RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH. (Arachis hypogaea L.) BERDASARKAN PRESENTASE NAUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

BAB III METODE PENELITIAN

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. MATERI DAN WAKTU

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

BAHAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III. METODE PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA

PELAKSANAAN PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Transkripsi:

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) BERDASARKAN PRESENTASE NAUNGAN Nindy Priccila 1), Wawan Pembengo SP,M.Si 2), Marleni Limonu SP,M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah berdasarkan tingkat persentase naungan serta perlakuan terbaik tingkat persentase naungan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Molotabu, Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, yang dimulai pada Bulan Maret 2013 sampai Bulan Juni 2013.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 (tiga) perlakuan. yang digunakan terdiri atas 3 taraf yaitu: tanpa naungan, naungan paranet dan naungan daun kelapa yang diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT 5 %,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian naungan pada pertumbuhan kacang tanah tidak berpengaruh nyata,untuk semua parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah polong, berat 100 biji dan produksi perpetak. Perlakuan naungan yang terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan kacang tanah terdapat pada perlakuan tanpa menggunakan naungan. Kata Kunci:, Pertumbuhan kacang tanah

PENDAHULUAN Kacang tanah(arachis hypogaea L.) adalah komoditas agrobisnis yang bernilai ekonomi cukup tinggi dan merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, diversifikasi pangan, serta meningkaya kapasitas industri makanan di Indonesia. Tanaman kacang tanah merupakan tanaman yang sangat memerlukan cahaya matahari. Walaupun tergolong tanamn C3 yang mempunyai laju fotosintesis yang tinggi namun pada tanaman ini cahaya sangat diperlukan karena mempengaruhi hasil dari polong. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah berdasarkan tingkat persentase naungan dan mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah disaat perlakuan terbaik berdasarkan tingkat persentase naungan. METODE PENELITIAN Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Molutabu,kec kabila bone kabupaten bonebolango.penelitian ini dilaksanakan dari bulan maret sampai dengan juni 2013. Alat dan bahan Alat yang digunakan terdiri dari patok,alat tulis menulis,cangkul,kantong plastik,meteran,tali rafiah,timbangan analitik, tugal dan benih kacang tanah varietas gajah dan paranet. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dimana perlakuan adalah persentase naungan. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Taraf perlakuan ada 3 yaitu : NO = Kontrol N1 = paranet N2 = daun kelapa Prosedur Penelitian penelitan ini dimulai dengan penyiapan lahan, penyiapan benih yang dilanjutkan dengan penanaman, pemasangan naungan, pemeliharaan dan panen. 1. Penyiapan Lahan Lahan yang disiapkan untuk penelitian ini seluas 10 m x 7,5 m dilanjutkan dengan pembajakan, kemudian diratakan dengan cangkul serta dibuat drainase untuk mencegah genangan air.

