7/23/2010. Peneliti: Tujuan Penelitian: Potensi mikroba sbg pupuk biologi dan pengendali hayati:

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

VI. KELAYAKAN TANAH UNTUK APLIKASI PUPUK HAYATI

PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Hrp -, IAA +, BPF Hrp -, IAA + + , BPF Hrp. , BPF Hrp -, IAA +, BPF + Hrp. , BPF Hrp. , BPF Hrp. Penambat Nitrogen Penambat Nitrogen

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian. I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

Sumber : Nurman S.P. (

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai

KOMBINASI ANTARA PUPUK HAYATI DAN SUMBER NUTRISI DALAM MEMACU SERAPAN HARA, PERTUMBUHAN, SERTA PRODUKTIVITAS JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. serangan hama karena buahnya yang berupa polong berada dalam tanah.

I. PENDAHULUAN. Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk

BAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

III. METODE PENELITIAN A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR TANGGAL I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH. Oleh NOVALLNA

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

I. PENDAHULUAN. pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VIABILITAS DAN EFEKTIVITAS PUPUK HAYATI YANG DIPERLAKUKAN DENGAN BEBERAPA TEKNIK PENGERINGAN DAN LAMA PENYIMPANAN JENI

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Desti Diana Putri/ I.PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEIGARUH KAPUR DAI PUPUK KAIDAMG TERHADAP PERTUMBUHAM DAM PRODUKSll TUMPAFdGSARl

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

Transkripsi:

7/3/1 KERJA SAMA KEMITRAAN PENELITIAN PERTANIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI (KKP3T) Peneliti: PENGARUH PUPUK BIOLOGI TERHADAP POLA SERAPAN HARA, KETAHANAN PENYAKIT, PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL BEBERAPA TANAMAN PANGAN DAN SAYURAN UNGGULAN 1. Dr. Ir. Hamim, M.Si. (penanggung jawab). Dr. Nisa Rachmania, M.S. (Mikrobiologi) 3. Dr. Ida Hanarida (Tanaman Pangan). Dra. Nani Sumarni, M.S. (Tanaman Hortikultura) Potensi mikroba sbg pupuk biologi dan pengendali hayati: Meningkatkan fertilitas lahan termasuk kandungan N, P total tanah (Dey et al., ; Wu et al., ) Bakteri penambat N (Rhizobium, Azotobacter dan Azospirillum - Altornare et al., 1999 ) Bakteri pelarut P dan K Aspergillus sp dan Pseudomonas sp - Paul dan Clark, 199) Sebagai pengendali hayati (Vessey, 3; Guo et al., ) Tujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas pemanfaatan pupuk biologi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, jagung, kedelai, kentang dan tomat di lapang. Membandingkan pola serapan hara antara tanaman yang mendapat pupuk biologi dengan pupuk anorganik dan implikasinya terhadap serangan penyakit tanaman. Melakukan uji efektivitas kombinasi antara pupuk organik, anorganik dan pupuk biologi Mencari formula yang tepat sebagai pembawa PGPR sehingga pupuk biologi dapat digunakan dengan mudah dan praktis 1

7/3/1 Lokasi kegiatan: 1. Laboratorium Mikrobiologi dan Fisiologi tumbuhan Departemen Biologi dan Lab Terpadu FMIPA IPB.. Kebun Percobaan Cikabayan IPB Farm, Darmaga, Bogor 3. Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Metode dan prosedur kerja Tahap Persiapan: Tahap persiapan lahan, dan peralatan di masingmasing lokasi. benih padi, jagung, kentang dan tomat, pupuk N, P dan K, dan kompos. Varietas yang digunakan: Padi gogo situbagendit Bisma Marta Granola Tahap Persiapan: Perbanyakan mikroba bahan pupuk hayati Bacillus, Azotobacter, Azospirillum, Pseudomonas. Pengeringan pupuk hayati: -Freezedryer -Pemekatan (sentrifugasi)

7/3/1 Tahap Percobaan Lapangan: Petak-petak lahan berukuran 3x3 m. Percobaan dirancang Rancangan Acak Kelompok dengan Dua faktor: (1) Pupuk hayati dan () Lama penyimpanan. Faktor (Lama penyimpana) terdiri dari taraf T. Tanpa penyipanan T1. Penyimpanan 3 bulan Faktor 1 (Aplikasi Pupuk Hayati) terdiri dari 3 taraf: B. Tanah tanpa pemupukan (sebagai kontrol), Pupuk hayati dengan freezedryer B Pupuk Hayati dengan pemekatan Jarak Tanam: Padi gogo: 3 x 1 cm : x cm : x 3 cm : 7 x cm Setiap petak (satuan percobaan) diambil 1 sampel tanaman sebagai ulangan PENGAMATAN Pengamatan pertumbuhan tanaman: tinggi tanaman, jumlah daun, rata-rata luas daun, jumlah anakan (untuk padi), lingkar batang (untuk jagung), jumlah cabang dan bobot basah dan bobot kering tanaman. Pengamatan terhadap penampakan pertumbuhan secara visual dilakukan selama fase pertumbuhan vegetatif dan reproduktif Pengamatan terhadap tingkat serangan penyakit: batang, daun, buah/biji 3

