BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) merupakan bentuk ibadah muamalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Zakat Center Thoriqotul Jannah (Zakat Center) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. ingin berkembang. Indonesia yang merupakan Negara berkembang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DI LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ (LMI) TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ibadah yang juga termasuk dalam rukun Islam yang ketiga. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

BAB I PENDAHULUAN. dunia sehingga memiliki potensi zakat yang cukup besar. melansir

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ibadah maaliyah ijtima iyah 1 memiliki fungsi sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Al-Qur an kerap kali

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk indonesia mencapai 252,20 juta jiwa (BPS: 2015). Dimana

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban dan tanggung jawab moral umat Islam dalam upaya menghapus

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara demografik dan kultural, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, Zikrul Hakim Jakarta, 2005, hlm. 24

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau

BAB I PENDAHULUAN. Islam berguna untuk membangun keadilan sosial dan ekonomi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan. bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan. dengan beberapa langkah. Adapun langkah langkah pengoptimalan diantaranya

BAB V PEMBAHASAN. A. Konsep Strategi Peningkatan Pengumpulan ZIS di BAZNAS Kabupaten

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan di akhirat nanti. Islam sangat memegang tinggi prinsip solidaritas yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya perbedaan harta, kekayaan dan status sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN. harta serta merupakan suatu instrumen sosial yang digunakan untuk. memenuhi kebutuhan dasar fakir miskin. 2

BAB I PENDAHULUAN. dukungan penuh agama untuk membantu orang-orang miskin yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

Indra Pratama Wicaksono

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

Bab I. Pendahuluan. pengembangan zakat menjadi salah satu pemerataan pendapaatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membantu pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat. pendistribusian dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS).

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. posisi sangat penting, strategis dan menentukan bagi pembangunan

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengharuskan diterapkannya prinsip keadilan, termasuk dalam hal. pemerataan kesejahteraan melalui perintah zakat.

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara

pertama, Iman dan Ketaatan dari subyek amal. Dalam konteks zakat

BAB IV ANALISIS OPTIMALISASI KINERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT DALAM KEGIATAN PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH DI BAZNAS KABUPATEN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan namanya harta. Harta merupakan titipan dari Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. Al-Amin (dapat dipercaya). Rasulullah mewajibkan kepada kita untuk dapat selalu

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari yang sering kita sebut dengan muamalah. Muamalat secara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) merupakan bentuk ibadah muamalah yang diperintahkan Allah SWT kepada hambanya sebagai bukti keimanan. Sehingga ibadah tidak hanya secara vertikal dalam arti hanya Allah SWT dan hambanya, tetapi harus seimbang dengan ibadah horizontal yakni ibadah dengan sesama makhluk. Zakat, Infaq dan Shadaqah merupakan bentuk harta yang diberikan kepada sesama yang dikatagorikan 8 asnaf, oleh sebab itu Allah SWT menyuruh hambanya untuk melakukan tolong-menolong. Dalam konteks ekonomi, peranan Zakat, Infaq dan Shadaqah memiliki dampak positif untuk mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) sebagai sarana dalam mengentaskan kemiskinan. Zakat merupakan bentuk distribusi kekayaan dari muzakki (orang yang wajib membayar zakat) kepada mustahiq. Namun untuk melakukan efektifitas dan efisien pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah perlu dikelola oleh Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat. Sebab jika tidak dikoordinasi maka pendistribusian dana tidak akan tepat sasaran. Fungsi Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat telah diatur oleh UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Indonesia yang dilaksanakan oleh BAZ (Badan Amil Zakat) dan dibantu LAZ (Lembaga Amil Zakat). Dapat dilihat bahwa pengelolaan dana ZIS tidak dikelola secara individu tetapi dikelola oleh lembaga yang

