BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan sejak bulan April 2014 sampai dengan Januari 2015.

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Profil Lipid Terhadap Derajat Hipertensi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN.

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stroke adalah serangan otak yang timbulnya secara mendadak karena

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. lama kelamaan plak kolesterol tersebut akan menyebabkan penyempitan

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga pada 1972, di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. maupun organ) karena suatu organisme harus menukarkan materi dan energi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Transkripsi:

Jumlah Pasien BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik pada pasien gagal ginjal kronik dengan hipertensi yang memiliki kadar profil lipid yang berarti, yang di dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode. Penelitian dilakukan sejak bulan April 2014 sampai dengan Januari 2015. Berdasarkan pasien rawat inap dan rawat jalan di RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta dari periode Januari 2013 sampai September 2014 didapatkan 45 sample yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. A. Deskriptif Derajat pada Pasien GGK Grafik 1. Deskriptif Derajat pada Pasien GGK 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Pre Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4 Derajat Sumber : data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan grafik 1 di atas, dari 45 sampel didapatkan pasien dengan pre hipertensi sebanyak 3 orang (6,7%), pasien dengan hipertensi derajat 1 sebanyak 30

31 15 orang (33,3%), pasien dengan hipertensi derajat 2 sebanyak 17 orang (37,8%), pasien dengan hipertensi derajat 3 sebanyak 7 orang (15,6%), dan pasien dengan hipertensi derajat 4 sebanyak 3 orang (6,7%). Ginjal dan hipertensi berkaitan dengan erat, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan ginjal dan kerusakan ginjal menyebabkan hipertensi. Kekhawatiran akan timbulnya penyakit ginjal kronik (PGK) akibat hipertensi tidaklah berlebihan. Prevalensi di populasi cukup tinggi dan data mengindikasikan adanya kaitan antara PGK dan hipertensi (Prodjosudjadi, 2008). Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih besar daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, dimana paling tinggi di pagi hari dan paling tinggi di malam hari (Triyanto, 2014). B. Deskriptif Profil Lipid pada Pasien GGK Tabel 5. Deskriptif Profil Lipid pada Pasien GGK N Minimum Maximum Mean SD (mg/dl) Kolesterol Total 45 68 315 167,3 49,1 HDL 45 6 171 38,4 25,3 LDL 45 23 199 96,7 38,8 Trigliserid 45 31 434 152 89,2 Sumber : data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

32 Berdasarkan Tabel 5 di atas dari 45 pasien pada nilai kolesterol total didapatkan nilai tertinggi 315, terendah 68, rata-rata 167,3, dan standar deviasi 49,1. Berdasarkan Tabel 5 di atas dari 45 pasien pada nilai HDL didapatkan nilai tertinggi 171, terendah 6, rata-rata 38,4, dan standar deviasi 25,3. Berdasarkan Tabel 5 di atas dari 45 pasien pada nilai LDL didapatkan nilai tertinggi 199, terendah 23 rata-rata 96,7, dan standar deviasi 38,8. Berdasarkan Tabel 5 di atas dari 45 pasien pada nilai trigliserid didapatkan nilai tertinggi 434, terendah 31, rata-rata 152, dan standar deviasi 89,2. Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid. Pengukuran lipid serum yang paling relevan adalah kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Peningkatan kolestrol sangat berhubungan erat dengan peningkatan penyakit kardiovaskular. Sejumlah penelitian mengidentifikasi faktor risiko yang sangat berpotensi terhadap penyakit kardiovaskuler termasuk salah satunya peningkatanan kolestrol total, trigliserida, kolestrol LDL, dan penurunan konsentrasi HDL yang dihubungkan dengan kelainan vaskular termasuk tekanan darah, dimana diketahui juga bahwa tekanan darah tinggi merupakan resiko gagal ginjal kronik (Riswanto, 2010).

