Analisis Sistem Informasi PT. Lautan Berlian Utama Motor



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. ramli, Tepatnya pada tanggal 30 mei 2004 yang beralamatkan di Jl soekarno hatta

Cronos ERP - Warehouse Management System

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut sistem pelayanan yang diolah ada beberapa tahap :

Bee Bengkel User Manual

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sulit dihilangkan. Di zaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENULISAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PURNA JUAL BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA BENGKEL JAKARTA MOTOR. Proposal

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. Graha Star Auto Center (GSAC) berdiri pada bulan Oktober Kantornya

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa

BAB I PENDAHULUAN. pesat saat ini, dimana kebutuhan akan teknologi akan semakin diperlukan oleh

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut ini adalah data tentang perusahaan PT LION BROTHER.

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TRANSACTION PROCESSING

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perbengkelan dan pemasaran kendaraan bermotor, ban,acc, oli dan lain-lain. Pada

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kendaraan. Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

persediaan, dan penjualan PT LION BROTHER. 1. Spesifikasi Modul Login Input User Name dan Password Jika tekan tombol Login Tampilkan Menu Utama

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

Firm Infrastructure Human Resource Management Technology Procurement Distribution(MD) Service

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Suka Fajar Pekanbaru

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keras mencoba menggapai bintang bintang. Kata ASTRA diambil dari nama

OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI. Irvan Ramdhani Pembimbing : Andri Heryandi, S.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.3 ALUR PENJUALAN Alur Penjualan Regular. Diagram Alur Transaksi Penjualan Reguler CDS PLATINUM 4.3.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING Alur Penjualan DO. Diagram Alur Transaksi Penjualan DO CDS PLATINUM

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. instansi serta jenis usaha yang lain telah menggunakan teknologi komputer.

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN PADA CV. UNION JAYA MOTOR PALEMBANG

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang cukup cermat dalam memilih, membeli suatu barang. Hal ini dikarenakan

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Cara Perhitungan Aplikasi Porfolio Mc Farlan

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

LAMPIRAN. Screenshot Perancangan Data Warehouse Menggunakan Oracle Warehouse Builder 11g. Gambar berikut berisi atribut-atribut dari dimensi waktu.

1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan?

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi

Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Suka Fajar Pekanbaru

Transkripsi:

Analisis Sistem Informasi PT. Lautan Berlian Utama Motor

COMPANY ENVIRONMENT Latar Belakang Perusahaan PT. Lautan Berlian adalah salah satu Group Dealer khusus merek Mitsubishi yang telah memperoleh hak distribusi dari agen tunggal pemegang merk (ATPM) Mitsubishi Kramayuda Tiga Berlian (KTB). Ruang lingkup bisnis PT.LBUM, yang utama adalah melakukan penjualan kendaraan dengan merk mitsubishi, bisnis lain yang dijalankan oleh LBUM adalah: (1) Servis; (2) Divisi Sparepart; (3) Divisi Mobil bekas; (4) Divisi Body repair ; (5) Mobil Bekas. Divisi Pembelian (diatur di pusat) menangani pengadaan Stock untuk seluruh cabang, mengatur inventory Produk di seluruh cabang, mengatur pendistribusian Stock ke tiap cabang, dan mengatur pembayaran kepada PT. KTB. Divisi Penjualan menangani penawaran produk ke konsumen, dan proses pemesanan produk oleh konsumen, proses pembayaran oleh konsumen. Divisi Service menangani perawatan kendaraan konsumen, dan pengadaan suku cadang untuk kebutuhan perbengkelan. Divisi Sparepart menangani penjualan suku cadang kepada pembeli umum. Divisi Body Repair menangani perbaikan bodi kendaraan. Divisi Mobil Bekas, menangani jual beli mobil bekas. Saat ini PT. LBUM memiliki 20 cabang atau dealer yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatra, dengan pusatnya di Jakarta. Beberapa dealer atau cabang berada di bawah wewenang cabang wilayah. Dengan cakupan pasar yang cukup besar serta jaringan penjualan yang cukup besar juga, maka koordinasi informasi yang terjadi di seluruh dealer harus dapat terpelihara dengan baik.

