Jenis-Jenis Kadal (Sub-Ordo Sauria) di Hutan Harapan Jambi. The lizards species (Sub-Order Saurian) in Harapan Rainforest Jambi



dokumen-dokumen yang mirip
JENIS-JENIS KADAL (LACERTILIA) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIH PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH HERLINA B.P.

Achmad Barru Rosadi, Adeng Slamet, dan Kodri Madang Universitas Sriwijaya

Kepadatan Populasi dan Distribusi Kadal (Mabuya multifasciata. Kuhl) Di Pulau-pulau Kecil Kota Padang

Keragaman Jenis Kadal Sub Ordo Sauria pada Tiga Tipe Hutan di Kecamatan Sungai Ambawang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: ( Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Keanekaragaman dan Ekologi Biawak (Varanus Salvator) di Kawasan Konservasi Pulau Biawak, Idramayu

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2014,

Identifikasi Jenis Amphibi Di Kawasan Sungai, Persawahan, dan Kubangan Galian Di Kota Mataram. Mei Indra Jayanti, Budiono Basuki, Susilawati

Jurnal MIPA 38 (1) (2015): Jurnal MIPA.

Teknik Identifikas Reptil

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

ISSN Fauna. donesia. Volume 11, No. 2 Desember Hylarana rufipes MZI

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

KEANEKARAGAMAN EKTOPARASIT PADA BIAWAK (Varanus salvator, Ziegleri 1999) DIKOTA PEKANBARU, RIAU. Elva Maharany¹, Radith Mahatma², Titrawani²

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI KAWASAN TAMBLING WILDLIFE NATURE CONSERVATION (TWNC) TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (TNBBS) PESISIR BARAT LAMPUNG

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Tungau Karakterisasi dan Infestasi Tungau pada Cicak

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Bio Ekologi Herpetofauna 2.1. Taksonomi Taksonomi Reptil Taksonomi Amfibi

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

POTENSI, PELUANG, DAN TANTANGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH SECARA BERKELANJUTAN

SUATU PANDUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG DI LAPANGAN

IDENTIFIKASI JENIS KURA-KURA DI KALIMANTAN BARAT. Turtles Identification In West Kalimantan

Rencana Perkuliahan Taksonomi Vertebrata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 3 Bobot badan, bobot lambung, dan beberapa ukuran tubuh dan diameter lambung cicak

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

F. Kunci Identifikasi Bergambar kepada Bangsa

Keanekaragaman Herpetofauna di Lahan Reklamasi Tambang Batubara PT Singlurus Pratama, Kalimantan Timur

Keanekaragaman Jenis Kadal dan Ular (Squamata: Reptilia) di Sepanjang Sungai Code, Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea)

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERSEBARAN DAN KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DALAM MENDUKUNG KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KAMPUS SEKARAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Ular Welang, Bungarus fasciatus (Schneider, 1801), di Lereng Selatan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

METODE CEPAT PENENTUAN KERAGAMAN, KEPADATAN DAN KELIMPAHAN JENIS KODOK

TEKNIK PENGUKURAN MORFOLOGI LABI LABI (Amyda cartilaginea) DI SUMATERA SELATAN

KEANEKARAGAMAN ORDO ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU. A. Nola 1, Titrawani 2, Yusfiati 2

USULAN PERLINDUNGAN KURA BANING HUTAN (Manouria emys emys) UNTUK MASUK DALAM DAFTAR SATWA LIAR YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

HASIL Daerah Penyebaran Ular M. ikaheka

KUNCI IDENTIFIKASI AMFIBI

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

Uji Organoleptik Ikan Mujair

BEBERAPA SPESIES CICAK DAN TOKEK (Famili Gekkonidae) DI WILAYAH PANDEGLANG DAN BANDUNG. Oleh: Deris G

JENIS-JENIS REPTILIA DI PPKA BODOGOL, TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN Taksonomi, Zoogeografi dan Habitat Ular M. ikaheka

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juli 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SHARIF C. SUTARDJO

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penangkapan serangga malam dilakukan di Kawasan Pinggiran Hutan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIOLOGI VERTEBRATA. Rizka Apriani Putri, M.Sc JURDIK BIOLOGI, FMIPA UNY Rizka Apriani Putri, M.Sc

II. TINJAUAN PUSTAKA

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

EKSPLORASI JENIS REPTIL DI SUAKA MARGASATWA TANJUNG SANTIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998).

