BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini berbagai aspek kehidupan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama hidup manusia

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB I. Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang, dan besar, orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dijanjikan. Demikian pengertian jual beli menurut pasal 1457 Kitab Undang-

BAB I PENDAHULUAN. model sepatu wanita. Toko sepatu ini memiliki bermacam-macam model

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan komunikasi adalah berkembangnya penggunaan internet. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB I PENDAHULUAN. tanggung-tanggung pada saat ini pemerintah juga mengeluarkan undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sepatu Shop merupakan sebuah toko sepatu yang menjual bermacam-macam

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya transparansi di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan tersebut terjadi di semua bidang, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, perdagangan di atur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS PAKAIAN DENGAN SISTEM ONLINE

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A

BAB I PENDAHULUAN. pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet, hampir semua barang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini teknologi di indonesia berkembang sangat pesat. Salah satu teknologi

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITAN. dalam hal memenuhi kebutuhan, praktis adalah salah satu ciri khas dari bisnis online

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IPENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN ONLINE BERUPA PERJANJIAN ENDORSE MELALUI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang ditunjang oleh perkembangan jaringan

produk yang ditawarkan. Dalam hal ini terjadi tahapan pengenalan kebutuhan yaitu tahapan pertama dalam proses keputusan pembelian. b.

BAB I PENDAHULUAN. diuangkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Meskipun ada yang. Emas menarik dijadikan sarana investasi. Beberapa literatur

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan koneksi internet melalui telepon seluler atau laptop, barang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi global yang serba transparan, menurut Toffler, adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

oleh perdagangan secara konvensional. 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, maka perdagangan yang sebelumnya lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

keluarga, ataupun orang yang baru kita kenal.

BAB I PENDAHULUAN. langsung atau bertatap muka kini berubah menjadi konsep telemarketing yaitu

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan memasaknya sendiri. Terlebih lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BABI PENDAHULUAN. Konsumen dalam transaksi jual-beli seringkali berposisi sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju karena untuk mempermudah manusia melakukan berbagai. kegiatan dalam kehidupan. Misal kemajuan dalam bidang pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. negosiasi diantara para pihak. Melalui proses negosiasi para pihak berupaya

BAB I PENDAHULUAN. maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap proses bisnis di setiap organisasi. Sebagai contoh, dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini berbagai aspek kehidupan masyarakat terutama pada bidang perdagangan banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan bisnis yang pada umumnya dilakukan secara konvensional mulai beralih secara elektronik dengan menggunakan jaringanjaringan komputer (computer network) yaitu internet yang dikenal dengan istilah Electronic-Commerce atau disingkat E-Commerce. 1 Berbeda dengan model bisnis yang dilakukan secara konvensional, e- commerce menciptakan kegiatan bisnis yang lebih efektif karena transaksi bisnis antara pelaku usaha dan konsumen tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. 2 Keterbatasan waktu yang dimiliki konsumen untuk dapat berbelanja secara konvensional, karena banyaknya pekerjaan, kondisi jalan yang sangat ramai hingga terjadi kemacetan menyebabkan timbulnya keinginan konsumen untuk dapat berbelanja kebutuhannya dengan mudah dan cepat. 3 Keadaan tersebut tentulah merupakan peluang bisnis yang sangat besar bagi para pelaku usaha dengan membuat toko online untuk menawarkan produk-produk barang atau jasa yang akan dijual. Keefektifan yang didapatkan baik oleh pelaku usaha maupun konsumen membuat e-commerce semakin diminati masyarakat. 1 Abdul Halim dan Teguh Prasetyo, 2005, Bisnis E-Commerce, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm.10. 2 Abdulah Halim Barkatullah, Urgensi Perlindungan Hak-Hak Konsumen Dalam Transaksi di E- Commerce, Jurnal Hukum, Vol. 14, No.2, April 2007, hlm. 250. 3 Ambar Wariati dan Nani Irma Susanti, E-Commerce Dalam Prespektif Perlindungan Konsumen, Jurnal Ekonomi&Bisnis,Vol. 1, No. 2, Nopember 2014, hlm. 2.

