Judul : Pengaruh Brand Image, Brand Association, dan Brand Awareness Terhadap Repurchase Intention Produk Smartphone

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan perekonomian Indonesia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND ASSOCIATION, DAN BRAND AWARENESS TERHADAP REPURCHASE INTENTION PRODUK SMARTPHONE MEREK ASUS

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen menjadi sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara mudah dan praktis. Dewasa ini banyak berbagai alat yang bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian Smartphone 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan yang menguntungkan, sehingga pemasaran (marketing)

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi dan teknologi adalah hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persaingan antar merek. Merek bukan hanya dianggap sebagai sebuah nama, logo,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia kadang memberikan efek positif bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang, terutama di dunia industri gadget. Melihat kondisi tersebut menyebabkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat di era globalisasi ini dan keadaan tersebut memunculkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dimana di dalam smartphone tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada 27 April

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Daftar Isi. Halaman Judul... i

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry Limited kini sudah memasuki pasar. masuk ke pasar Indonesia melalui bantuan operator Indosat dan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini yang mana perkembangan teknologi semakin berkembang

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini manajemen pemasaran merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO LESS SUGAR

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama para kaum remaja. Kini handphone tidak hanya. dipergunakan untuk membuat panggilan dan membuat Short Message

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

NIM: ABSTRAK

Pengaruh Harga dan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Pada Karyawan PT. Niramas Utama

BAB I. Dilihat dari perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. kebutuhan akan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

Bab 1. Pendahuluan. teknologi terutama dalam bidang telekomunikasi, informasi dapat tersebar dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. teknologi semakin canggih dari tahun ketahun. Ilmu pengetahuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas persaingan yang semakin ketat dalam bisnis fashion dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity

PENGARUH CITRA MEREK, KESADARAN MEREK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN DALAM MEMBELI PRODUK APPLE DI KOTA DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pada era tahun 2000an dan berkembang pesat hingga kini.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE SAMSUNG GALAXY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Brand Image, Brand Association, dan Brand Awareness Terhadap Repurchase Intention Produk Smartphone Merek Asus Di Kota Denpasar Nama : Ni Komang Lestia Sari Nim : 1206205159 Abstrak Kondisi persaingan bisnis industri telekomunikasi dari waktu ke waktu yang semakin ketat, sehingga perusahaan harus membuat strategi pemasaran baru untuk mempertahankan dan meraih pangsa pasar yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Brand Image, Brand Association dan Brand Awareness terhadap Repurchase Intention produk smartphone merek ASUS. Repurchase Intention merupakan salah satu faktor penentu apakah suatu produk memiliki kualitas baik yang di pengaruhi oleh Brand Image, Brand Association dan Brand Awareness. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh Brand Image, Brand Association dan Brand Awareness terhadap Repurchase Intention produk smartphone merek ASUS. Penelitian ini menggunakan non probability sampling yang dipilih adalah purposive sampling. Pada penelitian ini jumlah indikator variabel yang digunakan sebanyak 15 maka 15 x 10 = 150, sehingga menggunakan sebanyak 150 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda (multiple regression), uji asumsi klasik, Uji t, Uji F dan Uji Koefisien Determinasi (R2). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Brand Image, Brand Association dan Brand Awareness berpengaruh positif terhadap Repurchase Intention pada produk smartphone merek ASUS di kota Denpasar. Kualitas produk yang baik akan menimbulkan kepuasan pelanggan pada suatu produk sehingga mendorong untuk melakukan pembelian ulang pada merek yang sama. Dengan desain produk yang tak ketinggalan jaman, akan menciptakan repurchase intention yang tinggi untuk produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar. Kata Kunci : Brand Image, Brand Association Brand, Awareness Repurchase Intention i

