7/3/1 KERJA SAMA KEMITRAAN PENELITIAN PERTANIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI (KKP3T) Peneliti: PENGARUH PUPUK BIOLOGI TERHADAP POLA SERAPAN HARA, KETAHANAN PENYAKIT, PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL BEBERAPA TANAMAN PANGAN DAN SAYURAN UNGGULAN 1. Dr. Ir. Hamim, M.Si. (penanggung jawab). Dr. Nisa Rachmania, M.S. (Mikrobiologi) 3. Dr. Ida Hanarida (Tanaman Pangan). Dra. Nani Sumarni, M.S. (Tanaman Hortikultura) Potensi mikroba sbg pupuk biologi dan pengendali hayati: Meningkatkan fertilitas lahan termasuk kandungan N, P total tanah (Dey et al., ; Wu et al., ) Bakteri penambat N (Rhizobium, Azotobacter dan Azospirillum - Altornare et al., 1999 ) Bakteri pelarut P dan K Aspergillus sp dan Pseudomonas sp - Paul dan Clark, 199) Sebagai pengendali hayati (Vessey, 3; Guo et al., ) Tujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas pemanfaatan pupuk biologi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, jagung, kedelai, kentang dan tomat di lapang. Membandingkan pola serapan hara antara tanaman yang mendapat pupuk biologi dengan pupuk anorganik dan implikasinya terhadap serangan penyakit tanaman. Melakukan uji efektivitas kombinasi antara pupuk organik, anorganik dan pupuk biologi Mencari formula yang tepat sebagai pembawa PGPR sehingga pupuk biologi dapat digunakan dengan mudah dan praktis 1
7/3/1 Lokasi kegiatan: 1. Laboratorium Mikrobiologi dan Fisiologi tumbuhan Departemen Biologi dan Lab Terpadu FMIPA IPB.. Kebun Percobaan Cikabayan IPB Farm, Darmaga, Bogor 3. Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Metode dan prosedur kerja Tahap Persiapan: Tahap persiapan lahan, dan peralatan di masingmasing lokasi. benih padi, jagung, kentang dan tomat, pupuk N, P dan K, dan kompos. Varietas yang digunakan: Padi gogo situbagendit Bisma Marta Granola Tahap Persiapan: Perbanyakan mikroba bahan pupuk hayati Bacillus, Azotobacter, Azospirillum, Pseudomonas. Pengeringan pupuk hayati: -Freezedryer -Pemekatan (sentrifugasi)
7/3/1 Tahap Percobaan Lapangan: Petak-petak lahan berukuran 3x3 m. Percobaan dirancang Rancangan Acak Kelompok dengan Dua faktor: (1) Pupuk hayati dan () Lama penyimpanan. Faktor (Lama penyimpana) terdiri dari taraf T. Tanpa penyipanan T1. Penyimpanan 3 bulan Faktor 1 (Aplikasi Pupuk Hayati) terdiri dari 3 taraf: B. Tanah tanpa pemupukan (sebagai kontrol), Pupuk hayati dengan freezedryer B Pupuk Hayati dengan pemekatan Jarak Tanam: Padi gogo: 3 x 1 cm : x cm : x 3 cm : 7 x cm Setiap petak (satuan percobaan) diambil 1 sampel tanaman sebagai ulangan PENGAMATAN Pengamatan pertumbuhan tanaman: tinggi tanaman, jumlah daun, rata-rata luas daun, jumlah anakan (untuk padi), lingkar batang (untuk jagung), jumlah cabang dan bobot basah dan bobot kering tanaman. Pengamatan terhadap penampakan pertumbuhan secara visual dilakukan selama fase pertumbuhan vegetatif dan reproduktif Pengamatan terhadap tingkat serangan penyakit: batang, daun, buah/biji 3
