BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BENTUK, PESAN, FUNGSI, DAN NILAI BUDAYA TRADISI MASO MATA RUMAH PADA MASYARAKAT DESA RUMAHKAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III ini mencakup lokasi penelitian, langkah-langkah atau cara-cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB III METODE, TEKNIK, DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifanalisis.

Bab 3 METODE PENELITIAN. mengenai komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

LANGKAH-LANGKAH DALAM TEKNIK OBSERVASI

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULAUAN. budaya yang mewarnai kehidupan bangsa ini. Dalam mengembangkan kebudayaan di

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil tidaknya tujuan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Progran Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral.

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN

PARTISIPAN : (Yang menjual anak) Nama : Alamat : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Jabatan dalam gereja/masyarakat :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu hasil cipta rasa dan karsa manusia yang

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia saling membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup umat manusia. 1. nafkah sehari-hari berupa lahan pertanian atau perladangan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemahaman tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. hati. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur an 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk berbudaya dan secara biologis mengenal adanya

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk-bentuk adat istiadat dan tradisi ini meliputi upacara perkawinan, upacara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia didalam perjalanannya di dunia mengalami tiga peristiwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar.segala hal yang menyangkut tentang perkawinan haruslah dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang. terdiri dari ribuan pulau-pulau dimana masing-masing penduduk dan suku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB IV ANALISA. Bab IV ini merupakan serangkaian analisis dari data lapangan sebagaimana yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

BAB III METODE PENELITIAN. Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Transkripsi:

48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan Etnografi. Peneliti ingin menggambarkan tentang fenomena masyarakat Rumahkay mengenai tradisi Maso Mata Rumah, pesan yang disampaikan lewat ritual tersebut, dan fungsi serta nilai yang terkandung di dalamnya. Tahapan demi tahapan akan diteliti secara cermat mulai dari tahap persiapan, sampai pada pelaksanan ritual tersebut. Koentjaraningrat (2009:329) melihat penelitian kualitatif ini sebagai penelitian yang bersifat etnografi yaitu suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu bangsa dengan pendekatan antropologi. Hal inipun dibenarkan oleh Fathoni (2005:98) karena bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu komunitas dari suatu daerah tertentu menjadi pokok deskripsi sebuah karangan etnografi, maka dibagi ke dalam bab-bab tentang unsur-unsur kebudayaan menurut suatu tata urut yang sudah baku. Susunan tata urut tersebut sebagai kerangka etnografi. Dalam penelitian ini peneliti langsung berinteraksi dengan masyarakat desa Rumahkay setempat sehingga segala permasalahan yang terkait dengan budaya masyarakat setempat dapat diketahui, dipahami oleh peneliti secara jelas. Desain penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dihasilkan data deskriptif dan analisa serta interpretasi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. 48

49 3.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan di dalam natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak kepada observasi pada tradisi Maso Mata Rumah serta mengamati tahapan-tahapan yang dilalui, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, tuatua adat, dan masyarakat tentang ritual untuk memperoleh informasi tentang bentuk, pesan, fungsi, dan nilai budaya dari tradisi Maso Mata Rumah tersebut, dan dokumentasi. 3.3 Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri dan memegang peranan penting sebagai pengamat penuh. Moleong (2000:19) mengemukakan kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian. Di samping peneliti melakukan hal tersebut, peneliti juga menggunakan : 1. Observasi Mendalam Observasi dilakukan secara mendalam untuk melihat bentuk dan nilai budaya dari tradisi Maso Mata Rumah. Untuk bentuk tradisi akan dilihat pada ritual yang berlangsung yang dinyatakan dalam setiap bentuk ekspresi dari perasaan, pikiran, sikap, dan tindakan berdasarkan syarat-syarat dan rukun perbuatan atau tindakan tertentu yang diselenggarkan dalam prosesi atau upacara. 2. Wawancara

