ANALISIS POTENSI NILAI EKONOMI SAMPAH PERUMAHAN KOTA PONTIANAK Atni Asdiantri 1) Yulisa Fitrianingsih 1) Laili Fitria 1) 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI KAWASAN PASAR FLAMBOYAN KOTA PONTIANAK

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

1.2 Tujuan Penelitian

BAB III STUDI LITERATUR

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POTENSI REDUCE, REUSE, RECYCLE

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

KAJIAN BANK SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI KOTA BANJARBARU

DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

Studi Karakteristik dan Potensi Pengolahan Sampah di Kampus Bina Widya Universitas Riau ABSTRACT

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH INSTITUSI KOTA PADANG GENERATED SOLID WASTE AND COMPOSITIONS OF INSTUTIONAL WASTE IN PADANG CITY

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

Scientific Conference IX Environmental Technology

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH INDUSTRI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

MANAJEMEN PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA PENARUNGAN KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

Anissa Yanuarina Putri, Cindy Rianti Priadi, Gabriel S.B. Andari. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PRAKIRAAN VOLUME SAMPAH TAHUN DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) GEDANGKERET KABUPATEN JOMBANG

DEVELOPMENT OF A WASTE TO ENERGY PILOT : PERSPECTIVE FROM JAMBI CITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

SUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya)

Widya Anantya, ST, M.EnvMan

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA TUGAS AKHIR

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN)

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

TUGAS AKHIR NABELLA RIZKI ANDRIANI DOSEN PEMBIMBING : SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T., M.T

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PERENCANAAN

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

BAB III METODE PENELITIAN. Study Pustaka Sampling

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

PPM REGULER. Oleh : Suhartini

1. Pendahuluan ABSTRAK:

PERENCANAAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT NON MEDIS DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTANN TIMUR TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

Endah S. Qomariah 1), Emy Rahmawati 2), Abdurrahman 2), Setia Budi Peran 3)

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG

PENGELOLAAN SAMPAH PASAR DI KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERENCANAAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

KEMAMPUAN KOTORAN SAPI DAN EM4 UNTUK MENDEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK DAN NILAI EKONOMIS DALAM PENGOMPOSAN

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PERUMAHAN TAVANJUKA MAS

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

PEMANFAATAN TIMBUNAN SAMPAH ZONA NON-AKTIF TPA PUTRI CEMPO SURAKARTA

LAMPIRAN 1. Data dan Perhitungan Hasil Sampling Sampah dari Empat lokasi. A. TPS Purawisata 1. Data komposisi sampah perhari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH RESTORAN DI KECAMATAN SIDOARJO

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

KAJIAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUS II UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

PENERAPAN KONSEP 3R MELALUI BANK SAMPAH DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN RAWAJATI, JAKARTA SELATAN