Tahun III Tahun II Tahun I 7/3/1 PENGAMATAN Pengamatan Produksi dan Kualitas Hasil: Jumlah malai/rumpun (padi), jumlah polong isi, bobot biji, rata-rata jumlah dan bobot buah per kluster dan rata-rata ukuran buah (untuk tomat), jumlah, bobot dan ukuran umbi (kentang). Percobaan Formula Pupuk biologi Bahan-bahan yang digunakan: gambut tepung beras tepung rumput laut tepung jagung ROAD MAP Penelitian Tahun I-III Bakteri PGPR Aplikasi pupuk biologi dalam Percobaan Pot pada padi sawah, jagung, tomat, kentang cesim Pertumbuhan, Serapan Hara, produksi tanaman Aplikasi pupuk biologi dalam Percobaan di lapang pada padi gogo, jagung, kedelai, tomat, dan kentang Pertumbuhan, Serapan Hara, produksi tanaman Uji awal kecocokan formulasi bahan pembawa pupuk biologi dari gambut, tepung beras, tepung jagung dan tepung agar Uji viabilitas pupuk biologi pada bahan pembawa dari gambut, tepung beras, tepung jagung dan tepung agar selama penyimpanan hingga 9 bulan HASIL-HASIL PENELITIAN I Uji efektivitas pupuk biologi hasil beberapa metode pengeringan dan penyimpanan pada tanaman di lapang Pertumbuhan, Serapan Hara, produksi tanaman padi gogo, jagung, kentang dan tomat Uji viabilias pupuk biologi hasil beberapa metode pengeringan dalam gambut selama Penyimpanan 7 bulan REKOMENDASI PUPUK BIOLOGI

Jumlah gabah isi/rumpun Bobot Gabah Isi (g) Bobot Total Buah (g) Bobot Pipilan (g) 7/3/1 Hasil Penelitian sebelumnya (Th 7) Aplikasi bakteri PGPR (Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp. dan Pseudomonas sp.) pada tanaman dalam pot di rumah kaca terbukti: meningkatkan serapan hara makro dan mikro meningkatkan pertumbuhan vegetatif Meningkatkan produksi jagung, tomat dan kentang, Menekan gejala penyakit rebah kecambah pada tomat Menekan busuk umbi pada kentang Meningkatkan jumlah umbi berukuran besar 3 1-1 H H1 N N1 N N3 3 3 1 1 Padi H H1 N N1 N N3 3 1 1 H H1 1 1 1 H H1 N N1 N N3 1 N N1 N N3

R ata-rata B obot Umbi (g ) R ata-rata J umlah Umbi pertanaman 7/3/1 3 3 H H1 1 9 7 K ecil S edang B esar 1 1 N N1 N N3 S umber Nutrisi 3 1 NH NOH1 N1H N1H1 NH NH1 N3H N3H1 P erlakuan HASIL-HASIL PENELITIAN II

Jumlah Anakan Jumlah Cabang Jumlah Anakan Jumlah Anakan Jumlah Cabang jumlah Cabang Bobot Kering Total (g) Produksi per tanaman(g) Bobot Kering Total (g) Bobot Kering Total (g) Produksi per tanaman(g) Produksi per tanaman (g) 7/3/1 BOBOT KERING TOTAL TANAMAN Produksi per tanaman 1 1 1 1 1 1 1 N N1 N N3 B B N N1 N N3 P P1 P Aplikasi Pupuk Biologi Aplikasi Pupuk Biologi 3 3 1 1 1 1 1 N N1 N N3 B B N N1 N N3 P P1 P JUMLAH ANAKAN JUMLAH CABANG 1 1 3 3 1 N N1 N N3 1 PADI GOGO B B Aplikasi Pupuk Biologi N N1 N N3 1 1 KEDELAI B B Aplikasi Pupuk Biologi 3 1 N N1 N N3 B B N N1 N N3 B B 7

Bobot Umbi (g) Produksi per tanaman (g) Produksi per tanaman (g) Bobot Umbi (g) Produksi per tanaman (g) Bobot Buah (g) Bobot Segar Tanaman (g) 7/3/1 PRODUKSI PER TANAMAN 1 1 1 N N1 N N3 1 1 KEDELAI 1 P P1 P Aplikasi Pupuk Biologi B B N N1 N N3 1 1 N N1 N N3 B B SUMBER NUTRISI PRODUKSI PER TANAMAN 3 1 N N1 N N3 C B A 3 1 B B Aplikasi Pupuk Biologi C B A 1 1 N N1 N N3 B B