50 Wawancara digunakan untuk mendapatkan data berupa informasi tentang bentuk, pesan, fungsi, dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Maso Mata Rumah. Wawancara ini akan ditujukan kepada tua-tua adat, pemerintah negeri, dan masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 1 Pedoman Wawancara untuk Menjelaskan Bentuk Tradisi Maso Mata Rumah pada Masyarakat Desa Rumahkay No Bentuk Indikator Instrumen Pertanyaan 1 Latar 1. Latar Tempat 1. Apakah ada tempat khusus yang dipakai untuk melaksanakan tradisi Maso Mata Rumah? 2. Latar waktu 2. Apakah ada hari atau waktu khusus dalam menentukan pelaksanaan tradisi tersebut? 3. Apa arti hari atau waktu khusus itu bagi masyarakat Rumahkay? 4. Apakah ada hubungannya dengan kehidupan berumah-tangga? 3. Latar suasana 5. Bagaimana suasana pelaksanaannya, apakah bersifat sakral atau merupakan suatu pertunjukan yang bersifat menghibur? 6. Apakah pelaksanaan tradisi tersebut bisa ditonton oleh orang lain (orang yang tidak terlibat dalam tradisi tersebut)?

51 2. Bahasa Jenis-jenis bahasa atau tuturan 3. Partisipan 1. Juru bicara atau Wali 2. Pendeta 3. Pengantin Perempuan dan pengantin lakilaki 4. Kepala desa (Bapa Raja) 5. Keluarga pengantin lakilaki dan keluarga pengantin perempuan 1. Jenis bahasa apa saja yang dipakai dalam tradisi itu? 2. Yang paling dominan digunakan adalah bahasa apa? 3. Apakah bahasa itu bisa dikuasai oleh seluruh partisipan yang ada? 1. Apa fungsi dari juru bicara ini? 2. Pada tahap-tahap apa saja ia berperan? 3. Sampai sejauh mana keterlibatan Pendeta dalam tradisi ini? 4. Apa saja peran dari pengantin lakilaki dan perempuan? 5. Apakah mereka berdua ini memegang peranan penting dalam tradisi ini? 6. Apakah ada juga keterlibatan Pemerintah desa dalam tradisi ini? 7. Fungsi Kepala desa dalam tradisi ini sebagai apa? 8. Pada tahap-tahap apa saja mereka berperan? 4 Gerakgerik/tindakan 1. Tahap pra pelaksanaan atau 1. Tindakan apa saja yang dilakukakn pada saat pelamaran?

52 pelamaran 2. Tahap Pelaksanaan Tradisi 2. Apakah ada kegiatan kumpul keluarga? 3. Apa maksud dari kegiatan kumpul keluarga itu? Awal acara Tiba di rumah pengantin perempuan 4. Apa yang pertama dilakukan ketika berada di rumah pengantin perempuan? Penyerahan harta 5. Apakah ada acara penyerahan harta? 6. Kepada siapa harta itu diserahkan? 7. Bagaimana tata cara penyerahan harta tersebut? 8. Apa maksud penyerahan harta itu? laki- Penyerahan pengantin perempuan keluarga pengantin laki ke 9. Apakah ada acara khusus dalam menyerahkan pengantin perempuan kepada keluarga pengantin lakilaki? Kalau ada jelaskan! Cara perempuan pengantin 10. Adakah gerakan khusus yang harus dilakukan oleh pengantin

53 perempuan ketika memasuki rumah pengantin laki-laki? 11. Kalau ada apa maksud gerakan itu bagi masyarakat Rumahkay? 12. Apakah ada acara jamuan makan bersama? 13. Adakah cara khusus yang dilakukan dalam jamuan makan bersama? 5 Peralatan (benda-benda) Dan minuman yang dipakai dalam tradisi tersebut memasuki rumah pengantin lakilaki Jamuan makan bersama Acara penutup Tahap Pelamaran Tahap di rumah pengantin perempuan Tahap di rumah pengantin lakilaki 14. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam menutup acara tradisi Maso Mata Rumah ini? 1. Benda-benda apa saja yang dipakai pada tahap pelamaranan ini? 2. Apa kegunaan dari benda itu? 3. Benda-benda apa saja yang diberikan pada saat penyerahan harta? 4. Apa arti benda-benda itu bagi pengantin perempuan? 5. Apa arti penyerahan kain sarung (kain Anahesu) dari pengantin perempuan ke keluarga laki-laki? 6. Adakah artinya benda-benda yang diberikan itu bagi kehidupan berkeluarga kedua pengantin tersebut?