BABI PENDAHULUAN A.LatarBelakang Sumber Daya Manusia merupakan aspek penting dalam melakukan suatu kegiatan budidaya, karena tanpa sumber daya

SPESIES AMPHIBIA YANG DITEMUKAN DI KEBUN GAMBIR MASYARAKAT KENAGARIAN SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

DESCRIPTION OF THE SPECIES OF SNAKES ON A UNIVERSITY CAMPUS FIELD ANDALAS LIMAU MANIH PADANG

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

TINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2)

Buku Penuntun untuk Identifikasi Madidihang dan Matabesar dalam Keadaan Segar, tetapi Kondisinya Kurang Ideal (v7)

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

PREFERENSI KETINGGIAN HABITAT PTYCHOZOON KUHLII DI TEMPAT WISATA AIR TERJUN RORO KUNING KABUPATEN NGANJUK

III. METODE PENELITIAN

Perum Bendo Permai no 28D, Bendo Pare, Kediri. Telp:

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 1. Daftar spesies herpetofauna yang ditemukan di lokasi SCP

KERAGAMAN JENIS AMFIBI DAN REPTIL GUMUK PASIR, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

(Diterima September 2015, Disetujui Desember 2015) ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Training guide for the identification of yellowfin and bigeye tunas to assist Indonesian port sampling and observer programs

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

PENGENALAN KUCING CONGKOK (Prionailurus bengalensis) BERDASARKAN JEBAKAN KAMERA di TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS (TNWK)

3 SEBARAN SPASIAL-TEMPORAL IKAN T. sarasinorum DI DANAU MATANO

Identifikasi Ikan. Pengantar umum tentang ikan dan hal utama yang digunakan dalam identifikasi di lapangan

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas.

ANALISIS HISTOLOGI GINJAL Fejervarya limnocharis Bouie. (Anura: Ranidae) YANG HIDUP PADA AREAL PERTANIAN DI

Burung Kakaktua. Kakatua

Jenis-Jenis Reptilia di PPKA Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Reptile species in PPKA Bodogol, Gunung Gede Pangrango National Park

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

Transkripsi:

86 Jenis-Jenis Kadal (Sub-Ordo Sauria) di Hutan Harapan Jambi The lizards species (Sub-Order Saurian) in Harapan Rainforest Jambi Kevin Origia ), Wilson Novarino 2) dan Djong Hon Tjong 3)*) ) Laboratorium Riset Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, 2563 2) Museum Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, 2563 3) Laboratorium Riset Genetika, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, 2563 *) Koresponden : djonghontjong@fmipa.unand.ac.id Abstract Research of lizards (Sauria) in the Harapan Rainforest, Jambi was conducted from February to April 202. The research was conducted using the direct capture and survey method. The result found of 4 species of lizards belongs to five families, which are Draco sumatrana, Aphaniotis fusca, and Bronchocela cristatella (Agamidae), Varanus salvator and Varanus sp. (Varanidae), Eutropis multifasciata and Eutropis macularia (Scincidae), Takydromus sexlineatus (Lacertidae), Cyrtodactylus sp., Hemidactylus platyurus, Hemidactylus frenatus, Hemidactylus sp., Gekko smithii and Gekko monarchus (Gekkonidae). Keywords: inventarisation, lizard, species, Harapan Rainforest, Jambi Pendahuluan Indonesia memiliki lebih dari 600 jenis reptil (Bappenas, 993). Reptil tersebar luas di Asia tenggara, meliputi padang rumput, air tawar, paya gambut, hutan primer, sekunder, hutan pegunungan, pantai, laut, batu karang dan lainnya. Reptil hidupnya ada yang bersifat fosorial, arboreal, terestrial dan akuatik. Umumnya reptil aktif pada malam hari (nokturnal), namun ada juga yang aktif pada siang hari (diurnal). (Das, 200). Penelitian reptil di Indonesia pertama kali dilakukan oleh de Rooij (95, 97), yang mendeskripsikan 267 jenis kadal (cicak), 35 Chelonian, dan 4 jenis Chrocodilian yang telah dideskripsikan. Penelitian mengenai kadal di Sumatera telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain oleh Liswanto (998) mengenai Survei dan Monitoring Herpetofauna di Sumatera Utara, dan Voris dan Kadarsono (975) mengenai Ekologi dan Distribusi Reptilia dan Amphibia di Bukit Lawang, Sumatera Utara. Hutan Harapan merupakan salah satu hutan di pulau Sumatera yang berada di Propinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Hutan ini merupakan salah satu proyek restorasi ekosistem hutan yang dahulunya merupakan bekas pembalakan kayu. Tim riset Hutan Harapan telah melakukan penelitian mengenai keanekaragaman jenis vertebrata pad area restorasi tersebut, namun untuk kelas Reptil dan Amphibia belum terkoleksi data yang relevan (Jerry, 2009 unpublish). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis kadal yang terdapat di hutan Harapan Propinsi Jambi. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survei dengan pengoleksian langsung dari lapangan (Hutan Harapan, Jambi). Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April.