Jumlah Pasien 33 C. Deskriptif Kadar Kolestrol Total pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Grafik 2. Deskriptif Kolestrol Total pada GGK Terhadap Derajat 14 12 10 8 6 4 Normal (<200 mg/dl) Tinggi ( 200 mg/dl) 2 0 Pre Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4 Derajat Sumber: data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan grafik 2 di atas didapatkan kadar kolestrol total pada pasien GGK dengan pre hipertensi yaitu 3 pasien dengan kadar kolestrol total normal (<200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 1 terdapat 13 pasien dengan kadar kolestrol total normal (<200 mg/dl), dan 2 pasien dengan kadar kolestrol total tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 2 terdapat 13 pasien dengan kadar kolestrol total normal (<200 mg/dl), dan 4 pasien dengan kadar kolestrol total tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 3 terdapat 4 pasien dengan kadar kolestrol total normal (<200 mg/dl), dan 3 pasien dengan kadar kolestrol total tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 4 terdapat 1 pasien dengan kadar kolestrol total

34 normal (<200 mg/dl), dan 2 pasien dengan kadar kolestrol total tinggi ( 200 mg/dl). Dengan demikian dapat disimpulkan dari keseluruhan pasien GGK dengan hipertensi didapatkan 34 pasien dengan kolestrol total normal (<200 mg/dl) dan 11 pasien dengan kadar kolestrol total tinggi ( 200 mg/dl). Kolestrol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolestrol dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari (Simple Guide Kolesterol, 2007). Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang sesungguhnya di perlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen esensial dari setiap sel dan di perlukan oleh tubuh melakukan banyak fungsi dasar. Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak, dan merupakan bahan pembentuk kelenjar adrenal dan hormon seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah. Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Kadar kolesterol rendah atau di bawah 135 merupakan tanda adanya stres kelenjar adrenal, kerusakan hati yang berat, serta gangguan auto imun. Kadar kolesterol yang rendah juga telah dihubungkan dengan kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan. Sedangkan peningkatan kolesterol sangat berhubungan erat dengan peningkatan penyakit kardiovaskular. Sejumlah penelitian mengidentifikasi faktor risiko yang sangat berpotensi terhadap penyakit kardiovaskuler termasuk salah satunya peningkatanan kolestrol total, trigliserida, kolestrol LDL, dan penurunan

35 konsentrasi HDL yang dihubungkan dengan kelainan vaskular termasuk tekanan darah (Hasdianah, 2014). Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam 2 komponen protein : LDL dan HDL. LDL dianggap sebagai kolesterol yang "jahat", atau merusak, karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL dianggap "baik", atau melindungi, karena membawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana kolesterol dipecah untuk di buang dari tubuh. Jika kadar kolesterol di dalam tubuh melebihi dari nilai normal maka akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis, yang mengganggu sirkulasi darah sehingga menyebabkan hipertensi (Suprapto, 2014).

Jumlah Pasien 36 D. Deskriptif Kadar HDL pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Grafik 3. Deskriptif HDL pada GGK Terhadap Derajat 14 12 10 8 6 4 Normal (60-150 mg/dl) Rendah ( <40 mg/dl) 2 0 Pre Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4 Derajat Sumber : data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan grafik 3 di atas didapatkan kadar HDL pada pasien GGK dengan pre hipertensi yaitu 1 pasien dengan kadar HDL normal (60-150 mg/dl) dan 2 pasien dengan kadar HDL rendah (<40 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 1 terdapat 3 pasien dengan kadar HDL normal (60-150 mg/dl) dan 12 pasien dengan kadar HDL rendah (<40 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 2 terdapat 5 pasien dengan kadar HDL normal (60-150 mg/dl) dan 12 pasien dengan kadar HDL rendah (<40 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 3 terdapat 4 pasien dengan kadar HDL normal (60-150 mg/dl) dan 3 pasien dengan kadar HDL rendah (<40 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 4 terdapat 1 pasien dengan kadar HDL normal (60-150 mg/dl) dan 2 pasien dengan kadar HDL rendah (<40 mg/dl). Dengan demikian dapat