COMPANY ENVIRONMENT Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi Dealer Mobil yang memberikan pelayanan terbaik di Indonesia pada seluruh bidang usaha (penjualan mobil, service mobil, penjualan sparepart mobil, perbaikan bodi mobil, jual beli mobil bekas). Misi Perusahaan Memberikan layanan yang cepat dan elegan kepada pelanggan yang akan membeli dan menjual mobil. Menyediakan pusat perawatan dan perbaikan mobil yang handal dan nyaman. Meyampaikan sparepart dengan jenis dan jumlah yang tepat kepada pemesannya Sasaran Perusahaan Menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008

COMPANY ENVIRONMENT Analisis SWOT Strengths Merupakan dealer yang memiliki cabang di 15 kota di Jawa dan Sumatera. Memiliki fasilitas penjualan dan perawatan kendaraan yang sangat baik bahkan elegan Memiliki sumber daya yang terlatih Memiliki prosedur manajemen yang baik dan teruji selama bertahun-tahun Weaknesses Manajemen belum dapat mengetahui keadaan bisnis dari seluruh cabangnya dengan cepat karena tersebarnya cabang-cabang Opportunities Pasar penjualan dan perawatan kendaraan di Indonesia semakin meningkat Banyak wilayah-wilayah yang masih bisa di penetrasi dengan pembukaan cabang baru Threats Munculnya berbagai macam kendaraan import Tidak stabilnya ekonomi Indonesia

Analisis Sistem 1. Modul Pembelian Mulai Data pesanan dan target penjualan Membuat usulan Alokasi ke pihak KTB (Kramayuda Tiga Berlian) Form(dokumen) usulan Alokasi Menerima jawaban konfirmasi alokasi dari pihak KTB (dalam unit) Monthly Order Melakukan setoran/ tebusan ke KTB Order Pembelian Form Giro Menerima kendaraan sesuai dengan jumlah yang disetorkan kepada KTB Nota Pengiriman Selesai Konfirmasi Faktur

Analisis Sistem 1. Modul Pembelian Proses Pembelian Alokasi Standar / Khusus KTB Skenario 1 1 3 2 Lautan Berlian 1. Alokasi Standar/Khusus 2. Konfirmasi Alokasi yang disetujui 3. Setor Pembayaran Alokasi standar. Alokasi standard ini dapat berlaku untuk tipe pembayaran COD (cash on delivery) atau TOP (terms of Payment). Struktur harga perolehan untuk kategori alokasi standard adalah: Harga/unit (sudah termasuk Ppn 10% dan Ppn BM), besarnya Ppn BM tergantung pada jenis atau tipe kendaraan. Kelompok biaya ini dicatatkan dalam satu giro tertentu. Pph 6% dicatatkan pada giro terpisah Deposit, besarnya tergantung pada tipe atau jenis kendaraan Alokasi khusus. Alokasi khusus ini dilakukan dengan melakukan negosiasi untuk meminta kepastian unit, harga dan jadwal pengiriman. Tipe pembayaran untuk alokasi khusus ini adalah COD dan TOP. Harga/unit (sudah termasuk Ppn 10% dan Ppn BM), besarnya Ppn BM tergantung pada jenis atau tipe kendaraan. Kelompok biaya ini dicatatkan dalam satu giro tertentu. Pph 6% dicatatkan pada giro terpisah Deposit, besarnya tergantung pada tie atau jenis kendaraan. Administration Fee, besarnya berupa persentase dikalikan dengan harga/unit. Administration fee ini dibayarkan secara periodik. Besarnya persen yang harus dibayarkan tergantung dari negosiasi.

Analisis Sistem 1. Modul Pembelian Skenario Pembayaran dengan leasing Skenario 1 1 Leasing Lautan Berlian 3 4 2 1. Membayar Harga Penuh 2. Pembelian 3. Mendapatkan Kendaraan 4. Membayar Angsuran Customer

Analisis Sistem 1. Modul Pembelian Skenario Pembayaran dengan Avalist Skenario 2 5 6 Customer 1 Lautan Berlian 2 TAF (Tiga Berlian Auto Finance) 4 3 1. Permohonan Kredit 2. Permohonan Melunasi 3. Pencairan Dana 4. Terima Kendaraan 5. Bayar Angsuran dari customer ke LB 6. Bayar Angsuran dari LB ke TAF