Pelaku usaha dalam melakukan bisnis toko online biasanya memanfaatkan aplikasi media sosial seperti : Facebook, Instagram, Twitter, dan Blog. Instagram adalah salah satu aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan untuk memasarkan barang. Dengan jumlah pengguna instagram sebanyak 200 juta pada awal tahun 2014, instagram telah menjadi salah satu media sosial untuk menerapkan strategi paling efektif dan efisien dalam bisnis dan pemasaran. Hal ini dikarenakan banyak konsumen yang lebih memilih melakukan pembelian online melalui instagram. 4 Alasan dari hal tersebut adalah karena instagram merupakan aplikasi media sosial yang memiliki kemudahan dalam penggunaannya. Kemudahan dalam menggunakan aplikasi tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap sikap yang akan mempengaruhi minat bagi konsumen untuk menggunakan instagram dalam melakukan pembelian secara online. 5 Menjamurnya sistem belanja online memunculkan peluang bisnis baru yang salah satunya oleh masyarakat dikenal sebagai jasa titip beli. Jasa titip beli merupakan sebuah layanan titipan pembelian barang dari salah seorang pemesan dengan menggunakan media sosial sebagai tempat untuk memasarkan produknya. Cara kerja yang umumnya dilakukan oleh penyedia jasa titip beli dengan cara datang ke mall atau pusat belanja tertentu, mengambil gambar produk yang akan ditawarkan kemudian menggunggahnya ke akun media sosial. Para pengikut akun tersebut yang berminat untuk membeli produk dapat memesan pihak penyedia jasa titip beli, dan selanjutnya pelaku bisnis inipun akan membelikan 4 Bayu Indrayana, Kudang Boro Seminar & Bagus Sartono, Faktor Penentu Minat Penggunaan Instagram Untuk Pembelian Online Menggunakan Techhnology Acceptance Model (TAM) dan Theory Of Planned Behavior (TPB), Jurnal Aplikasi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2, Mei 2016, hlm. 139-136. 5 Ibid 2

barang pesanan lalu mengirimkannya kepada pemesan dengan tambahan biaya titip beli dan ongkos kirim. Bisnis titip beli diminati oleh pelaku usaha karena produk bisa ditawarkan terlebih dahulu tanpa harus menyediakan barang sebelumnya. Barang yang biasa diperdagangkan pada jasa titip beli sangat beragam, mulai dari produk fashion seperti tas, jam tangan, sepatu, sandal, pakaian dan lain sebagainya. Jika dilihat dari unsur perjanjian yang ada pada jasa titip beli, maka perjanjian jasa titip beli merupakan bentuk perjanjian jual beli biasa. Esensalia dari perjanjian jual beli adalah barang dan harga, serta adanya penyerahan barang. Jual beli dianggap telah berlangsung antara penjual dan pembeli ketika mereka telah menyepakati tentang harga dan barang yang selanjutnya dilakukan penyerahan barang yang dimaksud. Serupa dengan perjanjian jual beli, dimana pada perjanjian jasa titip beli juga terdapat penyerahan barang setelah adanya kesepakatan harga antara pembeli dengan penyedia jasa titip beli disertai tambahan tarif jasa titip dan ongkos pengiriman. @naads_shop merupakan salah satu akun toko online yang menggunakan media instagram sebagai tempat untuk memasarkan produk-produknya. @naads_shop mulai terbentuk sejak tahun 2015 yang pada awalnya hanya menjual produk brand tertentu yaitu gosh kemudian berkembang menjual brand lain seperti gosh, guess, rotelli, bellagio, everbest dan masih banyak lagi. 6 Saat ini akun instagram @naads_shop sudah mencapai 37 ribu pengikut akun tersebut. Dengan jumlah pengikut yang begitu banyak menjadikan @naads_shop sebagai salah satu akun yang dikenal luas oleh pengguna instagram 6 Berdasarkan hasil wawancara dengan Eka selaku pemilik @naads_shop, pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2017 di Mall Hartono Yogyakarta. 3

