PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU LEMBEH (STUDI DI KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG)

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jepara

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

PERAN THEME PARK PADA INDUSTRI PARIWISATA DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA BATU (Studi pada Museum Angkut dan Kusuma Agrowisata)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

BAB II PERKEMBANGAN PARIWISATA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PENGELOLAAN KAWASAN WISATA BUKIT KASIH KANONANG. Universitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Pariwisata, Kabupaten Bekasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

ABSTRACT THE ROLE OF THE CONTROLLER IN THE CONTROL OF PURCHASE TO SUPPORT THE EFFECTIVENESS OF PURCHASE (CASE STUDY AT TOSERBA X)

PENGATURAN KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

SKRIPSI DAMPAK PEMBANGUNAN BANDARA KUALA NAMU TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI PENDUDUK SEKITAR BANDARA OLEH : PAHARUDDIN SIREGAR

ABSTRACT. Keywords: The cost of quality, Profitability. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Penelitian kualitatif, cafe, supervisor, dan sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

THE ROLE OF INTERNAL AUDIT IN THE PREVENTION OF FRAUD

KAJIAN POTENSI UNTUK EKOWISATA DI PANTAI TANGSI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALISIS

ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL PADA DAYA TARIK WISATA LEMO, KECAMATAN MAKALE UTARA, KABUPATEN TANA TORAJA

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL

Studi Evaluasi Elemen Pendukung Taman Dalam Mendukung Aktifitas Pengguna. Studi Kasus : Taman Lawang, Jakarta Pusat

PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENGELOLA OBJEK WISATA MUSEUM SULTAN MAHMUD BADARUDIN II PALEMBANG DALAM MENYAMPAIKAN EDUKASI KOMUNIKASI

ABSTRAK MEMPERKENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN LEGENDA SANGKURIANG DI GUNUNG TANGKUBAN PERAHU MELALUI ENVIRONMENTAL GRAPHIC DESIGN

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS UNTUK MENCAPAI KEPUASAN KONSUMEN AGEN PERJALANAN PT TARUMA DIRGANTARA PERIODE APRIL 2012 SKRIPSI.

ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA ALAM AIR TERJUN SILIMALIMA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM :

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

3.2.1 Web Map Admin Web Map Member Web Map Guest Perancangan User Interface Desain Halaman Menu

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB WISATAWAN MEMILIH DAERAH KUNJUNGAN WISATA DI PARAPAT DAN TUKTUK SIADONG. DisusunOleh:

DAFTAR ISI JUDUL PRASYARAT... ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

ABSTRAK PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN. Oleh PRIMA GUMILANG

ABSTRACT. A. Name : Nyoman Andika Widiastra B. Title : Development Study Area Tourism Buleleng Lovina With Butler Talc Theory Approach. C.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

PENURUNAN BIAYA-BIAYA OPERASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN PADA PT. XYZ

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI

PERANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ALVINITA HAMEL MARTHA OGOTAN FEMMY TULUSAN

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERAN HOTEL KELAS MELATI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA YOGYAKARTA

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GIANYAR DALAM PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM AIR TERJUN TEGENUNGAN

ANALISIS PERAN SOSIAL MEDIA UNTUK MEMPERKENALKAN DESTINASI PARIWISATA KABUPATEN KARANGANYAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,


ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERNAL PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR LAYANAN CITRA GARDEN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

PENILAIAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN AIR TERJUN MANANGGAR DI DESA ENGKANGIN KECAMATAN AIR BESAR KABUPATEN LANDAK

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BATIK DALAM MENDUKUNG USAHA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA YOGYAKARTA

ABSTRACT. Key words: internal audit, internal control, independent, competent. vii. Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK WISATA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KAMPOENG AIR DI DESA KRAGILAN KABUPATEN BOYOLALI.

Pengembangan Wisata Benteng Portugis Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Jepara

PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

ABSTRACT. Keywords: intensification of tax, extending the tax, tax revenue center

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK WISATA TAMAN PURBAKALA PUGUNG RAHARJO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh WAYAN JUANA RISKAWATI

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

PERANAN OBYEK PARIWISATA PANTAI CERMIN DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL TESIS. Oleh MAHYAR NAFIAH /PWD

PERSEPSI PENGUNJUNG TENTANG FASILITAS WISATA DI OBJEK WISATA LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SITHY FATIMAH

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING WISATA KEPULAUAN BENGKULU

POLITIK. Nurpeni. Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan. Universitas Lancang Kuning,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KRITERIA PENILAIAN JEMBATAN YANG DIDASARKAN ATAS KRITERIA DARI BMS BINA MARGA. Oleh: NIM : NIM :

Tingkat Partisipasi Masyarakat... Risky Marharani

ABSTRAK POTENSI DAN REALISASI PENDAPATAN PAJAK SARANG BURUNG WALET DI KOTA SURAKARTA (TAHUN ) HENDRAWAN ADI WICAKSONO NIM F

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control Effectiveness Lending. Universitas Kristen Maranatha

ASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN

PERSEPSI MASYARAKAT DUSUN GERUPUK TERHADAP PENGEMBANGAN PANTAI GERUPUK SEBAGAI DAYA TARIK WISATA

Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perangkat aturan maupun penerapan kebijakan pariwisata di Lombok Barat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA DALAM MENGEMBANGKAN SOLO BATIK CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

PERKEMBANGAN ASAS PARTISIPASI DALAM PERATURAN USAHA PENYEDIAAN SARANA WISATA TIRTA

Transkripsi:

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU LEMBEH (STUDI DI KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG) Yolanda Dede Harbig Ginting Femmy M. G. Tulusan Jericho D. Pombengi Abstract: In the development of tourism is seen and felt by the local society through the sense of eyesight, but, not all of them says that the tourism development are good or bad, because every individual has a different perception or view. The purpose of this research to find out how the public perception of the development of Lembeh island tourism (study of Lembeh Subdistricts of South, City of Bitung). This research uses descriptive qualitative approach method with describing data obtained from research results regarding the public perception about the development of Lembeh island tourism (study of Lembeh Subdistricts of South, City of Bitung). In qualitative research, data collection is done by in observation, depth interview and documentation. Tourism development is an effort to improvement of the society welfare by utilizing the tourism potentials are at once, which is an effort to preserve the culture of society through the improvement and enhancement of tourism products and services. Other than that, the development of tourism should also be addressed to protection and preservation of culture that are very dependent on the society and the tourist. Result of this research on public perception about the development of Lembeh island tourism (study of Lembeh Subdistricts of South, City of Bitung) not well seen from some perception factors that is: absorption, understanding or comprehension, assessment or evaluation about tourism development of Lembeh island in District of South Lembeh is not good. The overall conclusion of public perception about the development of Lembeh island tourism (study of Lembeh Subdistricts of South, City of Bitung) for current is not good and has not been managed by the Government with the maximum. Then can in suggest is to the Government to be more managed with maximum and immediately do the repair, improvement in tourist spots and also for the visitors and local community in order to keep the environment clean. Keywords: Perception, Tourism Development PENDAHULUAN Pengembangan pariwisata merupakan salah satu usaha untuk mempromosikan daya tarik suatu objek wisata agar menjadi berkembang sesuai dengan visi dan misi. Pengembangan pariwisata hendaknya tidak terlepas dari arah pengembangan kebudayaan nasional Indonesia. Pada umumnya masyarakat yang merasakan dan melihat pengembangan pariwisata yang ada didaerahnya, namun tidak semua pendapat masyarakat mengatakan baik atau buruk pengembangan pariwisata, karena setiap individu memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda. Pariwisata pulau lembeh khususnya pada Kecamatan Lembeh Selatan memiliki pesona alam dan budaya yang sangat menarik

dan mempunyai peluang untuk dikembangkan. Adapun objek wisata di Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung adalah sebagai berikut: Kelurahan Batu Lubang: Monumen Trikora, Kelurahan Pasir Panjang: Pantai Kahona, dan Kelurahan Dorbolaang: Patung Tuhan Yesus. Pada dasarnya pengembangan pariwisata bertujuan untuk melayani, mempermudah wisatawan atau pengunjung dalam melakukan kegiatan berwisata dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun perhatian dari pemerintah terhadap pengembangan kawasan objek wisata masih kurang, khususnya pada penyediaan sarana dan prasarana pariwisata, infrastruktur pada umumnya masih sangat minim, kurangnya perawatan pada tempat objek wisata. Pulau Lembeh mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan, khususnya di Kecamatan Lembeh Selatan, karena masih banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara serius dan profesional, keindahan alam dan potensi wisata yang terkandung didalam kawasan wisata Pulau Lembeh ini belum semuanya tergali. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh bagaimana pandangan masyarakat akan pengembangan pariwisata di Kecamatan Lembeh Selatan. Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis mencoba untuk mengkaji penelitian ini dengan judul: Persepsi Masyarakat tentang Pengembangan Pariwisata Pulau Lembeh (Studi Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (Moleong 2006) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. PEMBAHASAN Pada umumnya masyarakat yang merasakan dan melihat pengembangan pariwisata yang ada didaerahnya, namun tidak semua pendapat masyarakat mengatakan baik atau buruk pengembangan pariwisata, karena setiap individu memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda. Dimana persepsi merupakan kesan atau makna yang diperoleh oleh individu melalui penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, dari hasil penyerapan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan gambaran, tanggapan atau kesan didalam otak, gambaran tersebut dapat tunggal maupun jamak tergantung objek yang diamati. Menurut Toha (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut: a. Faktor internal Perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. b. Faktor eksternal Latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidakasingan suatu objek. Suwantoro (2004), mengemukakan bahwa yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut pelaksanaan pembangunan dan pengembangan nya meliputi 5 unsur, yaitu sebagai berikut : 1) Obyek dan Daya Tarik Wisata Daya tarik wisata atau obyek wisata merupakan potensi yang menjadi

pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. 2) Prasarana Wisata Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan sebagainya. 3) Sarana Wisata Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. 4) Tata Laksana Tata laksana adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik di atas dan di bawah tanah. 5) Masyarakat Sesuai dengan indikator persepsi yang dikemukakan Walgito (2010), yaitu penyerapan, pengertian atau pemahaman dan pengertian atau evaluasi. Penyerapan adalahrangsang atau objek tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, baik penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pengecap secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau penerimaan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan gambaran, tanggapan, atau kesan di dalam otak. Robbins (2003), mendeskripsikan bahwa persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.gambaran tersebut dapat tunggal maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak terkumpul gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama maupun yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut tergantung dari jelas tidaknya rangsang, normalitas alat indera dan waktu, baru saja atau sudah lama. Pengembangan pariwisata pulau lembeh khususnya di Kecamatan Lembeh Selatan yang dilihat oleh masyarakat kurang baik dan maksimal dalam pelaksanaannya dan masih kurang baik dan kurang perhatian dari pemerintah. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dalam pengembangan pariwisata pulau lembeh hanya sedikit masyarakat yang merasakan manfaatnya dari segi ekonomi, khususnya bagi masyarakat yang memiliki usaha atau berdagang, masyarakat yang bekerja sebagai tukang ojek, supir perahu taksi, jadi tidak semua masyarakat dapat merasakan manfaat pengembangan pariwisata dari segi ekonomi dan sebagian masyarakat hanya merasakan keramaian pengunjung yang datang. Menurut Fandeli (2001), bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut Pengertian atau pemahaman adalah setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesankesan di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir, digolong- golongkan (diklasifikasi), dibandingkan, diinterpretasi, sehingga terbentuk pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian yang terbentuk tergantung juga pada gambaran-gambaran lama yang telah dimiliki individu sebelumnya (disebut apersepsi).

Pengembangan pariwisata pulau lembeh khususnya yang ada di Kecamatan Lembeh Selatan, jika dilihat dari pengertian atau pemahaman masyarakat tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh masih belum baik dibandingkan dengan pengembangan pariwisata di tempat lain dan jika dibandingkan dengan yang dahulu, pengembangan pariwisata pulau lembeh ada perubahan dan peningkatan. Penilaian atau evaluasi adalah setelah terbentuk pengertian atau pemahaman, terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan pengertian atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian individu berbeda-beda meskipun objeknya sama. Penilaian atau evaluasi yang diberikan oleh masyarakat Kecamatan Lembeh Selatan merupakan tahap akhir dari persepsi, dimana ada penyerapan dan pemahaman atau pengertian terhadap suatu objek diluar individu yang telah dilakukan, maka masyarakat dapat memberikan penilaian atau evaluasi tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh khususnya yang ada di Kecamatan Lembeh Selatan dan penilaian atau evaluasi yang telah disampaikan oleh masyarakat adalah belum baik pengembangan pariwisata pulau lembeh. Dalam pengembangan pariwisata Pulau Lembeh ada beberapa faktor penghambat atau kendala yang terjadi, seperti: kurangnya dana yang disediakan oleh pemerintah pusat, sehingga tidak maksimalnya pelaksanaan pengembangan pariwisata Pulau Lembeh terutama di Kecamatan Lembeh Selatan. Lemahnya kordinasi baik dari pihak pemerintah, kelompok tertentu maupun pengusaha dibidang pariwisata. Minimnya keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Pulau Lembeh khususnya masyarakat yang ada di Kecamatan Lembeh Selatan. Persepsi masyarakat tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh (studi di Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung), ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut: 1. Faktor internal adalah perasaan, sikap danm kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Dimana setiap masyarakat yang di Kecamatan Lembeh Selatan memiliki perasaan, keinginan yang berbeda-beda satu dengan yang lain, sehingga membuat persepsi mereka berbeda. 2. Faktor eksternal adalah latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar. Dilihat dari faktor eksternal terlihat jelas adanya perbedaan tanggapan ataupun pendapat tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh, seperti latar belakang keluarga dari latar belakang keluarga yang memiliki profesi atau pekerjaan baik sebagai supir perahu taksi, tukang ojek dan pedagang atau wiraswasta merasakan adanya manfaat pengembangan pariwisata dari segi ekonomi, sedangkan masyarakat biasa tidak merasakan manfaat pengembangan pariwisata dari segi ekonomi. Sedikitnya informasi tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh, masih banyak masyarakat yang tidak memahami tentang pengembangan pariwisata. Dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengembangan pariwisata, sehingga membuat pendapat masyarakat berbeda-beda.

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan secara umum bagaimana persepsi masyarakat tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh (studi Kecamatan Lembeh Selatan), tanggapan atau pandangan masyarakat tentang pengembangan pulau lembeh khususnya di Kecamatan Lembeh Selatan memberikan tanggapan tentang pengembangan pariwisata pulau lembeh untuk saat ini belum baik dan belum dikelola oleh pemerintah dengan maksimal, karena masih ada tempat-tempat wisata yang ada di Kecamatan Lembeh Selatan butuh perbaikan dan pembenahan. Namun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ada peningkatan dalam pengembangan pariwisata pulau lembeh. DAFTAR PUSTAKA Fandeli. C. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty Offset. Moleong. L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gunung Agung. Robbins. S. P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Suwantoro. G. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Toha. M. 2003. Perilaku Oganisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Walgito. B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Sumber Lain: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.