Available online

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

INTERPRETASI DATA KONDUKTIVITAS LISTRIK DALAM PENENTUAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI: STUDI KASUS DAERAH TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERSEBARAN INTRUSI AIR LAUT PADA AIRTANAH FREATIK DI DESA RUGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

OP-027 INDIKASI INTRUSI AIR LAUT DARI KONDUKTIVITAS AIR TANAH DANGKAL DI KECAMATAN PADANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Air diperlukan manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

Groundwater Quality Assesment of Unconfined Aquifer System for Suitable Drinking Determination at Northern Jakarta Groundwater Basin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

Pemetaan Airtanah Dangkal Dan Analisis Intrusi Air Laut

Jurnal Einstein 2 (2) (2014): Jurnal Einstein. Available online

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

ANALISIS INTRUSI AIR LAUT DENGAN DAYA HANTAR LISTRIK PADA SUMUR GALI DAN SUMUR BOR DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI. Skripsi.

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat


PENGARUH INTRUSI AIR LAUT TERHADAP AKUIFER PANTAI PADA KAWASAN WISATA PANTAI IBOIH SABANG (187A)

Jurnal Einstein 2 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

KAJIAN DISTRIBUSI SPASIAL SALINITAS AIRTANAH BERDASARKAN KANDUNGAN KLORIDA DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL SALINITAS AIRTANAH DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Oktober 2014

DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kimia airtanah dipengaruhi oleh faktor geologi dan faktor antropogen.

INTRUSI AIR LAUT PANTAI BAROMBONG MAKASSAR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi Polutan Dalam Air Permukaan Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Padang

KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuatik- Jurnal Sumberdaya Perairan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Peta Sebaran Salinitas Pada Sumur Bor di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli serdang

Intrusi air laut terhadap kualitas air tanah dangkal dari pantai kota Surabaya. Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomer 3/rekat/14 (2014) :

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dengan meningkatnya pendapatan masyaraka Di sisi lain,

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

PENINGKATAN SANITASI CLTS DI DAERAH SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI BABAKAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

Profil Pencemaran Air Sungai Batang Arau Daerah Lubuk Begalung Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 7 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

Kandungan Logam Berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi dan Terlarut di Perairan Pelabuhan Belawan dan sekitarnya, Provinsi Sumater Utara

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

MATIUS TARIGAN /FIS

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein Pengaruh Intrusi Air Laut Dan Kandungan Air Sumur Bor Dengan Konduktivitimeter Di Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Dede Aria Ningsih Harahap dan Nurdin Siregar* Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Indonesia Diterima September 2015; Disetujui Desember 2015; Dipublikasikan Februari 2016 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai DHL, besar tingkat intrusi air laut pada sumur-sumur bor dan kandungan logam pada air sumur bor di Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Konduktivitas Listrik. Metode Konduktivitas ini dilakukan untuk mengetahui nilai DHL air yang berasal dari sumur bor yang digunakan oleh penduduk Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air laut dimulai dari titik acuan (garis pantai) hingga air laut murni dan mengambil sampel air sumur bor dimulai dari sumur bor terdekat dengan titik acuan (garis pantai), mengukur suhu dan daya hantar listrik kedua sampel serta kedalaman dan jarak sumur bor dari titik acuan (garis pantai). Data pengukuran daya hantar listrik yang diperoleh dikonversikan pada suhu 25 0 C. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa tingkat nilai daya hantar listrik (DHL), ter pada SB dengan kedalaman 114 m, pada jarak antara 5968 m, dari garis pantai dengan nilai DHL 7830 µmho/cm, 25 0 C dan terendah pada SB5 dengan kedalaman 8 m pada jarak 5661 m dari garis pantai dengan nilai DHL 322,22 µmho/cm, 25 0 C. Dan tingkat intrusi air laut pada sumur bor yang memiliki 20 titik, dimana yang terintrusi yaitu mencapai 25 %, terintrusi yaitu mencapai 60% Sedangkan pada terintrusi yaitu mencapai 15%. Dan Nilai ph pada sumur bor berkisar 7,4-9,4 mg/l, pada nilai Suhu berkisar 26,8-27,9 o C, Sedangkan nilai salinitas pada sumur bor berkisar 173-855 mg/l. Untuk analisa pengujian sampel kandungan air di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan, diperoleh hasil kandungan logam Besi (Fe) terkandung 3,69 mg/l pada sumur bor SB telah melewati batas kualitas air bersih menurut baku mutu kualitas air bersih. Untuk kandungan logam lainnya, Timbal, Kadmium dan Tembaga pada sumur bor dan 5 tidak melewati baku mutu kualitas air bersih sehingga air masih dikatakan layak untuk dikonsumsi. Kata Kunci : Intrusi Air Laut, Daya Hantar Listrik (DHL) dan Konduktivitimeter How to Cite: Dede Aria Ningsih Harahap dan Nurdin Siregar, (2016), Pengaruh Intrusi Air Laut Dan Kandungan Air Sumur Bor Dengan Konduktivitimeter Di Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai, Jurnal Einsten Prodi Fisika FMIPA Unimed, 4 (1) : 7-14. *Corresponding author: E-mail : dedearianingsih@gmail.com p-issn : I2338 1981 e-issn : 2407 747x 1

PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara kepulauan, dan dua pertiga bagian dari wilayah Indonesia berupa perairan. Namun demikian, Indonesia juga tidak lepas dari masalah yang berhubungan dengan air bersih, khususnya daerah yang berada di pesisir pantai. Air merupakan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan setiap mahkluk hidup. Seiring dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang, akan sangat mempengaruhi peningkatan kebutuhan air (Wuryantoro, 2007). Kotakota di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara kini mengalami pertumbuhan yang pesat. Di beberapa kota besar, kesulitan air bersih sudah umum dirasakan oleh sebahagian penduduknya, seperti misalnya di Sumatera Utara khususnya pedesaan.semakin besar jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi menjadikan kebutuhan akan air berzsih terus meningkat, baik air untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri. Eksporasi air tanah yang terus berlangsung dan semakin meningkat dari waktu ke waktu diduga telah mengakibatkan terjadinya intrusi air laut melalui akuifer (Saputra, 1998). Di daerah pesisir pantai, penggunaan air tanah oleh penduduk perlu mendapat perhatian yang serius karena masih terbatasnya sarana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), seiring dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, maka tingkat konsumsi air juga semakin. Pentingnya air bawah tanah karena potensinya yang diperkirakan 98% dari keseluruhan air tawar yang berada di muka bumi, kan selebihnya berada di danau, sungai dan lain-lain (Hendrayana, 2002). Air bawah permukaan tanah disebut juga air tertekan, yaitu air yang tersimpan di dalam lapisan tanah, yang termasuk air bawah permukaan tanah adalah sumur gali, dan sumur bor (Hutabarat, 2011). Air bawah tanah yang merupakan sumberdaya alam terbarukan (renewable natural resources) saat ini telah memainkan peran penting pada penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan, sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran nilai terhadap air bawah tanah itu sendiri. Masyarakat, baik perseorangan maupun kelompok membutuhkan air untuk keperluan sehari-hari dan untuk kebutuhan lainnya. Dari berbagai macam kebutuhan tersebut, maka air untuk keperluan air minum merupakan prioritas utama, di atas segala keperluan yang lain (Grace, 2014). Keberadaan industri-industri besar yang berlokasi di pelabuhan Belawan hotel berbintang, kawasan permukiman elit, dan kawasan perkantoran di sepanjang pantai Kota Belawan memenuhi kebutuhan air bersih berasal dari sumur bor atau air tanah dalam. Pembuatan sumur bor memang harus berijin dan dikenai pajak, namun banyak para pengusaha dan masyarakat membuat sumur bor tanpa melakukan proses perijinan. Keberadaan jumlah dan lokasi sumur bor semakin banyak. Oleh karena itu air bawah tanah menjadi berkurang, sehingga terjadi penurunan muka tanah di kawasan pantai Kota Belawan. Pengambilan air tanah berlebihan di kawasan pantai Belawan akan menyebabkan terjadi penyusupan air laut ke daratan. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan kualitas air tanah dan sejauh mana intrusi air laut sudah menyusup ke dataran pantai Kota Belawan (Situmorang.2003). Beberapa tahun yang lalu Pemerintah telah memberikan bantuan kepada warga desa Pasar Baru dalam pembuatan air sumur bor, dan sebagian warga ada yang membuat sumur bor sendiri sebagai sumber air bersih untuk dikonsumsi. Karena air sumur gali di desa Pasar Baru tidak layak di konsumsi, hal ini di karenakan desa Pasar Baru sangat dekat dengan pesisir air laut dengan jarak sekitar ± 2 km. Karena itulah pemerintah memberikan bantuan kepada warga desa Pasar Baru dalam pembangunan air sumur bor sebagai pasokan air bersih. Sumur bor yang 2