Analisis Sistem 2. Modul Inventory & Distribusi Aliran proses distribusi kendaraan dari pusat ke wilayah dan ke anak wilayah (cabang) Kantor Pusat Lautan Berlian Konfirmasi Faktur (blangko) Nota Pengiriman KTB Perjanjian kerjasama Bukti Pengiriman Kendaraan (BPK) Kupon Service I/II Nota Pengiriman Perusahaan Ekspedisi mengirimkan kendaraan Kantor Cabang Lautan Berlian Modul ini adalah kelanjutan dari proses pembelian. Terdapat 2 jenis proses: Proses pengiriman barang oleh KTB Setelah setoran pembayaran diterima oleh KTB, maka dilanjutkan dengan proses pengiriman barang oleh KTB. Pengiriman kendaraan langsung menuju pada cabangcabang yang membutuhkan, sesuai alokasi yang diatur oleh pusat. Namun segala dokumen yang bersangkutan dengan kendaraan tetap diantarkan ke pusat. Pelaporan terjadinya penjualan oleh cabang Jika terjadi pembelian kendaraan oleh customer, maka cabang harus melaporkan ke pusat, karena customer tersebut akan menerima kupon free service, sekaligus melaporkan kondisi stock terakhir.

Analisis Sistem 3. Modul Penjualan Proses Penjualan kepada customer Lautan Berlian 1. Pengajuan Surat Penawaran 2. Pengajuan Surat Pesanan 3. Membuka Nota Debet 1 2 3 Retail/ Komersil Proses utamanya adalah: 1. Customer melakukan permintaan atas tipe produk tertentu dengan warna dan aksesoris tertentu. 2. Perusahaan memeriksa stock. 3. Jika stock tersedia di saat customer melakukan permintaan, maka permintaan tersebut dapat langsung dilayani. 4. Jika tidak, maka permintaan tersebut diperlakukan sebagai indent. 5. Jika stock yang diminta telah tersedia maka ditindak lanjuti oleh perusahaan dengan pembuatan nota yang berisi kewajiban jumlah pembayaran yang harus dipenuhi oleh customer. Jika customer telah menyetujui nota tersebut, maka proses penjualan telah berakhir.

Analisis Sistem 3. Modul Penjualan Selain melayani penjualan, divisi ini juga melayani karoseri kendaraan sesuai keinginan customer. Dalam pelayanan karoseri terdapat 2 jenis proses yang dilakukan, yaitu: 1. Order Karoseri. Menginput konfirmasi perubahan chasis dari cabang ke pusat 2. Terima dari Karoseri. Menginput data penerimaan kendaraan dari perusahaan karoseri Karoseri Lautan Berlian Nota Pengiriman 1. Alokasi Chasis 2. Pengiriman Nota 3. Pengriman Chasis 4. Konfirmasi Tembusan Surat Konfirmasi 5. Order Karoseri 5 4 1 2 Cabang KTB 3

Analisis Sistem 3. Modul Penjualan Pada Proses bisnis ini sering ditemui permasalahan sebagai berikut : 1. Mekanisme pemberian Kredit. Diharapkan dapat dirumuskan suatu konsep Decision Support System yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan secara cerdas pemberian kredit kepada calon pembeli. 2. Mekanisme pemberian Diskon. 3. Pemanfaatan Tenaga Penjual yang optimal dengan mengembangkan konsepkonsep CRM. 4. Tidak tersedianya informasi usia stock yang dimiliki saat ini 5. Tidak tersedia laporan lengkap secara ringkas, tepat guna dan dalam waktu yang relatif singkat, untuk kebutuhan pembuatan kebijakan bagi pihak manajerial. Laporan lengkap yang diingini meliputi: Laporan stock Laporan posisi keuangan saat ini, meliputi: Harga Setor, yaitu harga yang dibayarkan oleh grup dealer kepada ATPM Harga jual yang diberikan dealer kepada customer Laporan piutang beserta usia piutang

Analisis Sistem 4. Modul Service & Body Repair

Analisis Sistem 4. Modul Service & Body Repair

Analisis Sistem 4. Modul Service & Body Repair Keterkaitan antar role dalam proses servis Sparepart Service Administrasi Kasir mekanik Sub Material Service Consultant Customer mekanik Special Order mekanik Urutan proses yang terjadi: 1. Pemeriksaan data historis dari customer yang datang 2. Pencatatan keluhan 3. Analisis proses perawatan dan monitoring yang akan dilakukan oleh Service Consultant, meliputi: a. Estimasi Sparepart yang dibutuhkan b. Estimasi Waktu pengerjaan c. Estimasi biaya keseluruhan 4. Pengeluaran Work Control dan pengaturan grup mekanik oleh kepala bengkel. 5. Pengaturan dan pengendalian kerja mekanik yang dilakukan oleh leader 6. Pengawasan kualitas, produktivitas dan efisiensi oleh mekanik. 7. Pemeriksaan Final kualitas kerja oleh leader 8. Work Control diterima kembali oleh Kepala Bengkel 9. PenutupanWork Order dan penerbitan faktur Service oleh Administrasi Service 10. Informasi pekerjaan dan biaya oleh Service Consultant 11. Penerimaan Pembayaran oleh Kasir 12. Satpam memandu kendaraan keluar

