K0A3 K0A0 K1A1 K1A3 K0A2 K2A3 K2A1 K3A1 K3A3 K2A0 K2A2 K1A2 K3A3 K1A0 K2A2 K0A1. Lampiran 2. Analisis Awal Inceptisol, Kascing dan Abu masak garam

dokumen-dokumen yang mirip
V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

Lampiran 3. Analisis AwalLimbah Padat Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji. 14,84 IK.01.P.

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

LAMPIRAN. Lampiran 1. Analisis Awal Contoh Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Lampiran 2. Hasil Analisis Limbah Pabrik Industri Tempe

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

Lampiran I. Bagan Penelitian Menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Vol. Volll. Vol! Villi. V,ll. Villi. Vdll V.I. Keterangan : Vi V2V3V4V5

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA Lampiran 1. Bagan penelitian

Gambar 3. Lahan Hutan di Kawasan Hulu DAS Padang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Al dd : 1 me Aldd/100 g tanah : 1.57 me CaCO 3 /100 g tanah

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

Lampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 )

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

Universitas Sumatera Utara

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

Lampiran 1. Biodata PeneUti dan Usulan Biaya. Biodata Peneliti. : Koko Baskoro Siahaan NIM : Tempat/Tangga/ laht : Medan/27 Mei 1984

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Laboratorium Analitik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Penelitian ini

Menurut : 1. Staf Pusat Penelitian Tanah, BPP Medan, 1982

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Lampiran 1. Kriteria Sifat Tanah S. Rendah

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

Blok I Blok II Blok III 30 cm

10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

DAFTAR LAMPIRAN. 3. Hasil analisis kimia tanah dengan perlakuan pemberian biochar pada. inkubasi 1 bulan inkubasi 2 bulan...

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

A. PENDAHULUAN. Jurnal Geografi Vol. 1 No.1 Agustus

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

Tata Cara penelitian

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Teknik Pengambilan Parameter Kadar Klorofil

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. MATERI DAN METODE

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu, 1 kelompok perlakuan dengan

III. METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Rumah Kaca Deparment

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metoda

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

LAMPIRAN. % dari pakan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE

VERMIKOMPOS A. Pengertian Vermikompos B. Keunggulan Vermikompos

Transkripsi:

Lampiran 1. Bagan Penelitian I II III K2A1 K0A3 K1A0 K0A1 K2A2 K0A3 K1A0 K1A2 K0A0 K3A0 K2A0 K1A1 K3A3 K0A2 K3A1 K2A3 K3A2 K1A3 K0A0 K1A1 K1A3 K0A2 K2A3 K2A1 K3A1 K3A3 K2A0 K2A2 K1A2 K3A3 K1A0 K2A2 K0A1 K0A1 K0A2 K0A3 K3A1 K2A2 K1A2 K3A0 K2A0 K0A0 K3A2 K2A3 K1A1 K3A3 K2A1 K1A3 Lampiran 2. Analisis Awal Inceptisol, Kascing dan Abu masak garam Sifat Tanah Unit Tanah Abu masak garam Kascing

ph H 2 O - 3,59 9,22 6,79 N-total % 0,14 0,03 - P Bray II Ppm 2,27 20,26 - K-exch me/100 g 0,118 0,708 - Na-exch me/100 g 0,070 0,066 - Ca-exch me/100 g 6,904 21,164 - DHL Mmhos/cm 250 200 - C-org % - - 17,32 Lampiran 3. Data ph Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi