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN...... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR.. ABSTRAK...... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..... i ii iii iv vi vii ix x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.. 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian.. 8 1.3 Tujuan Penelitian. 8 1.4 Kegunaan Penelitian 9 1.5 Sistematika Penulisan.. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori... 11 2.1.1 Brand Image (Citra Merek)... 11 2.1.2 Brand Association (Asosiasi Merek) 13 2.1.3 Brand Awareness (Kesadaran Merek).. 16 2.1.4 Repurchase Intention (Minat Beli ulang)... 19 2.2 Hipotesis Penelitian. 20 2.2.1 Pengaruh Brand Image Terhadap Repurchase Intention. 20 2.2.2 Pengaruh Brand Association Terhadap Repurchase Intention... 21 2.2.3 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Repurchase Intention. 21 2.3 Model Konseptual... 22 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian. 23 1.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian 23 1.3 Obyek Penelitian. 23 1.4 Identifikasi Variabel 23 1.5 Definisi Operasional Variabel. 24 1.6 Jenis dan Sumber Data... 25 1.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 26 3.7.1 Populasi... 26 3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 27 3.8 Metode Pengumpulan Data... 28 3.8.1 Pengujian Instrumen Penelitian... 28 3.9 Teknik Analisis Data... 30 3.9.1 Analisis Regresi...... 30 3.9.2 Uji Asumsi Klasik...... 28 ii

3.9.3 Uji F...... 33 3.9.4 Uji T (Parsial)... 33 3.9.5 Koefisien Determinasi (R2)... 34 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden.. 35 4.2 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian.. 36 4.2.1 Uji Validitas Isntrumen..... 37 4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen..... 38 4.3 Deskripsi Variabel Penelitian... 38 4.3.1 Brand Image......... 39 4.3.2 Brand Association......... 39 4.3.3 Brand Awareness....... 40 4.3.4 Repurchase Intention... 41 4.4 Uji Analisis Regresi... 42 4.5 Uji Asumsi Klasik... 43 4.6 Uji F..... 46 4.7 Uji t (Uji Parsial)..... 47 4.8 Koefisien Determinasi (R2)... 49 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian 50 4.9.1 Pengaruh Brand Image Terhadap Repurchase Intention..... 50 4.9.2 Pengaruh Brand Association Terhadap Repurchase Intention... 50 4.9.3 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Repurchase Intention... 51 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan.. 53 5.2 Saran... 53 DAFTAR RUJUKAN.. 55 LAMPIRAN-LAMPIRAN.. 59 iii

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Pangsa Pasar Smartphone Tahun 2013-2015. 4 4.1 Karakteristik Responden 35 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen 37 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen 38 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Brand Image... 39 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Brand Association... 40 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Brand Awareness..... 41 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Repurchase Intention..... 42 4.8 Hasil Analisis Regresi Berganda... 43 4.9 Hasil Uji Normalitas. 44 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas 45 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas.... 45 4.12 Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)... 46 4.13 Hasil Uji t (Uji Parsial).... 47 4.12 Hasil Koefisien Determinasi (R2)... 49 iv

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 2.1 Model Konseptual 22 v

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Kuesioner Penelitian... 59 2. Tabulasi Hasil Jawaban Responden. 63 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian. 67 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian. 71 5. Deskripsi Penelitian. 75 6. Analisis Regresi Berganda... 80 7. Hasil Uji Normalitas 82 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 84 9. Hasil Uji Multikolinearitas... 86 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat. Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan akan berbagai jenis alat komunikasi yang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis di bidang telekomunikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya produsen produk-produk alat komunikasi seperti smartphone yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, dimana produk yang dihasilkan banyak memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam melakukan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut dunia bisnis produk komunikasi berlomba-lomba supaya dapat menarik minat para masyarakat dan memutuskan membeli serta menggunakan produknya. Hal ini juga merupakan langkah ataupun cara suatu perusahaan memberikan kepuasan terhadap konsumen-konsumen mereka yang sudah menggunakan produk-produk smartphone jenis tertentu sebelumnya. Kemunculan smartphone merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang sangat cepat. Smartphone tidak hanya dapat digunakan untuk menerima telepon dan mengirim pesan, tetapi juga bisa membantu pekerjaan seseorang jadi lebih mudah. Menurut Gary et al. (2007) smartphone adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, catatan. Banyaknya merek smartphone yang beredar di pasaran membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Perusahaan perlu vii

