BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, berbagai kemajuan teknologi sangat nampak dan menerpa banyak kalangan terlebih pada kalangan anak muda. Kemudahan dalam mengakses internet melalui komputer dan telepon genggam membuat teknologi saat ini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat modern. Teknologi terbaru juga muncul selama dekade terakhir yang telah mengubah pola kehidupan sehari-hari. Teknologi komputer terbaru telah menyediakan beragam bentuk baru seperti media sosial untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi dengan orang lain dan masuk ke dalam keasyikan ruang publik yang dimediasi oleh teknologi komputer. Media dan teknologi komputer baru, bagaimanapun bersifat ambigu dan dapat memiliki berbagai efek yang saling berlawanan. Teknologi media baru menyediakan lebih banyak ragam pilihan, lebih banyak kemungkinan akan adanya kebebasan budaya, dan lebih banyak kesempatan dalam hal campur tangan budaya dan gagasan alternatif. Manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia membutuhkan yang lain untuk hidup bersama dan bersosialisai. Di era sekarang ini, internet sudah mendunia dan sangat berpengaruh terhadap cara berkomunikasi dan cara bersosialisasi manusia. Orang-orang tidak perlu harus bertemu face to face atau bertatapan muka karena rintangan keterbatasan fisik, hambatan geografis, ruang dan waktu. Karena itu pertemuan online bisa dilangsungkan melalui media sosial. 1
Salah satu media sosial yang ada di masyarakat adalah media sosial instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial termasuk milik instagram sendiri (https://scholar.google.co.id, diakses pada tanggal 14 Mei 2017). Seiring berjalannya waktu, media sosial instagram seakan menjadi kebutuhan utama dari anak muda. Banyak anak muda di jaman sekarang ini yang memiliki akun instagram. Masing-masing dari mereka menggunakan instargam dengan tujuan mereka. Ada yang menggunakan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, ada yang untuk mengekspresikan diri mereka dalam bentuk foto dan video, ada juga yang ingin mencari ketenaran melalui akun instagram, adapula yang menggunakan untuk berdagang atau sering disebut dengan online shop dan tentu saja instagram juga digunakan sebagai sarana komunikasi diantara manusia. Komunikasi mempengaruhi perubahan perilaku, cara hidup bermasyarakat dan nilai-nilai. Perubahan ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Selama dua dasarwasa terakhir ini perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat, di dunia pada umumnya dan di Indonesia khususnya. Hampir semua produksi komunikasi yang mutakhir masuk pula ke Indonesia. Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah ke bawah dan 2
golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi berkomunikasi (Widjaja, 1988: 54). Ketika seseorang menggunakan media sosial instagram itu berarti orang tersebut menggunakan sosial media sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi tidak hanya berlangsung secara tatap muka untuk memberikan respon secara langsung tapi juga dapat berlangsung melalui media sosial untuk mendapat respon melalui kolom-kolom komentar yang tertera pada media sosial. Pada media sosial instagram, tidak selamanya orang-orang dapat berinteraksi secara langsung baik untuk melihat foto atau video yang diunggah ataupun berkomentar pada foto atau video yang diunggah. Berdasarkan hasil survey awal penulis pada tanggal 15 Mei 2017 pada sebuah warung kopi (warkop) di perumahan RSS Oesapa Kupang. Warkop ini merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin mengakses internet karena menyediakan akses internet gratis untuk para pengunjung warkop, penulis melihat ini merupakan daya tarik bagi pengunjung terlebih pada remaja yang senang mengakses internet. Penulis mengamati ada sepuluh remaja yang berada di warkop itu dan kesepuluh remaja itu semuanya sedang mengakses internet dengan handphone mereka masing-masing. Diantara sepuluh remaja itu semuanya memiliki akun instagram, namun beberapa diantaranya tidak terlalu aktif mengakses instagram. Maka dari itu dapat dilihat dalam pergaulan remaja di RSS Oesapa Kupang tidak sedikit remaja yang menggunakan media sosial instagram. Tidak dapat dipungkiri setiap remaja yang memiliki smartphone atau gadged dan pastinya didalam terdapat aplikasi media sosial salah satunya ialah 3
