anak. Semakin banyak mereka bergerak, Semakin banyak hal yang ditemui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami masalah dalam belajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, sikap, serta kecerdasan saja, melainkan juga meliputi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. bagi seorang anak bermain sambil belajar adalah suatu kegiatan di mana

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

A. Latar Belakang Masalah

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB II LANDASAN TEORI

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang. perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya.

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak, (2) pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sesuai dengan aktivitas yang di tekuni dan dilakukan seorang anak. Penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk yang aktif dan dinamis yang senantiasa mempunyai

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan penelitian dan pengembangan serta akan diuraikan juga mengenai

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Vera Puji Lestari, 2013

YUSRA FAUZA, 2015 PENGARUH KIDS ATHLETICS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin Margahayu Kota Bandung) Oleh: Devi Nawang Sasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan fisik sangat erat kaitannya dengan perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik merupakan perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerakan tubuh yang erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Hurlock (2000) mengatakan bahwa perkembangan motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan syaraf pusat, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Jadi, perkembangan motorik merupakan proses yang sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, di mana gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak teroganisir dan tidak terampil, kearah penguasaan keterampilan yang kompleks dan teroganisasi dengan baik. Perkembangan motorik meliputi perkembangan otot-otot kasar (gross muscle) dan perkembangan otot-otot halus (fine muscle). Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakangerakan tubuh. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam perkembangan motorik terdapat tiga unsur yang menentukannya yaitu otot, syaraf, dan otak. Ketiga unsur ini melaksakan masing-masing perannya secara interaktif positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna dari keadaannya. Anak yang otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil gerakan-gerakan tubuhnya. Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014 dan perkembangan anak. Semakin banyak mereka bergerak, Semakin banyak hal yang ditemui

2 dan dipelajari semakin baik pula kualitas pertumbuhannya. Gerak merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang untuk dapat melakukan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan, berlari, berolahraga dan bermain. Setiap anak memiliki kemampuan gerak yang berbeda-beda, tergantung pada kekuatan dan kondisi tubuh. Salah satu contoh anak yang memiliki hambatan dalam keterampilan gerak adalah anak tunagrahita. Menurut Delphie (2006 : 32) anak tunagrahita pada umumnya mempunyai kelemahan pada segi (1) keterampilan gerak, (2) fisik yang kurang sehat, (3) koordinasi gerak, (4) kurangnya perasaan dirinya terhadap situasi dan kekuatan sekelilingnya, dan (5) keterampilan gross motor dan fine motor yang kurang. Menurut Soemantri (2007 : 110) berpendapat bahwa mempelajari bentukbentuk gerak fungsional merupakan dasar bagi semua keterampilan gerak yang lain. Keterampilan gerak fungsional memberikan dasar-dasar ketermpilan yang diperlukan untuk socio-leisure, daily living, dan vocational task, keterampilan gerak fundamental sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak tunagrahita. Anak pada umumnya dapat belajar keterampilan gerak-gerak fundamental secara instingtif pada saat bermain, sementara anak tunagrahita perlu dilatih secara khusus. Penting bagi guru untuk memprogramkan latihan-latihan gerak fundamental dalam pendidikan anak tunagrahita. Salah satu dari gerakan fundamental yang harus dimiliki oleh anak adalah gerak manipulatif. Menurut Delphie (226 : 27) gerak manipulatif adalah gerakan yang memerlukan adanya koordinasi dengan ruang dan benda yang ada di sekitarnya. Gerak manipulatif akan terjadi bila tersedianya alat atau benda yang akan dipergunakan untuk kegiatan yang 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014 berkaitan dengan gerak manipulatif.

3 Untuk meningkatkan gerak manipulatif pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan permainan. Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang domain pada masa anak-anak. Salah satu permainan yang dapat melatih dan meningkatkan keterampilan gerak manipulatif anak adalah permaian modifikasi dasar permainan bola basket. Permainan modifikasi merupakan salah satu inovasi pembelajaran dalam pendidikan jasmani dalam hal motorik kasar yang disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak yang selalu ingin bergerak, susah untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara (Sujiono, 2008 L 2.11). Permaianan modifikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu permainan yang sudah baku tetapi dirubah disesuaikan dengan karakteristik anak tunagrahita kelas kecil, baik itu dari segi bentuk permainan, peralatan, jumlah pemain, peraturan, dan luas lapangan. Permaianan modifikasi yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah permainan basket. Permaianan modifikasi bola basket yang digunakan dalam penelitian ini adalah permainan bola basket yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kempuan anak tunagrahita. Alasan pemilihan bola basket dalam permaianan modifikasi ini dikarenakan permaianan bola basket dapat melatih dan meningkatkan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita, gerakan-gerakan yang ada di dalam permainan bola basket merupakan gerakan yang sangat penting bagi aktivitas sehari-hari, membuat anak untuk aktif bergerak, dan anak dapat berinteraksi dengan teman-temannya selama permainan berlangsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014 oleh peneliti di SLB Bina Sejahtera Cileungsi, peneliti menemukan siswa-siswi tunagrahita