K0A0 5.01 5.22 4.87 15.10 5.03 K0A1 5.32 5.01 6.03 16.36 5.45 K0A2 5.11 5.95 5.22 16.28 5.43 K0A3 5.76 6.06 5.93 17.75 5.92 K1A0 5.93 5.93 5.97 17.83 5.94 K1A1 6.06 5.95 6.00 18.01 6.00 K1A2 6.16 5.82 6.06 18.04 6.01 K1A3 5.91 5.96 6.14 18.01 6.00 K2A0 6.15 6.01 5.97 18.13 6.04 K2A1 5.94 5.90 5.97 17.81 5.94 K2A2 6.08 6.08 6.03 18.19 6.06 K2A3 5.58 5.98 6.09 17.65 5.88 K3A0 5.93 5.85 5.88 17.66 5.89 K3A1 6.35 5.94 6.02 18.31 6.10 K3A2 5.95 5.97 6.16 18.08 6.03 K3A3 5.93 5.95 5.99 17.87 5.96 Total 93.17 93.58 94.33 281.08 93.69 Lampiran 4. Daftar Sidik Ragam ph Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi SK db JK KT F hit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.04 0.02 0.46 3.32 5.39 Perlakuan 15 3.87 0.26 5.46** 2.01 2.7 Abu 3 0.30 0.10 0.12 tn 2.92 4.51 Kascing 3 2.54 0.85 17.91** 2.92 4.51 A x K 9 1.03 0.11 2.42* 2.21 3.06 Galat 30 1.42 0.05 Total 47 5.33 KK = 8,98% Lampiran 5. Data ph Tanah Setelah Panen

K0A0 4.97 5.08 5.36 15.41 5.14 K0A1 5.78 6.32 6.00 18.10 6.03 K0A2 6.13 6.10 6.41 18.64 6.21 K0A3 6.07 6.00 5.89 17.96 5.99 K1A0 5.77 5.93 6.40 18.10 6.03 K1A1 5.90 5.17 6.14 17.21 5.74 K1A2 5.74 6.55 6.30 18.59 6.20 K1A3 6.03 5.74 6.07 17.84 5.95 K2A0 5.88 6.31 6.21 18.40 6.13 K2A1 6.14 5.87 6.14 18.15 6.05 K2A2 6.02 6.01 6.23 18.26 6.09 K2A3 5.96 6.06 6.02 18.04 6.01 K3A0 5.99 6.34 6.11 18.44 6.15 K3A1 5.91 5.82 6.05 17.78 5.93 K3A2 6.21 6.30 6.10 18.61 6.20 K3A3 6.01 5.77 5.96 17.74 5.91 Total 94.51 95.37 97.39 287.27 95.76 Lampiran 6. Daftar Sidik Ragam ph Tanah Setelah Panen SK db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.27 0.14 2.75 3.32 5.39 Perlakuan 15 3.01 0.20 4.04** 2.01 2.7 Abu 3 0.65 0.22 4.33* 2.92 4.51 Kascing 3 0.38 0.13 2.54 tn 2.92 4.51 A x K 9 1.99 0.22 4.44** 2.21 3.06 Galat 30 1.49 0.05 Total 47 4.78 KK = 9,1 % Lampiran 7. Data DHL Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi

K0A0 0.15 0.15 0.14 0.44 0.15 K0A1 0.12 0.15 0.19 0.46 0.15 K0A2 0.17 0.15 0.13 0.45 0.15 K0A3 0.11 0.12 0.40 0.63 0.21 K1A0 0.15 0.25 0.24 0.64 0.21 K1A1 0.03 0.31 0.12 0.46 0.15 K1A2 0.09 0.22 0.21 0.52 0.17 K1A3 0.24 0.12 0.17 0.53 0.18 K2A0 0.24 0.24 0.22 0.70 0.23 K2A1 0.41 0.27 0.25 0.93 0.31 K2A2 0.16 0.15 0.16 0.47 0.16 K2A3 0.12 0.30 0.23 0.65 0.22 K3A0 0.22 0.39 0.31 0.92 0.31 K3A1 0.07 0.28 0.25 0.60 0.20 K3A2 0.33 0.28 0.18 0.79 0.26 K3A3 0.27 0.15 0.36 0.78 0.26 Total 2.88 3.53 3.56 9.97 3.32 Lampiran 8. Daftar Sidik ragam DHL tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi SK db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.0185 0.0092 1.31 3.32 5.39 Perlakuan 15 0.1339 0.0089 1.27 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.0103 0.0034 0.48 tn 2.92 4.51 kascing 3 0.0669 0.0223 3.18* 2.92 4.51 A x K 9 0.0567 0.0063 0.90 tn 2.21 3.06 galat 30 0.2099 0.0070 Total 47 0.3622 KK = 18,3% Lampiran 9. Data DHL Tanah Setelah Panen