resmi dan memiliki landasan hukum secara formal. 1 Hal ini dilakukan untuk memberikan manfaat pengelolaan dana ZIS yang efektif dan memberikan hikmah dibandingkan jika diberikan langsung oleh muzakki. Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar nomor satu di dunia. Jika muslim menyalurkan dana ZIS dan dikelola BAZ (Badan Amil Zakat) atau LAZ (Lembaga Amil Zakat) maka jumlah dana yang terkumpul dapat distribusikan kepada mustahiq, dengan jumlah besar. Potensi muzakki di Indonesia menjadi peluang besar untuk meningkatkan pendapatan Badan Amil Zakat. Sedangkan yang terjadi di lapangan adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran muslim tentang penyaluran dana ZIS melalui badan amil zakat. Adapun manfaat menyalurkan dana ZIS melalui Badan Amil Zakat adalah menjaga kedisiplinan pembayar zakat, menjaga perasaan rendah diri para mustahiq, memperlihatkan syi`ar agama Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintah yang bernafas islami dan untuk mencapai efektifitas serta efisiensi pendistribusian zakat. Pengumpulan dana ZIS memerlukan strategi yang tepat untuk menjaga kestabilan lembaga, sebab lembaga harus bisa menjaga kestabilan pemasukan dan pengeluaran dana. Jika tidak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran dana maka akan terjadi ketidakstabilan keuangan pada lembaga tersebut, hal ini menjadi masalah Badan Amil Zakat jika lembaga tidak melakukan strategi peningkatan pengumpulan dana yang mengakibatkan stagnan dan bahkan mengalami penurunan pemasukan dana. Oleh sebab itu 1 Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Bab II Pasal 5 Ayat 1 dan Pasal 17

peningkatan jumlah pemasukan dana di Badan Amil Zakat perlu dilakukan, agar sesuai dengan peran dan fungsinya. Strategi memiliki manfaat untuk meyakinkan calon muzakki untuk menyalurkan dana ZIS dan menjaga kepercayaan muzakki agar tetap menyalurkan dana ZIS di lembaga tersebut. Namun strategi harus disesuaikan dengan kondisi, toleransi, situasi dan jangkauan. Harapannya starategi ini akan meningkatkan pendapatan Badan Amil Zakat yang akan memberikan kekuatan keuangan yang dapat dikelola secara maksimal dan memberikan manfaat kepada mustahiq melalui distribusi dana ZIS yang tepat saran. Di sini peneliti melakukan penelitian di sebuah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di wilayah Kabupaten Tulungagung yang terletak di jalan Mayor Sujadi No. 172. BAZNAS Kabupaten Tulungagung merupakan lembaga nirlaba yang bergerak dalam penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah. Sebagai organisasi, BAZNAS Kabupaten Tulungagung melakukan penghimpunan dana dari masyarakat Tulungagung dengan data sebagaimana berikut : Tabel 1.1 Jumlah Penerimaan dana dari Muzakki 2 No Tahun Jumlah penerimaan dana dari muzakki Zakat Mal/Profesi Zakat fitrah Infaq/Shodaqoh 1 2010 151,656,425 392,240,000 302,483,425 2 2011 242,436,034 481,767,000 351,442,062 3 2012 783,804,478 471,724,500 319,609,874 4 2013 918,117,996 470,003,000 388,189,727 5 2014 1,106,041,760 474,792,100 429,996,650 2 Dokumentasi dari BAZNAS Kabupaten Tulungagung yang diberikan pada tanggal 1 November 2015