4 SDLB yang memiliki hambatan dalam kemampuan motorik kasarnya, hal ini terlihat dari : 1. Tidak aktif bergera 2. Mengalami hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti dalam hal melempar barang, menangkap dan bermain dengan temantemannya anak tidak aktif. 3. Tidak ada kegiatan yang diberikan di sekolah untuk melatih dan memaksimalkan kemampuan gerak motorik kasar anak. Akibatnya, anak tersebut kurang motivasi dalam bergerak, kurang aktif dalam bermain, dan mengalami beberapa kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui sebesar pengaruh modifikasi dasar permainan bola basket dalam meningkatkan kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan, dalam upaya meningkatkan kemampuan pola gerak tubuhnya. B. Identifikasi Masalah Penelitian ini akan meneliti berbagai permasalahan yang dialami oleh anak tunagrahita, khususnya pada anak tunagrahita ringan. Adapun masalah-masalah yang ingin diteliti adalah menyangkut perkembangan gerak yang dilewati oleh anak tunagrahita, serta hal-hal yang berkaitan dengan kondisi fisiknya, sehingga mereka membutuhan suatu latihan dalam upaya meningkatkan keterampilan gerak manipulatifnya. Berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan, seperti aktivitas gerak pada anak, terutama gerak yang melibatkan seluruh anggota tubuh, maka hal tersebut mengakibatkan penurunan aktivitas keterampilan gerak manipulatifnya. Padahal mereka sangat membutuhkan tingkat kemampuan gerak motorik kasar yang baik untuk dapat melakukan segala 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014 aktivitas dalam upaya mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dengan baik.

5 Banyak hal yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan gerak manipulatif. Diantaranya adalah melatih gerak motorik halus terlebih dahulu, selain itu melakukan latihan pada gerak motorik kasar dengan olahraga dan permainan. Olahraga dan permainan yang dapat dilakukan dapat berupa permainan petak umpet, permainan lompat karet, permaianan boy-boyan, permaianan bola basket, olahraga volley, olahraga sepak bola, tenis meja, tenis lapangan, lari, badminton dan lain sebagainya. Dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh modifikasi dasar permainan bola basket terhadap meningkatan kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan di SLB Bina Sejahtera Cileungsi. C. Batasan Masalah Penelitian ini memiliki beberapa batasan agar penelitian tidak melebar. Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Subjek yang diteliti difokuskan pada anak tunagrahita ringan 2. Penelitian ini menggunakan modifiksi dasar permainan bola basket dalam upaya meningkatkan kemampuan gerak manipulatif. D. Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, agar peneliti memiliki sasaran yang jelas, peneliti merumuskan masalah sebagai berkut : Apakah penggunaan modifikasi dasar permainan bola basket berpengaruh terhadap peningkatan gerak manipulatif pada anak tunagrahita ringan di SLB Bina Sejahtera, Cileungsi. Rumusan masalah tersebut dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan sebelum digunakan modifikasi dasar permainan bola basket 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014?

6 2. Bagaimana kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan sesudah digunakan modifikasi dasar permainan bola basket? 3. Seberapa besar pengaruh penggunaan modifikasi dasar permainan bola basket terhadap kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan a. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan modifikasi dasar permainan bola basket untuk meningkatkan keterampilan gerak manipulatif pada anak tunagrahita ringan. b. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan sebelum digunakan permainan modifikasi dasar permainan bola basket. 2) Untuk mengetahui kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan sesudah digunakan permainan modifikasi dasar permainan bola basket. 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan permainan modifikasi dasar permainan bola basket terhadap kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan hasil penelitian ini adalah : a. Kegunaan Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang objektif mengenai pengaruh 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014 modifikasi dasar

7 permainan bola basket untuk meningkatkan kemampuan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan. b. Kegunaan Praktis 1) Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah pengalaman serta wawasan mengenai bagaimana mengetahui peningkatan gerak manipulatif anak tunagrahita ringan setelah melakukan modifikasi dasar permainan bola basket. 2) Bagi guru serta pendidik hasil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan potensi dalam diri anak yang berkaitan dengan gerak manipulatif. 33/SI-Pkh/Agustus-Karyawan/2014