Analisis Sistem 5. Modul Sparepart Proses yang terjadi: 1. Proses Permintaan barang oleh customer. 2. Stocking, yaitu proses pengadaan stock. Terdapat dua jenis Stocking: a. Reguler Order, dilakukan per minggu Berupa pemesanan terhadap fast moving sparepart b. Emergency Order Berupa pemesanan terhadap sparepart tertentu 3. Order dilakukan kepada KTB, dengan waktu kedatangan sparepart adalah 1 hari setelah pemesanan

Analisis Sistem 5. Modul Sparepart Divisi mobil bekas ini dikenal juga sebagai Mobil 208. Mobil bekas ini pada umumnhya diperoleh dari kredit macet. Jika pembeli yang melakukan pembelian secara kredit tidak mampu lagi menunaikan kewajiban pembayaran angsuran, maka perusahaan akan menarik kendaraan yang diberikan kepada pembeli, dan atas kendaraan tersebut akan diakui sebagai mobil bekas yang dapat dijual kembali. Terdapat dua macam proses yang terjadi: Customer Negosiasi untuk tukar tambah Salesman Last Approval untuk pembelian tukar tambah 1. Trade in. Proses dimana customer membeli kendaraan di PT. LBUM dengan sistem tukar tambah 2. Trade out. Proses penjualan mobil bekas yang dimiliki oleh PT. LBUM. Langkah pelaksanaannya sama seperti proses penjualan. Kepala Cabang

Implementasi Sistem Informasi. Kondisi Aktual Kondisi aktual sistem informasi di PT. Lautan Berlian Utama Motor dapat dibedakan menjadi dua domain subsistem, yaitu yang berkaitan dengan infrastruktur hardware sistem informasinya dan yang berkaitan dengan infrastruktur software sistem informasinya. Infrastruktur perangkat lunak ini dapat ditinjau dari dua sisi pandang, yaitu ditinjau dari konfigurasi arsitektur engineering dan ditinjau dari infrastruktur konfigurasi modul aplikasi. Secara umum arsitektur aplikasi yang ada di PT. Lautan Berlian Utama Motor dapat dilihat pada gambar 1.

Implementasi Sistem Informasi. Data Base dan SMS Mail Kantor Pusat Arsitektur Sistem Informasi di PT.Lautan Berlian Utama Motor Lease Line Provider 2000 Router Lease Line Pembelian Penjualan Back Office dan Transaksional Servis Sparepart KTB (Kramayuda Tiga Berlian) Kantor Anak Wil. Pembelian Servis Sparepart Router Penjualan Servis Back Office dan Transaksional Penjualan Pembelian Back Office dan Transaksional 2000 Data Base dan SMS Mail Kantor Wilayah

Masalah Implementasi Sistem Informasi. Setelah melakukan assesment ke PT.LBUM, maka dapat menyimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan kondisi umum yang merupakan sumber permasalahan bagi PT.LBUM 1. Sekarang ini, aplikasi yang digunakan oleh PT.Lautan Berlian Utama Motor seolah-olah terkotak-kotak untuk setiap lini proses bisnisnya dan terkotak-kotak antara pusat dan wilayah yang diakibatkan oleh : a. Teknologi pengembangan sistem aplikasi pada masa itu (1995) sudah obsolete dan tidak dapat mensupport proses bisnis PT. LBUM yang semakin meluas. b. Ketika dilakukan pengembangan sistem aplikasi pada masa itu, belum diantisipasi kemungkinan inter-operasi antar divisi serta dibuat atas arsitektur aplikasi yang komprehensif dan ter-integrasi antara kantor pusat-wilayah-anak wilayah. c. data base yang terpisah-pisah antara pusat dan wilayah sehingga harus dilakukan sinkronisasi data secara manual antara pusat dan wilayah. Misalnya untuk mengupdate status stok kendaraan, maka ketika terjadi penjualan di wilayah, maka pihak wilayah harus melapor ke pihak pusat dan pihak pusat harus menginput penjualan yang terjadi pada aplikasi yang ada dan status inventori akan ter-update. 2. Banyak kejadian-kejadian khusus atau perubahan-perubahan minor pada aplikasi yang tidak dapat diakomodasi oleh sistem informasi yang ada, misalnya : penambahan data yang harus dimunculkan pada suatu User interface, atau penambahan data yang harus dimunculkan dalam laporan, walaupun sebenarnya data tersebut sudah tersedia dalam data base. Saat ini, PT. LBUM tidak memiliki teknologi yang memiliki kemampuan untuk mengakomodasi situasi-situasi di atas.