54 Tabel 2 Pedoman Wawancara untuk Menjelaskan Pesan dalam Tradisi Maso Mata Rumah pada Masyarakat Desa Rumahkay No Pesan Indikator Instrumen Pertanyaan 1 Melalui tuturan Nasehat-nasehat 1. Adakah pesan yang disampaikan atau tindakan atau petuah, dalam tradisi Maso Mata tindakan Rumah? 2. Oleh siapakah pesan itu disampaikan? 3. Dalam bentuk apa pesan itu disampaikan? 4. Jenis bahasa apa yang dipakai dalam memberikan pesan itu? Tabel 3 Pedoman Wawancara untuk Menjelaskan Fungsi dalam Tradisi Maso Mata Rumah pada Masyarakat Desa Rumahkay No Fungsi Indikator Instrumen Pertanyaan 1 Sebagai alat Setiap ekspresi, 1. Apakah tradisi Maso Mata proyeksi tindakan yang Rumah ini merupakan cerminan dilakukan yang masyarakat pada kehidupan berhubungan yang lampau? dengan alat 2. Apakah tradisi ini bisa dijadikan proyeksi sebagai cerminan masyarakat Rumahkay untuk menjadikan

55 2 Sebagai alat pengesahan kebudayaan 3 Sebagai alat pendidikan 4 Sebagai alat pemaksa dan pengontrol agar norma-norma masyarakat Setiap ekspresi, tindakan yang dilakukan yang berhubungan dengan alat legitimasi kebudayaan Setiap ekspresi, tindakan yang dilakukan yang berhubungan dengan alat pendidikan Setiap ekspresi, tindakan yang dilakukan yang berhubungan dengan alat kehidupan berumah tangga yang lebih baik? 1. Apakah tahapan demi tahapan yang dilalui oleh pengantin lakilaki dan perempuan dalam tradisi ini bisa memberikan ciri khas tersendiri bagi budaya yang ada di masyarakat Rumahkay? 2. Tahapan apa saja yang bisa dikatakan sebagai ciri khas masyarakat Rumahkay? 1. Apakah tradisi ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur bagi kaum wanita dalam menjalani fungsinya sebagai istri dalam kehidupan berumah tangga? 2. Apakah ada kaitan antara tradisi ini dengan kehidupan yang akan dijalani dalam berumah tangga dalam hubungan antara suami isteri maupun hubungan anatara sang istri dengan keluarga lakilaki? 1. Apakah ada hukuman bagi orang yang belum atau tidak melaksanakan tradisi ini? 2. Kalau ada, kepada siapa hukuman itu akan terjadi?

56 dilaksanakan? pemaksa dan pengontrol 3. Dalam bentuk apa hukuman itu? 4. Sampai berapa lama hukuman itu berlangsung? Aspek Nilai No Budaya 1 Nilai Budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan 2 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan sesamanya Tabel 4 Pedoman Wawancara untuk Menjelaskan Nilai Budaya dalam Tradisi Maso Mata Rumah pada Masyarakat Desa Rumahkay Indikator Instrumen Pertanyaan 1. Beriman, meyakini bahwa Tuhan itu ada 2. Mempercayai bahwa Tuhan Maha Pencipta meminta pertolongan kepada Tuhan merupakan salah satu keyakinan akan sikap 1. Sampai tahap manakah keterlibatan Pendeta dalam tradisi Maso Mata Rumah ini? 2. Adakah cara-cara tertentu yang digunakan dalam hubungan dengan Tuhan? 3. Tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam menyatakan percaya kepada relasi dengan Tuhan? kekuasaan Tuhan 1. Nilai penghormatan 1. Adakah tahapan-tahapan yang dan penghargaan bisa memberikan gambaran kepada orang lain tentang sikap saling 2. Nilai persekutuan dan menghormati, mengahrgai dan persaudaraan sebagainya? 3. Nilai musyawarah 2. Apakah melalui tradisi ini bisa untuk mufakat mempersatukan sebuah 4. Nilai mengasihi keluarga yang sudah lama