K0A0 0.18 0.10 0.10 0.38 0.13 K0A1 0.15 0.16 0.10 0.41 0.14 K0A2 0.13 0.14 0.12 0.39 0.13 K0A3 0.14 0.12 0.14 0.40 0.13 K1A0 0.23 0.20 0.17 0.60 0.20 K1A1 0.21 0.15 0.13 0.49 0.16 K1A2 0.16 0.21 0.15 0.52 0.17 K1A3 0.25 0.20 0.17 0.62 0.21 K2A0 0.19 0.16 0.14 0.49 0.16 K2A1 0.20 0.14 0.16 0.50 0.17 K2A2 0.16 0.15 0.23 0.54 0.18 K2A3 0.13 0.28 0.25 0.66 0.22 K3A0 0.12 0.18 0.17 0.47 0.16 K3A1 0.22 0.23 0.20 0.65 0.22 K3A2 0.27 0.17 0.13 0.57 0.19 K3A3 0.11 0.18 0.23 0.52 0.17 Total 2.85 2.77 2.59 8.21 2.74 Lampiran 10. Daftar Sidik Ragam DHL Tanah Setelah panen SK db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.0022 0.0011 0.60 3.32 5.39 Perlakuan 15 0.0409 0.0027 1.49 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.0030 0.0010 0.53 tn 2.92 4.51 Kascing 3 0.0249 0.0083 4.52** 2.92 4.51 A x K 9 0.0131 0.0015 0.79 tn 2.21 3.06 Galat 30 0.0549 0.0018 Total 47 0.0980 KK = 10,3 % Lampiran 11. Data C-Organik Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi

K0A0 1.02 1.82 1.85 4.69 1.56 K0A1 1.50 1.05 1.97 4.52 1.51 K0A2 1.19 1.89 1.62 4.70 1.57 K0A3 1.34 1.12 1.23 3.69 1.23 K1A0 2.70 2.35 2.16 7.21 2.40 K1A1 2.36 2.90 2.85 8.11 2.70 K1A2 2.07 2.19 2.08 6.34 2.11 K1A3 2.47 2.12 2.00 6.59 2.20 K2A0 3.28 2.73 2.33 8.34 2.78 K2A1 2.67 1.70 1.90 6.27 2.09 K2A2 2.86 2.70 2.73 8.29 2.76 K2A3 2.76 1.50 2.27 6.53 2.18 K3A0 2.39 3.01 2.55 7.95 2.65 K3A1 3.32 1.31 2.06 6.69 2.23 K3A2 1.89 2.88 2.50 7.27 2.42 K3A3 1.91 2.27 2.50 6.68 2.23 Total 35.73 33.54 34.60 103.87 34.62 Lampiran 12. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi SK Db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.15 0.07 0.36 3.32 5.39 Perlakuan 15 10.29 0.69 3.32 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.97 0.32 1.56 tn 2.92 4.51 Kascing 3 7.84 2.61 12.66** 2.92 4.51 A x K 9 1.48 0.16 0.80 tn 2.21 3.06 Galat 30 6.19 0.21 Total 47 16.63 KK = 30,9 % Lampiran 13. Data C-Organik Tanah Setelah Panen

