BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kerja praktek merupakan sebuah kesempatan bagi. mahasiswa untuk mendapat pengalaman nyata di bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung kini sudah menjadi salah satu wisata kota populer di Indonesia. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat membantu individu maupun perusahaan agar arus informasi berjalan cepat, tepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari pada Kamis, 10 April 2014 pukul WIB. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sempurna keseimbangannya, dan menjadi pusat dari dunia. 1 Melihat kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang nyaman. Bangunan ataupun hunian terdiri dari bangunan pribadi yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

REDESAIN INTERIOR PYRAMID RESTORAN DAN KARAOKE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Terletak di kota Bandung yang merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat.

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dikawasan Asia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dewasa ataupun kalangan tertentu saja. Bahkan anak SD pun sudah tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

BAB I PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI SURAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PROFIL APROINTERIOR PERUSAHAAN DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

BAB III METODE PERANCANGAN

bangunan saung dengan struktur kayu berfokus pada pengolahan layout dan furniture yang sesuai dengan karakteristik saung tersebut.

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI Lilis Hayati, 2012

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul

BAB III METODE PENELITIAN. Bojonegoro yang berada di jalan Dr. Wahidin Nomor 40 Bojonegoro. RSUD Dr.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Feng Shui dapat memberikan dampak terhadap aspek kesehatan, dan keharmonisan, serta hubungan antar manusia. Terhadap ketiga aspek ini Feng Shui diterapkan pada rumah tinggal, tata letak kota, makam hingga tempat peribadatan. Feng Shui berangkat dari kata angin (feng) dan air (shui) yang menggambarkan keyakinan bangsa Tiongkok akan kekuatan kedua energi ini sebagai daya alam yang paling kuat. Sebagai masyarakat agraris bangsa Tiongkok percaya bahwa kondisi angin dan air yang tepat akan memberikan hasil terbaik bagi pertaniannya. Angin yang baik memiliki pengaruh besar terhadap kesejahteraan manusia. Angin dan air bersifat independen dengan karakter berbeda yang mewakili dualisme Ying Yang. Pada penerapannya Skinner (2006) menjelaskan adanya dua dimensi Feng Shui yang perlu 1 Universitas Kristen Maranatha

diketahui, yaitu Yang Zhai : pengaturan lokasi untuk yang hidup dan Yin Zhai : pengaturan lokasi untuk leluhur (yang telah meninggal). Yang Zhai mengatur lokasi, orientasi, ruang dalam wilayah kekaisaran, tata kota dan hunian rumah tinggal. Yin Zhai mengatur lokasi dan orientasi makam serta tempat ibadah. Pegaturan ini pada dasarmya merupakan uapaya ch i mengalir energi kehidupan yang bagus. Masyarakat Tionghoa adalah masyarakt yang sangat mementingkan tata letak, atau biasa dikenal dengan istilah FengShui. Menurut Dewi Mariana (2010) Feng Shui dapat mengkondisikan lingkungan sehingga suatu komunitas dapat memperoleh manfaat yang baik, menjaga kesehatan dan keharmonisan hubungan antar anggotanya untuk memperoleh kehidupan optimal. Dengan demikian, kebahagiaan dapat diperoleh. Pentingnya tata letak ruang serta segalanya sudah menjadi hal yang dipelajari secara khusus oleh hampir semua bangsa, sejak awal mula adanya peradaban di dunia ini. Konstruksi dan penataan serta arsitektural bangunan-bangunan, pada saat itu merupakan perpaduan antar teknologi dan seni yang tinggi dimana dapat kita lihat dari peninggalanpeninggalan bangunan kuno yang masih ada sampai saat ini. Setiap kebudayaan yang berkembang pada saat itu seakan mempunyai jiwanya sendiri yang memunculkan karakterkarakter serta ciri-ciri khas yang merupakan refleksi dari nafas kehidupan bangsa tersebut sekaligus merupakan pondasi kebudayaan modernnya. Sekarang ini sudah banyak buku-buku mengenai Feng Shui beredar dipasarkan yang hampir semua adalah Feng Shui rumah/bangunan. Memang di zaman modern ini Feng Shui rumah/bangunan dirasa lebih dapat dipercaya merupakan suatu warisan kebudayaan tang lama kelamaan akan terkikis. Dan masyarakat Tionghoa selain menggunakan Feng Shui pada rumah tinggal, mereka juga membuat hal yang serupa untuk tempat bisnis mereka. Lokasi bisnis dengan Feng Shui yang baik tidak hanya mendatangkan dampak yang baik dalam bisnis, tapi juga mendatangkan keharmonisan dalam organisasi bisnis juga, misalnya meminimalkan perselisihan atau masalah tenaga kerja (karyawan); hubungan baik dengan supplier dan pelanggan sehingga bisnis lebih lancar, dan berkurangnya masalah-masalah lain. 2 Universitas Kristen Maranatha