Pengukuran parameter morfologi dan identifikasi terhadap jenis kadal dilakukan di Laboratorium Taksonomi Hewan dan Museum Zoologi, Universitas Andalas, Padang. Visual Encounter Survey Pencarian kadal dilakukan dengan cara berjalan pada suatu lokasi yang diduga banyak terdapat kadal pada malam hari yaitu pada pukul 9.00 23.00 WIB, semua kadal yang terlihat akan langsung dikoleksi. Pencatatan data-data ekologi juga dilakukan seperti suhu, keadaan cuaca, bentuk habitat, lokasi penemuan dan aktivitas yang dilakukan. Spesimen diambil maksimal 20 ekor untuk masing-masing jenis yang terdiri dari sepuluh jantan dan sepuluh betina. Apabila jumlah spesimen tidak mencukupi jumlah tersebut, pengukuran tetap dilakukan sesuai dengan jumlah yang didapat (Hildebrand, (998) cit. Gusman (2003). Sampel yang didapat bila memungkinkan akan difoto dilapangan. Penangkapan a. Tongkat Jerat (Snare Stick) Cara kerjanya yaitu secara perlahan tongkat jerat yang telah disediakan tersebut didekatkan ke kadal yang ditemukan. Lingkaran benang pada tongkat dimasukkan ke kepala kadal hingga melewati tungkai depannya. b. Perangkap Lem (Glue Trap) Perangkap lem dapat di tempatkan pada jarak yang kemungkinan dilewati seperti liang persembunyian di permukaan tanah, dahan dan ranting pohon (Bennet, 999). Analisis Data Data ditampilkan dalam bentuk tabel, kemudian dilanjutkan dengan uraian deskriptif dari setiap spesies kadal yang ditemukan dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto kadal yang didapatkan. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kawasan Hutan Harapan Jambi, didapatkan 5 famili kadal, 3 famili terkoleksi dan 2 famili teramati (Tabel ). 87 Penelitian yang telah dilakukan di pulau Sumatera oleh Liswanto (998) mengenai survei dan monitoring herpetofauna di Sumatra Utara, dengan jumlah 47 jenis dari kelas amphibi dan reptil, dan Voris dan Kadarsono (975), mengenai ekologi reptil dan amphibi di bukit Lawang Sumatra Utara, dengan jumlah 59 jenis, dan Iskandar, dan Setyanto (996) mengenai amphibi dan reptil di Lembah Anai Sumatra Barat, dengan jumlah 5 jenis. Jumlah jenis tersebut terdiri dari kelas Reptilia dan Amphibia. Deskripsi Jenis Kadal pada Hutan Harapan Eutropis multifasciata Kuhl, 820. Mabouya multifasciata Kuhl, 820 hal 65 (Das, 2004). Mabouya multifasciata hal 0 (Cox, Peter, Jaru-jin, Kumthorn, 998). Didapatkan jenis kelamin jantan. Warna coklat tua kehitaman dengan bintik-bintik putih. Kadal ini memiliki tubuh yang kekar, sisik kepala yang kasar dan sisik punggung (dorsal) berlunas tiga. Moncong pendek, vertebrals 43 dan lamellae di bawah jari kaki berjumlah 7. Lubang hidung terletak di perisai nasal bagian belakang, perisai postnasal (sepasang) demikian pula perisai supranasal seperti pada Gambar. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan deskripsi oleh Das (200), punggung berwarna cokelat zaitun, dengan jalur coklat gelap bertepi terang keputih-putihan atau kekuning kuningan di sisi badannya. Kerongkongan, pada hewan jantan dewasa merah terang kadang-kadang berbintik gelap, pada hewan betina berwarna krem tak berpola. Perut berwarna putih kehijauan. Eutropis macularia Blyth, 853 (juvenile)speckled Forest Skink, Mabouya macularia Blyth, 853 hal 2 (Cox et al., 998). Didapatkan satu individu dengan warna dorsum perunggu kecoklatan, berbintik bintik putih dengan flanks gelap, bintik bintik putih, bagian bawah perut berwarna krem. Tubuh langsing dengan moncong pendek, otot berkembang dengan baik, sisik punggung berjumlah 9, lamellae di bawah