mempelajari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang akan mengarahkan perusahaan untuk sukses (Fouladivanda et al,. 2013). Kotler & Armstrong (2012) menyebutkan dalam sebuah pasar yang kompetitif, pertempuran tidak hanya terletak pada tarif dan produk namun juga pada persepsi konsumen. Beberapa produk dengan kualitas, model, dan fitur yang relatif sama dapat memiliki nilai yang berbeda di pasar karena perbedaan persepsi dalam benak konsumen. Persepsi konsumen tersebut digambarkan melalui brand karena brand tumbuh di dalam pikiran konsumen. Produk dengan brand yang kuat memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam menciptakan preferensi serta loyalitas konsumen. Image yang kuat serta positif memberikan dampak yang signifikan dalam merebut hati pelanggan. Keputusan pembelian smartphone juga tidak terlepas dari faktor brand image produk tersebut. Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk lain. Konsumen memandang brand image sebagai bagian yang terpenting dari suatu produk, karena brand image mencerminkan tentang suatu produk. Sehingga semakin baik dan positif sebuah brand image maka akan berdampak pada keputusan pembelian oleh konsumen. Sehingga perusahaan perlu memahami dengan baik perilaku keputusan pembelian konsumen yang sebagai syarat harus dipenuhi untuk dapat sukses dalam persaingan. Saputri dan Pratana (2014) mengungkapkan bahwa brand image mempunyai pengaruh terhadap loyalitas penggunaan produk. Memposisikan brand image sebagai sesuatu yang harus dilakukan oleh hampir seluruh perusahaan, tak terkecuali oleh alat komunikasi. Seiring perkembangan dunia globalisasi, alat komunikasi adalah hal yang penting bagi setiap kalangan masyarakat. Kebutuhan akan alat komunikasi seperti smartphone selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk jenis-jenis smartphone dengan merek-merek tertentu. Hal ini viii

dikarenakan pola konsumsi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun hal yang lainnya. Menurut Schifman dan Kanuk (2010) citra merek (brand image) adalah persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui pengalaman, dan sifatnya relative konsisten. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut, dengan kata lain citra merek (brand image) adalah salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli sebuah produk. Semakin baik citra merek (brand image) yang melekat pada produk tersebut, maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercaya lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu menggunakan produk yang akan dibeli. Azhari dkk. (2014) dalam penelitian mengemukakan bahwa brand awarenes berpengaruh terhadap pembelian ulang. Selain brand image hal yang dapat mempengaruhi pembelian berulang adalan brand association. Humdiana (2005) berpendapat bahwa asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi itu tidak hanya eksis namun juga mempunyai suatu tingkatan kekuatan. Kaitan pada merek akan lebih kuat jika dilandasi pada pengalaman untuk mengkomunikasikannya, juga akan lebih kuat apabila kaitan itu didukung dengan suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya terangkai dalam bentuk yang bermakna. Asosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai persepsi yang dapat mencerminkan realita obyektif. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Brand yang dikenal luas, suatu produk dapat menjadi penghalang atas masuknya pesaing. Brand menjadi instrumen yang penting dalam pemasaran. Kekuatan sebuah merek ix

