BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK. Tabel 5.1 Progam Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan bentuk menggunakan pendekatan standar. Pendekatan perencanaan dan perancangan menghasilkan program ruang dan persyaratanpersyaratan desain dari segi kinerja, teknis, kontekstual dan arsitektural yang nantinya akan diaplikasikan dalam redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan. 5.1.1. Program Ruang a. Kelompok Ruang Ibadah 1. Ruang Kebaktian 1300 orang 1053,00m 2 2. Mimbar 1 orang 92,90m 2 3. Altar 40 orang 69,405m 2 4. Area Majelis Gereja 20 orang 24,16m 2 5. Area Pendeta dan Pembaca Agenda 4 orang 7,72m 2 6. Area Song Leader 5 orang 5,525m 2 7. Area Band 12 orang 31.436m 2 8. Ruang Kebaktian Ibu dan Anak 65 orang 87,75m 2 9. Ruang Kontrol Audio dan Multimedia 4 orang 36,00m 2 10. Ruang Konsistori 40 orang 47.60m 2 11. Ruang Jubah 4 orang 10,40m 2 12. Lavatory Konsistori 2 orang 12,20m 2 13. Lavatory Jemaat Pria 10 orang 30,00m 2 14. Lavatory Jemaat Wanita 10 orang 46,00m 2 Jumlah 1554,09m 2 Sirkulasi 30% 466,2288m 2 b. Kebutuhan Ruang Serbaguna Tabel 5.1. Kebutuhan Ruang Utama 2020,3188m 2 = 2020,00m 2 1. Ruang Audience 800 orang 300,00m 2 2. Ruang Persiapan 80 orang 88,20m 2 3. Panggung 40 orang 32,80m 2 4. Ruang Kontrol Audio dan Multimedia 4 orang 36,00m 2 5. Gudang 2 orang 30,00m 2 Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 78

6. Lavatory Jemaat Pria 4 orang 13,60m 2 7. Lavatory Jemaat Wanita 4 orang 21,60m 2 Jumlah 505,80m 2 Sirkulasi 30% 151,74m 2 Tabel 5.2. Kebutuhan Ruang Serbaguna c. Kebutuhan Ruang Pembinaan dan Penunjang 657,54m 2 = 660,00m 2 1. Ruang Kelas Sekolah Minggu tipe A x6 330 orang 330,00m 2 2. Ruang Kelas Sekolah Minggu tipe B x6 330 orang 212,40m 2 3. Ruang Doa 100 orang 64,318m 2 4. Ruang Pertemuan x2 200 orang 120,897m 2 5. Ruang Musik x2 40 orang 77,2195 m 2 6. Lavatory Jemaat Pria 5 orang 25,80m 2 7. Lavatory Jemaat Wanita 5 orang 27,00m 2 Jumlah 1040,6345m 2 Sirkulasi 30% 312,19035m 2 1352,82485m 2 = 1352,00m 2 Tabel 5.3. Kebutuhan Ruang Pembinaan dan Penunjang d. Kebutuhan Ruang Administrasi 1. Ruang Tamu 20 orang 18,06m 2 2. Ruang Sekretariat 6 orang 11,32m 2 3. Ruang Pendeta Resort 3 orang 10,32m 2 4. Ruang Pendeta Diperbantukan 3 orang 10,32m 2 5. Ruang Rapat 50 orang 70,52m 2 6. Ruang Seksi x5 30 orang 47,00m 2 7. Ruang Arsip 1 orang 8,64m 2 8. Lavatory Jemaat Pria 5 orang 25,80m 2 9. Lavatory Jemaat Wanita 5 orang 27,00m 2 Jumlah 228,98m 2 Sirkulasi 30 % 68,694m 2 Tabel 5.4. Kebutuhan Ruang Administrasi 297.674m 2 = 298,00m 2 Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 79