K0A0 0.81 1.04 1.50 3.35 1.12 K0A1 1.12 0.58 0.61 2.31 0.77 K0A2 1.39 1.12 0.30 2.81 0.94 K0A3 0.92 1.16 1.39 3.47 1.16 K1A0 1.74 1.04 1.31 4.09 1.36 K1A1 0.85 1.04 0.85 2.74 0.91 K1A2 1.23 1.50 1.78 4.51 1.50 K1A3 1.12 1.81 1.50 4.43 1.48 K2A0 1.31 0.19 1.31 2.81 0.94 K2A1 1.23 0.85 1.08 3.16 1.05 K2A2 1.31 0.85 1.70 3.86 1.29 K2A3 0.89 0.89 1.16 2.94 0.98 K3A0 0.77 0.96 0.85 2.58 0.86 K3A1 1.31 1.04 0.77 3.12 1.04 K3A2 2.28 1.70 0.92 4.90 1.63 K3A3 1.04 1.16 1.12 3.32 1.11 Total 19.32 16.93 18.15 54.40 18.13 Lampiran 14. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah Setelah Panen SK Db JK KT F hit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.18 0.09 0.65 3.32 5.39 Perlakuan 15 2.86 0.19 1.40 tn 2.01 2.7 Abu 3 1.02 0.34 2.49 tn 2.92 4.51 Kascing 3 0.69 0.23 1.68 tn 2.92 4.51 A X K 9 1.16 0.13 0.94 tn 2.21 3.06 Galat 30 4.09 0.14 Total 47 7.13 0.15 KK = 34,7 % Lampiran 15. Data K-dd Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi

K0A0 0.90 0.60 0.56 2.06 0.69 K0A1 0.76 0.72 0.51 1.99 0.66 K0A2 0.64 0.83 0.67 2.14 0.71 K0A3 0.61 0.90 0.80 2.31 0.77 K1A0 0.59 0.62 0.68 1.89 0.63 K1A1 0.64 0.58 0.56 1.78 0.59 K1A2 0.69 0.35 0.74 1.78 0.59 K1A3 0.80 0.65 0.92 2.37 0.79 K2A0 0.68 0.54 0.82 2.04 0.68 K2A1 0.91 0.86 0.67 2.44 0.81 K2A2 0.93 0.57 0.53 2.03 0.68 K2A3 0.80 0.45 0.64 1.89 0.63 K3A0 0.69 0.60 0.53 1.82 0.61 K3A1 0.55 0.73 0.49 1.77 0.59 K3A2 0.47 0.97 0.59 2.03 0.68 K3A3 0.44 0.78 0.70 1.92 0.64 Total 11.10 10.75 10.41 32.26 10.75 Lampiran 16. Daftar Sidik Ragam K-dd Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi SK Db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.01 0.01 0.29 3.32 5.39 Perlkuan 15 0.22 0.01 0.58 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.02 0.01 0.28 tn 2.92 4.51 Kascing 3 0.05 0.02 0.64 tn 2.92 4.51 A x K 9 0.15 0.02 0.64 tn 2.21 3.06 Galat 30 0.76 0.03 Total 47 1.00 0.02 KK = 19,4 % Lampiran 17. Data K-dd Tanah Setelah Panen

K0A0 0.92 0.74 0.92 2.58 0.86 K0A1 0.81 0.76 0.94 2.51 0.84 K0A2 0.74 0.85 0.95 2.54 0.85 K0A3 0.54 1.07 0.94 2.55 0.85 K1A0 0.44 0.87 0.89 2.20 0.73 K1A1 0.82 0.93 0.93 2.68 0.89 K1A2 0.64 1.04 0.88 2.56 0.85 K1A3 0.59 1.06 0.96 2.61 0.87 K2A0 0.68 1.04 1.13 2.85 0.95 K2A1 0.66 0.99 1.04 2.69 0.90 K2A2 1.13 0.96 0.99 3.08 1.03 K2A3 0.60 0.91 1.02 2.53 0.84 K3A0 1.07 0.92 0.76 2.75 0.92 K3A1 0.81 1.04 0.77 2.62 0.87 K3A2 0.81 0.93 0.71 2.45 0.82 K3A3 0.67 0.92 0.95 2.54 0.85 Total 11.93 15.03 14.78 41.74 13.91 Lampiran 18. Daftar Sidik Ragam K-dd Tanah Setelah Panen SK Db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.37 0.19 8.48 3.32 5.39 Perlakuan 15 0.18 0.01 0.55 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.01 0.00 0.11 tn 2.92 4.51 Kascing 3 0.06 0.02 0.93 tn 2.92 4.51 A x K 9 0.11 0.01 0.56 tn 2.21 3.06 Galat 30 0.66 0.02 Total 47 1.21 0.03 KK = 15,8 % Lampiran 19. Data Na-dd Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi

K0A0 0.30 0.36 0.38 1.04 0.35 K0A1 0.30 0.37 0.26 0.93 0.31 K0A2 0.30 0.32 0.25 0.87 0.29 K0A3 0.31 0.29 0.32 0.92 0.31 K1A0 0.32 0.40 0.36 1.08 0.36 K1A1 0.31 0.42 0.39 1.12 0.37 K1A2 0.27 0.27 0.34 0.88 0.29 K1A3 0.33 0.38 0.27 0.98 0.33 K2A0 0.30 0.21 0.26 0.77 0.26 K2A1 0.29 0.39 0.32 1.00 0.33 K2A2 0.39 0.27 0.34 1.00 0.33 K2A3 0.29 0.34 0.43 1.06 0.35 K3A0 0.29 0.29 0.37 0.95 0.32 K3A1 0.20 0.46 0.42 1.08 0.36 K3A2 0.31 0.37 0.28 0.96 0.32 K3A3 0.32 0.27 0.39 0.98 0.33 Total 4.83 5.41 5.38 15.62 5.21 Lampiran 20. Daftar Sidik Ragam Na-dd Tanah Setelah 3 Minggu Inkubasi SK Db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.013 0.007 1.999 3.32 5.39 Perlakuan 15 0.041 0.003 0.825 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.008 0.003 0.784 tn 2.92 4.51 Kascing 3 0.005 0.002 0.457 tn 2.92 4.51 A x K 9 0.029 0.003 0.961 tn 2.21 3.06 Galat 30 0.100 0.003 Total 47 0.155 0.003 KK = 10,1 % Lampiran 21. Data Na-dd Tanah Setelah Panen

K0A0 0.662 0.523 0.614 1.799 0.600 K0A1 0.345 0.555 0.397 1.297 0.432 K0A2 0.351 0.488 0.431 1.270 0.423 K0A3 0.600 0.438 0.506 1.544 0.515 K1A0 0.450 0.454 0.264 1.168 0.389 K1A1 0.413 0.506 0.451 1.370 0.457 K1A2 0.407 0.506 0.426 1.339 0.446 K1A3 0.395 0.477 0.573 1.445 0.482 K2A0 0.403 0.502 0.502 1.407 0.469 K2A1 0.585 0.439 0.571 1.595 0.532 K2A2 0.391 0.462 0.466 1.319 0.440 K2A3 0.394 0.422 0.485 1.301 0.434 K3A0 0.368 0.487 0.554 1.409 0.470 K3A1 0.391 0.603 0.703 1.697 0.566 K3A2 0.499 0.651 0.486 1.636 0.545 K3A3 0.415 0.305 0.676 1.396 0.465 Total 7.069 7.818 8.105 22.992 7.664 Lampiran 22. Daftar Sidik Ragam Na-dd Tanah Setelah Panen SK Db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 0.036 0.017882 2.09 3.32 5.39 Perlakuan 15 0.148 0.009877 1.15 tn 2.01 2.7 Abu 3 0.007 0.002318 0.27 tn 2.92 4.51 Kascing 3 0.031 0.010436 1.22 tn 2.92 4.51 A x K 9 0.110 0.01221 1.43 tn 2.21 3.06 Galat 30 0.256 0.008519 Total 47 0.439 0.00935 KK = 13,3 % Lampiran 23. Data Bobot Kering Tajuk Tanaman