Salah satu contoh bisnis adalah restoran Chinese Food. Yang salah satunya adalah Imperial Chinese Restaurant, merupakan salah satu restoran Chinese Food ternama di Banduung yang menyuguhkan berbagai macam dimsum dan berbagai jenis menu lainnya. Restoran ini berlokasi di Jl. Braga no 129 Gedung Landmark, Bandung. Alasan pemilihan lokasi ini karena dilihat dari hasil survei lokasi bangunan Landmark ini dulunya adalah sebuah simbol dari sejarah kota Bandung yang memiliki aspek historis dan kebudayaan yang amat tinggi. Gedung ini merupakan peninggalan zaman Belanda yang memiliki arsitektur bangunan yang menggunakan arcade. 1.2 Identifikasi Masalah Banyak restoran Chinese Food di kota Bandung salah satunya adalah Imperial Chinese Restaurant. Dan dari sudut pandang Feng Shui, restoran tersebut menjadi menarik untuk dijadikan objek penelitian adalah karena restoran ini menggunakan bangunan Landmark yang dulunya adalah bangunan arsitektur bersejarah di Bandung pada masa kolonial Belanda, dan sekarang dijadikan sebagai restoran di dalamnya. Dari segi bangunan berbentuk bangunan Belanda, tetapi di dalamnya dijadikan sebuah restoran Chinese. 1.3 Rumusan Masalah 1. Apakah desain inetrior di Imperial Chinese Restaurant ini memenuhi metode Feng Shui yang ditinjau dari metode aliran bentuk? 2. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisinya menurut metode aliran bentuk? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui Feng Shui di Imperial Chinese Restaurant ini sudah memenuhi syarat Feng Shui melalui metode aliran bentuk baik dari segi arsitektur sampai iterior untuk kelangsungan restoran tersebut. 2. Memberikan masukan yang baik sesuai dengan ajaran metode aliran bentuk yang digunakan untuk menganalisis Imperial Chinese Restaurant untuk kemajuan restoran tersebut. 3 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti Hasil dari sebuah penelitian nantinya harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, agar hasil tersebut dapat bermanfaat bagi yang lainnya. 2. Bagi Pemilik Usaha Memanfaatkan pengetahuan tentang Feng Shui untuk pengaplikasian dalam suatu bisnis/bangunan. Mengantisipasi segala hal-hal buruk yang sekitarnya nanti akan terjadi di masa yang akan datang. 1.6 Metode Penelitian Penelitian kualitatif adalah penelitian desktriptif yang mengembangkan ide menggunakan analisis. Empiris berdasarkan proses dan makna (perspektif subyek) disorot dalam penelitian kualitatif. Teori dasar yang digunakan sebagai panduan untuk fokus penelitian ini adalah teori Feng Shui dengan metode aliran bentuk. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data a.observasi Menurutnya Patton, observasi merupakan salah satu metode yang akurat dan mudah dalam melakukan pengumpulan data serta bertujuan untuk mencari tahu dan memahami segala kegiatan yang berlangsung yang menjadi objek kajian dalam penelitiannya. Observasi yang dilakukan untuk memperoleh data fisik objek studi berupa : gambar, situasi, suasana dan gubahan ruangnya. b.wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung (melalui telepon) dengan orang yang bergerak dibidangnya dan mampu memberikan data serta informasi tentang objek desain. Dalam hal ini mengadakan tanya jawab dengan manager, staf dan karyawan, dan pihak-pihak yang terkait dengan restoran tersebut. Wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data yaitu : bertanya langsung kepada 4 Universitas Kristen Maranatha