37 disimpulkan dari keseluruhan pasien GGK dengan hipertensi didapatkan 31 pasien dengan HDL rendah (<40 mg/dl) dan 14 pasien dengan kadar HDL normal (60-150 mg/dl). HDL (high density lipoprotein) sering disebut sebagai kolesterol baik. Para ahli mengatakan bahwa HDL ini dapat mencegah penyakit pembuluh darah arteri, jadi HDL ini justru berlawanan dengan LDL. HDL dapat mengambil kolesterol yang berlebihan dari sel tubuh untuk dikembalikan ke organ hati. Setelah di hati, kolesterol ini bisa dipecah menjadi zat lain, misalnya empedu yang akan dikeluarkan dari tubuh sewaktu berlangsung proses pencernaan lemak dari makanan (Kurniawan,2012). Karena HDL itu sendiri merupakan bagian dari kolesterol, ketika kolesterol seeorang tinggi, HDL cenderung menurun sedangkan LDL meningkat dan trigliserid meningkat. Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi dibanding kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL (Hasdianah, 2014).

Jumlah Pasien 38 E. Deskriptif Kadar LDL pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Grafik 4. Deskriptif LDL pada GGK Terhadap Derajat 18 16 14 12 10 8 6 4 Normal (130-159 mg/dl) Tinggi ( 160 mg/dl) 2 0 Pre Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4 Derajat Sumber: data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan grafik 4 di atas didapatkan kadar LDL pada pasien GGK dengan pre hipertensi yaitu 3 pasien dengan kadar LDL normal (130-159 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 1 terdapat 13 pasien dengan kadar LDL normal (130-159 mg/dl) dan 2 pasien dengan kadar LDL tinggi ( 160 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 2 terdapat 17 pasien dengan kadar LDL normal (130-159 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 3 terdapat 7 pasien dengan kadar LDL normal (130-159 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 4 terdapat 2 pasien dengan kadar LDL normal (130-159 mg/dl) dan 1 pasien dengan kadar LDL tinggi ( 160 mg/dl). Dengan demikian dapat disimpulkan dari keseluruhan pasien GGK dengan hipertensi didapatkan 42

39 pasien dengan kadar LDL normal (130-159 mg/dl) dan 3 pasien dengan kadar LDL tinggi ( 160 mg/dl). LDL yaitu jenis lipoprotein yang sering kita sebut cholesterol jahat. LDL ini bertugas untuk mengangkut kolesterol dari hati ke sel tubuh untuk dipergunakan sebagai bahan dasar membangun dan merawat dinding sel. Jika terlalu banyak kolesterol yang diangkut, atau terlalu banyak untuk dipergunakan oleh sel tubuh, maka akan timbul keadaan berbahaya karena jumlah LDL yang berlebihan dalam tubuh. Jenis lipoprotein LDL ini bisa meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah arteri (Kurniawan,2012). Pada orang yang memiiki kolesterol tinggi biasanya di sertai dengan peningkatan kadar LDL, penurunan HDL, dan peningkatan trigliserid. Riset selama dekade menunjukan bawah kolesterol hanya bersembunyi dalam sel-sel yang melapisi arteri, Kini diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam tubuh tidak dapat menetralkan molekul molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan lingkungan seperti asap rokok, bahan kimia, obat-obatan, logam berat dan stres (Suprapto,2014).