57 3 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan karyanya 4 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan ruang dan waktu? 5. Nilai mempertahankan sistem kekerabatan 6. Nilai pengakuan dan penerimaan 1. Nilai kesetiaan 2. Nilai penghargaan kepada terhadap harta pusaka 3. Nilai kewajiban 4. Nilai kebijaksanaan Nilai pengharapan akan masa depan tidak saling bertemu? 3. Dalam melaksanakan tradisi ini apakah ada keputusan sepihak yang diambil, misalnya dalam menetukan harta? 4. Apakah dalam tradisi ini bisa memberikan suatu gambaran bahwa dalam kehidupan berkeluarga nantinya harus saling mengasihi? 1. Apakah melalui tradisi ini bisa memberikan komitmen bagi kedua pasangan untuk senantiasa setia dalam menjalin ikatan pernikahan? 2. Apakah harta yang diberikan menjadi kewajiban istri untuk memeliharanya dan menggunakannya seefektif mungkin? 1. Apakah tradisi ini bisa memberikan harapan bahwa kehidupan berumah tangga harus saling menhormati dan menghargai bisa menciptakan suasana hidup yang bahagia selamanya?

58 5 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam Sikap penyatuan dengan alam 1. Apakah maksud dari waktu yang ditentukan (tanuar/waktu saat masyarakat menacari ikan) dalam pelaksanaan tradisi ini dengan kehidupan berumah tangga? 2. Apakah sikap ini bisa dinyatakan sebagai suatu sikap yang menyatu dengan kehidupan alam sekitar? 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mecatat hal-hal yang dianggap penting dan perlu dalam mendukung penelitian tersebut. 3.4 Langkah-Langkah Peneltian Menurut Spradley (Creswell, 1998:487) langkah-langkah dalam penelitian etnografi adalah sebagai berikut : 1. location in information; 2. interviewing an informant; 3. making an ethnographic record; 4. asking descriptive questions; 5. analyzing ethnographic interviews;

59 6. making a domain analysis; 7. asking structural questions; 8. making a taxonomic analysis; 9. asking contrast question; 10. making a componential analysis; 11. discovering cultural themes; 12. writing the ethnography. Berdasarkan sumber di atas maka langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dikemukakan sebagai berikut. Bagan 1 Langkah-langkah dalam Penelitian Mempersiapkan peralatan Mengikuti ritual Mencari informan Menyimpulkan hasil wawancara Melakukan wawancara Melakukan pendekatan Menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data Menyusun laporan akhir dari hasil observasi dan wawancara

60 Berdasarkan bagan di atas maka dapat dirincikan sebagai berikut. Tabel 5 Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah Objek Sasaran /Tujuan Keterangan 1. Persiapan Tape recorder Merekam ritual tradisi serta kegiatan wawancara (visual) Handycam Sebagai dokumentasi secara audiovisual Catatan Mencatat hal-hal lapangan yang dianggap penting selama observasi dan wawancara 2. Mengikuti ritual Observasi penuh Untuk memperoleh gambaran tentang bentuk dan nilai budaya tradisi Maso Mata Rumah pada masyarakat desa Rumahkay

61 2. Mencari Tua-tua adat Meminta kesediaan Informan dan Pemerintah desa untuk diwawancarai melakukan pendekatan Masyarakat sekaligus menetapkan waktu pelaksanaan wawancara 3. Melakukan Bentuk Untuk memperoleh wawancara Pesan gambaran tentang Fungsi bentuk tradisi, pesan Nilai budaya dari tradisi Maso Mata Rumah dan fungsi serta nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Maso Mata Rumah pada masyarakat desa Rumahkay 4. Menyimpulkan Para informan, data Untuk mengetahui Data yang hasil yang diperoleh secara terperinci data- menggunakan wawancara data yang telah bahasa daerah diperoleh dari hasil akan temuan serta ditranskripsi ke wawancara, yang dalam bahasa nantinya akan Indonesia diidentifikasi dan dianalisis sesuai dengan masalah penelitian 5. Menyusun Data observasi Semua data yang Kegiatan ini laporan akhir Data wawancara ditemukan akan merupakan