instagram. Remaja lebih sering berinteraksi dengan instagram dan kurang berinteraksi denga teman-teman disekitarnya. Remaja lebih memilih berselfie dan membagikan momen-momen pada time line instagram mereka dari pada sekedar bercerita bertukar pikiran dengan teman disekitarnya. Kalaupun mengobrol hanya sebentar saja dan masing-masing dari mereka kembali sibuk dengan mengakses instagram mereka. Remaja menjadi seseorang yang kurang berkomunikasi di dunia nyata, dalam artian remaja lebih sering berkomunikasi melalui obrolan pada media sosial instagram daripada bertemu secara langsung untuk berkomunikasi. Bahkan ketika sedang bersama pun mereka tidak saling berkomunikasi, namun lebih suka mengobrol lewat media sosial instagram. Remaja menjadi pribadi yang kurang sopan santun, dengan adanya media sosial instagram semakin banyak remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya, dan bagi remaja tentu akan mengganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa remaja modern jaman sekarang sehingga remaja tidak menyadari bahwa kata-kata yang sering dipakai merupakan kata-kata yang tidak sopan untuk digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Dari beberapa hal diatas, dapat diketahui bahwa instagram memiliki dampak yang kurang bagus bagi remaja. Karena kurangnya berkomunikasi di dunia nyata remaja menjadi orang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar, hubungan pertemanan diantara remajapun menjadi renggang dan tidak lagi terjalin hubungan baik diantara remaja. Ketika remaja sering menggunakan kata-kata yang tidak sopan, mengakibatkan rasa tidak nyaman dalam berteman diantara 4
remaja. Hubungan pertemanan yang awalnya baik-baik saja namun karena penggunaan kata-kata kasar terhadap sesama remaja mengakibatkan pertemanan tersebut tidak lagi terjalin dengan baik sehingga terciptanya permusuhan diantara remaja. Berdasarkan hasil wawancara awal yang penulis lakukan bersama Try Padjikana yang juga seorang remaja di perumahan RSS Oesapa, menurut Try tidak setiap hari dia mengakses instagram, dia mengakses instagram hanya ketika dia ingin mengunggah foto miliknya atau ketika dia ingin melihat atau dalam istilah kalangan pengguna instagram yaitu ketika mereka ingin stalking instagram milik orang lain. Try mengatakan dia mengunggah foto-foto dengan tujuan mengeksplor tempat-tempat yang menurutnya bagus atau sedang populer atau hitz sekarang. Try juga suka mengikuti akun-akun tertentu untuk mendapatkan informasi dari setiap unggahan sehingga bermanfaat untuk dia dari yang sebelumnya dia tidak tahu menjadi tahu, misalnya tentang informasi kesehatan dan supaya dia lebih update style gaya baju dan celana terkini. Namun dia menyadari ketika dia sering mengeksplor tempat-tempat baru yang dia kunjungi dan mengunggah foto-foto dengan gaya berpakaian terkini ada beberapa temannya yang merasa iri dengannya dan sering membicarakan namanya dibelakang, hal ini membuat Try merasa ada hal positif dan negatif yang dia dapat dari menggunakan instagram. Berdasarkan latar belakang diatas dan penjelasan dari wawancara awal penulis, penulis merasa tertarik dan ingin mengetahui peran media sosial instagram pada pertemanan. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian 5
