Ika Arifianti Dosen Tetap Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

OLEH: SURAHMAT NPM:

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

Proceeding IICLLTLC

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

BAB I PENDAHULUAN. beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain suku

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB II LANDASAN TEORI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, dan mempengaruhi orang lain. penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.

KESANTUNAN BERBAHASA PADA TUTURAN SISWA SMP

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

BAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

ANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli)

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

ALIH KODE DALAM INTERAKSI PEDAGANG DAN PEMBELI DI KAWASAN KAKI LIMA MALIOBORO YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

ANALISIS KESANTUNAN TINDAK TUTUR GURU DALAM PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TK AISYIYAH 26 MALANG

ANALISIS ALIH KODE BAHASA GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP NU BAHRUL ULUM GRESIK SKRIPSI

Abstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

KAJIAN VARIASI BAHASA DALAM NOVEL SABDO PALON DAN NOYO GENGGONG KARYA ARDIAN KRESNA SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk menyampaikan maksud dan tujuan kepada mitra

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

Transkripsi:

PENELITIAN KEBAHASAAN PEMILIHAN DAN PEMERTAHANAN BAHASA NELAYAN DALAM TRANSAKSI PELELANGAN IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) WONOKERTO KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN Ika Arifianti Dosen Tetap Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pekalongan Abstrak Bahasa merupakan medium paling penting bagi semua interaksi manusia dan dalam banyak hal bahasa dapat disebut sebagai intisari dari fenomena sosial. Tingkat variasi bahasa yang muncul, pilihan dan pemertahanan bahasa nelayan dalam transaksi pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wonokerto sangat beragam, adapun faktor yang mempengaruhi karena berbagai hal, yaitu faktor sosial, faktor ekonomi, situasi, dan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang diperoleh berupa kata-kata bukan angka. Ragam bahasa yang digunakan cenderung keras, kasar, dan kurang santun. Kata kunci : Pilihan bahasa, Pemertahanan bahasa, dan Pendekatan Kualitatif. Pendahuluan Masyarakat pemakai bahasa tidak dapat lepas dari variasi bahasa di lingkungan sekitarnya, sehingga situasi kebahasaan menjadi rumit. Kerumitan seperti ini akan bertambah apabila masyarakat menggunakan bahasa lebih dari satu karena mereka harus menentukan dengan bahasa apa mereka sebaiknya berkomunikasi dengan lawan tutur, sehingga setiap masyarakat mau tidak mau harus memilih satu ragam bahasa untuk dipakai dalam interaksi tertentu dan situasi tertentu. Pilihan bahasa atau ragam bahasa itu tidak dapat bersifat acak, melainkan harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti siapa yang berbicara, tentang apa, kepada siapa, dan dimana peristiwa itu berlangsung. Dengan bahasa manusia berinteraksi, bermasyarakat dan bekerjasama dengan orang lain, walaupun dengan status sosial yang berbeda, karena manusia makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat mudah mempengaruhi orang lain dalam bertutur karena kedudukan sosial seseorang dianggap sebagai lambang status sosial dan dapat menekankan keakraban hubungan tetapi dapat pula mengeraskan jauh jaraknya sosial diantara pembicara dan lawan bicara.

Kajian Pustaka Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa ahli sebagai berikut. Gunawan (1996) yang bertopik tindak tutur mengkritik dengan parameter umur pada penutur asli bahasa jawa dan implikasinya pada usaha pembinaan bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini disajikan dalam kongres Bahasa Jawa di Batu Malang. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa bentuk kritik masyarakat jawa sejalan dengan tingkatan umur. Variasi bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosioliguistik sebagai cabang yang berusaha menjelaskan ciriciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri bahasa tersebut. Variasi bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial. Hartman dan Stork (1972) (dalam Chaer dan Konie Agustine, 1995: 81) membedakan variasi berdasarkan kriteria : (a) latar belakang geografi dan sosial penutur, (b) medium yang digunakan, dan (c) pokok pembicaraan. Sedangkan Mc David (dalam Chaer dan Konie Agustine, 1995: 81) membagi variasi bahasa ini berdasarkan : (a) dimensi regional, (b) dimensi sosial, dan (c) dimensi temporal. Variasi bahasa juga dibedakan berdasarkan penutur dan penggunanya, yaitu siapa yang menggunakan bahasa itu dimana tinggalnya, bagaimana kedudukan sosialnya di masyarakat berdasarkan jenis kelaminnya, dan kapan bahasa itu digunakannya. Sementara itu menurut Mackey (dalam Suwito, 1983: 41) berpendapat bahwa kedwibahasaan bukanlah gejala bahasa, melainkan sifat pengguna bahasa. Bahasa adalah milik kelompok, maka kedwibahasaan, yaitu dipergunakan untuk keperluan dalam pola keseluruhan perilaku manusia sebagai makhluk sosial. Aspek kedwibahasaan dijadikan titik tolak pengkajian masyarakat Indonesia termasuk masyarakat jawa, sebagian besar merupakan masyarakat dwibahasawan, yakni masyarakat pengguna dua bahasa sekaligus bahasa daerah dan bahasa Indonesia (Nababan, 1984). Kedwibahasaan selalu berkembang dan cenderung meluas perluasan pengertian mengemukakan adanya tingkattingkat kemampuan seseorang dalam penguasaan bahasa kedua. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu pendekatan metodologis dan pendekatan teoretis. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.