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI NILAI EKONOMI SAMPAH PERUMAHAN KOTA PONTIANAK Atni Asdiantri 1) Yulisa Fitrianingsih 1) Laili Fitria 1) 1) Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak Email : atniasdiantrii@gmail.com ABSTRAK Pengelolaan sampah di Kota Pontianak masih menerapkan paradigma lama dimana sistem yang dilakukan adalah pengangkutan, pengumpulan, dan pembuangan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Penerapan paradigma lama tersebut membuat penanganan sampah yang dilakukan kurang efisien. Sampah yang diangkut, dikumpulkan dan dibuang di TPA masih memiliki nilai ekonomi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis timbulan dan komposisi sampah perumahan di Kota Pontianak serta menganalisis potensi dan nilai ekonomi sampah perumahan di Kota Pontianak. Sampling timbulan dan komposisi sampah dilakukan selama 8 (delapan) hari berturut-turut sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Hasil berat sampah dari tiap komposisi sampah kemudian dikonversi dengan nilai ekonomi sampah yang ditentukan oleh Bank Sampah Rosella Kota Pontianak dan sampah organik yang diolah menjadi kompos didasarkan pada nilai harga kompos yang ada di Jalan Sei Landak Timur Perumnas 4 Kota Pontianak. Total timbulan sampah perumahan Kota Pontianak sebesar 126895,82 kg/hari atau 126,89 ton/hari. Komposisi sampah perumahan Kota Pontianak yang memiliki persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik dengan jenis sampah organik lainnya dengan presentase sebesar 63,44% dan sampah anorganik tertinggi dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase sebesar 20,43%. Persentase sampah organik jenis sampah kardus 1,21%, koran 0,54%, kertas putih 0,81%, dan kertas kulit 3,12%. Persentase sampah anorganik jenis sampah botol 3,37%, gelas plastik 1,41%, kaleng 1,11%, botol dan plastik berwarna 2,25%. Persentase B3 sebesar 2,31%. Potensi nilai ekonomi sampah perumahan Kota Pontianak sebesar Rp163.632.081/hari. Potensi nilai ekonomi sampah tahun 2016 sebesar Rp59.725.709.457/tahun. Kata Kunci : Sampah, Potensi Nilai Ekonomi Sampah, Sampah Perumahan. ABSTRACT Municipal solid waste management in Pontianak still apply the old paradigm where the system consists of three steps, transporting, collecting, and discharging to the landfill site. The application of the old paradigm has made the municipal solid waste management done inefficient. Solid waste which were transported, collected, and discharged actually still have their own economic value. The aims of this research are to analyze the total and the composition of residential solid waste in Pontianak and to analyze the economic value potential from the residential solid waste in Pontianak. Sampling of the total and the composition of the solid waste was done in 8 (eight) consecutive days in accordance with SNI 19-3964-1994 about methods of collect and measure the sample of total and composition of municipal solid waste. The weight of the solid waste from each composition then converted by the economic value determined by the Rosella Waste Bank, Pontianak and the economic value of compost from organic waste based on market value at Perumnas 4 Sei Landak Timur street, Pontianak. The total of residential solid waste in Pontianak is up to 126895,82 kg/hari atau 126,89 ton/hari. The composition of residental waste which has the 1

highest percentage is organic waste with others type with percentage of 63,44%, meanwhile the highest anorganic waste is the others type with percentage of 20,43%. The percentage of organic waste, for cardboards 1,21 %, newspapers 0,54 %, white papers 0,81 %, and parchment 3,12 %. The percentage of inorganic waste, for bottles 3,37 %, plastic cups 1,41 %, cans 1,11 %, and colored plastic bottles 2,25 %. The percentage of toxic hazardous materials is 2,31%. The potential economic value from residential solid waste in Pontianak is Rp 163.632.081 per day. The potential economic value from residential solid waste in Pontianak in 2016 amounting to Rp 59.725.709.457 per year. Keywords: Solid Waste, Potential Economic Value of Solid Waste, Residential Solid Waste. 1. PENDAHULUAN Jumlah penduduk yang semakin meningkat akan berpengaruh pada sampah yang dihasilkan. Sampah yang dihasilkan tanpa dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah. Hal ini mengakibatkan sampah yang dihasilkan tidak seimbang dengan sampah yang dikelola. Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengatasi masalah sampah. Berdasarkan Kota Pontianak Dalam Angka 2015, Kota Pontianak merupakan salah satu kota besar yang memiliki luas wilayah 107,82 km 2. Penduduk Kota Pontianak mencapai 652.325 jiwa (Disduk Capil Kota Pontianak, 2015). Pengelolaan sampah di Kota Pontianak masih menerapkan paradigma lama, yakni pengangkutan, pengumpulan, dan pembuangan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Penerapan paradigma lama tersebut membuat penanganan sampah yang dilakukan kurang efisien. Sehingga perlu adanya penelitian untuk mengukur jumlah timbulan dan komposisi sampah agar dapat menentukan sistem pengelolaan yang tepat. Menurut Handayani (2009), sampah memiliki nilai ekonomi yang berbeda-beda sesuai dengan komposisi sampah masing-masing dan perlakuan sebelum penjualan. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi ekonomi sampah yang dapat dimanfaatkan untuk proses daur ulang sampah di Kota Pontianak. Studi ini diharapkan dapat membantu pemerintah mengetahui jumlah timbulan, komposisi sampah beserta nilai ekonomi sampah perumahan yang dihasilkan di Kota Pontianak. Nilai Ekonomi sampah dihitung berdasarkan harga sampah yang ada di Bank Sampah Rosella Kota Pontianak dan sampah organik yang diolah menjadi kompos didasarkan pada nilai harga kompos yang ada di Jalan Sei Landak Timur Perumnas 4 Kota Pontianak. Bank sampah Rosella merupakan bank sampah pertama di Kota Pontianak yang memiliki banyak nasabah aktif dan merupakan bank sampah percontohan di Kota Pontianak. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis timbulan dan komposisi sampah perumahan di Kota Pontianak serta menganalisis potensi dan nilai ekonomi sampah perumahan di Kota Pontianak. 2. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak dengan mengambil sampel timbulan sampah di masing-masing Kecamatan. Pemilihan jumlah lokasi sampling di tiap kecamatan didasarkan pada persentase jumlah penduduk. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan Agustus 2016. Sampling timbulan dan komposisi sampah dilakukan selama 8 (delapan) hari berturut-turut sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan 2

