2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

7.1. PERDAGANGAN NASIONAL

7. PERDAGANGAN 7.2. PRASARANA EKONOMI 7.1. PERDAGANGAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PENCAPAIAN IPM PER KECAMATAN

Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun Figure 2. Trend Of Population Number In Subang,

BAB IV PENCAPAIAN IPM PER KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK HASIL BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT

BAB IV PENCAPAIAN IPM PER KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

VI. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL. Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Fungsional merupakan Gambaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI CABANG DINAS DAERAH KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat seluruhnya. Dalam menciptakan cita-cita pembangunan nasioanal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI REKOMENDASI

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu bangsa semakin banyak orang yang terdidik, namun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan bangsa. Melihat kondisi masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia.

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang strategis dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

INDUSTRI PENGOLAHAN DAN

6.2. AIR MINUM Selain industri di atas, industri penyediaan air minum merupakan salah satu industri vital bagi. Subang Dalam Angka Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan. kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

PROGRESS REPORT TAHUN ANGGARAN 2006

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

2015 PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, maka dalam rangka peningkatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan semakin meningkatnya peradaban hidup

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2. PEMERINTAHAN,HANSIP, PERANGKAT DESA, PERTANAHAN DAN HASIL PEMILU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Industri Pengolahan Subang Dalam Angka Tahun 2010

Pemerintahan Subang Dalam Angka Tahun PEMERINTAHAN, HANSIP, PERANGKAT DESA, PERTANAHAN DAN HASIL PEMILU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

2015 PENGUATAN MANAJEMEN WIRAUSAHA OLEH KADER PKK DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

Pemerintahan Subang Dalam Angka Tahun PEMERINTAHAN, HANSIP, PERANGKAT DESA, PERTANAHAN DAN HASIL PEMILU

P. S., 2016 PEMANFAATAN HASIL BELAJAR PADA PELATIHAN KETERAMPILAN MEKANIK OTOMOTIF


2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,.

Tahun. 3. Hutan Lindung 6.593, ,78 KPH Purwakarta Dokumen RPKH KPH Purwakarta , ,90 KPH Bandung Utara

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Subang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut Sensus Penduduk pada tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 237.641.326 jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara ke empat terbanyak jumlah penduduknya setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Ternyata dengan jumlah penduduk yang padat itu, Indonesia memiliki tingkat buta aksara yang cukup tinggi. Pada tahun 2008 penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas berjumlah 9.763.256 orang, sekitar 64% diantaranya adalah perempuan. Jumlah tersebut sebagian besar tinggal didaerah pedesaan seperti, petani, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka juga tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Fakta menunjukan, bahwa sebagian warga Negara Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan, dengan kemampuan perekonomian yang rendah yang disebabkan oleh kebutaaksaraan mereka sehingga mengalami hambatan dalam mengakses informasi dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 43.053.732 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 21.907.040 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 21.146.692 jiwa. Jumlah penduduk yang begitu besar tersebut Provinsi Jawa Barat ternyata memiliki masalah dalam hal pendidikan yaitu jumlah buta aksara yang cukup tinggi. Menurut pusat data dan analisa pembangunan (Pusdalitbang) Jawa Barat pada tahun 2012 tercatat jumlah buta aksara untuk usia 15 tahun keatas mencapai 1.072.160 jiwa. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Jawa Barat maka jumlah buta aksara masih cukup tinggi. Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat, yang memiliki Angka Melek Huruf (AMH) (92,40 %) yang masih dibawah AMH

