ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK PERIODE 2010-2014 Nama : Helena Christy NPM : 23212372 Kelas : 3EB02 Pembimbing : Niayah Erwin, SE., AK., MM.
Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan melalui berbagai kegiatan perekonomian. Salah satu sarana dalam kegiatan tersebut adalah perbankan. Bank dianggap sebagai tempat kepercayaan nasabah untuk mengelola dananya. Bank dengan manajemen yang baik harus bisa menjaga kepercayaan nasabahnya dengan cara memelihara kesehatan bank dengan tetap menjaga likuiditas sehingga bank dapat memenuhi kewajibannya dan menjaga kinerjanya secara optimal agar selalu memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Menurut A. Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan menjelaskan bahwa, bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan bendabenda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain. Menurut Budisantoso dan Triandaru (2005:51) Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan caracara sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
Sehubungan dengan kewajiban Bank untuk melakukan penilaian sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) baik secara individual maupun secara konsolidasi yang antara lain mencakup penilaian faktor Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011). Sekaligus menggantikan Peraturan Bank Indonesia yaitu PBI No. 6/10/PBI/2004 dengan pendekatan CAMELS. Melalui RGEC, diharapkan bank mampu mengidentifikasi permasalahan lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko yang lebih baik. Sehingga bank lebih tahan dalam mengahadapi krisis dan penilaian analisis kesehatan bank bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau bahkan tidak sehat.
Rumusan Masalah Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 yang dalam penilaiannya dengan menggunakan metode RGEC. Bagaimana tingkat kesehatan Bank Mandiri (Persero) tbk. Periode 2010-2014 dengan menggunakan metode RGEC? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada periode 2010-2014 jika diukur dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital).
Risiko Kredit Non Performing Loan (NPL) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.1 Ringkasan Penilaian NPL Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 NPL 2,45% 2011 NPL 2,23% 2012 NPL 1,88% 2013 NPL 1,91% 2014 NPL 2,15% Berdasarkan perhitungan dan penilaian diatas, menunjukkan bahwa pada tahun 2010, 2011, dan 2014 memiliki nilai rasio di atas 2% yang mendapatkan predikat baik dengan peringkat 2. Sedangkan tahun 2012 dan 2013 memiliki rasio dibawah 2% yang mendapatkan predikat sangat baik dengan peringkat 1.
Risiko Pasar Interest Rate Risk (IRR) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.2 Ringkasan Penilaian IRR Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 IRR 117,83% 2011 IRR 123,17% 2012 IRR 126,22% 2013 IRR 125,81% 2014 IRR 125,85% Berdasarkan perhitungan dan penilaian diatas, pada tahun 2012 memiliki nilai rasio sangat tinggi itu berarti mempengaruhi risiko cukup besar terhadap turunnya tingkat suku bunga. Apabila suku bunga mengalami kenaikan berarti mendapatkan keuntungan, sedangkan kalau tingkat suku bunga mengalami penurunan terus-menerus mendapatkan kerugian yang cukup besar.
Risiko Likuiditas Loan to Deposito Ratio (LDR) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.3 Ringkasan Penilaian LDR Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 LDR 67,37% 2011 LDR 73,67% 2012 LDR 79,63% 2013 LDR 83,97% 2014 LDR 82,19% Berdasarkan perhitungan dan penilaian diatas, nilai rasio LDR ditahun 2010-2012 mendapatkan predikat baik karena kurang dari 80%, sedangkan ditahun 2013 dan 2014 mendapatkan predikat cukup baik karena memiliki nilai rasio lebih dari 80%. Semakin tinggi likuiditas menunjukkan likuiditas bank semakin rendah, disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membayar kredit semakin besar.
Loan to Assets Ratio (LAR) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.4 Ringkasan Penilaian LAR Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 LAR 54,25% 2011 LAR 56,36% 2012 LAR 60,50% 2013 LAR 63,72% 2014 LAR 61,17% Berdasarkan perhitungan dan penilaian diatas, dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2010-2014 menunjukkan predikat baik dengan peringkat 2 yang memiliki nilai rasio lebih dari 50%. Penuruna LAR dari tahun ke tahun menunjukkan semakin baik pengelolaan risiko likuiditas, karena semakin kecil likuiditas bank, semakin kecil juga jumlah aset yang diperlukan untuk membiayai kredit bermasalah.
Cash Ratio Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.5 Ringkasan Penilaian Cash Ratio Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 CR 10,61% 2011 CR 14,86% 2012 CR 13,19% 2013 CR 11,53% 2014 CR 12,85% Berdasarkan perhitungan dan penilaian diatas, kenaikan dan penurunan pada cash ratio bank mandiri menunjukkan bahwa bank mandiri masih mampu untuk membayar kembali dana yang telah disimpan nasabah pada saat ditarik dan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimiliki oleh bank mandiri.