Tahun III Tahun II Tahun I 7/3/1 PENGAMATAN Pengamatan Produksi dan Kualitas Hasil: Jumlah malai/rumpun (padi), jumlah polong isi, bobot biji, rata-rata jumlah dan bobot buah per kluster dan rata-rata ukuran buah (untuk tomat), jumlah, bobot dan ukuran umbi (kentang). Percobaan Formula Pupuk biologi Bahan-bahan yang digunakan: gambut tepung beras tepung rumput laut tepung jagung ROAD MAP Penelitian Tahun I-III Bakteri PGPR Aplikasi pupuk biologi dalam Percobaan Pot pada padi sawah, jagung, tomat, kentang cesim Pertumbuhan, Serapan Hara, produksi tanaman Aplikasi pupuk biologi dalam Percobaan di lapang pada padi gogo, jagung, kedelai, tomat, dan kentang Pertumbuhan, Serapan Hara, produksi tanaman Uji awal kecocokan formulasi bahan pembawa pupuk biologi dari gambut, tepung beras, tepung jagung dan tepung agar Uji viabilitas pupuk biologi pada bahan pembawa dari gambut, tepung beras, tepung jagung dan tepung agar selama penyimpanan hingga 9 bulan HASIL-HASIL PENELITIAN I Uji efektivitas pupuk biologi hasil beberapa metode pengeringan dan penyimpanan pada tanaman di lapang Pertumbuhan, Serapan Hara, produksi tanaman padi gogo, jagung, kentang dan tomat Uji viabilias pupuk biologi hasil beberapa metode pengeringan dalam gambut selama Penyimpanan 7 bulan REKOMENDASI PUPUK BIOLOGI
Jumlah gabah isi/rumpun Bobot Gabah Isi (g) Bobot Total Buah (g) Bobot Pipilan (g) 7/3/1 Hasil Penelitian sebelumnya (Th 7) Aplikasi bakteri PGPR (Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp. dan Pseudomonas sp.) pada tanaman dalam pot di rumah kaca terbukti: meningkatkan serapan hara makro dan mikro meningkatkan pertumbuhan vegetatif Meningkatkan produksi jagung, tomat dan kentang, Menekan gejala penyakit rebah kecambah pada tomat Menekan busuk umbi pada kentang Meningkatkan jumlah umbi berukuran besar 3 1-1 H H1 N N1 N N3 3 3 1 1 Padi H H1 N N1 N N3 3 1 1 H H1 1 1 1 H H1 N N1 N N3 1 N N1 N N3
R ata-rata B obot Umbi (g ) R ata-rata J umlah Umbi pertanaman 7/3/1 3 3 H H1 1 9 7 K ecil S edang B esar 1 1 N N1 N N3 S umber Nutrisi 3 1 NH NOH1 N1H N1H1 NH NH1 N3H N3H1 P erlakuan HASIL-HASIL PENELITIAN II
Jumlah Anakan Jumlah Cabang Jumlah Anakan Jumlah Anakan Jumlah Cabang jumlah Cabang Bobot Kering Total (g) Produksi per tanaman(g) Bobot Kering Total (g) Bobot Kering Total (g) Produksi per tanaman(g) Produksi per tanaman (g) 7/3/1 BOBOT KERING TOTAL TANAMAN Produksi per tanaman 1 1 1 1 1 1 1 N N1 N N3 B B N N1 N N3 P P1 P Aplikasi Pupuk Biologi Aplikasi Pupuk Biologi 3 3 1 1 1 1 1 N N1 N N3 B B N N1 N N3 P P1 P JUMLAH ANAKAN JUMLAH CABANG 1 1 3 3 1 N N1 N N3 1 PADI GOGO B B Aplikasi Pupuk Biologi N N1 N N3 1 1 KEDELAI B B Aplikasi Pupuk Biologi 3 1 N N1 N N3 B B N N1 N N3 B B 7
Bobot Umbi (g) Produksi per tanaman (g) Produksi per tanaman (g) Bobot Umbi (g) Produksi per tanaman (g) Bobot Buah (g) Bobot Segar Tanaman (g) 7/3/1 PRODUKSI PER TANAMAN 1 1 1 N N1 N N3 1 1 KEDELAI 1 P P1 P Aplikasi Pupuk Biologi B B N N1 N N3 1 1 N N1 N N3 B B SUMBER NUTRISI PRODUKSI PER TANAMAN 3 1 N N1 N N3 C B A 3 1 B B Aplikasi Pupuk Biologi C B A 1 1 N N1 N N3 B B