2. Penyiapan Benih Varietas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih kacang tanah lokal dilanjutkan dengan penanaman. 3. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara ditugal sedalam 3 cm dari permukaan tanah, setiap lubang tanam diisi 1 butir benih kacang tanah kemudian lubang tanam ditutup kembali dengan tanah halus. Jarak tanam kacang tanah berbedabeda sesuai dengan kondisi tanah. Pada tanah subur jarak tanamnya 40 cm x 15 cm atau 30 cmx 20 cm, pada tanah yang kurang subur, jarak tanam yang diatur lebih rapat yakni 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm. 4. Pemasangan Pemasangan naungan dilakukan dengan menggunakan paranet sesuai dengan perlakuan atanu intensitas naungan yang dijadikan sebagai perlakuan. 5. Pemeliharaan Pemeliharaan kacang tanah meliputi penyulaman, penyiraman, penyiangan dan pembubunan. Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 1 minggu, Tujuan penyulaman untuk menggantikan tanaman yang layu, mati/tidak tumbuh. Penyiraman setiap pagi dan sore hari sesuai dengan kondisi tanah dan curah hujan, Sedangkan penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu dan untuk pembubunan seminggu sekali. 6. Panen Panen kacang tanah dilakukan pada saat daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan waktu panen disesuaikan pula dengan jenis atau varietas yang ditanam. Panen kacang tanah umumnya dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut tanaman Variabel yang diamati 1. Tinggi Tanaman cm Tinggi tanaman diamati dari pangkal batang hingga ujung daun yang terpanjang dengan menggunakan meteran. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu dan dimulai pada 2 MST. 2. Jumlah Daun Pengamatan bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman. Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung jumlah daun yang ada pada tanaman. 3. Jumlah Polong per tanaman Jumlah polong dihitung pada saat panen. Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung polong yang tumbuh di setiap tanaman. 4. Bobot 100 biji (g) Berat 100 biji kacang tanah dilakukan dengan menimbang biji kacang tanah tersebut setelah biji tersebut di keringkan. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik. 5. Produksi per petak Produksi per petak kacang tanah di hitung pada saat panen dengan menggunakan timbangan analitik. Hasil kacang tanah di timbang dan dihitung berapa produksi per petak kacang tanah. Analisis data Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis of Variance (Anova). Jika F Hitung lebih besar dari F Tabel maka akan dilakukan uji lanjut dengan BNT pada taraf uji 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Tinggi Tanaman Berikut ini akan menampilkan tabel hasil penelitian sebagaimana yang ditampilkan di bawah ini, meliputi hasil analasis data tentang pengamatan tinggi tanaman kacang tanah. Hasil pengamatan setelah dilakukan analisis of varians pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah pada umur 1 MST sampai 7 MST dapat dilihat pada lampiran 3 sampai lampiran 14. Berdasarkan analisis of varians menunjukkan bahwa tidak berpengaruh nyata terhadap pemberian naungan pada tanaman kacang tanah pada pengamatan 1 MST sampai 7 MST. Hal ini ditunjukan dengan analisis sidik ragam. Rataan pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah melalui pemberian naungan selama pengamatan Tabel 4.1 Rataan Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Tanah Perlakuan kontrol paranet Daun kelapa BNT 5% Tinggi Tanaman (cm) 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 11.47 22.03 31.67 34.63 37.97 45.87 48.03 14.07 23.27 29.20 33.83 36.87 45.20 47.40 13.67 24.50 32.87 34.73 37.97 43.77 46.13 KK (%) 16.33 14.61 9.19 24.16 17.15 14.11 14.18 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%s Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa, pada umur 1 MST pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah yang tertinggi adalah pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan paranet (N1) yaitu dengan rataan 14.07 cm dan yang terendah adalah pada perlakuan tanpa pemberian naungan (NO) atau kontrol yaitu dengan rataan 11.47 cm. Pada pengamatan 2 MST perumbuhan tinggi tanaman kacang tanah terendah adalah pada perlakuan pemberian naungan dengan daun kelapa (N2) dengan ratarata 24.50 cm dan yang terendah terdapat pada perlakuan tanpa pemberian naungan(n0) yaitu dengan ratarata 20,03 cm. Pada pengamatan 3 MST pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi adalah pada perlakuan pemberian naungan dengan daun kelapa (N2) dengan ratarata 32.78 cm dan yang terendah pada perlakuan pemberian naungan dengan paranet (N1) dengan ratarata 29.20 cm. Pada pengamatan 4 MST pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan ratarata 34.78 cm dan yang tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan paranet(n1) dengan ratarata 33.83 cm. Pada pengamatan 5 MST pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dan perlakuan dtanpa mengguanakan naungan (N0) dengan ratarata 37.97 cm dan yang terendah terdapat padsa perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan paranet (N1) dengan ratarata 36.87 cm. pada pengamatan 6 MST pertumbhan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa naungan (N0) dengan ratarata 45.87 cm dan yang terendah terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan ratarata 43.77. Pada pengamatan 7 MST pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa naungan (N0) dengan ratarata 48.03 cm dan yang terendah terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan

ratarata 46.13 cm. dari hasil pengamatan tinggi tanaman kacang tanah pada masingmasing perlakuan pemberian naungan pada pengamatan mulai 1 MST sampai dengan 7 MST menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap control. Secara keseluruhan peertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah yang tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa pemberian naungan (N0) atau control. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah tidak memerlukan naungan. 4.2Jumlah Daun Hasil pengamatan sebagaimana yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, dapat pula dilihat jumlah daun tanaman berdasarkan pada umur tanaman. Pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang tanah melalui pemberian naungan pada umur 2 MST dan 3 MST berpengaruh nyata akibat pemberian naungan. Hasil uji BNT dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Rataan Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah Perlakuan Jumlah Daun (cm) 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 5.53 11.10 b 15.90 b 22.63 24.73 27.97 29.73 paranet Daun kelapa BNT 5% 5.07 9.23 ab 12.73 a 15.93 18.07 21.40 24.00 4.93 8.53 a 14.67ab 15.50 17.03 20.10 21.90 1.38 2.39 KK (%) 17.19 6.34 7.27 20.03 18.65 14.51 12.14 kontrol Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama dan kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa pada umur 1 MST pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang tanah yang terbanyak adalah pada perlakuan tanpa pemberian naungan (N0) yaitu dengan rataan 5.53 cm dan yang terendah adalah pada perlakuan dengan naungan daun kelapa (N2) yaitu dengan rataan 4.93 cm. Pada pengamatan 2 MST perumbuhan jumlah daun tanaman kacang tanah terendah adalah pada perlakuan pemberian naungan dengan daun kelapa (N2) dengan ratarata 8.53 cm dan yang tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa pemberian naungan (N0) yaitu dengan ratarata 11.10 cm, yang berbeda nyata dengan control (tanpa naungan). Pada pengamatan 3 MST pertumbuhan jumlah daun tanaman tertinggi adalah tanpa perlakuan pemberian naungan dengan (NO) dengan ratarata 15.90 cm dan yang terendah pada perlakuan pemberian naungan dengan paranet (N1) dengan ratarata 12.73 cm yang berbeda nyata dengan konmtrol ( tanpa naungan). Pada pengamatan 4 MST pertumbuhan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan tidak ada naungan (N2) dengan ratarata 22.63 cm dan yang jumlah daun tanaman terendah terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan ratarata 15.50 cm. Pada pengamatan 5 MST pertumbuhan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa mengguanakan naungan (N0) dengan ratarata 24.73 cm dan yang terendah terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan ratarata 17.03 cm. Pada pengamatan 6 MST pertumbuhan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa naungan (N0) dengan ratarata 27.97 cm dan yang terendah terdapat pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan ratarata 20.10 Pada pengamatan 7 MST pertumbuhan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa naungan (N0) dengan ratarata 29.73 cm dan yang terendah terdapat pada

perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) dengan ratarata 21.90 cm. dari hasil pengamatan jumlah daun tanaman kacang tanah pada masingmasing perlakuan pemberian naungan pada pengamatan mulai 1 MST sampai dengan 7 MST, pada pengamatan 2 MST dan 3 MST menunjukkan perbedaan nyata denagn control. menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap control. 4.3 Jumlah Polong Hasil pengamatan sebagaimana yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, dapat pula dilihat jumlah polong berdasarkan pada umur tanaman pada saat panen. Jumlah polong dihitung dengan cara menghitung semua jumlah polong pada masingmasing tanaman hasil panen pada masingmasing petak perlakuan. Berdasarkan tabel hasil pengamatan diperoleh ratarata tertinggi pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa (N2) yaitu 26.00 polong dan ratarata terendah adalah pada perlakuan dengan naungan paranet (N1) yaitu 23.67 polong. Datadata yang dimaksudkan hasil analisis data penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel berikut: PERLAKUAN KELOMPOK 30.00 73.00 24.33 24.00 71.00 23.67 23.00 78.00 26.00 77.00 2 I II III N0 21.00 N1 24.00 23.00 N2 33.00 79.00 66.00 26.33 25.67 24.67 BNT (5 %) KK 12.79 Pengukuran jumlah polong merupakan salah satu parameter agronomi untuk melihat pengaruh pemberian naungan terhadap tanaman kacang tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian naungan tidak berpengaruh nyata pada jumlah polong tanaman kacang tanah pada taraf α=5 % 4.4 Berat 100 biji Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakuakn diperoleh rataan tertinggi pada perlakuan pemberian naungan dengan menggunakan paranet (N1) yaitu 1.417 gr dan ratarata terendah diperoleh pada perlakuan dengan tidak menggunakan naungan (N0) yaitu 0.963 g. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik. Datadata yang dimaksudkan hasil analisis data penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel berikut: PERLAKUAN KELOMPOK 0.81 2.890 0.963 a 1.19 4.250 1.417 b 1.030 ab I II III N0 0.95 1.13 N1 1.08 1.98 N2 0.94 1.03 1.12 3.090 2.970 4.140 3.120 10.230 0.990 1.380 1.040 BNT (5 %) KK 1.137 0.60 22.87

Pengukuran berat 100 biji merupakan salah satu parameter agronomi untuk melihat pengaruh pemberian naungan terhadap tanaman kacang tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian naungan berpengaruh nyata dalam mengukur berat 100 biji tanaman kacang tanah pada taraf α=5 % 4.5 Produksi Perpetak Berdasarkan hasil pengamataan hasil produksi perpetak yang diperoleh dengan cara menimbang semua biji kacang tanah semua polong pada masingmasing petak percobaan. Berdasarkan tabel diperoleh bahwa ratarata tertinggi rerdapat pada perlakuan tanpa menggunakan naungan (N0) yaitu 27.78 g dan rata rata terendah terdapat pada perlakuan naungan dengan menggunakan paranet yaitu 25.77 g. PERLAKUAN KELOMPOK 31.50 83.35 27.78 77.30 25.77 25.97 I II III N0 27.50 24.35 N1 28.90 26.40 N2 28.70 25.15 24.05 77.90 85.10 75.90 77.55 238.55 28.37 25.30 25.85 26.51 Pengukuran berat produksi masingmasing petak merupakan salah satu parameter agronomi untuk melihat pengaruh pemberian naungan terhadap tanaman kacang tanah dengan cara menimbang semua biji kacang tanah pada masingmasing polong tanaman tiaptiap petak perlakuannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian naungan tidak berpengaruh nyata dalam mengukur jumlah produksi masingmasing petak tanaman kacang tanah pada taraf α=5 % KESIMPULAN DAN SARAN 5,1Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Pemberian naungan dengan paranet dan daun kelapa pada pertumbuhan tanaman kacang tanah tidak berpengaruh nyata untuk semua parameter tinggi tanaman. 2. Tidak terdapat perlakuan terbaik dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan karena pemberian naungan tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah. 5.2 Saran Saransaran berikut ini dirumuskan berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Diharapkan menjadi bahan informasi bagi petani tentang budidaya pertanian melalui pemberian naungan dengan menggunakan daun kelapa terutama untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah. Selanjuya perlu dilakukan uji lanjut untuk melihat pengaruh pertumbuhan tinggi kacang tanah terhadap produksi tanaman kacang tanah 2. Dijadikan bahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dalam meningkatkan wawasan di bidang budidaya pertanian bahwa tanaman kacang tanah tidak perlu menggunakan naungan dalam pertumbuhannya.