e. Kebutuhan Ruang Hunian RUMAH PENDETA RESORT (KELUARGA) 1. Ruang Tamu 4 orang 7,98m 2 2. Ruang Keluarga 6 orang 13,38m 2 3. Kamar Tidur Utama 2 orang 20,96m 2 4. Kamar Tidur Anak x3 6 orang 25,62m 2 5. Kamar Mandi x2 1 orang 6,138m 2 6. Ruang Makan 6 orang 5,84m 2 7. Ruang Kerja 3 orang 7,35m 2 8. Dapur 2 orang 6,60m 2 9. Ruang Cuci Setrika 2 orang 11,40m 2 10. Garasi 4 orang 28,60m 2 Jumlah 133,868m 2 Sirkulasi 30 % 40,1604m 2 174,0284m 2 = 174,00m 2 RUMAH PENDETA DIPERBANTUKAN (KELUARGA) 1. Ruang Tamu 4 orang 7,98m 2 2. Ruang Keluarga 6 orang 13,38m 2 3. Kamar Tidur Utama 2 orang 20,96m 2 4. Kamar Tidur Anak x3 6 orang 25,62m 2 5. Kamar Mandi x2 1 orang 6,138m 2 6. Ruang Makan 6 orang 5,84m 2 7. Ruang Kerja 3 orang 7,35m 2 8. Dapur 2 orang 6,60m 2 9. Ruang Cuci Setrika 2 orang 11,40m 2 10. Garasi 4 orang 28,60m 2 Jumlah 133,868m 2 Sirkulasi 30 % 40,1604m 2 174,0284m 2 = 174,00m 2 RUMAH KOSTER (KELUARGA) 1. Ruang Tamu & Keluarga 6 orang 10,98m 2 2. Kamar Tidur Utama 2 orang 14,50m 2 3. Kamar Tidur Anak x2 4 orang 17,08m 2 4. Kamar Mandi x2 1 orang 5,45m 2 5. Ruang Makan 6 orang 5,84m 2 6. Dapur 6 orang 6,60m 2 7. Ruang Cuci Setrika 2 orang 11,40m 2 Jumlah 66,01m 2 Sirkulasi 30 % 19,803m 2 85,813m 2 = 86,00m 2 PENGINAPAN TAMU x4 1. Kamar Tidur 2 orang 8,54m 2 2. Kamar Mandi 1 orang 3,069m 2 Jumlah 11,609m 2 Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 80

Sirkulasi 30 % 3,4827m 2 15,0917m 2 =15,00m 2 x 4 =60,00m 2 TOTAL KEBUTUHAN RUANG HUNIAN 494,00m 2 Tabel 5.5. Kebutuhan Ruang Hunian f. Kebutuhan Ruang Servis 1. Dapur Umum 6 orang 23,04m 2 2. Ruang Makan 30 orang 43,80m 2 3. Ruang Cuci Setrika 2 orang 11,40m 2 4. Ruang Kebersihan 1 orang 3,00m 2 5. Gudang / Ruang Penyimpanan 4 orang 6,00m 2 6. Ruang Pompa 1 orang 5,00m 2 7. Ruang Elektrikal 2 orang 5,00m 2 8. Ruang Genset 1 orang 5,00m 2 9. Ruang Keamanan / Jaga 2 orang 12,40m 2 Jumlah 114,64m 2 Sirkulasi 30 % 34,392m 2 g. Kebutuhan Ruang Parkir Tabel 5.6. Kebutuhan Ruang Servis 149,032m 2 = 150,00m 2 1. Parkir Mobil Umat 60 unit 690,00m 2 2. Parkir Motor Umat 200 unit 280,00m 2 3. Parkir Mobil Staff dan petugas ibadah 10 unit 115,00m 2 4. Parkir Motor Staff dan 10 unit 56,00m 2 petugas ibadah Jumlah 1141,00m 2 Sirkulasi 100% 1141,00m 2 Tabel 5.7. Kebutuhan Ruang Parkir h. Jumlah Kebutuhan Ruang Keseluruhan 2282,00m 2 = 2282,00m 2 Kelompok Kegiatan/Fasilitas Luas (m 2 ) Kelompok Ruang Ibadah 2020,00m 2 Kelompok Ruang Serbaguna 660,00m 2 Kelompok Ruang Pelayanan dan Penunjang 1352,00m 2 Kelompok Ruang Administrasi 298,00m 2 Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 81

