Growth and Survival of Fish Tapah (Wallago leeri)in Recirculation Systems With different Water discharge. Oleh ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords : Biofilter, Cherax quadricarinatus, Glochidia

GROWTH AND SURVIVAL RATE OF COMMON CARP (Cyprinus carpio L) WITH DIFFERENT BIOFILTER COMBINATION IN RECIRCULATION AQUAPONIC SYSTEM

REARING OF RIVER CATFISH (Mystus nemurus C.V) ON A RECIRCULATION SYSTEM USING SYSTEM FILTERS ABSTRACT

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

DOMESTIKASI IKAN TAPAH (Wallago leeri) DENGAN JUMLAH PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA Oleh ABSTRACT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

CULTIVATION OF RIVER CATFISH

Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T 4 ) Hormone

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T4) Hormones. Fisheries and Marine Science faculty Riau University

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(2) : (2014) ISSN :

MAINTENANCE GOLD FISH

SURVIVAL RATE Wallago lerri THE TRANSPORT SYSTEM IS COVERED WITH DIFFERENT DENSITY. Oleh

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

ZEOLITE ABSORPTION AS AMMONIA FILTER IN WATERS AND THE EFFECTS ON WATER QUALITY

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii, Lacepede) DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA YANG DIPELIHARA DI KERAMBA JARING APUNG

THE COMBINED EFFECT OF DIFFERENT FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF LEAF FISH LARVAE (Pristolepis grooti)

Fattening of Soft Shell Crab With Different Food

BAB 4. METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI

APLIKASI TEKNOLOGI NANO DALAM SISTEM AERASI PADA PENDEDERAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

GONAD MATURATION OF SEPAT RAWA (Trichogaster trichopterus Blkr) WITH DIFFERENT FEEDING TREATMENTS. By Rio Noverzon 1), Sukendi 2), Nuraini 2) Abstract

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI PAKAN Tubifex sp DENGAN JUMLAH BERBEDA

Angki Ismayadi, Rosmawati, Mulyana Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN BETOK (Anabas testudinieus) oleh

INFLUENCES OF Azolla sp. DENSITY TO WATER QUALITY PARAMETERS AND GROWTH OF AFRICAN CATFISH (Clarias gariepinus) IN WATER CLOSED SYSTEM ABSTRACT

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN KE II

PENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN Tubifex sp. TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

Growth and Survival Rate of Silais Fish (Ompok hypopthalmus) with Different Stocking Density Combining with Crayfish (Cherax albertisii)

PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN IKAN MASKOKI (Carassius auratus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

II. BAHAN DAN METODE

PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Effect of Different Protein Levels for Growth and Survival Rate of Baung ( Mystus nemurus

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

ARTIFICIAL SUBSTRATES INCREASED SURVIVAL AND GROWTH OF HYBRID CATFISH (Clarias gariepinus and C. macrocephalus)

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

282 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

II. BAHAN DAN METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus EKOR/LITER

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

KELULUSHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN IKAN TAPAH (Wallago leeri) DENGAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA

II. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Padat Tebar (ekor/liter)

LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BOTIA

Penggunaan arang tempurung kelapa guna meningkatkan kualitas air pada pemeliharaan benih ikan baung (hemibagrus nemurus cv) dalam resirkulasi tertutup

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR)

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

PENGARUH MEDIA YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA Chironomus sp.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENAMBAHAN BIOBALL PADA FILTER MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOKI (Carassius Auratus)

PENGARUH PERBEDAAN PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) PADA SISTEM RESIRKULASI

Student of the Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. Lecturer of the Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :1-8 (2016) ISSN :

Keragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus DIPELIHARA PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman e - ISSN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXIX Nomor 2 Agustus 2014 ( ) P: ISSN E: ISSN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

Transkripsi:

Growth and Survival of Fish Tapah (Wallago leeri)in Recirculation Systems With different Water discharge Oleh Hawa Almaidah 1 ) Prof. Dr. Usman M Tang, MS ) Ir. Rusliadi, M.Si ) hawa_almaidah@yahoo.co.id ABSTRACT This research was conducted from February to April 014, for 60 days in Ponds trialfisheries Faculty and Marine Sciences, University of RiauPekanbaru. The aims research was to growth and survival of fish tapah Wallago leeriin secirculation system with diferent water floware as.the Method used was experiment with 3 treatments and 3 replications. The treatments were P 1 = 0, liter/detik, P = 0,9 liter/detik, P 3 = 0,41 liter/detik. The best result was treatment P 3 with absolute growth weights (10, g), absolute growth length (4,4 cm), daily growth rate (0,31 %) and survival rate 96,6 %.Water quality parameters were recorded during in the researchsuch as ammonia (NH 3 ) 0,003-0,03 mg/l, temperature 9-31 0 C, ph -6, dissolved oxygen (DO) 3,80-,90 mg/l. Keywords : Wallago leeri, water discharge, Growth 1) Student of Faculty of Fishery and Marine Science, Riau University ) Lecture of Faculty of Fishery and Marine Science, Riau University PENDAHULUAN Ikan tapahadalah salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, yang merupakan jenis ikan yang hidupnya di air tawar dan sering dijumpai dianak-anak sungai di daerah Riau, dengan demikian jenis ikan ini mempunyai peluang yang cukup baik untuk dibudidayakan. Ikan tapah merupakan ikan yang terkenal di perairan sebelah barat garis Wallace. Bagi penduduk di daerah Sumatera, ikan tapah ini sudah tak asing lagi dikenal karena ukurannya yang dapat mencapai panjang 1, meter dan beratnya 3 kg (Efizon, 1996). Permintaan ikantapah dipasaran saat ini cukup tinggi baik dalam bentuk segar maupun bentuk olahan.untuk meningkatkan usaha budidaya, faktor-faktor yang mendukung harus selalu diperhatikan, salah satunya adalah pemberian pakan rucah yang sesuai dengan kebutuhan ikan selain pakan rucah kualitas air diwadah pemeliharaan ikan juga harus sesuai dengan yang dibutuhkan seperti DO, suhu, ph, NH 3, apabila kualitas air berubah dalam waktu yang singkat dapat mematikan ikan. Menurut Boyd (198)ikan memerlukan oksigen (DO) untuk

bernapas. Sumber oksigen dalam air berasal dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis itu sendiri dipengarui oleh sinar matahari dan karbon dioksida. Bila sinar matahari dan karbondioksida cukup, proses fotosintesis akan berjalan baik dan kandungan oksigen dalam air akan tinggi. Sumber oksigen lain berasal dari difusi udara. Udara merupakan cadangan oksigen paling besar, namun hanya sedikit yang larut dalam air. Proses difusi udara akan berjalan baik kalau air selalu bergerak.oleh karena itu, dalam pemeliharaan benih tapah diperlukan aliran air yang tinggi karena dari pergerakan air ini oksigen dapat masuk kedalam air dan untuk perbedaan kecepatan aliran air dengan kekuatan pompa yang berbeda yang akan menghasilkan kelarutan oksigen yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecepatan aliran air terhadap kelangsungan dan pertumbuhan ikan tapah (wallago leeri) yang dipelihara dikolam.hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan ikan tapah, mana kecepatan aliran air yang terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan tapah (Wallago leeri). METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 014 bertempat di kolam Laboratorium Pemuliaan Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan tapah dengan panjang 1 cm sampai 17 cm sebanyak 00 ekor, pakan rucah yang diberikan berupa ikan rucah 100%. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah : keramba, mesin pompa penguin-400 dengan kekuatan 60 watt, Penguin-300 dengan kekuatan 80 watt, penguin- 400 dengan kekuatan 110 watt, thermometer, timbangan analitik, Do meter, kertas lakmus,spektrofotometer, wadah pengangkutan dan ember tempat air, kayu, paralon, kertas grafik, pengaris, buku, pena, tangguk brus atau sikat untuk membersihkan wadah penelitian, kamera digital. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yaitu 3perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) dengan kecepatan aliran air 0, liter/detik, ) dengan kecepatan aliran air 0,9 liter/ detik, 3) dengan kecepatan aliran air 0,41 liter/ detik HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Tingkah Laku Makan Ikan Tapah( Wallago leeri) Pada penelitian ini perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan 3 tingkah laku ikan tapah bergerak aktif didekat arus air, respon ikan terhadap pakan yang diberikan memiliki nafsu makan yang baik, berenang mengejar pakan yang diberikan. 4..Kualitas Air Adapun parameter-parameter kualitas air yang diukur pada setiap perlakuan adalah suhu, ph, oksigen terlarut, (DO) dan amoniak (NH 3 ) untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Data Pengukuran Parameter Kualitas Air Debit air Tabel 4. PertumbuhanBobotMutlakIkanTapah (Wallago leeri)pada Setiap PerlakuanDebit air Pengukuran DO yang didapat selama penelitian yaitu 3,80-,9 mg/l hal ini dikarenakan adanya perputaran air yang berbeda secara terus menerus.menurut Lesmana (001) Kadar oksigen terlarut dalam air sebanyak -6 ppm dianggap paling ideal untuk tumbuh dan berkembang biak ikan dikolam,sedangkan batas minimum oksigen dalam perairan adalah 3 ppm.suhu yang terdapat pada tiap wadah pemeliharaan ikan pada setiap perlakuan berkisar antara 9-31 0 C.pH pada setiap perlakuan adalah - 6 ini masih bisa ditoleransi oleh ikan untuk pertumbuhan dan kelulushidupan ikan.kandungan amoniak pada P 1 berkisar antara 0,030 mg/l, P 0,003 mg/l, P 3 0,0088 mg/lhasil pengukuran amoniakpada setiap perlakuanpadatiap perlakuan terlihat nilai amoniakmasih aman untuk kehidupan organisme budidaya. 4.3. Pertumbuhan Bobot Mutlak Ikan Tapah (Wallago leeri) Bobot rata-rata ikan tapah berdasarkan waktu pengamatan akhir penelitian perlakuan P 3 yang lebih tinggi, ini disebabkan debit air lebih cepat dan ikan tapah dapat memanfaatkanpakan rucah secara efektif untuk pertumbuhan, hasil pengamatan pertumbuhan bobot mutlak individu ikan tapah adalah 8, gram- 10, gram untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel 4. 4.3.Pertumbuhan Bobot Harian Ikan Tapah (Wallago leeri) Pertumbuhan bobot harian pada setiap perlakuanberbeda-beda padasetiap perlakuan. Untuk lebih jelas dapat disajikanpada Tabel. Tabel. Pertumbuhan Harian Ikan Tapah (Wallago leeri) Pada setiap perlakuan Debit air Persentase rata - rata laju pertumbuhan harian ikan tapah pada tiap perlakuan, maka dapat pula diketahui rata-rata laju pertumbuhan harian tersebut. Pertumbuhan harian ikan tapah terbaik terdapat pada perlakuan P 3 yaitu (0,31 %), P (0,9%), dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 1 (0,6%) 4.4.Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Tapah ( Wallago leeri ) Hasil pengamatan panjang rata-rata individu ikan tapah pada setiap perlakuan mengalami peningkatan di setiap perlakuannya, hal ini menunjukkan dengan