Akibat Permasalahan-permasalahan yang muncul Sebagai akibat kondisi di atas maka permasalahan-permasalahan yang muncul ke permukaan meliputi: 1. Kesulitan untuk membuat kompilasi laporan, khususnya laporan keuangan yang berkaitan dengan laporan status A/P dan A/R, laporan rugi laba maupun laporan neraca keuangan. Hal ini tentunya mempersulit pihak manajemen untuk mengetahui kesehatan financial perusahaan secara cepat dan tepat yang pada akhirnya mempersulit pihak manajemen untuk membuat perencanaan strategi jangka panjang. 2. User atau pengguna dari sistem informasi yang sudah ada, merasa kesulitan untuk melakukan tugas sehari-harinya karena perlu melakukan administrasi ulang yang harus dilakukan di luar sistem informasi yang sudah ada. Seringkali pula, data yang ada tidak reliabel dan tidak sahih karena tidak adanya interkoneksi data antar bagian. 3. Banyak aktivitas yang seharusnya dapat diotomatisasi tetapi harus diinput secara manual sehingga produktivitas tenaga kerja menjadi sangat rendah dan akhirnya menghasilkan informasi yang tidak valid dan tidak reliabel karena sering terjadi ketidaksesuaian data sebagai akibat kesalahan input yang dilakukan oleh tenaga administrasi.

Usulan Solusi Setelah dilakukan penilaian atas kondisi aktual di PT. LBUM (Mereferensi pada dokumen Pemetaan Proses Bisnis dan Sistem yang digunakan saat ini di PT. Lautan Berlian Utama Motor ), maka diusulkan untuk melakukan pengembangan sistem informasi secara FUNDAMENTAL, dengan tetap mengacu pada konsep proses bisnis yang ada. Konsep solusi Fundamental ditawarkan kepada PT.LBUM ini, merupakan solusi sistem informasi Enterprise Resource Planning (ERP), yang akan dibangun ulang berdasarkan konsep aplikasi yang sudah ada dan pengembangan konsep sistem informasi berdasarkan hasil konsultasi konsep solusi yang akan dilakukan ketika aplikasi akan dikembangkan. Konsep ini menuntut adanya perubahan perilaku organisasi dalam menyikapi sistem informasi yang baru yang artinya harus mengubah budaya perusahaan secara keseluruhan. Keberhasilan implementasi sistem informasi secara fundamental ini, tidak hanya ditentukan oleh kualitas aplikasi yang telah dikembangkan, tetapi juga perlu didukung sepenuhnya oleh pihak manajemen untuk melakukan pendekatan topdown dan kerja sama user untuk mau belajar menggunakan sistem informasi yang baru.

Usulan Solusi Dengan adanya solusi ini diharapkan : 1. Sistem informasi PT.LBUM akan lebih stabil, artinya dapat dijamin reliabilitas, akurasi dan validitas dari informasi yang dihasilkan, karena proses pengembangan dari awal oleh konsultan bersama pihak EDP intern dengan mempertimbangkan seluruh aspek dalam sistem bisnis. 2. Sistem informasi di PT.LBUM menjadi lebih terintegrasi dan mampu melakukan inter-operasi antar divisi, karena sistem informasi yang baru dikembangkan berdasarkan desain aplikasi yang sudah dipikirkan secara menyeluruh. 3. Sistem informasi yang baru dapat men-support kebutuhan informasi pada level operasional, manejer maupun eksekutif untuk mendukung operasionalisasi harian pada level operasional, analisis atas kondisi aktual, maupun untuk mengambil keputusan strategis. 4. Adaptability dari system yang baru terhadap perubahan-perubahan kebutuhan PT LBUM di masa depan. System yang baru dikembangkan dengan mengadaptasi kebutuhan PT LBUM saat ini dalam aspek proses bisnis dan kemungkinankemungkinan pengembangan lanjutan di masa depan (build to grow)..