Komposisi Sampah Perkotaan. Pengambilan sampel sampah akan dilakukan mulai dari hari Senin hingga hari Senin minggu berikutnya. Alat yang dipergunakan dalam pengambilan sampel timbulan sampah yaitu kantong plastik, sarung tangan, timbangan, dan masker. Langkah-langkah perhitungan nilai ekonomi sampah perumahan yaitu sampah dipisahkan anorganik dan organik, sampah perumahan dipilah menurut jenisjenis yang telah ditentukan, jumlah massa sampah yang terjual menurut jenisnya dicatat perhari, sampah dinilai kelayakannya, sampah yang layak jual ditimbang dan nilai ekonomi sampah tersebut dihitung. Berikut merupakan harga-harga yang laku dijual di Bank Sampah Rosella: Tabel 1. Harga Bank Sampah Rosella Jenis Sampah Harga Jual Kardus Koran Botol Gelas Aqua Kaleng Rp 1.100/Kg Rp 800/Kg Rp 800/Kg Rp 200/Kg Rp 800/Buah Rp 800/Kg Rp 8.000/Kg Berwarna Sumber: Bank Sampah Rosella, 2016 Rp 800/Kg Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan Rumus Slovin. Bentuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk memberi gambaran secara sistematis atau membuat deskripsi tentang hasil dari penelitian yang dilakukan. Analisis data yang dilakukan adalah untuk mengetahui timbulan, komposisi, dan potensi nilai ekonomi sampah. Data ini disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga dapat dilihat persentase sampah organik dan anorganik yang dihasilkan di Kota Pontianak. Analisis potensi ekonomi sampah perumahan disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan jumlah harga jual sampah anorganik di Kota Pontianak. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN o TIMBULAN SAMPAH PERUMAHAN KOTA PONTIANAK Kota Pontianak memiliki jumlah penduduk sebanyak 658.243 jiwa pada tahun 2015 sehingga dikategorikan sebagai Kota Besar. Kota Pontianak memiliki 6 kecamatan, terbagi menjadi 29 Kelurahan. Pengukuran terhadap timbulan sampah dilakukan dengan membagi tiap kecamatan di Kota Pontianak. Total timbulan sampah Kota Pontianak perumahan sebesar 126895,82 kg/hari atau 126,89 ton/hari. o KOMPOSISI SAMPAH PERUMAHAN KOTA PONTIANAK Komposisi sampah perumahan dikelompokkan berdasarkan jenis sampah yang dijual di Bank Sampah Rosella Kota Pontianak dengan pembagian tiap Kecamatan. Klasifikasi 3