dibangun oleh warga mencapai kedalaman ± 25 meter untuk mendapat air sumur yang berkualitas agar dapat dikonsumsi. Akan tetapi, meskipun telah mencapai kedalaman ± 25 m, air tanah yang diperoleh warga masih terasa asin, dan keruh. Namun warga tidak pernah mengetahui apa yang menyebabkan kondisi air sumur terasa asin, warna keruh sehingga masih tetap menggunakan air sumur tersebut sebagai sumber air bersih untuk di konsumsi dalam kebutuhan sehari-hari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Konduktivitas Listrik. Metode Konduktivitas ini dilakukan untuk mengetahui nilai DHL air yang berasal dari sumur bor yang digunakan oleh penduduk Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun nilai DHL air yang masih dikategorikan sehat adalah bernilai 200mho/cm, 25 0 C. Jika melebihi dari nilai tersebut maka air (sampel) tersebut terindikasi telah tercemar (terintrusi) air laut. Ŷ = (1) Di dalam penelitian ini variabel terikat adalah Ŷ (Daya hantar listrik), dan variabel-variabel bebas adalah kedalaman sumur bor dan jarak sumur bor dari garis pantai, maka bentuk persamaan regresinya : Ŷ = (2) Koefisien-koefisien ditentukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil dengan persamaan : (3) Untuk menguji linieritas persamaan (3.1) digunakan uji F dengan persamaan : (4) Jika,.,danmaka jumlah kuadratkuadrat regresi dapat dihitung dengan persamaan: (5) Jumlah kuadrat-kuadrat residu dapat dihitung dengan persamaan : (6) METODE PENELITIAN Peralatan Yang Digunakan Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai dan di Laboratorium fisika Universitas Negeri Medan untuk pengukuran daya hantar listrik, ph, salinitas dan suhu dan penelitian kadar logam beratnya dilakukan di Laboratorium Pengujian Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global Position System), Gelas beaker, Meteran, Konduktivitimeter, Termometer digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Air Sumur Bor, Air Laut, Aquabides, Data Geologi (Peta Geologi) Pengolahan Data Analisa Model Regresi Linear Berganda Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan mengukur DHL (Daya Hantar Listrik) air tanah (sumur bor), Pengujian ini dilakukan dengan model analisa model regresi berganda dengan persamaan : Kode Sampel Analisa Air Laut dan Air Sumur Bor Pada pengolahan data nilai DHL pada sample dilakukan pada suhu yang sama yaitu 25 0 C. Untuk mendapatkan nilai DHL pada suhu 25 0 C maka dilakukan interpolasi linier dengan menggunakan persamaan : (7) Berdasarkan nilai ppm dan DHL pada suhu tertentu yang dilakukan dilaboratorium dapat dihitung DHL pada suhu 25 0 C dengan persamaan: (8) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pengukuran DHL Air Laut Data hasil pengukuran sampel air laut dari titik acuan (garis pantai) sampai air laut murni dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Daya Hantar Listrik (DHL) Air Laut sebagai Fungsi jarak Jarak (m) DHL (µmho/cm) Suhu ( C) ph (mg/l) Sa li ni 3

