BAB I PENDAHULUAN. pesantren modern yang sedang dalam proses berkembang. Di masa semula,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bank syariah di Indonesia dari sisi aset mencapai ± 34% dibanding

BAB I PENDAHULUAN. Berubahnya status perguruan tinggi dari Institut menjadi Universitas

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB II KERANGKA TEORITIK. dibidang pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia secara individual menjadi manusia yang berakhlakul karimah,

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari jawaban responden

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk pendidikan sekolah dan luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. mandiri, dan atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 2

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri sangat penting. Secanggih apapun teknologi tidak dapat berjalan

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

Pondok Pesantren Modern berwawasan lingkungan di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu untuk dapat bersaing di zaman yang semakin maju. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB V PENUTUP. Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah mahluk yang mampu mengembangkan diri. Kemampuan

Dhiaul Huda. Sejarah Pendirian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2005: 37).

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yuli Dayanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN

STRATEGI PENGELOLAAN BARANG BEKAS BERKUALITAS (BARBEKU) YAYASAN NURUL HAYAT DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi harus mengganti persepsi tentang manusia. Manusia bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat

BAB VI PENUTUP. implikasi teoritik, dan keterbatasan studi sebagai berikut: 1. Model integrasi Ma had Sunan Ampel Al-Aly ke dalam sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung kota Jember dan 2 km dari pasar

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya sumber daya manusia yang dimiliki. Tujuan organisasi yang ingin. sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. 2 Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB IV ANALISIS SELEKSI KARYAWAN BAGIAN MARKETING DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

STRATEGI PROMOSI DALAM MENARIK MINAT NASABAH KOPERASI BMT-UGT SIDOGIRI DI KLAMPIS BANGKALAN MADURA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang mengurus atau mengelola dan atau dikelola. Sekolah sering. kemunduran dan kemajuan dengan berbagai faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

PONDOK PESANTREN TERPADU. DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ingin BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yayasan pondok pesantren Safinatul Huda merupakan salah satu tipe pesantren modern yang sedang dalam proses berkembang. Di masa semula, Safinatul Huda hanya lah berupa sebuah rumah yang dijadikan tempat untuk memberikan pendidikan belajar mengajar mengaji. Sebagaimana layaknya sebuah langgar/surau yang hanya diikuti oleh santriwan/wati dari tetangga sekitar, Safinatul Huda kini telah berubah menjadi suatu tempat pendidikan agama Islam, yang tidak hanya belajar mengaji saja, tetapi saat ini telah berkembang meliputi RPQ, Play group Islam, madrasah diniyah, panti asuhan, pesantren balita,, PPTQ (program pelatihan terjemah Al-Qur an ). Menjadi sebuah organisasi yang terkenal dan maju, memiliki anggota dan karyawan yang banyak, memiliki penghasilan dan omset yang melimpah adalah merupakan khayalan dan cita-cita setiap organisasi yang sedang atau akan berkembang. Organisasi merupakan alat yang paling tepat untuk mencapai maksud dan tujuan bersama, sebab organisasi pada dasarnya berupaya menghimpun kekuatan dan mengatur pembagian pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil maksimal dengan cara kerja yang lebih efisien, baik, dalam penggunaan tenaga kerja maupun dana dengan hasil yang optimal. 1 1 Tetty Alawiyah, Strategi Dakwah Dilingkungan Majlis Ta lim, (Bandung : Mizan, 1997) hal 64 1