88 jari kaki 7. Kelopak mata bagian bawah bersisik, auricular opening berukuran kecil dengan lobules anteriorly beberapanya tidak jelas, keels pada dorsal berjumlah 9 (Gambar ). Kadal ini menghuni tempat tempat yang telah ditinggalkan dan daerah yang telah dijamah oleh manusia termasuk perkebunan sampai hutan sekunder. Ciri ciri kadal ini sesuai dengan yang ditemukan Das (200). Memangsa lebah-lebahan dan belalang, bertelur -4 butir, mereka menyimpan telurnya di bawah daun kering dan di bawah bawah balok kayu pada bulan Juni sampai September, warna dorsum perunggu kecoklatan, berbintik bintik putih dengan flanks gelap, bintik bintik putih, bagian bawah perut berwarna krem, pada masa breeding sisik jantan mengkilap dengan dagu berwarna kemerah merahan. Kelopak mata bawah bersisik, auricular opening berukuran kecil sampai lobules anteriorly beberapanya tidak jelas (Das, 200). Tabel. Jenis Kadal yang ditemukan di Kawasan Hutan Harapan Jambi (* teramati) No. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. Famili Genus Jenis Agamidae Draco Linne, 766 Draco sumatrana Schlegel, 844 Aphaniotis Peters, 864 Aphaniotis fusca Peters, 864 Bronchocela Kaup, 827 Bronchocela cristatella Kuhl, 820 Varanidae Varanus Merrem, 820 Varanus sp, Varanus salvator Laurenti, 768 Scincidae Eutropis Fitz, 826 Eutropis multifasciata Kuhl, 820 Eutropis macularia Blyth, 853 Lacertidae Takydromus Daudin, 802 Takydromus sexlineatus Daudin, 802 Gekkonidae Cyrtodactylus Hardwicke & Gray, 827 Cyrtodactylus sp, Hemidactylus Gray, 825 Hemidactylus platyurus Schneider, 792 Hemidactylus frenatus Dumeril & Bibron, 836 Hemidactylus sp, Nama Daerah Biawak Kadal kebun Kadal hutan Kadal ekor panjang Cicak Cicak Cicak Jumlah Individu 2* * * * * Lokasi SPAS SPAS. 2 3 9 Camp SPAS HRF,, SPAS, 3. Gekko Laurenti 768 Gekko smithii. Gray, 842 Tokek hutan 4. Gekko monarchus Dumeril & Bibron, 836 Tokek rumah 4 Camp SPAS HRF, Jumlah 39

89 Eutropis multifasciata Eutropis macularia Tachydromus sexlineatus Cyrtodactylus sp. Cosymbotus platyurus Hemidactylus frenatus Hemidactylus sp. Gekko smithii Gekko monarchus Gambar. Jenis-jenis kadal (sub-ordo Sauria) yang ditemukan di Kawasan Hutan Harapan Jambi pada bagian vertebral, memiliki garis kekuningan dari bagian kepala sampai ekor. Bagian ekor sedikit kehijau-hijauan, bagian bawah tubuh berwarna coklat pucat, dapat dilihat pada Gambar 4. Ditemukan di daerah terbuka dan rumput-rumput pada daerah sekitar pemukiman manusia pada malam hari. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri yang ditemukan Das (200). Tachydromus sexlineatus Daudin, 802Long-tailed Lizard, Tachydromus sexlineatus Daudin 802 hal 52 (Das, 2004). Tachydromus sexlineatus hal 09 (Cox et al., 998). Didapatkan dua individu jantan dengan ciriciri tubuh kekar, ekor sangat panjang hampir tiga kali lipat panjang tubuhnya. Memiliki sisik di kepala yang cukup jelas, permukaan sisik perutnya halus dengan lempengan seperti sisik yang cukup besar (Gambar ). Sisik tubuh bagian samping terlihat jelas dan memiliki batasan antara dorsal dan ventral. Warna pada bagian dorsal hitam kecoklatan dengan garis garis Cyrtodactylus sp. Slender-toed Gekko, Cyrtodactylus sp. Hardwicke & Gray, 827 hal 86-89 (Cox et al., 998). Didapatkan tiga individu dari genus ini dengan salah satunya masih juvenil. Dua individu lainnya berkelamin betina