1 Titik Acuan 25 19900 25,9 7,2 2 AL 1 125 20400 25,9 8,1 3 AL 2 625 20900 25,9 8,0 4 AL 3 1625 210 25,9 8,4 5 AL 4 3625 21400 26,0 8,1 ta s ( m g/ L),1,6,4,8,5 70 65 19 6988 572 114 26,8 7,5 285 533,58 20 7119 542 120 26,9 7,9 270 503,71 \Jarak x 2 (m) NRK 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 60 3500 3000 2500 55 2000 1500 00 500 75 80 85 90 95 0 5 1 115 120 0 Gambar 1. Grafik regresi linear antara jarak sampel air laut dari garis pantai (m) terhadap DHL air laut (µmho/cm, 25 o C) Data Pengukuran DHL Pada Air Sumur Bor Sampel air sumur bor diambil dari sumur bor yang terdekat dari titik acuan sampai ke pemukiman penduduk. Data hasil pengukuran sampel air sumur bor dapat dilihat pada gambar 2. Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL) Air Laut Pada Suhu 25 o C No Kedalaman NRK = Nilai Range Konduktivitas Gambar 2. Kontur Daya Hantar Listrik (DHL) Air Sumur Bor (µmho/cm, 25 o C) Terhadap Jarak (m) dan Kedalaman (m) Tabel 3. Klasifikasi Intrusi Air Laut Pada Sumur Bor Berdasarkan Daya Hantar Listrik (DHL) Kode Sampe l Jarak (m) Kedala man (m) DHL (µmho/ cm, 25 0 C ) Klasifikasi Intrusi 1 SB 1 5183 114 817,34 Terintrusi 2 SB 2 5312 120 378,22 Terintrusi No Jarak DHL Kedala Suhu ph Salini DHL (m) (µmh man ( 0 C) mg/ tas (µmho/cm, 3 SB 3 5387 80 367,70 Terintrusi o/cm) (m) l mg/l 25 0 C ) 1 5183 886 114 27,1 7,4 427 817,34 4 SB 4 5563 120 364,47 Terintrusi 2 5312 4 120 27,1 8,3 204 378,22 3 5387 403 80 27,4 8,3 197 367,70 5 SB 5 5661 8 322,22 Terintrusi 4 5563 398 120 27,3 8,4 204 364,47 5 5661 348 8 27,0 9,4 173 322,226 SB 6 5683 120 430,30 Terintrusi 6 5683 463 120 26,9 8,3 237 430,30 7 5869 489 120 27,3 8,5 240 447,807 SB 7 5869 120 447,80 Terintrusi 8 5901 1697 120 27,8 7,7 855 1520,08 9 5938 4120 120 27,9 7,7 203 3691,76 8 SB 8 5901 120 1520,08 Terintrusi 5962 7830 114 27,7 7,4 396 7066,79 11 5971 574 8 27,4 8,4 286 523,729 SB 9 5938 120 3691,76 Terintrusi 12 5991 578 8 27,6 8,3 289 523,55 13 6009 583 120 27,5 8,3 291 530 SB 5962 114 7066,79 Terintrusi 14 6336 586 114 27,4 8,3 293 534,67 15 6381 576 8 27,3 8,3 287 527,4711 SB 11 5971 8 523,72 Terintrusi 16 6406 1172 96 27,0 7,4 290 85,19 17 6576 590 114 26,9 7,8 295 548,3212 SB 12 5991 8 523,55 Terintrusi 18 6941 812 72 26,9 7,3 408 754,64 4

