmiah yang sudah ada. Kerangka pikir adalah sebuah cara kerja yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Bab ketiga berupa metode penelitian. Dalam metode penelitian, dijelaskan tentang jenis penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, klasifikasi data, metode analisis data, dan metode penyajian analisis data. Bab keempat adalah analisis data. Analisis data merupakan tahap inti dalam penelitian karena berisi pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. Analisis data yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan di bab pertama. Bab kelima adalah penutup. Pada bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran dari penulis yang berhubungan dengan proses penelitian yang telah dilakukan.