Tinggi Tanaman (cm) Bobot kering tajuk (g) Jumlah Daun Bobot kering akar (g) 7/3/1 Viabilitas Pupuk Biologi Viabilitas Pupuk Biologi Jenis Bakteri Bacillus Pseudomonas Bahan Penyimpan Lama Penyimpanan (bulan) 1 3 7 9 - - - - - -. - - - - - - - - - - -.7.7 3..7.3.3 Tepung Beras 1. x1 Tepung..7 x1 x1 3 Tepung Rumput x1 7. Laut x1 Gambut 9. x1 7. x1 7 1.9 x1 1. x1 7. x1 9.7 x1 7. x1 Tepung Beras.1 - - - - - - x1 7 Tepung - - - - - - - 3.7 Tepung Rumput x1 7.1 - - - - - - Laut x1 7 Gambut.1 x1 x1 x1 7 x1 7 x1 x1 x1 Jenis Bakteri Azospirillum Azotobacter Bahan Lama Penyimpanan (bulan) Penyimpan 1 3 7 9 Tepung Beras 1. - - - - - - x1 7 Tepung 1.9 - - - - - -.7 x1 7 Tepung Rumput x1 7 - - - - - - - Laut Gambut 1..7 7. 7... 1. x1 x1 7 x1 x1 3 x1 3 x1 3 x1 3 Tepung Beras 1. - - - - - - x1 3 Tepung.1 - - - - - - 1. x1 3 Tepung Rumput x1 - - - - - - - Laut Gambut 3. 1.3. 1. - - - x1 x1 x1 3 x1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 Pupuk Hayati BT BT1 T T1 BT BT1 Pupuk hayati 1 1 1 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 9
Bobot kering tajuk (g) Bobot kering akar (g) Jumlah daun Jumlah Anakan Produksi per rumpun (g) Bobot Biji (g/tanaman) Produksi per petak (Kg) 7/3/1 1 1 9 7 1 3 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 T B T1 T T1 T B T1 B B Padi Gogo Padi Gogo 1. 1. 1. 1. 1...... Padi... 3. 3... 1. 1... Padi 7 3 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 1 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 1
Bobot kering tajuk (g) Bobot kering akar (g) Bobot buah/tanaman (kg) Produksi/petak (kg) Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun Bobot kering akar (g) Bobot kering Tajuk -Akar (g) Tinggi (cm) Jumlah Daun 7/3/1 11 1 9 7 BT BT1 T T1 BT BT1 1 3 3 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 9 1 7 3 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 3 9. 7 3 1. 1. 3 1 3 3 BT BT1 T T1 BT BT1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 BT BT1 T T1 BT BT1 3. 3 1. 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1. BT BT1 T T1 BT BT1 11
Jumlah Umbi/tanaman Bobot Umbi/tanaman (g) Produksi umbi per plot (Kg) 7/3/1 A B C 3 7 1 1 1 BT BT1 T T1 BT BT1 3 1 BT BT1 T T1 BT BT1 C B A 1 1 1 K K3 F F3 P P3 C B A KESIMPULAN Berdasarkan percobaan di rumah kaca maupun di lapangan yang dilakukan selama 3 tahun menunjukkan bahwa pupuk hayati yang terdiri dari campuran bakteri PGPR Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus sp., dan Pseudomonas sp. memiliki kemampuan untuk meningkatkat pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman jagung, padi gogo, kentang dan tomat. Untuk proses penyimpanan pupuk hayati, penggunaan gambut lebih baik dibandingkan tepung beras, jagung, maupun rumput laut dilihat dari viabilitas bakteri selama penyimpanan. Selain pada media gambut, pupuk hayati mendapat serangan jamur selama penyimpanan. Aplikasi pupuk biologi cair, pupuk biologi padat dengan metode freezedryer maupun metode pemekatan menghasilkan respon yang relatif sama terhadap pemacuan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti jumlah daun, jumlah anakan dan bobot kering tajuk dan akar pada jagung, padi, tomat dan kentang. Aplikasi pupuk biologi tersebut juga terbukti dapat meningkatkan produksi tanaman jagung antara 1-9%, padi antara -%, tomat -1% dan kentang antara 3-7% yang ditanam di lapang. PUBLIKASI. Hamim, Nisa Rachmania, Ida Hanarida, Nani Sumarni. Tingkat serapan hara dan produksi tanaman kentang dan tomat sebagai respon terhadap pupuk hayati. Majalah Ilmu Faal Idonesia (MIFI). 7:91-1. 1
7/3/1 SEKIAN HATUR NUHUN 13