TUGAS AKHIR 135 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Rumah Akulturasi Budaya Kampung Layur Semarang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik oleh: RIA ARIYANTI OKTORA 21020112130080 Dosen Pembimbing Utama: Resza Riskiyanto, ST, MT Dosen Pembimbing Kedua: Ir. Budi Sudarwanto, M.Si Dosen Penguji: Dr. Ir. Erni Setyowati, MT JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016 i
ii
iii
iv
ABSTRAK Rumah Akulturasi Budaya Kampung Layur, Semarang Oleh : Ria Ariyanti Oktora, Resza Riskiyanto, Budi Sudarwanto "The history of urban form can be used as a design quarry"-spiro Kostof Sejarah terbentuknya kota dapat digunakan sebagai penggalian sumber perancangan, demikian arti ungkapan diatas. Kita akan mendapatkan konsep perancangan awal ataupun kondisi awal terbentuknya kota tersebut dengan menggali sejarah terbentuknya kota. Kota Semarang memiliki sebuah sungai atau kali yang pada masanya merupakan jalur transportasi air yang sangat terkenal yaitu Kali Semarang. Keberadaan Kali Semarang selain sebagai jalur transportasi air pada saat itu juga merupakan tempat rekreasi karena banyaknya kapal-kapal yang bersandar untuk melakukan bongkarmuat barang dagangannya di sepanjang Kali Semarang. Oleh karena itu maka disepanjang Kali Semarang banyak terdapat kampung tradisional dengan etnik-etnik tertentu. Salah satu kampung yang terkenal saat itu adalah Kmapung Melayu yang banyak dihuni oleh orang-orang dari berbagai macam etnik. Jalan utama yang juga terkenal sebagai pusat aktifitas perdagangan adalah Jalan Layur, berlokasi tepat ditengah-tengah antara Kampung Melayu dan Kali Semarang. Ternyata pada perkembangannya keberadaan Jalan Layur saat ini tidak terawat dan merupakan daerah yang kumuh. Ruang publik kota yang awalnya memiliki fungsi utama sebagai pusat ekonomi, sosial, sejarah dan budaya itu kini mulai terabaikan karena matinya Kali Semarang sebagai pusat transportasi. Pengalihan transportasi dari air memindahkan pusat perdagagan ke dareah lain. Kampung layur yang hidup dari aktifitas sungai mulai dtinggalkan, meskipun disana masih terdapat bangunan-bangunan saksi sejarah kemakmuran masyarakat dan keanekaragaman etniknya seperti MAsjid Menara Layur dan Klentheng Dewa Bumi. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan Perencanaan dan Perancangan sebuah ruang publik yang menyatukan kesejarahan di masa lalu dengan kehidupan masyarakat di masa kini serta melestarikannya untuk generasi yang akan datang. Rumah Budaya nantinya akan menjadi tempat tinggal bagi kesejarahan dan budaya yang akan tetep hidup meski zaman terus berganti. Kata Kunci : Rumah Budaya, Akulturasi, Kampung Layur, Semarang v
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-nya kepada penyusun yang telah menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai panduan dasar perancangan untuk tahap eksplorasi desain hingga presentasi desain. Dalam kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusun dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berjudul Rumah Akulturasi Budaya Kampung Layur, Semarang ini. Dengan selesainya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya sidang Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)ini, antara lain kepada: 1. Bapak Edward Endrianto Pandelaki, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP; 2. BapakResza