Kelompok Ruang Hunian 494,00m 2 Kelompok Ruang Servis 150,00m 2 Area Parkir 2282,00m 2 TOTAL 7256,00m 2 Tabel 5.8. Kebutuhan Ruang Keseluruhan 5.1.2. Tapak Terpilih Karena kurangnya lahan yang ada untuk mengembangkan gereja, maka Dewan Gereja akan membeli lahan rumah di bagian barat dan bagian selatan gereja, dan faktor ekonomi tidak dipermasalahkan. Sehingga luasan tapak gereja bertambah. Sehingga luasan tapak Gereja HKBP Pagaran Nauli menjadi 8516,7644m 2. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ruang dan kegiatan yang ada. Gambar 5.1. Lokasi Tapak Gereja HKBP Pagaran Nauli Setelah Penambahan Luasan Tapak Sumber: Arcgis, 2017 Gambar 5.2. Ukuran Tapak Gereja HKBP Pagaran Nauli Setelah Penambahan Luasan Tapak Sumber: Analisa Penulis, 2017 Batas-batas tapak : Utara : Gang Sepakat, rumah warga Timur : Rumah warga Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 82

Selatan : Jalan perumahan, perumahan Millenium Center Barat : Jalan Kapten Muslim, Plaza MIllenium Selain itu, peraturan bangunan setempat KDB = 60% GSB depan = ½ rumija + 1m = (½ x 10m) + 1m = 5m + 1m = 6m GSB samping = 1m GSB belakang = 1m KLB = 2,4 KDH = 30% Tinggi bangunan maksimal bangunan fasilitas umum dan sosial di Kota Medan adalah 10 lantai, kecuali di daerah CBD Polonia. GSB depan bangunan adalah 6 meter. Luas Lahan Terbangun = Luas Lahan x KDB = 8516,7644m 2 x 60% = 5108,85864m 2 Jumlah Lantai = Luas Total Bangunan / Luas Lahan Terbangun = 7256m 2 / 5108,85864m 2 = 1,42 = 2 lantai = memenuhi KLB = Luas Total Bangunan / Luas Lahan = 7256m 2 / 8516,7644m 2 = 0,852 = memenuhi Bangunan yang harus berada di lantai dasar bangunan dengan asumsi parkir mobil seluas 805m 2 berada di semi-basement dibawah gedung utama Gereja HKBP Pagaran Nauli. Jenis Ruang Luas (m 2 ) Ruang ibadah utama 2020,00m 2 Rumah pendeta resort 174,00m 2 Rumah pendeta diperbantukan 174,00m 2 Ruang sekolah minggu tipe A 513,00m 2 Parkir motor 336,00m 2 Ruang servis 150,00m 2 TOTAL 3547,00m 2 Tabel 5.9. Kebutuhan Ruang Lantai Dasar 5.2. Program Dasar Perancangan 5.2.1. Aspek Kinerja a. Sistem Akustik Ruang Sistem akustik yang digunakan pada bangunan ibadah utama menggunakan akustik yang tertutup. Hal ini untuk mencegah adanya kebisingan luar yang masuk ke dalam gedung. Karena gedung gereja memiliki fungsi utama sebagai Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 83