adalah Peran Media Sosial Instagram Dalam Membentuk Perilaku Pertemanan Pada Remaja (Studi Kasus Pada Remaja Di Perumahan RSS Oesapa Kota Kupang) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah penelitian yaitu: Bagaimana Peran Media Sosial Instagram Dalam Membentuk Perilaku Pertemanan pada Remaja di Perumahan RSS Oesapa Kota Kupang? 1.3 Batasan Masalah Penelitian yang dilakukan memiliki batasan penelitian yang difokuskan pada peran media sosial instagram dalam membentuk perilaku pertemanan pada remaja di perumahan RSS Oesapa Kota Kupang. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran media sosial instagram dalam membentuk perilaku pertemanan pada remaja di perumahan RSS Oesapa Kota Kupang. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk mendalami pengetahuan tentang komunikasi dan pengalaman bagi penulis dalam menganalisis peran media sosial instagram dalam membentuk perilaku pertemanan pada remaja di perumahan RSS Oesapa Kupang. 6
1.5.2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Remaja, untuk memberikan masukan serta wawasan bagi remaja, akan pentingnya komunikasi secara langsung sehingga remaja dapat terhindar dari perilaku-perilaku yang mengakibatkan kurangnya interaksi dan sopan santun diantara remaja. b. Bagi almamater, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik secara khusus bagi Program Studi Ilmu Komunikasi. c. Bagi penulis, sebagai bagian dari persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi ada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 1.6 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini adalah penalaran yang dikembangkan dalam memecahkan masalah penelitian ini. Pada dasarnya kerangka pemikiran ini menggambarkan jalan pikiran dan pelaksanaan penelitian mengenai peran media sosial instagram dalam membentuk perilaku pertemanan. Media sosial instagram merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dibidang komunikasi di era globalisasi sekarang ini. Salah satu sarana komunikasi yang tersedia yang membantu seseorang berkomunikasi dimanapun kapanpun dan dalam keadaan apapun secara cepat dan langsung dapat diterima oleh penerima dimanapun penerima berada. Tidak hanya kemudahan dalam berkomunikasi saja yang diberikan instagram tetapi juga memberikan ruang-ruang bagi pemilik akun untuk mengekspresikan diri melalui foto dan video. 7
Bagi kaum anak muda memiliki akun instagram merupakan bentuk megikuti perkembangan jaman sehingga disebut anak gaul dan tidak ketinggalan jaman, remaja menjadi sangat aktif dalam berkomunikasi di media sosial instagram. Ketika remaja menggunakan instagram remaja menjadi seseorang yang individualistik. Ini mengakibatkan kurangnya interaksi diantara sesama remaja ketika sedang bersama karena asyik menggunakan instagram, selain itu juga sopan santun tidak lagi diperhatikan oleh remaja. Penggunaan bahasa yang tidak sepantasnya tetapi dianggap sebagai bahasa yang biasa digunakan pada kalangan mereka menjadi hal biasa dalam pergaulan sehari-hari mereka. Hal ini menimbulkan efek dalam membentuk perilaku bagi remaja yang menggunanakan instagram baik itu positif maupun negatif. Dari penjelasan diatas, peneliti ingin mengetahui peran media sosial instagram dalam membentuk pertemanan. Demikian kerangka pemikiran peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut: Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran 8
1.7 Asumsi Asumsi merupakan tanggapan dasar atau titik tolak pemikiran yang kebenarannya dapat diterima secara umum, yang berfungsi sebagai dasar pijak yang diteliti. Dengan demikian asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah media sosial instagram membentuk perilaku pertemanan pada remaja di perumahan RSS Oesapa Kupang. 1.8 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu tipe proposisi yang langsung dapat diuji. Oleh karena itu hipotesis selalu mengambil bentuk atau dinyatakan dalam kalimat pernyataan dan dalam pernyataan ini secara umum dihubungkan satu atau lebih variabel dengan satu variabel lain (Silalahi, 2009: 160). Hipotesis yang dapat peneliti rumuskan pada penelitian ini adalah media sosial instagram memiliki peranan dalam membentuk perilaku pertemanan, yang berupa interaksi dan sopan santun pada remaja di perumahan RSS Oesapa Kupang. 9