K0A0 2.7 5.0 1.6 9.3 3.1 K0A1 4.7 0.5 0.8 6.0 2.0 K0A2 3.4 1.0 1.6 6.0 2.0 K0A3 0.6 0.4 1.4 2.4 0.8 K1A0 5.6 1.7 5.7 13.0 4.3 K1A1 1.9 4.7 2.5 9.1 3.0 K1A2 1.7 1.0 4.5 7.2 2.4 K1A3 2.7 2.9 4.4 10.0 3.3 K2A0 7.1 1.0 4.9 13.0 4.3 K2A1 1.8 2.8 4.8 9.4 3.1 K2A2 7.6 2.5 3.9 14.0 4.7 K2A3 6.1 4.7 3.2 14.0 4.7 K3A0 2.3 1.9 2.8 7.0 2.3 K3A1 4.8 1.8 6.0 12.6 4.2 K3A2 5.0 1.0 2.8 8.8 2.9 K3A3 2.9 4.8 3.7 11.4 3.8 Total 60.9 37.7 54.6 153.2 51.1 Lampiran 24. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Tajuk Tanaman SK db JK KT Fhit F 0.05 F 0.01 Blok 2 17.99 9.00 3.08 3.32 5.39 Perlakuan 15 55.18 3.68 1.26 tn 2.01 2.7 Abu 3 1.91 0.64 0.22 tn 2.92 4.51 Kascing 3 30.24 10.08 3.46 * 2.92 4.51 A x K 9 23.03 2.56 0.88 tn 2.21 3.06 Galat 30 87.49 2.92 Total 47 160.66 KK = 95,6% Lampiran 25. Kriteria penilaian Kandungan Hara Dalam Tanah

Sifat Tanah Satuan Sanagat Sangat rendah Sedang Tinggi rendah Tinggi C (Karbon) % < 1,00 1,00 2,00 2,01-3,00 3,01-5,00 > 5,00 N (Nitrogen) % < 0,10 0,10-0,20 0,21-0,50 0,51-0,75 > 0,75 C/N --- < 5 5-10 11-15 16-25 > 25 P 2 O 5 Total % < 0,03 0,03-0,06 0,06-0,079 0,08-0,10 > 0,10 P 2 O 5 eks HCL % < 0,021 0,021-0,039 0,040-0,060 0,061-0,100 >0,100 P-avl Bray II Ppm < 8,0 8,0-15 16-25 26-35 >35 P-avl Truog Ppm < 20 20-39 40-60 61-80 > 80 P-avl Olsen Ppm < 10 10-25 26-45 46-60 > 60 K 2 O eks- HCl % < 0,03 0,03-0,06 0,07-0,11 0,12-0,20 > 0,20 CaO eks- HCl % < 0,05 0,05-0,09 0,10-0,20 0,21-0,30 > 0,30 MgO eks- HCl % < 0,05 0,05-0,09 0,10-0,20 0,21-0,30 > 0,30 MnO eks- HCl % < 0,05 0,05-0,09 0,10-0,20 0,21-0,30 > 0,30 K-tukar me/100 < 0,10 0,10-0,20 0,30-0,50 0,60-1,00 > 1,00 Na-tukar me/100 < 0,10 0,10-0,30 0,40-0,70 0,80-0,100 >0,100 Ca-tukar me/100 < 2,0 2,0-5,0 6,0-10,0 11,0-20,0 > 20,0 Mg-tukar me/100 < 0,40 0,40-1,00 1,10-2,00 2,10-8,00 > 8,00 KTK (CEC) me/100 < 5 5-16 17-24 25-40 > 40 KB (BS) % < 20 20-35 36-50 51-70 > 70 Kej. Al % < 10 10-20 21-30 31-60 > 60 EC (Nedeco) mmhos/cm --- --- 2,5 2,6-10 > 10 Sangat Masam Masam Agak Masam Netral Agak Alkalis Alkalis ph H 2 O ph HCl < 4,5 < 2,5 4,5-5,5 2,5-4,0 5,6-6,5 --- 6,6-7,5 4,1-6,0 7,6-8,5 6,1-6,5 > 8,5 > 6,5 Menurut: 1. Staf Pusat Penelian Tanah, 1983 2. BPP Medan, 1982 Lampiran 26. Pembuatan Garam Secara Tradisional Yang Menghasilkan Limbah Abu Masak Garam