Tinggi Tanaman (cm) Bobot kering tajuk (g) Jumlah Daun Bobot kering akar (g) 7/3/1 Viabilitas Pupuk Biologi Viabilitas Pupuk Biologi Jenis Bakteri Bacillus Pseudomonas Bahan Penyimpan Lama Penyimpanan (bulan) 1 3 7 9 - - - - - -. - - - - - - - - - - -.7.7 3..7.3.3 Tepung Beras 1. x1 Tepung..7 x1 x1 3 Tepung Rumput x1 7. Laut x1 Gambut 9. x1 7. x1 7 1.9 x1 1. x1 7. x1 9.7 x1 7. x1 Tepung Beras.1 - - - - - - x1 7 Tepung - - - - - - - 3.7 Tepung Rumput x1 7.1 - - - - - - Laut x1 7 Gambut.1 x1 x1 x1 7 x1 7 x1 x1 x1 Jenis Bakteri Azospirillum Azotobacter Bahan Lama Penyimpanan (bulan) Penyimpan 1 3 7 9 Tepung Beras 1. - - - - - - x1 7 Tepung 1.9 - - - - - -.7 x1 7 Tepung Rumput x1 7 - - - - - - - Laut Gambut 1..7 7. 7... 1. x1 x1 7 x1 x1 3 x1 3 x1 3 x1 3 Tepung Beras 1. - - - - - - x1 3 Tepung.1 - - - - - - 1. x1 3 Tepung Rumput x1 - - - - - - - Laut Gambut 3. 1.3. 1. - - - x1 x1 x1 3 x1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 Pupuk Hayati BT BT1 T T1 BT BT1 Pupuk hayati 1 1 1 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 9

Bobot kering tajuk (g) Bobot kering akar (g) Jumlah daun Jumlah Anakan Produksi per rumpun (g) Bobot Biji (g/tanaman) Produksi per petak (Kg) 7/3/1 1 1 9 7 1 3 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 T B T1 T T1 T B T1 B B Padi Gogo Padi Gogo 1. 1. 1. 1. 1...... Padi... 3. 3... 1. 1... Padi 7 3 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 1 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 1

Bobot kering tajuk (g) Bobot kering akar (g) Bobot buah/tanaman (kg) Produksi/petak (kg) Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun Bobot kering akar (g) Bobot kering Tajuk -Akar (g) Tinggi (cm) Jumlah Daun 7/3/1 11 1 9 7 BT BT1 T T1 BT BT1 1 3 3 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 9 1 7 3 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 3 9. 7 3 1. 1. 3 1 3 3 BT BT1 T T1 BT BT1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 3. 3 1. 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1. BT BT1 T T1 BT BT1 11

Jumlah Umbi/tanaman Bobot Umbi/tanaman (g) Produksi umbi per plot (Kg) 7/3/1 A B C 3 7 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 3 1 BT BT1 T T1 BT BT1 C B A 1 1 1 K K3 F F3 P P3 C B A KESIMPULAN Berdasarkan percobaan di rumah kaca maupun di lapangan yang dilakukan selama 3 tahun menunjukkan bahwa pupuk hayati yang terdiri dari campuran bakteri PGPR Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus sp., dan Pseudomonas sp. memiliki kemampuan untuk meningkatkat pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman jagung, padi gogo, kentang dan tomat. Untuk proses penyimpanan pupuk hayati, penggunaan gambut lebih baik dibandingkan tepung beras, jagung, maupun rumput laut dilihat dari viabilitas bakteri selama penyimpanan. Selain pada media gambut, pupuk hayati mendapat serangan jamur selama penyimpanan. Aplikasi pupuk biologi cair, pupuk biologi padat dengan metode freezedryer maupun metode pemekatan menghasilkan respon yang relatif sama terhadap pemacuan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti jumlah daun, jumlah anakan dan bobot kering tajuk dan akar pada jagung, padi, tomat dan kentang. Aplikasi pupuk biologi tersebut juga terbukti dapat meningkatkan produksi tanaman jagung antara 1-9%, padi antara -%, tomat -1% dan kentang antara 3-7% yang ditanam di lapang. PUBLIKASI. Hamim, Nisa Rachmania, Ida Hanarida, Nani Sumarni. Tingkat serapan hara dan produksi tanaman kentang dan tomat sebagai respon terhadap pupuk hayati. Majalah Ilmu Faal Idonesia (MIFI). 7:91-1. 1

7/3/1 SEKIAN HATUR NUHUN 13