30 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian hubungan berpikir positif dan kesejahteraan subjektif pada lansia di panti jompo, peneliti menggunakan dua variabel penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Kesejahteraan subjektif 2. Variabel Bebas : Berpikir Positif B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kesejahteraan subjektif Kesejahteraan subjektif adalah jumlah skor yang diperoleh dari skala kesejahteraan subjektif (Diener, dkk (1985) dan Diener, dkk (2010)). Semakin tinggi nilai yang subjek peroleh maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan subjektif individu tersebut. 2. Berpikir Positif Berpikir positif adalah jumlah total skor yang diperoleh dari skala Positive Thinking Scale sesuai dengan aspek yang dijelaskan oleh Albrecht (1980). Semakin tinggi skor berpikir positif yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula tingkat berpikir positif subjek.
31 C. Subjek Penelitian Hasil penelitian ini tidak akan digeneralisasikan ke populasi, maka tidak ada prosedur sampling. Responden dari penelitian ini adalah para lansia yang tinggal di panti jompo dan berusia 60-90 tahun. Responden tidak dibatasi oleh jenis kelamin dan kepercayaan yang dianutnya. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner dengan skala Likert. Metode skala menurut pendapat Azwar (2003) adalah data yang diungkap oleh skala psikologi berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek pada indikator perilaku, guna memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh subjek yang bersangkutan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala perilaku kesejahteraan subjektif sebagai variabel tergantung dan skala berpikir positif sebagai variabel bebas. 1. Skala Kesejahteraan subjektif Skala ini bertujuan untuk mengukur kualitas kesejahteraan subjektif pada subjek penelitian, yaitu lansia yang tinggal di panti jompo. Skala yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan subjektif merupakan skala Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE). Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) terdiri dari 12 pernyataan yang dikemukakan oleh Diener, dkk (2009) untuk
32 mengukur kepuasan hidup subjek. Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) yang dikembangkan menurut teori Watson, Clark dan Tellegen (1988) digunakan untuk mengukur komponen afek positif dan afek negatif dengan jumlah aitem pernyataan. Berikut adalah tabel distribusi aitem pada skala kesejahteraan subjektif. Keseluruhan item dari gabungan SWLS dan SPANE berjumlah 17 dengan rentan jawaban antara 1 4 yaitu Sangat Tidak Sesuai, Tidak Sesuai, Sesuai, dan Sangat Sesuai. Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Kesejahteraan subjektif Komponen Nomor Aitem Total Favourable Unfavourable Kepuasan Hidup 1, 2, 3, 4, 5-5 Afek 6, 8, 10, 12, 15, 17 7, 9, 11, 13, 14, 16 12 Jumlah 11 6 17 2. Skala Berpikir Positif Jenis skala yang digunakan dalam mengukur variabel berpikir positif berupa skala likert dengan menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Skala berpikir positif akan disusun berdasarkan 4 aspek, yaitu : a. Harapan yang positif, b. Afirmasi diri, c. Penyesuaian diri terhadap kenyataan, dan d. Pernyataan yang tidak menilai.
33 Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Berpikir Positif Nomor Pernyataan Aspek Jumlah Favourable Unfavourable Harapan yang positif 2,6,9,13,18, 21 11 7 Afirmasi diri 5, 16 4,10, 20 5 Penyesuaian diri 8, 14 1, 12, 17, 19 6 terhadap kenyataan Pernyataan yang tidak 3,7 15, 22 4 menilai Jumlah 11 11 22 E. Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner digunakan, alat ukur tersebut perlu dilakukan serangkaian uji coba. Uji coba pertama adalah uji coba bahasa dan formatnya. Dalam tahap ini fokusnya adalah untuk mengetahui sejauh mana pernyataanpernyataan dalam skala dapat dipahami dengan tepat oleh calon responden. Apabila alat ukur telah lolos uji pemahaman, maka uji selanjutnya adalah dengan mengecek reliabilitas dan validitasnya. Dalam penelitian ini, alat ukur dikatakan reliabel apabila cronbach alpha berada pada level di atas 0.8 (α 0.8). Adapun nilai reliabilitas dari skala kesejahteraan subjektif adalah α = 0, 875. Validitas adalah penilaian sejauh mana teori dan hasil penelitian sebelumnya mendukung skor dari alat ukur yang diukur dan diinterpretasikan. Penelitian ini tidak hanya menggunakan validitas tampang, isi, dan konstruk namun juga mempertimbangkan validitas secara statistik. Validitas secara statistik dapat dilihat dari nilai item total correlation. Adapun nilai item total correlation skala kesejahteraan subjektif bergerak dari 0,272-0,685.
34 F. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data akan menggunakan perhitungan statistik dengan bantuan software SPSS. Dengan menggunakan software SPSS akan dilakukan sejumlah uji statistik, yaitu: (a) Uji Reliabilitas Butir Pernyataan, (b) Uji Reliabilitas Skala, (c) Uji Normalitas, (d) Uji Linearitas, dan (e) Uji Hipotesis. Uji hipotesis yaitu hipotesis akan diterima apabila p < 0.05. Tabel 3.3 adalah ringkasan dari kegiatan analisis ini dan taraf signifikansinya. Tabel 3 Ringkasan Kegiatan Analisis dan Taraf Signifikansinya Analisis Jenis data Statistik Uji Reliabilitas Pernyataan Interval Product Moment Item-Total Taraf signifikansi r>0.3 dan p <0.05 Uji Reliabilitas Skala Interval Chronbach Alpha p < 0.05 Uji Normalitas Interval K-S p > 0.05 Uji Linearitas Interval Analisis Varians p < 0.05 Uji Hipotesis Interval Product Moment p < 0.05