ditandai dengan kemampuannya untuk bertahan di masa yang sulit sekalipun. Ketahanan yang tinggi tidak akan berpengaruh banyak dalam masa seperti apapun. Sebuah merek pun dengan sendirinya sanggup melintasi batas dengan adanya dukungan saluran distribusi yang kuat. Sebuah merek benar-benar sanggup memberikan seluruh nilai yang dikehendaki oleh konsumen (Muhammad dkk,. 2014). Menurut Aaker (1991) (dalam Rangkuti, 2004:43) asosiasi merek merupakan segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Merek harus memiliki identitas yang kuat, sehingga pelanggan dapat dengan mudah mengingat yang berkaitan dengan merek. Chen et al. (2013) menemukan bahwa pemasaran dapat memberikan strategi merek yang tepat untuk konsumen sesuai dengan segmen yang berbeda untuk memperkuat asosiasi merek secara positif. Rench and Smith (2012) menyatakan bahwa kekuatan asosiasi merek untuk setiap merek tertentu sangat mempengaruhi loyalitas. Hasil penelitian Rio (2001) diperoleh konfirmasi kenyamanan menganalisis asosiasi merek secara terpisah dan memungkinkan bahwa dapat dipastikan asosiasi merek yang paling relevan untuk mencapai respon konsumen tertentu dalam penjualan. Osselaer and Chris (2001) mengungkapkan bahwa ketika konsumen termotivasi untuk belajar memprediksi manfaat (misalnya, karena dianggap memiliki relevansi hedonis) tapi menemukan pembelajaran bahwa ketika konsumen menghadiri sebuah perkimpulan signifikansi motivasi yang dialami lebih rendah dan memutuskan untuk membeli. Aaker (1997) berpendapat bahwa kesadaran merek (brand awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran nama atau familiaritas juga merupakan penggerak ekuitas merek. Kesadaran tanpa diferensiasi menghasilkan nama merek komoditi yang terkenal yang dapat menjadi keuntungan secara marjinal (Knapp, 2002). Menurut Cronin dkk. 1992 (dikutip oleh Kuntjara, 2007) minat beli ulang (repurchase intention) adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan merespon positif terhadap kualitas pelayanan suatu perusahaan dan berniat melakukan kunjungan kembali atau x

mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut. Mosavi and Ghaedi (2012) mengungkapkan bahwa dampak dari kepuasan pelanggan adalah kepercayaan dan niat membeli kembali. Namun belakangan ini semakin maraknya smartphone Android yang bermunculan di Indonesia membuat persaingan semakin ketat dalam hal penjualan dan pemasaran. Salah satu penantang baru yang sangat booming smartphone Android adalah merek ASUS. Smartphone Android merek ASUS yang notabene sebagai penantang baru pada smartphone Android dilihat dari sisi produk lebih baik dari smartphone Android lainnya produk yang lebih elegan dan bisa tahan banting, baterai yang tahan lebih lama, prosesor merupakan daya tarik tersendiri bagi Smartphone Android merek ASUS ini. Harga juga tidak kalah jauh dari smartphone Android yang sudah ada sejak dulu bahkan bisa jauh dibawahnya akan tetapi memiliki kualitas produk yang lebih baik. Promosi dan tempat yang dilakukan juga sangat gencar dan strategis dimana disetiap gerai di konter ada konter dan sales tersendiri untuk Smartphone Android merek ASUS. Tahun 2015 ASUS telah merilis sebuah produk inovatif yang belum ada di pasaran yaitu ASUS Zenfone 2. ASUS Zenfone 2 ini memiliki beberapa keistimewaan. Salah satunya adalah memiliki kapasitas RAM yang besar yang mencapai 4GB. Sebenarnya ada beberapa varian dari ASUS Zenfone 2 ini. Diantaranya dari perbedaan seri Prosesor, RAM, dan memori Internal. Harga dan Spesifikasinya pun tidak jauh berbeda dengan satu sama lain. ASUS Zenfone 2 memiliki beberapa varian, diantara adalah ZE551ML dan ZE550ML. Perbedaan dari kedua seri tersebut terletak pada bagian internal atau spesifikasi dari masing masing seri. Diantaranya, untuk Seri pertama ZE551ML dengan varian RAM 4GB dan memori Internal 64GB adalah varian tertinggi dari ASUS Zenfone 2 yang akan dijual dengan kisaran 4,5 juta rupiah. Lalu di bawahnya ada seri ZE551ML juga namun dengan varian RAM 4GB dan Memori Internal 32GB yang akan dijual sekitar 4 rupiah. Untuk varian di atas xi