tempat ibadah dimana faktor suara/audio merupakan salah satu hal yang vital, permasalahan yang sering muncul apabila akustik ruangnya tidak didesain dengan baik adalah adanya suara berulang (gema), waktu dengung ruangan yang panjang, serta artikulasi pada saat khotbah atau pujian tidak jelas. Penggunaan panel akustik yang dapat meredam suara di dalam ruangan diperlukan agar tidak terjadi gaung. Ruangan yang perlu diperhatikan akustiknya selain ruang ibadah adalah ruang untuk latihan musik. Untuk kegiatan penunjang, akustik ruangan tidak begitu diperhatikan, terutama ruang-ruang seperti ruang kantor gereja, ruang kesehatan, kantin, rumah koster. b. Sistem Penghawaan/Pengkondisian Ruang Pada ruangan ibadah utama, penghawaan yang dipakai adalah penghawaan buatan dengan menggunakan air conditioner, karena ruang ibadah dibuat tertutup untuk menghindari adanya kebisingan dari luar yang masuk ke dalam gereja. Sistem penghawaan tertutup juga diaplikasikan untuk ruang-ruang tertutup lain seperti ruang perpustakaan dan ruang musik. c. Sistem Jaringan Air Bersih Air bersih didapatkan dari PDAM yang digunakan untuk minum dan memasak makanan. Sistem yang digunakan adalah sistem down feed. Cara kerja sistem down feed ini adalah mengalirkan air PDAM masuk ke dalam ground tank kemudian dipompa ke tendon atas kemudian disalurkan. Kegiatan yang membutuhkan tendon adalah kegiatan penunjang serta kegiatan ibadah yang digabung dengan kegiatan pelayanan, sehingga jumlah tendon yang dibutuhkan yaitu 2 buah. Untuk kebutuhan air yang digunakan untuk kegiatan servis, dipenuhi melalui hasil recycle air melalui treatment atau yang disebut juga dengan sistem rain water harvesting. Hasil recycle air hujan digunakan untuk kegiatan servis seperti mencuci mobil gereja, menyiram tanaman, dan kegiatan servis lainnya. Gambar 5.3. Sistem Jaringan Air Bersih Sumber : Google, 2017 Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 84

d. Sistem Pembuangan Air Kotor Sistem drainase dan limbah dalam bangunan Gedung HKBP Pagaran Nauli dibedakan menjadi 2 : Sistem buangan manusia Limbah Padat Septictank Limbah Peresapan Riol Kota Cair Bak Limbah Kontrol Gambar 5.4. Bagan Sistem Air Kotor Manusia Sistem air hujan Air hujan Rain water harvesting Ground tank Treatment Gambar 5.5. Bagan Sistem Air Kotor Hujan Irigasi, flusing Treatment pada rain water harvesting bisa dilakukan dengan beberapa alternatif: dengan tangki aerasi (mengalirkan udara ke dalam tanki), dengan filter sand, dan dengan pemberian kaporit untuk menjernihkan air. e. Sistem Jaringan Listrik Jaringan listrik dibutuhkan untuk penerangan terutama pada saat sore menjelang malam hari. Sumber listrik yang digunakan berasal dari PLN dan listrik cadangan dari genset. Genset diutamakan untuk ruang ibadah utama yang apabila listrik mati maka ibadah akan terganggu. Genset juga diperlukan untuk ruangan yang dipakai untuk kegiatan besar seperti ruang aula. f. Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem perlindungan terhadap kebakaran sangatlah penting pada gereja, sehingga gereja membutuhkan adanya deteksi dini kebakaran dan dilengkapi dengan fire hydrant yang diletakkan dekat dengan jalan raya. Pada bagian kantor diperlengkapi dengan fire extinguisher. Selain itu perlu adanya jalur evakuasi apabila terjadi kebakaran. g. Sistem Komunikasi Untuk ruang kantor gereja, sistem komunikasi yang dipakai adalah sistem komunikasi eksternal yang menggunakan telepon kabel. h. Sistem Penangkal Petir Menggunakan sistem faraday, dengan prinsip kerja baja galvanus yang dipasang pada puncak atap dengan jarak yang terukur dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 85