( 2 Penarikan (rekrutmen) adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan ( pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan 2. Proses penarikan itu penting dan sangat vital karena sumberdaya manusia organisasi tergantung pada kualitas penarikannya, selain itu dengan adanya rekrutmen kita dapat melakukan sebuah seleksi pemeriksaan terhadap seberapa besar kita sebagai pengelola organisasi. Mencari pegawai yang baik dan tepat bukanlah persoalan yang gampang, sebab hal ini menyangkut masa depan suatu lembaga atau organisasi. sebagaimana dalam QS. Al-Qashas [28]: 26. 3 ß ÏΒF{$# Èθs)ø9$# Nö yfø tgó $# Ç tβ u ö yz χî) çνö Éfø tgó $# ÏMt/r' tƒ $yϑßγ1y nî) Ms9$s% Artinya : Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya". Dari ayat tersebut sudahlah jelas, bahwa Islam mendorong umatnya untuk memilih calon pegawai berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan teknis yang dimiliki. Sehingga dapat menunjang terciptanya tujuan sebuah organisasi yang efektif dan efisien. Begitu halnya organisasi atau lembaga yang berupa pondok pesantren. Yang mana pondok pesantren merupakan suatu lembaga dan pengemba ngan ajaran Islam, pondok pesantren juga ikut bertanggung jawab untuk 2 Hani Handoko,Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: BPFE, 1996),hal. 69 3 Departemen agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya (jakarta: PT. Tanjung Mas Inti)

3 mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempersiapkan sumberdaya Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang handal, serta dilandasi dengan iman dan taqwa yang kokoh. Oleh kare nanya dalam pelaksanaan tujuan tersebut sudah pasti membutuhkan pengasuh (tenaga pengajar) yang professional dan berpotensi sesuai dengan keahlian dan keilmuan. Sering masyarakat ketahui bahwasanya di pondok pesantren kerap kali merekrut tenaga pengajar dari anggotanya sendiri, pemberian jabatan kepada sanak saudara atau family sering dijumpai pada perusahaan atau lembaga perseorangan atau keluarga. Karena dengan ikatan keluarga, maka biasanya lebih bisa dipercaya, meskipun belum berarti mesti cakap dalam pekerjaan. tersebut. Selain itu dapat pula mengurangi pengangguran pada anggota keluarga mereka,oleh karenanya itu dianggap cukup efektif dalam pelaksanaan perekrutan tenaga pengajar. Sebagaimana yang dijelaskan di awal, yayasan pondok pesantren Safinul Huda merupakan tipe organisasi yang menekankan efektifitas sistem rekrutmen di dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia. seiring dengan zaman dan arus globalisasi yang melahirkan tuntutan profesionalisme dalam mengembangkan sumber daya manusia yang bermutu, maka manajemen lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren memerlukan pengelolaan( membutuhkan tenaga pengajar) secara professional. Yayasan ini menerapkan metode rekrutmen guna mendapatkan Sumber Daya Manusia (tenaga kerja) yang profesional dan berpotensi sesuai dengan keahlian dan keilmuannya. Dengan tidak melepaskan sisi keunikan manajemen pesantren, peneliti

4 mengambil profil yayasan ini sebagai obyek kajian dengan mengambil judul Metode Rekrutmen Ala Pesantren (Studi Analisis Penerapan Rekrutmen Di Yayasan Pondok Pesantren Safinatul Huda Surabaya). B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah: 1. Metode rekrutmen apa yang diterapkan yayasan Pondok Pesantren Safinul Huda surabaya? 2. Bagaimana implementasi metode rekrutmen (tenaga kerja) di yayasan Pondok Pesantren Safinul Huda Surabaya? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengidentifikasi metode rekrutmen yang diterapkan Yayasan Safinul Huda. 2. Untuk mengetahui implementasi metode rekrutmen (tenaga kerja) di yayasan Safinul Huda D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam ilmu manajemen, khususnya masalah yang berkaitan dengan implementasi pola rekrutmen, sehingga mampu diterapkan di lapangan.

5 Hasil dari penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai masukan bahwa di dalam suatu organisasi secara tidak langsung akan mengalami suatu perubahan, baik itu perubahan berencana maupun tidak berencana. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan program strata- 1 di fakultas dakwah jurusan manajemen dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. b. Menambah literatur kepustakaan bagi jurusan manajemen dakwah c. Sebagai bahan masukan dan acuan bagi yayasan pondok pesantren Safinatul Huda Surabaya dalam merekrut karyawan. E. Definisi Konsep Sehubungan dengan judul penelitian Metode Rekrutmen Ala Pesantren (Studi Analisis Penerapan Rekrutmen di Yayasan Pondok Pesantren Safinatul Huda Surabaya). 1. Metode Rekrutmen Metode merupakan istilah lain dari cara untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode adalah merupakan sebuah bentuk usaha dari organisasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan. Sedangkan rekrutmen adalah merupakan upaya pencarian calon tenaga kerja atau kepegawaian yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, sehingga dari mereka organisasi atau