menggunakan prosesor Intel Atom quad-core Z3580 2,3 GHz, kamera 13 megapiksel dan 5 megapiksel, layar 5,5 inci (1920 1080). Untuk varian dari ASUS Zenfone 2 lainnya adalah seri ZE551ML dengan RAM 2GB dan Memori Internal 16GB yang dijual dengan kisaran 3 juta rupiah. Untuk varian ini mengggunakan prosesor Intel Atom quad-core Z3560 1,8 GHz yang berbeda dari 2 varian di atas. Dan varian terakhir adalah varian ASUS Zenfone 2 Z550ML yang memiliki memeori RAM 2GB dan Memori Internal 16GB serta dipersenjatai prosesor Intel Atom quad-core Z3560 dimana ini merupakan varian yang termurah dari beberapa varian ASUS Zenfone 2 yang akan dijual sekitar 2,7 juta. Berkat kehadiran ponsel ponsel ini Asus merajai penjualan ponsel di segmen menengah. Menurut laporan yang di rilis IDC pangsa pasar ponsel Asus mencapai 15,9% pada tahun 2015, naik drastis sebanyak 10,3% dari tahun 2014. Berikut ini adalah 5 besar penguasa pasar ponsel di Indonesia menurut IDC pada tahun 2013-2015. Tabel 1.1 Pangsa Pasar Smartphone Tahun 2013-2015 No Jenis Smartphone Pangsa Pasar 2013 2014 2015 1 Samsung 32,5% 27,0% 24,8% 2 Asus - 5,6% 15,9% 3 Smartfren 8,2% 10,2% 10,8% 4 Lenovo 4,9% 5,8% 6,5% 5 Advan 2,5% 9,2% 9,6% 6 Lainnya 20,5% 42,2% 32,5% Sumber : teknogrezz.com, 2016 Berdasarkan Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa penjualan Asus pada tahun 2013 smartphone merek Asus belum mampu bersaing dengan merek lain sehingga pangsa pasarnya belum termasuk dalam lima kategori tertinggi. Pada tahun 2014 Asus mampu bersaing dengan merek lain karena telah melakukan berbagai gebrakan dengan model smartphone terbaru yang tidak kalah saing dengan merek lain, sehingga menduduki peringkat kedua pada tahun 2015, hal ini membuktikan bahwa smartphone merek asus mampu bersaing dan diminati oleh masyarakat karena merek Asus sendiri sudah lama diketahui oleh xii

masyarakat secara luas dalam bidang Notebook, sehingga dengan keluarnya produk sebagai smartphone langsung menarik minat masyarakat. Belum ada penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh Brand Image, Brand Association, dan Brand Awareness terhadap Repurchase Intention produk smartphone merek Asus di kota Denpasar. Peneliti melakukan penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah Brand Image, Brand Association, dan Brand Awareness merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan Pangsa Pasar Smart Phone merek ASUS yang drastis pada tahun 2014-2015 yang menyebabkan konsumen melakukan Repurchase Intention pada produk smartphone merek Asus di kota Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh brand image terhadap repurchase intention produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar? 2) Bagaimana pengaruh brand association terhadap repurchase intention produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar? 3) Bagaimana pengaruh brand awareness terhadap repurchase intention produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap repurchase intention produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar. xiii

2) Untuk mengetahui pengaruh brand association terhadap repurchase intention produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar. 3) Untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap repurchase intention produk smartphone merek ASUS di Kota Denpasar. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran mengenai pengaruh brand image, brand association dan brand awareness. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan bagi peneliti Samsung tentang pengaruh brand image, brand association dan brand awareness terhadap repurchase intention. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menjelaskan konsep dan teori mengenai Brand Image, Brand Association Brand, Awareness Repurchase Intention, dan perumusan hipotesis xiv

penelitian yang didukung dengan penelitian sebelumnya, serta model konseptual. Bab III Metode Penelitian Bab ini mencakup metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan deskripsi data hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data dan saran untuk peneliti selanjutnya. xv