13 SB 13 6009 120 530 Terintrusi 14 SB 14 6336 114 534,67 Terintrusi 15 SB 15 6381 8 527,47 Terintrusi 16 SB 16 6406 96 85,19 Terintrusi 17 SB 17 6576 114 548,32 Terintrusi 18 SB 18 6941 72 754,64 Terintrusi 19 SB 19 6988 114 533,58 Terintrusi 20 SB 20 7119 120 503,71 Terintrusi Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor 5 Kandungan logam pada air sumur bor melalui pengujian sampel air sumur bor 5 di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Data Hasil Pengujian sampel air Sumur Bor 5 No Parameter Satuan Buku Hasil Logam Mutu Analisa 1 Besi mg/l 1,00 0,09 2 Kadmium mg/l 0,005 <0,006 3 Timbal mg/l 0,05 0,05 4 Tembaga mg/l 4,00 <0,01 Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor Kandungan logam pada air sumur bor melalui pengujian sampel air sumur bor di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Data Hasil Pengujian sampel air Sumur Bor No Parameter Satuan Buku Hasil Logam Mutu Analisa 1 Besi mg/l 1,00 3,69 2 Kadmium mg/l 0,005 0,03 3 Timbal mg/l 0,05 0,04 4 Tembaga mg/l 4,00 <0,01 PEMBAHASAN Hubungan Jarak Dan Kedalaman Terhadap Daya Hantar Listrik (DHL) Air Sumur Bor Melalui Analisis Regresi Linear Berganda Untuk menganalisa pengaruh jarak sumur bor dari garis pantai dan kedalaman sumur bor secara bersama-sama terhadap daya hantar listrik (DHL) dilakukan analisa regresi linear berganda. Harga-harga yang diperlukan untuk menentukan persamaan regresi linear berganda, uji statistik F dan perhitungan koefisien-koefisien korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh : Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi linear berganda yaitu : Ŷ = + 11,129 + 117,649 Dengan = Kedalaman = Jarak Untuk menguji apakah persamaan itu nyata atau tidak nyata, digunakan uji statistik F berdasarkan persamaan (6). Dari hasil analisa stasistik diperoleh dan sehingga diperoleh Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang = 2, dk penyebut = 17 dan α = 0.05, Sehingga diperole R 2 = 3,4 dan R =,154. Harga ini menyatakan bahwa jarak dan kedalaman sumur bor dikatakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap daya hantar listrik (DHL) air sumur bor. Analisis Kandungan Logam Berdasarkan hasil laporan pengujian sampel di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, pengujian sampel air sumur bor yang memiliki nilai DHL ter yaitu air sumur bor SB. Dengan hasil analisa untuk kandungan logam Besi (Fe) terkandung 3,69 mg/l 5