bertambahnya bobot ikan maka bertambah pula panjang ikan ini sesuai dengan penyataaneffendie (1979)pertumbuhan merupakan perubahan bentuk ikan, baik panjang maupun berat sesuai dengan perubahan waktu. Pertambahan panjang rata - rata ikan tapah pada setiap perlakuan berbeda-beda pada tiap perlakuannya. Pertambahan panjang rata - rata yang tertinggi berturut-turut yaitu P 3 dengan panjang (4,4 cm) selanjutnya diikuti P dengan panjang (4,13 cm), dan P 1 dengan panjang (3,86 cm).pertambahan panjang mutlak ikan tapah disajikanpada Tabel 6. Tabel 6. Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Tapah (Wallago leeri) Pada Setiap PerlakuanDebit air 4.6. Kelangsungan Hidup (Survival Rate) Ikan tapah(wallago leeri) Kelulushidupan ikan tapah pada setiap perlakuan berkisar antara 91,6-96,6 %. Kelulushidupan ikan tapahpada setiap perlakuandisajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Tingkat Kelulushidupan Ikan Tapah (Wallago leeri) Pada Setiap PerlakuanDebit air Kelulushidupan tertinggi ikan tapah terjadi pada perlakuan P 3 dengan angka kelulushidupan 96,6%, sedangkan tingkat kelulushidupan terendah terjadi pada perlakuan P 1 dengan angka kelulushidupan 91,6 % (Tabel 7).Kematian pada ikan tapah yang terjadi pada setiap perlakuandiakibatkan adanya sifat kanibalisme dari ikan tapah itu sendiri. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian yang telah dilakukan tingkah laku makan ikan tapah dapat simpulkan bahwa dalam waktu satu minggu ikan tapah pada setiap perlakuan sudah dapat menerima pakan yang diberikan. Waktu respon ikan pertama kali terhadap pakan setiap perlakuan berbeda-beda. sebagian besar ikan mau merespon pakan dan menangkap pakan, namun setelah menangkap pakan yang diberikan ikan akan kembali berenang bergerombol, puncak nafsu makan yang tertinggi pada ikan tapah terjadi padasore hari sekitar jam 17.40 dimana ikan tapah sangat respon terhadap pakan rucahyang diberikan. Hasil untuk pertumbuhan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perbedaan kecepatan aliran air terhadap kelangsungan dan pertumbuhan ikan tapah pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, sangat nyata terhadap pertumbuhan harian, nyata terhadap panjang mutlak dan tidak berbeda nyata terhadap kelulushidupan. Perlakuan terbaik adalah pada perlakuan P 3 dengan SR sebesar 96,6% bobot mutlak tertinggi sebesar

10,gram, panjang mutlak 4,4cm, dan laju pertumbuhan harian 0,31%. Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan perlakuan kecepatan aliran air yang lebih rendah agar dapat diketahui berapa rendah aliran air yang dibutuhkan ikan tapah (Wallago leeri) untuk dapat hidup. DAFTAR PUSTAKA Boyd, C. E., 198. Water Quality Management in F'ish Pond Culture Research and Development. Series No.. International Centre for Aquaculture, Aquacullnic Experiment Slais. Auburn I Iniversity, Auburn. 300p. Effendie, M. I, 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 109 hal. Efizon, D. 1996. Penelitian Ekologi Ikan Tapah Pada Perairan Umum di Kabupaten Kampar Riau. Universitas Riau. Lesmana, D.S. 001. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 Halaman. 6 6 6 6