Good Corporate Governance Berdasarkan dari penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek dalam penilaian Good Corporate Governance pada penyajian data, mulai dari tahun 2010-2014 Bank Mandiri telah menetapkan dan mengaplikasikan aspek-aspek tersebut dengan sangat baik dan mendapatkan peringkat 1 (satu) dalam setiap kegiatan perseroan. Adapun 11 (sebelas) aspek yang ada dalam Bank Mandiri, antara lain : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite 4. Penanganan benturan kepentingan 5. Penerapan fungsi kepatuhan bank 6. Penerapan fungsi audit intern 7. Penerapan fungsi audit ekstern 8. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar 10.Transparasi kondisi keuangan dan nonkeuangan bank, laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal 11.Rencana strategik bank
Earnings (Rentabilitas) Return on Assets (ROA) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.6 Ringkasan Penilaian ROA Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 ROA 3,43% 2011 ROA 3,30% 2012 ROA 3,45% 2013 ROA 3,51% 2014 ROA 3,27% Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa pada nilai rasio ROA pada tahun 2010-2014 mendapatkan predikat sangat baik dengan peringkat 1 (satu), kerena memiliki nilai rasio diatas 2%. Pada matriks peringkat, peringkat 1 (satu) menunjukkan rentabilitas sangat memadai, laba melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan bank.
Return on Equity (ROE) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian ROE Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 ROE 39,18% 2011 ROE 30,96% 2012 ROE 33,09% 2013 ROE 32,80% 2014 ROE 30,42% Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa rasio ROE pada Bank Mandiri tahun 2010-2014 mendapatkan predikat baik karena, memiliki nilai rasio lebih dari 15%. Pada matriks peringkat, menunjukkan bahwa rentabilitas memadai, laba melebihi target, mendukung pertumbuhan permodalan bank.
Net Interest Margin (NIM) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.8 Ringkasan Penilaian NIM Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 NIM 4,46% 2011 NIM 4,27% 2012 NIM 4,67% 2013 NIM 4,02% 2014 NIM 4,67% Berdasarkan tabel diatas, nilai rasio NIM Bank Mandiri pada tahun 2010-2014 mendapatkan predikat sangat baik dengan peringkat 1 (satu) karena, memiliki nilai rasio lebih dari 3%.
Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.9 Ringkasan Penilaian BOPO Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 BOPO 63,09% 2011 BOPO 75,75% 2012 BOPO 69,67% 2013 BOPO 66,64% 2014 BOPO 64,84% Berdasarkan tabel diatas, nilai rasio BOPO pada tahun 2010-2014 menunjukkan nilai rasio tersebut mendapatkan predikat baik.
Capital (Permodalan) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014 Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian CAR Tahun Komponen Nilai Rasio 2010 CAR 13,36% 2011 CAR 15,12% 2012 CAR 15,47% 2013 CAR 14,92% 2014 CAR 16,60% Berdasarkan perhitungan dan rangkuman penilaian diatas, dapat diketahui bahwa rasio CAR bank mandiri mendapatkan peringkat 1 dengan predikat sangat sehat, karena memiliki nilai rasio diatas 12%. Dapat dikatakan bank mandiri memiliki tingkat kecukupan modal yang baik atas pemenuhan kewajiban yang dimilikinya, baik dalam mendanai kegiatan operasionalnya ataupun untuk menghadapi risiko yang akan terjadi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan Metode RGEC pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2010-2014, maka dapat disimpulkan dari hasil perhitungan keempat faktor dalam metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earninngs, Capital) pada Bank Mandiri periode 2010-2014 menunjukkan bank mandiri mendapatkan predikat bank yang sangat sehat dengan pelaksanaan keempat faktor tersebut dalam penilaian kesehatan bank telah dilaksanakan dengan sangat baik. Faktor Risk Profile yang dinilai melalui NPL, IRR, LDR, LAR, dan Cash Ratio secara keseluruhan dengan pengelolaan risiko yang baik. Dari segi faktor Good Corporate Governance (GCG) sudah menerapkan dan menjalankan tata kelola perusahaan dengan sangat baik. Faktor Earnings atau Rentabilitas yang dinilai melalui ROA, ROE, NIM, dan BOPO secara keseluruhan sudah menerapkan pengelolaan risiko yang baik juga. Sedangkan pada faktor Capital, Bank mandiri memiliki modal yang sangat baik dan sudah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dengan peringkat maupun predikat yang sangat baik.
Saran Bank mandiri terus memperkuat kegiatan usahanya agar jumlah aset yang dimiliki semakin meningkat, jumlah penyalur dana baik dalam bentuk kredit maupun penempatan bank lain semakin meningkat, serta pendapatan operasional dan laba yang diperoleh untuk tahun-tahun berikutnya semakin meningkat juga. Melakukan pengawasan yang lebih ketat pada rasio-rasio yang setiap tahun mengalami penurunan agar rasio-rasio tersebut mengalami peningkatan dan memiliki konsistensi untuk tahuntahun berikutnya. Dan pada Good Corporate Governance (GCG) yang telah dilaksanakan dengan baik, harus terus mempertahankan atau bahkan meningkatkannya dengan lebih baik lagi, karena mulai dari tata kelola perusahaan yang baik akan berdampak baik juga kepada seluruh kegiatan operasional yang ada pada bank tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tahun-tahun berikutnya dapat mengurangi risiko yang akan dihadapi dan Bank Mandiri menjadi lebih baik dan lebih dipercaya oleh para nasabahnya.