kan baku mutu kandungan Besi (Fe) adalah 1,00 mg/l hal ini berarti bahwa kandungan logam Fe pada sumur bor sudah melewati batas baku mutu kualitas air bersih sehingga air tersebut sudah tidak layak untuk digunakan, menurut Permenkes 416/1990 dapat dilihat pada Tabel 2.2. Persyaratan Kualitas Air Minum. Untuk analisa unsur Kadmium (Cd) terkandung 0,03 mg/l kan baku mutu kandungan Cd adalah 0,05 mg/l hal ini berarti bahwa kandungan logam Cd pada sumur bor tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih. Untuk kandungan Timbal (Pb) terkandung 0,04 mg/l kan baku mutu kandungan Pb adalah 0,05 mg/l hal ini berarti bahwa kandungan logam Pb pada sumur bor tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih. Untuk kandungan Tembaga pada air sumur bor adalah <0,01 mg/l. Untuk sumur bor yang berada di Desa Pasar Baru air sumur bor SB 5 yang memiliki nilai DHL terendah berdasarkan hasil analisa diperoleh hasil kandungan logam Besi (Fe) terkandung 0,09 mg/l kan baku mutu kandungan Fe adalah 1,00 mg/l hal ini berarti bahwa kandungan logam Fe pada sumur bor 5 tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih menurut Permenkes 416/1990 dapat dilihat pada Tabel 2.2. Persyaratan Kualitas Air Minum. Untuk analisa unsur Kadmium (Cd) terkandung <0,0036 mg/l kan baku mutu kandungan Cd adalah 0,05 mg/l hal ini berarti bahwa kandungan logam Cd pada sumur bor 5 tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih. Sedangkan Untuk kandungan Timbal (Pb) terkandung 0,05 mg/l kan baku mutu kandungan Pb adalah 0,05 mg/l hal ini berarti bahwa kandungan logam Pb pada sumur bor 5 tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih. Untuk kandungan Tembaga pada air sumur bor 5 adalah <0,01 mg/l. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan antara lain: 1. Tingkat nilai daya hantar listrik (DHL), ter pada SB dengan kedalaman 114 m, pada jarak antara 5968 m, dari garis pantai dengan nilai DHL 7830 µmho/cm, 25 0 C dan terendah pada SB5 dengan kedalaman 8 m pada jarak 5661 m dari garis pantai dengan nilai DHL 322,22 µmho/cm, 25 0 C. Dan Nilai ph pada sumur bor berkisar 7,4-9,4 mg/l, pada nilai Suhu berkisar 26,8-27,9 o C Sedangkan nilai salinitas pada sumur bor berkisar 173-855 mg/l. 2. Dari hasil analisis bahwa sumur bor di Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai, tingkat intrusi air laut pada sumur bor yang memiliki 20 titik, dimana yang terintrusi yaitu mencapai 25 %, terintrusi yaitu mencapai 60% Sedangkan pada terintrusi yaitu mencapai 15%. 3. Berdasarkan laporan hasil analisa pengujian sampel di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan, diperoleh hasil kandungan logam Besi (Fe) terkandung 3,69 mg/l pada sumur bor SB telah melewati batas kualitas air bersih menurut baku mutu kualitas air bersih, unsur Kadmium (Cd) terkandung 0,03 mg/l, untuk kandungan Timbal (Pb) terkandung 0,04 mg/l dan untuk kandungan Tembaga <0,01.Dan pada sumur bor 5 kandungan logam Besi terkadung 0,09 mg/l, kandungan logam kadmium terkandung <0,006 mg/l, kandungan logam Timbal terkandung 0,05 mg/l, dan untuk kandungan logam tembaga terkandung <0,01. Dan dapat dilihat dari Kualitas Air Bersih untuk kandungan logam lainnya, Timbal, Kadmium dan Tembaga pada sumur bor dan 5 tidak melewati baku mutu kualitas air bersih sehingga air masih dikatakan layak untuk dikonsumsi. SARAN 6

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka disarankan : 1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk meneliti faktorfaktor lain yang mengakibatkan nya DHL air bawah tanah, misalnya tingkat kekeruhan dan permukaan air tanah. 2. Kepada Dinas Kesehatan perlu melakukan pemantauan kualitas dan kuantitas air bawah tanah secara berkala untuk mengetahui kondisi air bawah tanah sehinnga tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih. 3. Perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat Desa Pasar Baru dalam pemakaian air bawah tanah agar membuat sistem pengolahan air, misalnya penyaringan sehingga air tanah dapat dikonsumsi. Kepada masyarakat setempat agar memakai air bawah tanah seperlunya. (KIM) Dengan Metode Konduktivitas Listrik,Tesis,program Pasca Sarjana USU, Medan. Wuryantoro., (2007), Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk Menentukan letak dan kedalaman aquifer air tanah (studi kasus di desa temperak kecamatan serang kabupaten rembang Jawa tengah).fmipa. Universitas Semarang. DAFTAR PUSTAKA Grace, (2014), Analisis Intrusi Air Laut dan Kandungan Logam Berat pada Air Sumur Gali Dan Sumur Bor Di Kecamatan Hamparan Perak, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Hendrayana, Heru., (2002), Intrusi Air Asin Terhadap Akuifer di Daratan, Universitas Gadjah Mada, Semarang. Hutabarat,T., (2011), Penentuan Intrusi air laut pada sumur Gali di desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kab.Deli Serdang, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Saputra, S., (1998), Telaah Geologi Terhadap banjir dan Rob Kawasan Pantai Semarang. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 3. No. Situmorang, R., (2003), Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan Industri Kimia Medan 7