Data di atas menunjukkan penghimpunan dana dari muzakki setiap tahun mengalami peningkatan. Peningkatan penghimpunan dana ZIS menjadi fokus pembahasan yang mengarah pada manajemen strategi organisasi Badan Amil Zakat dalam mengumpulkan dana ZIS. Fokus pembahasan mengkaji tentang upaya peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) sebagai upaya mengembangkan potensi dan pemanfaatan dana ZIS bagi kemaslahatan umat, khususnya pemberdayaan umat. Permasalahan difokuskan pada masalah penghimpunan sebagai salah satu inti kegiatan organisasi pengelola zakat. Berpijak pada uraian di atas, pembahasan diarahkan pada persoalan bagaimana Badan Amil Zakat (BAZ) melakukan strategi peningkatan pengumpulan dana ZIS demi menjaga kestabilan keuangan lembaga pengelola zakat. Tujuan peneliti ingin mengetahui strategi yang digunakan dalam meningkatan pendapatan dana ZIS di lembaga tersebut, demi memberikan manfaat dan menjadi contoh cara penghimpunan dana ZIS oleh lembaga pengelola zakat lainnya. Sehingga judul skripsi ini diformulasikan sebagai berikut: Strategi Peningkatan Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di BAZNAS Kabupaten Tulungagung. B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana konsep strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung? 2. Bagaimana metode strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung? 3. Bagaimana evaluasi strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kebupaten Tulungagung? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan problematika yang melatarbelakangi konsep strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung. 2. Mendeskripsikan metode strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung. 3. Mendeskripsikan evaluasi strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung. D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi lembaga dengan metode analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan Threats) dalam usaha meningkatkan pengumpulan dana zakat, infaq dan shadaqah dengan strategi kinerja, strategi pengumpulan dana zakat, infaq dan shadaqah serta strategi pemasaran. 2. Secara Praktis a. Bagi Akademik Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumentasi akademik yang berguna untuk dijadikan acuan civitas akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. b. Bagi BAZNAS Kabupaten Tulungagung Sebagai masukan dan pertimbangan serta referensi untuk memperbaiki strategi pengumpulan dana zakat, infaq dan shadaqah di lembaga. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. E. Penegasan Istilah Agar terdapat persamaan persepsi terhadap judul skripsi Strategi Peningkatan Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung, maka peneliti perlu

menjelaskan definisi yang tercakup dalam judul tersebut. Adapun istilahistilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Strategi Strategi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 3 Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan strategi merupakan penentuan cara yang harus dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif dan dalam waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. 4 Sedangkan yang dimaksud strategi dalam penelitian ini adalah penentuan cara yang dilakukan dalam suatu kegiatan untuk memperoleh hasil yang dioptimalkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 2. Peningkatan Secara epistemologi peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat taraf dan sebagainya mempertinggi, memperhebat produksi dan sebagainya. 5 3. Pengumpulan ZIS Secara umum didefinisikan proses, cara, perbuatan mengumpulkan, perhimpunan dan pengarahan. 6 ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah) adalah harta yang diserahkan untuk kebajikan dengan syarat dan ketentuan yang 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet 2, hal. 859 4 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) edisi revisi, hal. 102 5 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern Press, 1995), hal. 160 6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar bahasa Indonesia..., hal. 475

telah ditetapkan Allah. 7 Sehingga pengumpulan ZIS dalam penelitian ini adalah suatu perbuatan mengumpulkan harta yang diserahkan untuk kebajikan dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah. 4. Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tulungagung Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tulungagung merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang penghimpunan dan pendayagunaan Zakat, Infaq dan, Shadaqah serta Wakaf (ZISWA). Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud dari judul skripsi Strategi Peningkatan Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung, adalah penentuan cara untuk menambah tingkat kemampuan yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung dalam kegiatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah untuk memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. F. Sistematika Pembahasan Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika penulisan skripsi merupakan bantuan yang dapat digunakan pembaca untuk mempermudah mengetahui urutan-urutan sistematis dari karya ilmiah tersebut. Agar penulisan skripsi ini mudah dipahami, maka perlu digunakan sistematika penulisan skripsi yang peneliti bagi menjadi enam bab, masing-masing bab terdiri dalam beberapa sub bab yang perinciannya sebagai berikut: hal. 10 7 Abu Bakar HM dan Muhammad, Manajemen Organisasi Zakat, (Malang: Madani, 2011),

Bab I Pendahuluan meliputi: latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Kajian Pustaka meliputi: diskripsi teori tentang konsep dasar lembaga zakat dan konsep manajemen strategi lembaga zakat yang mencakup strategi kinerja, strategi pengumpulan dana Zakat, Infaq dan Shaqadah (ZIS), strategi pemasaran, penelitian terdahulu dan paradigma penelitian. Bab III Metode Penelitian meliputi: rancangan penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, analisa data, pengecekan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian. Bab IV Hasil Penelitian meliputi: deskripsi data, temuan penelitian dan analisis data. Bab V pembahasan meliputi: analisis strategi peningkatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di BAZNAS Tulungagung yang menjawab fokus penelitian yakni: konsep, metode dan evaluasi. Bab VI Penutup meliputi: kesimpulan dan saran