Jumlah Pasien 40 F. Deskriptif Kadar Trigliserid pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Grafik 5. Deskriptif Trigliserid pada GGK Terhadap Derajat 14 12 10 8 6 4 Normal (150-199 mg/dl) Tinggi ( 200 mg/dl) 2 0 Pre Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4 Derajat Sumber: data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan grafik 5 di atas didapatkan kadar trigliserid pada pasien GGK dengan pre hipertensi yaitu 2 pasien dengan kadar trigliserid normal (150-199 mg/dl) dan 1 pasien dengan kadar trigliserid tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 1 terdapat 13 pasien dengan kadar trigliserid normal (150-199 mg/dl) dan 2 pasien dengan kadar trigliserid tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 2 terdapat 12 pasien dengan kadar trigliserid normal (150-199 mg/dl) dan 5 pasien dengan kadar trigliserid tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 3 terdapat 6 pasien dengan kadar trigliserid normal (150-199 mg/dl) dan 1 pasien dengan kadar trigliserid tinggi ( 200 mg/dl). Pada pasien GGK dengan hipertensi derajat 4

41 terdapat 3 pasien dengan kadar trigliserid tinggi ( 200 mg/dl). Dengan demikian dapat disimpulkan dari keseluruhan pasien GGK dengan hipertensi didapatkan 33 pasien (73,3%) dengan kadar trigliserid 150-199 mg/dl, dan 12 pasien (26,7%) dengan kadar trigliserid 200 mg/dl. Trigliserid merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu, dan minyak goreng, serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserid juga di temukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati. seperti kolesterol, trigliserid merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Seperti kolestrol LDL, kadar triglierid yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit vaskuler lainnya. Orang dengan kadar trigliserid tinggi, seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol LDL tinggi dan HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai yang saling berkaitan, walaupun kadar trigliserid yang tinggi membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL rendah. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh. Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Kadar trigliserida 200 mg/dl atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindrom metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke (Suprapto,2014).

Jumlah Pasien 42 G. Deskriptif Profil Lipid Berdasarkan Derajat pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Grafik 6. Deskriptif Profil Lipid Berdasarkan Derajat pada Pasien Gagal Ginjal Kronik 14 12 10 8 6 4 2 0 Pre Derajat 1 Derajat 2 Derajat Derajat 3 Derajat 4 Kolesterol Total HDL LDL TG Sumber: data sekunder rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan grafik 6 di atas, penjabaran dari masing-masing derajat hipertensi didapatkan pada pasien gagal ginjal kronik dengan pre hipertensi kadar HDL yang menurun sebanyak 2 pasien dan kadar trigliserid yang meningkat sebanyak 1 pasien. Pada pasien gagal ginjal kronik dengan hipertensi derajat 1 didapatkan kadar kolesterol total yang meningkat sebanyak 2 pasien, kadar HDL yang menurun sebanyak 12 pasien, kadar LDL yang meningkat sebanyak 2 pasien dan kadar trigliserid yang meningkat sebanyak 2 pasien. Pada pasien gagal ginjal kronik dengan hipertensi derajat 2 didapatkan kadar kolesterol total yang meningkat sebanyak 4 pasien, kadar HDL yang menurun sebanyak 12 pasien, dan kadar trigliserid yang meningkat sebanyak 5 pasien. Pada pasien gagal ginjal kronik dengan hipertensi derajat 3 didapatkan kadar kolesterol total yang

43 meningkat sebanyak 3 pasien, kadar HDL yang menurun sebanyak 3 pasien, dan kadar trigliserid yang meningkat sebanyak 1 pasien. Pada pasien gagal ginjal kronik dengan hipertensi derajat 4 didapatkan kadar kolesterol total yang meningkat sebanyak 2 pasien, kadar HDL yang menurun sebanyak 2 pasien, kadar LDL yang meningkat sebanyak 1 pasien dan kadar trigliserid yang meningkat sebanyak 3 pasien. Penyakit ginjal dan hipertensi saling berkaitan, gagal ginjal dapat menyebabkan hipertensi dan begitu juga sebaliknya. Bila tidak diatasi akan berkembang ke gagal ginjal terminal yang memerlukan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Prodjosudjadi, 2008). Salah satu penyebab hipertensi yaitu peningkatan kadar profil lipid. Profil Lipid adalah lipopprotein dalam serum darah yang terdiri dari kolesterol total, HDL, LDL, dan TG (Riswanto, 2010).