(Gambar ). Genus ini memiliki ciri ciri warna tubuh kebiru biruan dengan garis garis hitam pada bagian dorsum. Ekor memiliki garis garis hitam vertikal terhadap tubuh mulai dari flanks sampai ujung ekor. Memiliki keels yang terdapat pada dorsum, retina vertikal dan jari jari yang membengkok. Tubuh pipih dengan sisik pada dorsal kecil kecil dan tuberculus seperti yang terlihat pada Gambar 5. Tidak ditemukannya sisik preanal dan femoral. Genus ini ditemukan di pohon pada ketinggian kurang lebih satu setengah meter dari permukaan tanah. Genus ini ditemukan di dua lokasi di kawasan Hutan Harapan Jambi, yaitu di daerah sekitar camp dan SPAS. Jari jari kuat dan memiliki cakar untuk memanjat atau mencengkram serta bentuknya membulat dan melengkung, bentuk tubuhnya kokoh. Terdapat dua jari kaki yang membesar, pupil vertikal dengan jantan tidak/ada memiliki preanal dan femoral pore, sesuai dengan ciri-ciri yang ditemukan de Rooij (95). Flat-tailed Gekko, Cosymbotus platyurus Schneider 792 hal 80 (Cox et al., 998). Cosymbotus platyurus Hal 30 (Das, 2004) Didapatkan satu individu jantan dengan ciri ciri tubuh kokoh dan sedikit rata, kepala besar dengan bagian dorsum halus dan butiran (granules) kecil, ekor sedikit memipih dan terbagi atau ber-segmen (Gambar ). Tidak memiliki webbing pada jari jari kaki. Memiliki preanofemoral dengan jumlah 25. Juga memiliki lamellae di bawah jari kaki belakang ke empat berjumlah 7. Dorsum berwarna terang dan agak ke abu-abuan, bagian venter berwarna cream dan agak kekuning kuningan seperti pada Gambar. Ditemukan pada dinding rumah di camp harapan. Ciri ciri ini sesuai dengan yang ditemukan oleh Das, (200). Moncong agak panjang dengan supralabials berkisar antara 9-; infralabials 7-8. Jari kaki depan dan belakang setengah berwebbing, ventrolateral dermal berjumbai, tepi bagian posterior terdapat pada paha, pada anterior terdapat pada lengan atas. Jantan memiliki 34-36 femoral pore, memiliki lamellae di bawah jari kaki belakang keempat sebanyak 6-9, seterusnya 90 di ikuti 5-7. Dapat hidup berdampingan dengan manusia namun juga terdapat di area hutan yang terbuka/terang (Das, 200). Hemidactylus frenatus. Dumeril & Bibron, 836Spiny-tailed House Gekko, Hemidactylus frenatus Dum. & Bibr 836 hal 84 (Cox et al., 998). Hemidactylus frenatus hal 44 (Das, 2004). Jenis ini ditemukan paling banyak, yaitu 9 individu dengan ciri ciri tubuh kokoh, agak pipih, kepala besar atau jelas, memiliki supralabial dan infralabial, ekor bersegmen, sisik dorsal halus, tidak memiliki webbing di jari jari kakinya (Gambar ). Bagian samping ekor memiliki tubercles yang membesar, tidak memiliki cuping atau penutup pada kulit baik di punggung ataupun kaki dan tungkai, jantan memiliki preanofemoral pore. Memiliki variasi warna yang bermacam -macam, mulai dari hijau kecoklatan hingga coklat pudar, terkadang memiliki garis berwarna gelap dan bagian bawah tubuh berwarna krem hingga beige, ini sesuai dengan ciri ciri yang ditemukan oleh Das, (200). Das (200) mengatakan bahwa ciri ciri dari jenis ini adalah panjang tubuh maksimal 67 mm dengan bentuk tubuh kokoh dan agak memipih. Ukuran kepala besar dengan sisik supralabials berjumlah 9-2, dan sisik infralabials berkisar antara 7-0. Ekor bersegmen, dengan bagian dorsal halus, tidak memiliki webbing baik pada jari kaki depan ataupun jari kaki belakang. Jantannya memiliki 23-26 preanofemoral pore dan lamellae dibawah jari kaki ke empat berkisar antara 8-. Hemidactylus sp. Didapatkan satu individu betina dengan ciri ciri bentuk tubuh kokoh dan agak memipih, tidak memiliki webbing, jari jari membesar dengan bagian bawahnya memiliki lamellae, memiliki cakar. Pupil vertikal, memiliki precloacal pore, tidak memiliki femoral pore dan precloacal pit. Ekor dan eksremitas berwarna kekuning kuningan dan terang. Di bawah cakar terdapat noktah merah di seluruh jari kaki belakang. Kepala jelas, warna bagian dorsum sampai anterior berwarna abu abu kehijauan, bagian bawah tubuh berwarna beige. Ekor memiliki sirip