Air laut ditaburkan diatas pasir hitam Biarkan mengering dan akan menghasilkan kerak-kerak garam Kerak garam tersebut diambil lalu disaring dengan menggunakan karung plastik yang dibawahnya diletakkan pelepah pinang lalu disiram dengan air laut dan dialirkan ke dalam wadah Lalu saring lagi dengan menggunakan tapih (bagian yang diatas pohon kelapa yang berbentuk seperti jaring-jaring) untuk memisahkan air garam dengan pasir Kemudian dididihkan hingga membentuk garam Kayu yang digunakan untuk memasaknya adalah yang berasal dari pohon kelapa (pelepah, sabut, batok, batang) dan kayu-kayu yang terdapat dipantai. Pada saat mendidih air garam yang dimasak tersebut meluap dan tumpah ke pembakaran sehingga abu pembakaran tercampur dengan air garam tersebut Setelah mengering ditiriskan dengan cara dimasukkan ke dalam pelepah pinang yang dibentuk seperti kerucut dan digantungkan diatas wajan sehingga terbentuklah garam dapur Sisa-sisa garam dalam wajan yang berwarna hitam dan masih bercampur dengan pasir kemudian diambil dan dicampurkan dengan abu pembakaran Sisa garam dan abu pembakaran inilah yang disebut dengan abu masak garam Lampiran 27. Cara Pembuatan Kascing

Sediakan wadah plastik, lubangi bagian dasar dan samping wadah tersebut Potong-potong sampah dengan ukuran 2-3 cm sebagai media (sisa bahan sayuran, dedaunan, sisa buah-buahan) Masukkan cacing ke dalam wadah Berat cacing yang dimasukkan adalah 0,5 kg per 2 kg media siap pakai Beri pakan (kotoran sapi atau jerami padi) ± seberat cacing yang digunakan, kemudian diletakkan ke dalam rak berbentuk kotak pesegi panjang Seminggu sekali wadah diaduk, ini berguna untuk aerasi agar cacing tanah dapat berkembang optimal Wadah yang berisi cacaing tanah harus dijaga kelembabannya (sekitar 60 %), jika terlalu kering dilakukan penyiraman bersamaan dengan pemberian pakan yang dibasahi. Demikian seterusnya Dalam waktu sebulan, sampah akan berubah menjadi kascing Kemudian cacing atau kokon dipisahkan dari kascing dengan cara diayak Kascing yang telah dipisahkan dari kokon kemudian diangin-anginkan sekitar semalam, kemudian kascing dapat digunakan untuk memupuk tanaman Lampiran 28. Gambar Abu Masak Garam

Lampiran 29. Penampilan Visual Tanaman Cabai

Gambar 5. Pemberian Berbagai Taraf Dosis Abu Masak Garam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Gambar 6. Pemberian Berbagai Taraf Dosis Abu Masak Garam dengan Kombinasi Pemberian Kascing pada Taraf Dosis Kascing 105 gram

Gambar 7. Pemberian Berbagai Taraf Dosis Abu Masak Garam dengan Kombinasi Pemberian Kascing pada Taraf Dosis Kascing 140 gram Gambar 8. Pemberian Berbagai Taraf Dosis Abu Masak Garam dengan Kombinasi Pemberian Kascing pada Taraf Dosis Kascing 175 gram