62 Catatan lapangan dianalisis dengan penelitian sesuai masalah langkah akhir dalam penelitian ini 3.5 Informan Penelitian Informan yang dipilih oleh peneliti ialah orang yang mempunyai pengetahuan tentang tradisi Maso Mata Rumah dan yang mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian sehingga data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri yakni memperoleh gambaran tentang tradisi Maso Mata Rumah, pesan yang tersirat di dalamnya dan fungsi serta makna budaya yang ada dalam tradisi tersebut. Untuk memperoleh data yang akurat, maka peneliti menentukan beberapa informan sebagai berikut: 1. staf Pemerintah Negeri Rumahkay; 2. tua-tua adat; 3. masyarakat biasa. 3.6 Data dan Sumber Data Data yang dijadikan bahan penelitian adalah tradisi Maso Mata Rumah. Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2011:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berdasarkan teori tersebut maka sumber data dalam penelitian ini tuturan dari tokoh masyarakat, tua-tua adat yang memimpin atau lebih memahami ritual tradisi Maso Mata Rumah ini, dan masyarakat biasa untuk mengetahui seberapa besar fungsi dan nilai tradisi ini dalam kehidupan masyarakat. Data-data tersebut direkam dan dicatat serta dikumpulkan dan kemudian dianalisa.

63 3.7 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan sejak memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Dalam hal ini Sugiyono (2008:90) menyatakan bahwa analisis data telah dimulai sejak dirumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan terus berlanjut sampai hasil penelitian. Analisis dilakukan terhadap bentuk, fungsi, dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Maso Mata Rumah tersebut dan nantinya hasil wawancara akan diinterpretasikan. Sebelum dianalisis, data yang telah dikumpulkan dalam bahasa daerah terlebih dahulu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk mempermudah peneliti dalam memaknai dan menganalisisnya. Data yang dianalisis berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan pada Bab I. adapun cara menganalisisnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6 Kisi-kisi Pedoman Analisis Data Masalah Tujuan Indikator Aspek yang diukur Bagaimana Memperoleh Setiap bentuk 1. Latar bentuk tradisi deskripsi ekspresi dari 2. Bahasa Maso Mata tentang bentuk perasaan, sikap, 3. Partisipan atau Rumah pada tradisi Maso dan tindakan pelaku masyarakat desa Mata Rumah 4. Tindakan (gerak- Rumahkay Kec. pada masyarakat gerik) Kairatu Kab. desa Rumahkay 5. Peralatan atau Seram Bagian minuman / makanan Barat

64 Adakah pesan Mendiskripsikan Tuturan atau Tuturan atau tindakan yang pesan yang nyanyian, dan diungkapkan disampaikan tindakan yang dalam tradisi dalam tradisi dilakukan Maso Mata Maso Mata Rumah Rumah Apakah fungsi Mendiskripsikan 1. Sebagai alat Semua ekspresi dan dari tradisi fungsi dari proyeksi tindakan yang dilakukan Maso Mata tradisi Maso 2. Sebagai alat pada saat ritual Rumah Mata Rumah legitimasi kebudayaan 3. Sebagai alat pendidikan 4. Sebagai alat pemaksa dan pengontrol agar normanorma masyarakat selalu dipatuhi dan dijalankan Nilai-nilai Mendiskripsikan Karakteristik nilai 1. Nilai budaya dalam Budaya nilai-nilai budaya hubungan manusia budaya yang dengan tuhannya terdapat dalam 2. Nilai budaya dalam tradisi Maso hubungan manusia Mata Rumah dengan karyanya 3. Nilai budaya dalam