Data penelitian ini bersumber dari tuturan seseurang yang sedang melakukan peristiwa tutur di TPI Wonokerto Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Data penelitian ini berupa penggalan tuturan wacana lisan penutur dan mitra tutur, kemudian data diklasifikasikan sesuai dengan instrumen penelitian, yaitu pilihan dan pemertahanan bahasa nelayan yang digunakan dalam Wonokerto. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: teknik sadap, teknik simak libat cakap (SLC), teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik rekam, serta teknik catat. Hasil dan Pembahasan a. Pilihan bahasa nelayan dalam Wonokerto Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Komponen SPEAKING, yaitu S : Setting and Scence (latar dan suasana tutur), P : Participan (peserta tutur) mengacu pada pihak-pihak yang melakukan tutur. Meliputi penutur dan mitra tutur, E : Ends (maksud dan tujuan tuturan), A : Act Sachuenche (bentuk dan isi tuturan) mengacu pada kata-kata yang digunakan, K : Key (cara bertutur) mengacu pada cara, nada, dan semangat dimana suatu pesan disampaikan melalui tuturan, I : Instrumentalities (jalur dan kode bahasa), mengacu pada jalur bahasa yang digunakan seperti jalur lisan/tulisan, N : Norm of Interaction and Interpetation (norma tutur) mengacu pada norma/aturan dalam berinteraksi dengan lawan tutur, G : Genre (norma tuturan) mengacu pada bentuk penyampaian tuturan. b. Pemertahanan bahasa nelayan dalam Wonokerto Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Hasil dan pembahasan seperti pada penggalan berikut : Tuturan (26) Konteks : Menanyakan kota asal nelayan yang berlabuh.... Dini : Sampeyan dudu wong kene yo pak? Nelayan : Yo Dini : Asline wong ndi pak? Nelayan : Aku asline Kendal mbak. (data 3) Pada tuturan (26) data (3) menunjukkan bahwa nelayan yang berada di TPI Wonokerto menggunakan bahasa Wonokerto tetapi belum sepenuhnya menanggalkan bahasa dari kota aslinya Kendal, nampak pada dialek yang dilafalkan seperti pada kutipan wacana

lisan berikut : Aslinya orang mana Pak? mitra tutur menjawab Saya aslinya Kendal mbak Bahasa yang digunakan mitra tutur jelas dengan dialek Kendal. Faktor yang melatarbelakangi munculnya pilihan dan pemertahanan bahasa nelayan Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Faktor pekerjaan menjadi salah satu pemicu munculnya pilihan dan pemertahanan bahasa nelayan Wonokerto. Nelayan tidak hanya berasal dari daerah Wonokerto saja, namun juga ada yang berasal dari luar kota. Dan setiap daerah atau kota memiliki bahasa yang berbedabeda, karena nelayan dari luar kota juga banyak yang mencari ikan di daerah Wonokerto, maka lambat laun bahasa yang digunakan juga bergeser menjadi bahasa Wonokerto. Faktor lainnya adalah faktor sosial lingkungan seperti pada tuturan berikut. Tuturan (32) Konteks : Pengunjung menanyakan jenis ikan hasil tangkapan yang siap lelang. Nelayan : Awas awas ketabrak Pengunjung : Aduh, maaf mas ngadangngadangi. (data 8) Tuturan (32) data (8) nelayan menyuruh pengunjung untuk minggir dengan bahasa yang kurang sopan dan kasar. Seperti pada wacana lisan Awasawas ketabrak, kata-kata tersebut dipengaruhi oleh lingkungan dimana nelayan tersebut tinggal, karena lingkungan nelayan cenderung menggunakan bahasa yang kurang sopan dan kasar. Simpulan Pilihan dan pemertahanan Bahasa Nelayan Wonokerto cenderung memilih bahasa/dialek Wonokerto dan sekitarnya, walaupun terjadi sedikit pergeseran tapi pemertahanan bahasa nelayan masih terpelihara, terbukti bahasa nelayan yang keras, kurang santun terlihat disetiap tutur. Di daerah pantai Wonokerto ada pulau kecil yang belum diteliti unsur kebahasaannya, hal ini dapat menjadi rujukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Arifianti, Ika. 2009. Buku Ajar Perkuliahan Sosiolinguistik. Pekalongan: Universitas Pekalongan. Aslinda, dan Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. M.S., Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rahardi, Kunjana. 2001. Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahardi, Kunjana. 2010. Kajian Sosiolinguistik Ikhwal Kode dan Alih Kode. Bogor: Ghalia Indonesia. Rokhman, Fatur. 2013. Sosiolinguistik Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soeparno. 2002. Dasar-dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana Universiti Press. Wijaya, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka pelajar.