2 Provinsi Jawa Barat yaitu (97,89 %). Selain permasalahan buta aksara, di Kabupaten Subang juga memiliki permasalahan kemiskinan. Menurut data BPS Kabupaten Subang pada tahun 2012 jumlah kemiskinan berjumlah 185.900 orang, dari jumlah penduduk 1.501.647 jiwa atau mencapai hampir 12,5%. Berdasarakan hal tersebut mereka sulit beradaptasi dan berkompetisi dalam situasi yang selalu berubah dan semakin kompetitif sehingga masyarakat pasca pendidikan keaksaraan dasar pada umumnya sulit keluar dari jerat kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Warga belajar mengalami penurunan kemampuan yang menyebabkan menjadi buta aksara kembali karena warga belajar masih belum mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan keaksaraan dan meningkatkan kualitas dirinya. Mengingat hal tersebut setiap warga masyarakat pasca pendidikan keaksaraan dasar perlu memiliki kesempatan untuk memelihara dan mengembangkan kemampuan keaksaraan yang fungsional bagi peningkatan kualitas diri dalam kehidupannya. Setiap warga masyarakat perlu memiliki kompetisi keaksaraan tertentu yang dapat membantu dirinya untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Solusi dari permasalah di atas yaitu dengan memberikan program pendidikan keaksaraan dan pendidikan kewirausahaan. Harapan dari program tersebut agar warga masyarakat kabupaten Subang bisa mengembangkan kemampuan mereka untuk berusaha secara mandiri dan memiliki kecakapan hidup (Life Skill) agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya minimal teratasi. Penggabungan atas pendidikan kewirausahaan dan pendidikan keaksaraan adalah program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang bertujuan agar dapat meningkatkan keberdayaan penduduk buta aksara usia 15 tahun keatas melalui peningkatan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan berusaha secara mandiri. Salah satu aspek penting dan sering menjadi masalah mengemuka dalam pendidikan keaksaraan, yaitu aspek pembelajaran. Aktivitas pembelajaran bukan sekedar penyampaian dan penerimaan informasi, melainkan juga memberikan pengalaman belajar yang mampu mendukung proses tranformasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik. Dalam pendidikan keaksaraan, pembelajaran yang efektif

3 terjadi apabila rangsangan yang diberikan oleh tutor bisa merubah tingkah laku pada peserta didik sesuai dengan yang diharapkan. Pengertian Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) adalah kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, baik secara perorangan maupun kelompok sehinggga diharapkan dapat memiliki mata pencaharian dan penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidupnya. Tujuan umum dari program keaksaraan usaha mandiri adalah untuk meningkatkan perberdayaan penduduk buta aksara melalui peningkatan sikap, keterampilan untuk berusaha secara mandiri, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan taraf hidup warga belajarnya yang diperoleh melalui kemampuan membaca, menulis, berhitung serta pengembangan pendidikan keterampilan yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan dan kemampuan warga belajar untuk dapat memanfaatkan kemampuan baca-tulis dan hitung tersebut dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosilanya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi seharihari dalam kehidupan bermasyarakat. Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) merupakan program yang dilaksanakan di satuan Pendidikan Nonformal yaitu di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Menurut Mustofa Kamil (2009, hlm. 85) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan satuan pendidikan nonformal sebagai tempat pembelajaran dan sumber informasi yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 poin 4 bahwa : Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis. Dari beberapa PKBM di Kabupetan Subang yang sudah memiliki Nilem PKBM (Nomor Induk Lembaga PKBM), angtara lain:

4 Tabel 1.1 Data PKBM Kabupaten Subang No. Nama Lembaga/PKBM Kecamatan Alamat 1 Patriot Binong Kp. Sari 2 Bhakti Taruna Blanakan Langensari 3 Miftahus sa adah Cijambe Gunung Tua 4 Bina Usaha Cipeundeuy Lengkong 5 Delima Mekar Cisalak Jl. Raya Cisalak Barat No.06 6 Al-Ikhlas Cisalak Kp. Pasir Pogor 7 Mayang Mandiri Cisalak Kp. Mayang 8 Senang Hati Compreng Belakang pasar jatireja 9 Bina Muda Dawuan Kp. Cinangling 10 Nusa Indah Kalijati Tenjolaut 11 Al-An am Kasomalang pasanggrahan 12 Cempaka Sari Pagaden Sumber rama 13 Bina Insan Pagaden Jl. Ranca Bogo 14 Insan Cita Pagaden Barat Sukasari 15 Az-Zahro Pagaden Barat Jl. Lapang Bola 16 Nusa Indah Pagaden Barat Kp. Gardu 17 Sri Mekar Pamanukan Tirta Praja No. 91 18 Harum Manis Pusakajaya Jl. Kubang Jaran No. 05 19 Purnama Pusaka Pusakanagara Jl. Raya Gempol Pusaka 20 Tunas Harapan Subang Jl. Wiyata Loka- Palabuan 21 Karya Sejahtera Subang MT. Haryono Sumber : http://bindikmas.kemdikbud.go.id Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa baru ada 21 lembaga PKBM di Kabupaten Subang yang memiliki Nilem. Dari 21 lembaga PKBM tersebut hanya ada dua PKBM yang berada di Kecamatan Subang yaitu PKBM Tunas Harapan dan PKBM Karya Sejahtera. PKBM Tunas Harapan merupakan PKBM yang lebih sering mengadakan program keaksaraan usaha mandiri dibandingkan dengan

5 PKBM Kaya Sejahtera dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari Dinas Pendidikan saja akan tetapi dari swadaya masyarakat sehingga PKBM Tunas Harapan bisa menyelenggarakan program KUM walaun tidak ada bantuan. Program KUM yang diselenggarakan di PKBM Tunas Harapan selalu berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat yang bertujuan agar program tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap berwirausaha warga belajar. Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Penyelenggaraan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut: 1. Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, yang memiliki Angka Melek Huruf (AMH) (92,40 %) yang masih dibawah AMH Provinsi Jawa Barat (97,89 %). 2. Menurut data BPS Kabupaten Subang pada tahun 2012 jumlah kemiskinan berjumlah 185.900 orang dari jumlah penduduk 1.501.647 jiwa. 3. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan buta aksara dan kemiskinan yaitu dengan cara memberikan Program Pendidikan Keaksaraan dan Pendidikan Kewirausahaan kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kemandirian berwirausaha untuk mereka. meningkatkn penghasilan 4. Penggabungan atas Pendidikan Keaksaraan dan Pendidikan Kewirausahaan merupakan bagian dari Program Pendidikan Nonformal yaitu Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). C. Rumusan Masalah Penelitian berikut: Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai 1. Bagaimana perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Subang?

6 2. Bagaimana pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Subang? 3. Bagaimana evaluasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Subang? 4. Bagaimana tindak lanjut dari program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang? D. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penyelenggaraan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang: 1. Perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam 2. Pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam 3. Evaluasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan 4. Tindak lanjut dari program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritisn Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini yaitu dapat memberikan sumbangsih teori dalam hal pengelolaan program yang dapat dikembangkan dalam mata kuliah pengelolaan program.

7 2. Manfaat secara praktisi a. Bagi Peneliti diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang proses pembelajaran program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar. b. Bagi Lembaga PKBM diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaram program KUM, khususnya dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar. c. Sebagai bahan kajian bagi pihak peneliti lain yang berminat untuk meneliti lebih lanjut tentang penyelenggaraan program KUM dengan kajian yang berbeda F. Struktur Organisasi Penulisan Penulisan penelitian ini dibagi kedalam tiga bab guna mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan penulisan, ke tiga bab tersebut terdiri atas : BAB I Pendahuluan, berisikan uraian-uraian yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penelitian. BAB II Kajian Pustaka, merupakan konsep yang melandasi permasalahan penelitian dalam penelitian yang dilakukan. BAB III Metode Penelitian, meliputi lokasi metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian, teknik pengumpulan data, lokasi dan subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, analisis data penelitian dan validitas data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan uraian-uraian hasil penelitian dan pembahasannya. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan Rekomendasi bagi pihak-pihak terkait atau pembaca pada umumnya guna memberikan masukan.