65 hubungan manusia dengan sesamanya 4. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan ruang dan waktu 5. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam Dari kisi-kisi pedoman analisis data di atas dapat dijabarkan secara terperinci ke dalam pedoman analisis bentuk tradisi, pesan, fungsi dan nilai budaya dari tradisi Maso Mata Rumah sebagai berikut. Tabel 7 Pedoman Analisis Bentuk Tradisi Maso Mata Rumah Bentuk Indikator Keterangan 1. Latar Tempat pelaksanaan tradisi Waktu pelaksanaan tradisi Suasana pelaksanaan tradisi 2. Bahasa Situasi komunikasi yang meliputi faktor pembicara, pendengar, pokok pembicaraan, tempat dan suasana pembicaraan dalam setiap tuturan. Tuturan / bahasa yang dipakai pada waktu pelamaran Tuturan yang disampaikan pada saat

66 3. Partisipan Makna gramatikal dari tuturan yang terdapat dalam tradisi Maso Mata Rumah Makna leksikal dari tuturan yang terdapat dalam tradisi Maso Mata Rumah Makna referensial dari tuturan yang terdapat dalam tradisi Maso Mata Rumah Juru bicara / wali Pendeta Pengantin laki-laki dan perempuan Kepala Desa (Bapa Raja) Keluarga pengantin Laki-laki dan keluarga pengantin perempuan bertamu di rumah pengantin perempuan Tuturan yang diucapkan pada saat pelaksanaan tradisi di rumah pengantin lakilaki Tuturan yang dipakai pada saat memberikan nasehat Seluruh partisipan ini akan dijelaskan/ dianalisis berdasarkan fungsi dan kedudukannya masing-masing 4. Gerak-gerik (tindakan) 1. Pra pelaksanaan tradisi Di rumah pengantin perempuan Di rumah pengantin laki-laki 2. Pelaksanaan tradisi Acara pembukaan

67 Penyerahan harta Penyerahan pengantin perempuan ke keluarga lakilaki Cara pengantin perempuan memasuki rumah pengantin laki-laki Jamuan makan bersama Acara penutup 5. Peralatan fisik Saat pelamaran Saat di rumah pengantin perempuan Saat di rumah pengantin lakilaki. Tabel 8 Pedoman Analisis Pesan dalam Tradisi Maso Mata Rumah Pesan dalam tradisi Indikator Keterangan Melalui tuturan atau tindakan Nasehat-nasehat, petuah, ataupun tindakan

68 Tabel 9 Pedoman Analisis Fungsi dalam Tradisi Maso Mata Rumah Fungsi Indikator Keterangan 1. Sebagai alat Melalui setiap ekspresi, proyeksi tindakan yang dilakukan dalam ritual 2. Sebagai alat Melalui setiap ekspresi, legitimasi kebudayaan tindakan yang dilakukan dalam ritual 3. Alat pendidikan Melalui setiap ekspresi, tindakan yang dilakukan dalam ritual 4. Sebagai alat Melalui setiap ekspresi, pemaksa dan tindakan yang dilakukan pengontrol agar dalam ritual norma-norma masyarakat dilaksanakan Yang berhubungan dengan cerminan hidup Yang berhubungan dengan keabsahan kebudayaan Yang berhubungan dengan alat pendidikan Yang berhubungan dengan alat pengontrol normanorma masyarakat Tabel 10 Pedoman Analisis Nilai Budaya Dalam Tradisi Maso Mata Rumah No Nilai Budaya Karakteristik Nilai Keterangan 1 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan 1. Beriman, meyakini bahwa Tuhan itu ada 2. Ikhlas, kewajiban manusia

69 beribadah kepada Tuhan dengan tulus dan ikhlas 2 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan sesamanya 1. Nilai penghormatan dan penghargaan kepada orang lain 2. Nilai persekutuan dan persaudaraan 3. Nilai musyawarah dan mufakat 4. Nilai mengasihi 5. Nilai mempertahankan sistem kekerabatan 6. Nilai pengakuan dan penerimaan 3 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan karyanya 1. Nilai kesetiaan/kepatuhan 2. Nilai penghargaan terhadap harta pusaka 3. Nilai kewajiban 4. Nilai kebijaksanaan 4 5 Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan ruang dan waktu Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam Nilai pengharapan akan masa depan Sikap penyatuan dengan alam Teknik triangulasi data juga dipakai oleh peneliti dalam menganalisis data ini. Traingulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.