jenis sampah digunakan untuk mengetahui nilai ekonomi sampah. Klasifikasi jenis sampah yang digunakan yaitu kardus, koran, kertas putih, kertas kulit, botol, gelas plastik, kaleng, dan botol plastik berwarna. Tambahan untuk melihat komposisi sampah yang ada di Kota Pontianak yaitu anorganik lainnya, organik lainnya, dan Bahan Berbahaya Beracun (B3). Sampah anorganik lainnya yaitu sampah yang tidak laku dijual di bank sampah Rosella seperti kantong plastik, palstik kemasan, sedotan, karung, sikat gigi, dan berbagai sampah anorganik selain yang laku dijual di Bank Sampah Rosella. Sampah organik lainnya yaitu sampah sisa-sisa makanan, dedaunan, bangkai binatang, dan sampah organik selain yang laku dijual di Bank Sampah Rosella. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah dijelaskan dengan komposisi tiap kecamatan di Kota Pontianak. Kecamatan Pontianak Kota Kecamatan Pontianak Kota memiliki jumlah penduduk sebesar 122.101 orang dengan persentase 18,55% dari jumlah total penduduk Kota Pontianak. Dari 18,55% didapatkan 20 jumlah rumah yang disampel. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah untuk kecamatan Pontianak Kota dapat dilihat pada Gambar 1. Pontianak Kota Kardus 1,25% Koran 1,09% 1,10% B3 0,27% Botol 1,33% 1,20% Kaleng 0,96% Berwarna 3,31% Organik 70,06% Anorganik 15,81% Gambar 1. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kecamatan Pontianak Kota Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pontianak Kota menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik, dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 70,06%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase 15,81%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah koran dengan persentase 1,09%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kaleng dengan persentase 0,96%. Kecamatan Pontianak Timur Kecamatan Pontianak Timur memiliki jumlah penduduk sebesar 99.182 orang dengan persentase 15,07% dari jumlah total penduduk kota Pontianak. Dari 15,07% didapatkan 17 jumlah rumah yang di sampel. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah untuk kecamatan Pontianak Timur dapat dilihat pada Gambar 2. 4

Koran 0,49% 2,22% B3 1,69% Pontianak Timur Kardus 0,06% Botol 1,41% 0,89% 0,58% Kaleng 1,04% Berwarna 1,31% Organik 70,08% Anorganik 20,23% Gambar 2. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kecamatan Pontianak Timur Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pontianak Timur menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik, dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 70,08%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase 20,23%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kardus dengan persentase 0,06%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah gelas plastik dengan persentase 0,89%. Kecamatan Pontianak Utara Kecamatan Pontianak Utara memiliki jumlah penduduk sebesar 147.771 orang dengan persentase 22,45% dari jumlah total penduduk kota Pontianak. Dari 22,45% didapatkan 25 jumlah rumah yang di sampel. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah untuk kecamatan Pontianak Utara dapat dilihat pada Gambar 3. Koran 0,55% B3 0,36% 0,31% Pontianak Utara Kardus 0,17% 0,97% Botol 0,45% Kaleng 0,26% 0,43% Berwarna 0,62% Organik 77,25% Anorganik 18,63% Gambar 3. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kecamatan Pontianak Utara Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pontianak Utara menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik, dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 77,25%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah 5