untuk menjadi salah satu pilihan berbelanja. Dalam proses pemesanan pembeli harus sabar, dikarenakan @naads_shop hanya dikelola seorang saja sebagai pemilik akun. Bisnis ini cukup menjanjikan karena tidak membutuhkan modal besar terlebih selain menentukan tarif jasa titip pada setiap barang, pelaku usaha juga mendapatkan keuntungan lain berupa potongan harga yang diberikan dari toko atas pembelian barang dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan. Namun dalam menjalankan usahanya pemilik toko online @naads_shop sebagai pelaku usaha dapat mengalami kerugian akibat adanya pembeli yang tidak bertanggungjawab. Salah satu bentuk tindakan yang tidak bertanggungjawab dari pembeli adalah tindakan pembeli yang sudah melakukan pemesanan dan telah disetujui, tetapi saat pesanan siap pembeli justru membatalkan pesanan atau tidak melakukan transfer dengan tidak adanya penjelasan atau pada dunia toko online sering disebut dengan istilah hit and run atau pembatalan sepihak setelah pemesanan. Pelaku usaha yang bergerak dibidang jual beli tersebut mengalami kerugian karena untuk mempersiapkan barang yang dipesan oleh pembeli maka pelaku usaha tersebut haruslah membelikan terlebih dahulu barang yang dipesan yang mana pembayarannya ditanggung terlebih dahulu oleh pelaku usaha tersebut. Sehingga ketika pembeli melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan jelaslah pelaku usaha mengalami kerugian karena telah menanggung pembayaran barang yang tidak jadi dibeli oleh pembeli. Permasalahannya saat ini adalah belum adanya peraturan yang mengatur secara jelas dalam memberikan perlindungan bagi pelaku usaha yang mengalami kerugian akibat adanya perbuatan pembeli yang tidak bertanggungjawab. 4

Sehingga berdampak pada pelaku usaha dalam menyelesaikan kasusnya ketika terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan hingga dapat mengakibatkan kerugian. Berbeda dengan pembeli sebagai konsumen telah terdapat peraturan yang mengatur secara jelas terkait dengan pemberian perlindungan bagi konsumen dari adanya tindakan pelaku usaha yang tidak bertanggungjawab yaitu Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Selanjutnya disebut dengan UU Perlindungan Konsumen). Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka Penulis dalam penulisan hukum ini tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan bentuk perlindungan bagi pelaku usaha apabila terdapat perbuatan konsumen yang tidak bertanggungjawab serta sekaligus terkait dengan cara penyelesaian yang dilakukan oleh pemilik toko online @naads_shop sebagai pelaku usaha apabila terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan sehingga dapat mengakibatkan kerugian. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi pelaku usaha dalam perjanjian jual beli melalui toko online terhadap adanya tindakan merugikan yang dilakukan oleh pembeli? 2. Bagaimanakah bentuk penyelesaian yang dilakukan oleh pemilik toko online @naads_shop apabila terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak yang dapat mengakibatkan kerugian? 5

C. Tujuan Penelitian Penulisan hukum ini memiliki 2 (dua) tujuan penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mencari sekaligus menemukan terkait dengan bentuk perlindungan hukum bagi pelaku usaha jasa titip beli pada toko online terhadap adanya tindakan merugikan yang dilakukan oleh pembeli. b. Untuk mencari sekaligus menemukan bentuk penyelesaian kasus yang dilakukan oleh pemilik akun toko online @naads_shop apabila terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak yang dapat mengakibatkan kerugian. 2. Tujuan Subyektif Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. D. Keaslian Penelitian Sepanjang penulis dalam melakukan pencarian dan penelusuran kepustakaan mengenai adanya kemungkinan kesamaan penulisan antara penulis dengan penulis lainnya. Pencarian dan penelusuran ini dilakukan baik pada perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada maupun melalui media online. Selama penelusuran tersebut hasilnya adalah penulis tidak menemukan adanya penulisan hukum yang sama dengan penulis lain terkait penulisan hukum berjudul Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam Perjanjian Jual Beli Melalui Toko Online @naads_shop. Namun terdapat beberapa penulisan 6