5.2.2. Aspek Teknis a. Sistem Struktur dan Bahan Bangunan 1. Sistem struktur Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur bentang lebar, dikarenakan pandangan jemaat ke arah altar sebisa mungkin tidak terhalangi. Sedangkan untuk bangunan penunjang menggunakan sistem modular. 2. Bahan bangunan Penentuan jenis bangunan yang akan digunakan menyesuaikan dengan kondisi kawasan. Penggunaan bahan bangunan untuk interior gereja menggunakan bahan bangunan yang dapat meredam suara sehingga meningkatkan kualitas akustik bangunan. Bahan bangunan diusahakan bahan yang tidak menyerap panas secara berlebih agar kondisi ruang di dalam gereja tidak panas, yang dapat menyebabkan air conditioner bekerja lebih berat untuk mendinginkan ruangan. b. Aspek Elemen Perancangan Kawasan 1. Sirkulasi Sirkulasi jemaat saat masuk ke dalam areal gereja baiknya perlu dibedakan antara sirkulasi kendaraan dan sirkulasi perorangannya. 2. Penataan vegetasi Vegetasi digunakan sebagai elemen barrier yang membantu mengurangi kebisingan dari jalan raya, elemen pembatas kegiatan yang berbeda, dan elemen peneduh yang mengurangi kesilauan 3. Ruang terbuka Ruang terbuka dipakai untuk pengikat ruang-ruang dan sebagai tempat dimana komunitas jemaat gereja dapat melakukan kegiatan pelayanan bersama. 5.2.3. Aspek Visual Arsitektur Desain perancangan harus dapat mengekspresikan kegiatan utama yang ada di dalamnya, dalam hal ini kegiatan utama dari Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan adalah ibadah. Sebagai gedung ibadah, maka desain HKBP Pagaran haruslah memiliki sifat bangunan yang simbolis dan terpusat pada satu sumbu (Tuhan). Motif keagamaan harus muncul dalam desain bangunan. Selain itu, karena HKBP Pagaran Nauli adalah gereja yang tumbuh berkembang di dalam suatu komunitas jemaat Kristen Batak, maka perlu adanya desain bangunan yang dapat memfasilitasi tata ibadah jemaat Kristen Batak, perlu adanya ruang khusus untuk kegiatan komunitas Kristen Batak. Desain bangunan perlu menunjukkan corak khusus yang menandakan bahwa HKBP Pagaran Nauli adalah gereja yang memiliki nafas kebudayaan Batak Toba. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah : 1. Penggunaan Lahan Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 86

Lahan yang digunakan sebesar 60% dari lahan yang tersedia. Bangunan gereja tidak boleh melebihi 2 lantai agar menjaga kekhusyukan ibadah. 2. Material bangunan Material yang digunakan dalam bangunan nantinya adalah material lokal yang mudah didapatkan dan tahan lama. Untuk itu pemilihan material batu bata dan kayu menjadi material utama dalam bangunan. 3. Hemat Energi Konsep hemat energy yang perlu diterapkan dalam bangunan. Dengan bangunan gereja yang menggunakan akustik tertutup serta penghawaan buatan, maka perlu adanya desain yang membuat suhu gedung tidak tinggi sehingga air conditioner tidak mengeluarkan energi yang berlebih untuk menurunkan suhu dalam bangunan. Aspek lain yang perlu dilihat adalah aspek pencahayaan di dalam gedung. 4. Sirkulasi Sirkulasi di dalam bangunan gereja perlu mempertimbangkan sakramen atau prosesi ibadah dari gereja tersebut. Selain itu perlu dipertimbangkan pula sirkulasi jemaat masuk untuk beribadah dan jemaat yang keluar setelah ibadah. Rata-rata gereja memiliki 3 pintu, yaitu pintu utama dan dua pintu samping. 5. Desain Universal Perlu adanya desain bangunan yang dapat mengakomodasi kebutuhan daripada jemaat-jemaat yang memakai alat bantu berjalan ataupun jemaat yang sudah lanjut usia, dikarenakan konsep gereja yang terbuka untuk semua orang. Adanya ram untuk akses bangunan serta kemungkinan menggunakan alat bantu khusus untuk pengguna kursi roda atau jemaat lansia untuk mencapai lantai 2. Redesain Gereja HKBP Pagaran Nauli Medan 87