anorganik lainnya dengan persentase 18,63%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kardus dengan persentase 0,17%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kaleng dengan persentase 0,26%. Kecamatan Pontianak Barat Kecamatan Pontianak Utara memiliki jumlah penduduk sebesar 147.582 orang dengan persentase 22,42% dari jumlah total penduduk kota Pontianak. Dari 22,42% didapatkan 25 jumlah rumah yang di sampel. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah untuk kecamatan Pontianak Barat dapat dilihat pada Gambar 4. Kardus 2,32% B3 2,20% Koran 0,20% Pontianak Barat 1,53% Botol 2,49% 0,62% Kaleng 0,85% Berwarna 2,12% Organik 57,24% Anorganik 29,53% Gambar 4. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kecamatan Pontianak Barat Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pontianak Barat menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik, dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 57,24%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase 29,53%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah koran dengan persentase 0,20%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah gelas plastik dengan persentase 0,62%. Kecamatan Pontianak Selatan Kecamatan Pontianak Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 96.780 orang dengan persentase 14,70% dari jumlah total penduduk kota Pontianak. Dari 14,70% didapatkan 16 jumlah rumah yang di sampel. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah untuk kecamatan Pontianak Selatan dapat dilihat pada Gambar 5. 6

Kardus 2,32% B3 2,20% Koran 0,20% Pontianak Barat 1,53% Botol 2,49% 0,62% Kaleng 0,85% Berwarna 2,12% Organik 57,24% Anorganik 29,53% Gambar 5. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kecamatan Pontianak Selatan Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pontianak Selatan menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik, dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 49,24%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase 21,41%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah koran dengan persentase 0,00%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kaleng dengan persentase 2,08%. Kecamatan Pontianak Tenggara Kecamatan Pontianak Tenggara memiliki jumlah penduduk sebesar 44.827 orang dengan persentase 6,81% dari jumlah total penduduk kota Pontianak. Dari 6,81% didapatkan 7 jumlah rumah yang di sampel. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah untuk kecamatan Pontianak Tenggara dapat dilihat pada Gambar 6. Koran 0,36% Kardus 2,38% B3 3,98% Pontianak Tenggara 0,29% 1,86% Botol 6,00% 3,76% Kaleng 0,79% Berwarna Organik 65,83% Anorganik 13,99% Gambar 6. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kecamatan Pontianak Tenggara 7

Sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pontianak Tenggara menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 65,83%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase 13,99%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah botol plastik berwarna dengan persentase 0,06%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kertas putih dengan persentase 0,29%. Rekapitulasi Komposisi Sampah Perumahan Kota Pontianak Komposisi sampah di suatu kota akan mempengaruhi potensi nilai ekonomi sampah. Hasil pengambilan sampel komposisi sampah di Kota Pontianak dapat dilihat pada Gambar 7. Koran 0,45% Kardus 1,01% B3 Kota Pontianak Botol 3,15% 1,26% Kaleng 0,97% Organik 64,97% Anorganik Gambar 7. Hasil Pengambilan Sampel Komposisi Sampah di Kota Pontianak Hasil pengambilan sampel 6 Kecamatan, didapatkan komposisi sampah Kota Pontianak menunjukkan bahwa persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik dengan jenis sampah organik lainnya dengan persentase 63,44%. Sampah anorganik tertinggi yaitu dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase 20,43%. Sampah organik terendah ditunjukkan pada jenis sampah koran dengan persentase 0,54%. Sampah anorganik terendah ditunjukkan pada jenis sampah kaleng dengan persentase 1,11%. o ANALISIS POTENSI NILAI EKONOMI SAMPAH PERUMAHAN DI KOTA PONTIANAK Analisis nilai ekonomi sampah yang dihasilkan berdasarkan harga sampah bank sampah Rosella dan sampah organik lainnya yang bernilai jual ketika menjadi kompos. Jenis sampah yang dijual oleh Bank Sampah Rosella merupakan jenis sampah yang laku dijual di pengepul-pengepul di Kota Pontianak. Berikut merupakan rekapitulasi semua jenis sampah yang laku di jual beserta analisis nilai ekonomi sampah Kota Pontianak. 8