hukum serupa dengan yang dilakukan oleh penulis. Penulisan hukum yang dimaksud adalah : 1. Penulisan hukum yang disusun oleh Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja, sebagai mahasiswa hukum bisnis fakultas hukum Universitas Udayana dengan rincian sebagai berikut : 7 a. Judul Skripsi Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Terkait Wanprestasi Yang Dilakukan Konsumen Dengan Cara Hit And Run b. Rumusan Masalah 1) Bagaimana perlindungan hukum terhadap pelaku usaha atas tindakan merugikan yang dilakukan konsumen? 2) Apa dasar gugatan pelaku usaha terhadap konsumen? 2. Penulisan hukum yang disusun oleh Hadi Rakhmanto, sebagai mahasiswa fakultas hukum Universitas Gadjah Mada dengan rincian sebagai berikut : 8 a. Judul Skripsi Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Transaksi Elektronik (E- Commerce) Pada Situs www. paradays.com b. Rumusan Masalah 1) Bagaimana keabsahan perjanjian jual beli melalui e-commerce pada situs www.paradays.com? 7 Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja, 2016, Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Terkait Wanprestasi yang Dilakukan Konsumen dengan Cara Hit and Run, Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Udayana, Bali. 8 Hadi Rakhmanto, 2015, Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Transaksi Elektronik (Ecommerce), Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 7

2) Bagaimana akibat hukum bagi para pihak dalam hal terjadi wanprestasi? Maka dari penulisan hukum yang telah diuraikan diatas dapat kita ketahui, bahwa penulisan hukum yang disusun oleh Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja memiliki beberapa kesamaan yaitu membahas terkait perlindungan hukum terhadap pelaku usaha apabila terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh pembeli dan upaya penyelesaian sengketanya namun penulisan hukum tersebut terdapat pula perbedaan. Adapun perbedaannya adalah bahwa pelaku usaha yang dibahas dalam penulisan hukum masih dalam konteks luas dan umum serta tidak secara khusus menjelaskan domisili pelaku usaha berikut dengan studi kasusnya sedangkan pada penulisan hukum penulis menitikberatkan pada pemilik akun media sosial instagram @naads_shop yang berdomisili di Yogyakarta. Sementara itu, penulisan hukum yang disusun oleh Hadi Rakhmanto memiliki objek pembahasan yang berbeda dengan penulis. Dalam penulisannya, Hadi Rakhmanto lebih mengkaji terkait dengan keabsahan perjanjian jual beli melalui situs www.paradays.com serta akibat hukumnya bagi para pihak apabila terjadi wanprestasi. Berbeda dengan penulisan yang disusun oleh penulis lebih membahas pada perlindungan hukum bagi pelaku usaha dalam perjanjian jual beli melalui media online serta bentuk penyelesaian yang dilakukan oleh pemilik toko online @naads_shop terhadap pembeli yang melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan sehingga mengakibatkan kerugian. 8

Berdasarkan dari penjelasan tersebut dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan hukum ini merupakan hasil karya asli dari penulis, bukan merupakan hasil dari plagiasi dari karya penulis lain kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang telah diberikan sumbernya. Apabila terdapat penelitian yang serupa, maka diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dan melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam membuat penulisan hukum ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis merupakan manfaat dari penulisan hukum yang berkaitan dengan perkembangan ilmu hukum. Dimana penulisan hukum ini memiliki manfaat sebagai berikut : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan ilmu hukum pada umumnya. Sedangkan khususnya yaitu bagi perkembangan hukum perjanjian jual beli melalui E-Commerce. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan literatur dalam dunia kepustakaan terkait tentang perlindungan hukum bagi pelaku usaha dalam menjalankan usaha toko online. c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahap berikutnya. 2. Manfaat Praktis 9

Manfaat praktis yakni manfaat dari penelitian hukum yang berhubungan dengan pemecahan masalah dimana manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manjadi tempat bagi penulis agar dapat mengembangkan penalaran dan pola pikir sekaligus untuk mengetahui untuk mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu hukum yang sudah dipelajarinya selama ini. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi semua pihak yang membutuhkan pengetahuan untuk membantu dalam pemecahan permasalahan yang sedang diteliti dan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mempelajari dan memahami ilmu hukum. Khususnya mengenai penyelesaian kasus pembatalan sepihak yang di lakukan oleh pembeli dalam perjanjian jual beli melalui toko online. 10