informan inti di dalam restoran tersebut seperti manager, supervisor restoran tersebut. c. Kepustakaan Mencari literatur yang diperlukan sebagai data komparatif yang didapatkan dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan. d. Dokumentasi Dan menurut para ahli, dokumentasi adalah proses yang dilakukan secara sistematis mulai dari pengumpulan hingga pengelolaan data yang menghasilkankumpulan dokumen. Dokumentasi itu sendiri tujuannya adalah untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan berupa keterangan dan hal-hal yang membuktikan adanya suatu kegiatan yang didokumentasikan.(sumber: www.duniapelajar.com) 1.7 Batasan Penelitian Adapun batasan masalah dari proyek ini adalah tentang perancangan Imperial Chinese Restaurant yaitu pada : a. Peneliti hanya menganalisis Feng Shui menurut metode aliran bentuk terhadap pemilik restoran dan terhadap peruntungan karyawan atau calon karyawan, tingkat kecocokan, dan seleksi orang penting/kepercayaan. b. Peneliti hanya menganalisis Feng Shui menurut metode aliran bentuk terhadap kemajuan Imperial Chinese Restaurant tersebut. c. Saran yang peneliti berikan untuk memperbaiki Feng Shui pada desain interior Imperial Chinese Restaurant berdasarkan metode aliran bentuk. 5 Universitas Kristen Maranatha

1.8 Kerangka Latar Belakang : Terdapat banyak restoran chinese di Kota Bandung tetapi tidak semua menggunakan metode Feng Shui sebagai dasar untuk membuka bisnis. Fasad bangunan Landmark berbentuk bangunan Belanda, tapi didalamnya dijadikan sebuah restoran Chinese. Rumusan Masalah : Apakah desain interior di Imperial Chinese Restaurant ini memenuhi syarat Feng Shui ditinjau dari metode aliran bentuk? Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisinya menurut metode aliran bentuk? Desain Interior : Pola Bentuk Warna Tekstur Imperial Chinese Restaurant Feng Shui : Aliran bentuk Sesuai Tidak Sesuai Simpulan : Metode aliran bentuk bisa dipakai untuk menganalisis restoran tersebut. Rekomendasi : Memperbaiki yang dianggap kurang baik yang akan berpengaruh dengan kemajuan restoran tersebut. 6 Universitas Kristen Maranatha

1.9 Sistematika Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, batasan penelitian, kerangka serta sistematika pengantar desain yang merupakan gambaran umum dari isi secara keseluruhan. Bab II Feng Shui Sebagai Metode Analisis Desain Bab ini berisi tentang kajian pustaka yang berkaitan dengan desain interior Restoran, yang akan menunjang dari objek yang menjadi fokus penelitian. Bab III Imperial Chinese Restaurant Merupakan penjabaran tentang data faktual yang ada di lapangan. Bab ini terdiri atas profil restoran, visi dan misi, sejarah restoran, analisis restoran, hasil kuisioner dan permasalahan yang terdapat di daerah lokasi kasus. Bab IV Analisis Feng Shui Metode Aliran Bentuk Pada Imperial Chinese Restaurant Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang meliputi analisis restoran menurut metode fengshui aliran bentuk, distribusi data, Persyaratan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif. Bab V Simpulan dan Saran Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. 7 Universitas Kristen Maranatha