6 perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. 4 2. Pesantren Kata pesantren berasal dari santri yakni istilah yang digunakan bagi orang orang yang menuntut ilmu agama di lembaga Islam tradisional di Jawa 5. Pesantren adalah contoh organisasi, dimana pesantren sebagai lembaga dakwah telah menempatkan posisinya sederajat dengan lembaga sosial lainnya. Pesantren dan lembaga sosial lainnya memiliki budaya, iklim, model organisasi dan struktur kepemimpinannya yang khas khusus guna mencapai tujuan yang telah dibangunnya secara efektif. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, dimana seorang kyai/pengasuh mengajar santri-santrinya berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab, oleh para ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedang para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut. 6 Keberadaan pesant ren dengan segala keunikannya merupakan kekuatan penyangga pilar pendidikan untuk memunculkan pemimpin bangsa yang bermoral. Secara garis besarnya pondok pesantren mempunyai beberapa model, di antaranya 7 : a. Pondok Pesantren Tradisional, Yang masih mempertahankan keasliannya dengan mengajarkan kitab yang ditulis oleh ulama abad -15 dengan menggunakan bahasa 4 Henry Simamora. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: STIE YKPM, 1997) hal. 65 5 Darul hikmah, pengertian dan tipe pesantren (Http://pengertiandantipepesantren) 6 W.J.S. Purwadarminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1993) hal. 746 7 Abd. Chayyi Fanany, Pesantren Anak Jalanan, (Surabaya: Alpha. 2008), h. 33-34

7 Arab. Pola pengajarannya dengan menerapkan system halaq (penghafalan yang titik akhirnya dari segi metodologi cenderung pada terciptanya santri yang menerima dan memiliki ilmu) b. Pondok Pesantren Modern Lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan atau pesantren yang menyelenggarakan tipe-tipe sekolah umum seperti: MI/SD, MTs/SMP,MA/ SMA/SMK dalam lingkungannya. Dengan demikian pesantren modern merupakan pendidikan pesantren yang diperbaruhi atau dimodernkan pada segi- segi tertentu atau disesuaikan dengan system sekolah. c. Pondok Pesantren Konvergensi (gabungan antara modern dan tradisional) Yang artinya didalamnya diterapkan pendidikan dan pengajaran kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan, dan wetonan. Namun secara regular system persekolahan terus dikembangkan bahkan pendidikan ketrampilan pun diaplikasikan. d. Pondok Pesantren Mahasiswa Dimana asrama -asrama santrinya lebih dominan pada komunitas mahasiswa, dan pengasuhnya berasal dari kalangan dosen yang berada di sekitar kampus. Materi pengajarannya terdiri dari kitab kuning, Bahasa Arab da n Bahasa Inggris biasanya diintensifkan.

8 Dari beberapa pembagian model pondok pesantren tersebut di atas, maka yayasan pondok pesantren Safinatul Huda termasuk dalam kategori pondok pesantren modern. Sebab pada yayasan tersebut terdapat berbagai macam program pendidikan, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar dan juga memasukkan kurikulum madrasah atau disesuaikan dengan sistem sekolah umum. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan skripsi ini disusun secara berurutan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Menjelaskan tentang pendahuluan, dengan langkah pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika pembahasan. Bab II : Kerangka Teori Menguraikan tentang kerangka teoritik yang meliputi : kajian pustaka, kajian teoritik, penelitian terdahulu yang relevan. Bab III : Metode Penelitian Menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, obyek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik pemeriksaan keabsahan data. Bab IV : Penyajian dan Analisis Data.

9 Penyajian dan analisis data meliputi: gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data yang memaparka n fakta-fakta mengenai masalah yang diangkat dan analisis data. Data yang telah dianalisis dan diuji keabsahan datanya dibandingkan dengan teori. Bab V : Penutup Sebagai penutup berisikan tentang kesimpulan dan rekomendasi.