Riskiyanto, ST. MT. selaku dosen pembimbing utama; dan Bapak Ir. Budi Sudarwanto, M.Si. selaku dosen pembimbing kedua; 3. Ibu Ibu DR. Ir. Erni Setyowati, MTA. selaku dosen penguji; 4. Kedua Orang Tua, serta keluarga penyusun yang selalu mendukung usaha penyusun dalam segala hal; 5. Teman terdekat, serta teman-teman seperjuangan periode 135 yang berjuang bersama hingga akhir; 6. Serta pihak-pihak lain yang membantu penyusun yang tidak bisa disebutkan satu per satu; PenyusunanLandasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berjudul Rumah Akulturasi Budaya Kampung Layur, Semarang dimaksudkan agar bisa bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pedoman desain penyusun dalam tahap eksplorasi desain dan presentasi desaini bagi para pembaca secara umumnya, dan penyusun secara khususnya. Demikian pengantar dari penulis, semoga LP3A ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Terima Kasih. Semarang, 21Juni 2016 Penyusun vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.....ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...iv ABSTRAK.....v KATA PENGANTAR...vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan dan Sasaran... 2 1.3 Manfaat... 2 1.4 Ruang Lingkup... 2 1.5 Metode Pembahasan... 2 1.6 Sistematika Pembahasan... 3 1.7 Alur Pikir... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING... 5 2.1. Tinjauan Rumah Budaya... 5 2.1.1. Pemahaman Rumah Budaya... 5 2.1.1.1 Rumah Budaya Sebagai Pusat Kebudayaan... 5 2.1.2. Rumah Budaya Sebagai Ruang Publik... 6 2.1.3. Rumah Budaya Sebagai Dokumentasi Sejarah... 7 2.1.4. Rumah Budaya Sebagai Pembangkit Perekonomian... 8 2.2. Studi Banding... 9 2.2 1. Rumah Budaya Tembi... 9 2.2.2. Selasar Sunaryo... 12 BAB III TINJAUAN KAMPUNG LAYUR... 15 vii
3.1 Gambaran Umum Kampung Layur... 15 3.1.1. Tinjauan Fisik... 15 3.1.2. Tinjauan Non Fisik... 16 3.2 Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Semarang... 17 3.2.1. Kebijakan Tata Ruang Wilayah Semarang... 17 3.3 Sejarah Umum Kampung Melayu... 19 3.4 Keberadaan Koridor Layur di Kampung Melayu... 21 3.5. Potensi dan Permasalahan Kampung Layur... 22 3.5.1. Pengkaplingan Kampung Layur... 22 3.5.2. Rencana Jangka Panjang Desa... 25 3.5.3. Potensi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat... 25 3.6. Analisa Akulturasi Budaya Kampung Layur... 27 BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN... 29 4.1 Dasar Pendekatan... 29 4.2 Aspek Fungsional... 29 4.2.1. Pendekatan Pelaku dan Aktifitas... 29 4.2.2. Pendekatan Jenis Kegiatan... 30 4.2.3. Pendekatan Kebutuhan Ruang... 32 4.2.4. Pendekatan Kapasitas... 33 4.3 Aspek Kontekstual... 42 4.3.1. Pendekatan Lokasi... 42 4.3.2. Pendekatan Tapak... 44 4.4 Aspek Kinerja... 45 4.4.1. Pencahayaan... 45 4.4.2. Penghawaan... 46 4.4.3. Air Bersih dan Air Kotor... 46 4.4.4. Listrik... 47 4.4.5. Sampah... 47 4.4.6. Sistem Pemadam Kebakaran... 47 viii