Usulan Solusi Manfaat yang bisa dipetik dari solusi ini adalah : 1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, yaitu dengan hilangnya akitivitas yang tidak perlu, misal: double-entry yang dilakukan oleh admin. Hal ini, tentunya akan meminimasi multiplier efek dari human eror. 2. Meningkatkan produktivitas kerja karena aplikasi dibangun atas dasar konsep yang user friendly, dilengkapi fitur-fitur yang membantu user dalam menyelesaikan tugas hariannya, kemampuan interoperasi antar subsistem dalam aplikasi dan availability yang baik. 3. Mengurangi biaya, khususnya biaya administrasi, misalnya: yang semula harus dilakukan secara manual (dengan menggunakan piece of paper), sekarang dapat dilakukan secara otomatis. 4. Memudahkan pengendalian atas proses bisnis yang dilakukan karena data dapat dengan mudah ditelusuri.

Usulan Arsitektur Solusi Data Base dan Kantor Pusat SMS Mail Lease Line Provider 2000 Router Lease Line Laporan Back Office dan Transaksional Kantor Anak Wil. Administrasi dan setting Akuntansi dan Keuangan Transaksional KTB (Kramayuda Tiga Berlian) Administrasi dan setting Transaksional Router Transaksional Administrasi dan setting File Konversi Akuntansi dan Keuangan Akuntansi dan Keuangan 2000 Data Base dan SMS Mail Laporan Back Office dan Transaksional Laporan Back Office dan Transaksional Kantor Wilayah

Usulan Arsitektur Solusi Proses Bisnis Akuntansi dan Keuangan Pencatatan Akuntansi Laporan Keuangan Pembelian Inventory Distribusi Pembelian Kendaraan Inventory Kendaraan Distribusi Kendaraan Divisi Body Repair Servis Penjualan Administrasi dan Setting Pembelian Sub Material Inventory Sub Material Servis Customer Service Tugas Harian CS Distribusi Tugas CS Salesman Audit Pembelian Sparepart Inventory Sparepart Bengkel Servis Bengkel Distribusi Sparepart Pembelian SubMaterial Divisi Mobil Bekas Pembelian tukar tambah Penjualan Mobil Bekas Penjualan Kendaraan Pengembangan CRM Divisi Spare part Pembelian Sparepart Inventory Distribusi Sparepart Penjualan Transaksi Internal Modul Proses Bisnis Laporan Transaksional tiap Modul Laporan OLAP (On Line Application Processing) Laporan Standar Summary (daftar dokumen atau transaksi)

Usulan Modul Utama Pengembangan Secara umum modul utama dalam pengembangan aplikasi ini adalah: Modul Administrasi dan Setting. Modul ini merupakan modul untuk menginput: (1) Data master atau data referensi global;(2) Data entitas yang terlibat dalam proses bisnis (baik sebagai obyek maupun sebagai subyek); (3) Data pengaturan aturan-aturan bisnis. Modul Proses bisnis (transaksional). Modul ini merupakan modul yang mensupport proses transaksional yang terjadi dalam suatu proses bisnis, yang meliputi: (1) Pembelian; (2) Inventory; (3) Distribusi; (4)Penjualan;(5) Divisi Mobil Bekas; (6) Divisi Sparepart; (7)Servis; (8) Customer Service; (9) Divisi Body Repair. Modul Laporan. Modul ini adalah modul laporan transaksional, yaitu meliputi : (1) Laporan OLAP ; (2) Laporan Standar ; (3) Summary atau daftar dokumen atau daftar transaksi. Modul Akuntansi dan Keuangan. Modul ini adalah modul laporan yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan, misalnya laporan status A/P dan A/R, laporan rugi laba dan laporan neraca keuangan.

Usulan Arsitektur Organisasi Solusi Engineering KANTOR PUSAT KANTOR WILAYAH KANTOR ANAK WILAYAH Database Transaksional Kantor Pusat Gerbang Web Service Modul Sinkronisasi 1 Modul Sinkronisasi 2 Database Transaksional Kantor Wilayah Modul Bisnis 1 Modul Bisnis 2 Database Transaksional Kantor Anak Wilayah Modul Bisnis 1 Modul Bisnis 2 Modul Bisnis 1 Modul Bisnis 2 ETL Replikator Kantor Wilayah Data Top Down Replikator kantor anak wilayah ETL Agen ETL Agen Jurnal Database Akuntansi Kantor Pusat Agen Penutup Buku Agen Penutup Buku Monitor Laporan Akuntansi Database Rekap OLAP Kantor Wilayah Modul Disain dimensi Data Bottom Up Database Rekap OLAP Kantor Anak Wilayah Modul Disain dimensi Database Rekap OLAP Kantor Pusat Modul Disain dimensi Monitor OLAP Monitor OLAP Monitor OLAP