Tabel 2. Nilai Ekonomi Sampah Perumahan Kota Pontianak Berdasarkan Jenis No Jenis Sampah Timbulan Sampah Nilai Ekonomi Harga/Kg (Kg/Hari) Sampah 1 Kardus 1277,59 Rp 1.100 Rp 1.405.344 2 Koran 569,25 Rp 800 Rp 455.402 3 841,80 Rp 800 Rp 673.436 4 3336,61 Rp 200 Rp 667.322 5 Botol 3998,87 Rp 800 Rp 3.199.100 6 1596,61 Rp 800 Rp 1.277.292 7 Kaleng 1236,42 Rp 8.000 Rp 9.891.336 8 Berwarna 2240,59 Rp 800 Rp 1.792.469 9 Organik 57708,15 Rp 2.500 Rp 144.270.380 Acuan yang digunakan untuk menghitung nilai ekonomi sampah organik lainnya diambil dari suatu Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang ada di Jalan Sei Landak Timur Perumnas 4 Kota Pontianak. TPS Perum 4 melakukan pengolahan sampah organik sebesar 200 Kg dan kompos yang dihasilkan sebanyak 140 Kg. Harga jual kompos tersebut 1 Kg sebesar Rp 2.500. Dari data tersebut didapatkan hasil kompos sebesar 57708,15 Kg dari total sampah anorganik sebesar 82440,22 kg. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai ekonomi yang dihasilkan paling besar merupakan jenis sampah organik lainnya dengan timbulan sebesar 57708,15 Kg dengan nilai ekonomi sebesar Rp 144.270.380. Nilai ekonomi yang paling rendah yaitu terdapat pada jenis sampah koran. Jenis sampah koran menghasilkan sebesar Rp 455.402/hari dengan timbulan juga paling rendah sebesar 569,25 kg/hari. Potensi yang dihasilkan di Kota Pontianak untuk Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Potensi Nilai Ekonomi Sampah Kota Pontianak Tahun 2016 Jenis Sampah Nilai Potensi Sampah Kardus Rp 512.950.672 Koran Rp 166.221.784 Rp 245.804.197 Rp 243.572.354 Botol Rp 1.167.671.499 Rp 466.211.450 Kaleng Rp 3.610.337.611 Berwarna Rp 654.251.232 Organik Rp 52.658.688.659 Total Rp 59.725.709.457 Tabel diatas menujukkan potensi nilai ekonomi sampah Kota Pontianak tahun 2016 sebesar Rp 59.725.709.457 untuk 9 jenis sampah berdasarkan sampah yang laku dijual di Bank sampah Rosella dan kompos di Perum 4. Tabel diatas menunjukkan timbulan sampah organik lainnya yang diolah menjadi kompos memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan 8 jenis sampah lainnya. 9

4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Total timbulan sampah perumahan Kota Pontianak sebesar 126895,82 kg/hari atau 126,89 ton/hari. Komposisi sampah perumahan Kota Pontianak persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik dengan jenis sampah organik lainnya dengan presentase sebesar 63,44% dan sampah anorganik tertinggi dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase sebesar 20,43%. Persentase sampah organik jenis sampah kardus 1,21%, koran 0,54%, kertas putih 0,81%, dan kertas kulit 3,12%. Persentase sampah anorganik jenis sampah botol 3,37%, gelas plastik 1,41%, kaleng 1,11%, botol dan plastik berwarna 2,25%. Persentase B3 sebesar 2,31%. 2. Nilai ekonomi sampah perumahan Kota Pontianak sebesar Rp163.632.081/hari. Potensi nilai ekonomi sampah perumahan Kota Pontianak pada tahun 2016 sebesar Rp59.725.709.457/tahun. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Analisis Dampak Pertumbuhan Penduduk Kota Pontianak terhadap Kapasitas Lahan dan Masa Pakai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Batu Layang Kota Pontianak oleh Laili Fitria, ST, MT, Ketua Kelompok Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa Lingkungan, Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNTAN. Didanai dari DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 1994. Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman. SNI 19-3242-1994. LPMB. Bandung. 10