4.4.7. Sistem Keamanan... 48 4.4.8. Penangkal Petir... 48 4.4.9. Transportasi vertikal... 48 4.5. Aspek Teknis... 48 4.5.1. Struktur... 48 4.5.2. Modul... 49 4.6. Aspek Arsitektural... 49 4.6.1. Citra Bangunan... 49 4.6.2. Masa Bangunan... 49 4.6.3. Orientasi Bangunan... 50 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN... 51 5.1 Program Dasar Perencanaan... 51 5.1.1. Program Ruang... 51 5.1.2. Lokasi Tapak... 53 5.2 Program Dasar Perancangan... 55 5.2.1. Aspek Kinerja... 55 5.2.2. Aspek Teknis... 56 5.2.3. Aspek Arsitektural... 56 DAFTAR PUSTAKA... 58 ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Rumah Budaya Tembi.....11 Gambar 2.2 Front Office Tembi Rumah Budaya.....11 Gambar 2.3 Halaman Belakang Rumah Budaya Tembi.....11 Gambar 2.4 Bale Inap GANJURAN.....11 Gambar 2.5 Bale Inap NGADIROJO.....11 Gambar 2.6. Bale Inap.....11 Gambar 2.7. Suasanda di dalam Tembi.....12 Gambar 2.8. Halaman Belakang.....12 Gambar 2.9. Ruang A (Gallery A).....13 Gambar 2.10. Ruang B (Gallery B).....13 Gambar 2.11. Ruang Sayap (Wing Area).....13 Gambar 2.12. Ruang Handap (Aula Bawah).....13 Gambar 2.13. Bale Tonggoh (Upper Hall).....14 Gambar 2. 14. Rumah Bambu (Bamboo House.....14 Gambar 2. 15. Amphiteather.....14 Gambar 2.16. Pustaka Selasar.....14 Gambar 2.17. Cinderamata Selasar (Selasar Shop).....14 Gambar 2. 18. Kopi Selasar (Selasar Cafe).....15 Gambar 3.1. Peta Kawasan Layur (1).....15 Gambar 3.2. Peta Kawasan Layur (2).....15 Gambar 3.3. Pembagian BWK Kota Semarang.....17 Gambar 3.4. Peta dimana Koridor Layur merupakan bagian dari Kampung Melayu.....22 Gambar 3.5. Klenteng Dewa Bumi.....23 Gambar 3.6. Ruko.....23 Gambar 3.7. Sarang Burung Walet.....23 Gambar 3.8. Tidak Berfungsi.....23 Gambar 3.9. Rumah Tinggal.....23 Gambar 3.10. Masjid Menara.....24 x
Gambar 3.11. Ruko.....24 Gambar 3.12. Sarang Burung Walet.....24 Gambar 3.13. Tidak Berfungsi.....24 Gambar 3.14. Rumah Tinggal.....24 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Rumah Budaya.....30 Gambar 4.2. Bidang Rak Buku.....34 Gambar 4.3. Jarak Minimum Antar Meja.....34 Gambar 4.4. Morfologi Kampung Layur.....35 Gambar 4.5. Tipologi Rumah Cina.....36 Gambar 4.6. Tipologi Rumah Saudagar Arab.....36 Gambar 4.7. Standar Gallery/ Mini Museum.....37 Gambar 4.8 Standar duduk manusia.....38 Gambar 4.9 Wilayah Kampung Layur dalam Kelurahan Dadapsari.....42 Gambar 4.10 Tata Guna Lahan Kampung Layur.....43 Gambar 4.11. Tapak Terpilih.....44 Gambar 4.12. pencahayaan alami Gedung Sobokarti.....45 Gambar 4.13. pencahayaan buatan Rumah Budaya Tembi.....45 Gambar 4.14. Down feed distribution.....46 Gambar 4.15. grey water treatment.....47 Gambar 4.16. sirkulasi sampah.....47 Gambar 5.1. Tapak Lokasi.....54 xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pembagian BWK Kota Semarang.....17 Tabel 3.2 Hasil Rangkuman Kuisioner.....25 Tabel 3.3 Perbedaan Etnik Arab dan Etnik Cina.....25 Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang.....32 Tabel 4.2 Data pengunjung Rumah Budaya Tembi tahun 2011-2013.....33 Tabel 4.3 Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama.....38 Tabel 4.4 Kapasitas Kelompok Kegiatan Penunjang.....39 Tabel 4.5 Kapasitas Kelompok Kegiatan Pengelola.....40 Tabel 4.6 Kapasitas Kelompok Kegiatan Service.....41 Tabel 4.7 Kapasitas Total Kegiatan.....41 Tabel 4.8 Kapasitas Kelompok Kegiatan Pengelola.....40 Tabel 4.9 Kapasitas Kelompok Kegiatan Pengelola.....40 Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama.....51 Tabel 5.2. Kapasitas Kelompok Kegiatan Penunjang.....51 Tabel 5.3. Kapasitas Kelompok Kegiatan Pengelola.....52 Tabel 5.4. Kapasitas Kelompok Kegiatan Service.....52 Tabel 5.5. Kapasitas Total Kegiatan.....53 Tabel 5.6. Aspek Kinerja.....55 Tabel 5.7. Aspek Teknis.....56 Tabel 5.8. Aspek Arsitektural.....56 xii