seperti duri pada bagian bagian samping. Seluruh ekor berwarna kuning terang seperti Gambar. Banyak ciri ciri yang agak berbeda dengan yang dikatakan oleh Das (200), adapun ciri ciri yang mirip adalah bentuk kepala yang besar dengan tubuh yang agak pipih, tidak atau ada memiliki webbing, jari jari membesar, pupil vertikal dan memiliki precloacal pore. Warna dorsal abu abu dan bagian bawah tubuh berwarna beige. Ekor memiliki tubercles (Das, 200). Gekko smithii Gray, 842Forest Gekko, Gekko smithii Gray, 842 hal 42 (Das, 2004). Gekko smithii hal 82 (Cox et al., 998). Gekko smithii plate 26 (Das, 200). Didapatkan satu individu jantan dengan ciri ciri tubuh kokoh, kepala besar, tubuh tebal dengan tubercles tersebar pada bagian atas tubuh (Gambar ). Memiliki precloacal 2 dan sudut precloacal pendek atau sempit. Memiliki ukuran yang sangat besar di bandingkan dengan Gekko lainnya. Jenis ini ditemukan pada siang hari, berada pada celah celah pohon pada ketinggian empat meter. Bagian dorsal berwarna hijau kecoklatan dengan bintik bintik yang melintang pada seluruh tubuh dengan warna putih. Ekor berwarna gelap dan menyatu dengan tubuh, mata berwarna hijau dan tubuh bagian bawah berwarna krem dengan abu abu yang tak beraturan seperti pada gambar 4, ciri ciri sesuai dengan yang ditemukan Das (200). Gekko monarchus. Dumeril & Bibron, 836Spotted House Gekko, Gekko monarchus Dumeril & Bibron 836 hal 83 (Cox et al., 998). Gecko monarchus hal 4 (Das, 2004). Memiliki noktah berwarna hitam pada bagian atas tubuh yang berjumlah antara 8 sampai 20 noktah. Di sepanjang sisi samping dan bagian atas tubuh memiliki bintik bintik berwarna putih (Gambar ). Jari jarinya melebar dengan lamellae pada bagian bawah jarinya, tidak memiliki webbing. Memiliki preanofemoral, barisan tengah subcaudal melebar, bagian dorsum hijau kecoklatan dengan tonjolan kecil berwarna coklat gelap. Bagian bawah tubuh 9 berwarna krem, ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Das (200). Panjang tubuh maksimal dari jenis ini adalah 02 mm, tubuh kokoh dengan kepala jelas, bagian dorsal memiliki tuberclute yang besar yang tersusun oleh 6-7 barisan longitudinal. Scales pada jakun berupa granular, jari jari melebar dan tidak memiliki webbing. Memiliki poripori preanofemoral sebanyak 23-42. Warna dorsum hijau kecoklatan dengan bintik seperti jerawat berwarna coklat gelap yang tersusun sebanyak 7-9 pasang, tubuh bagian bawah berwarna krem (Das, 200). Kesimpulan Penelitian yang telah dilakukan di Kawasan Hutan Harapan Jambi, didapatkan 4 jenis kadal dari lima family yaitu Agamidae ( A. fusca, B. cristatella dan D. sumatrana), Varanidae (V. salvator dan Varanus sp.), Lacertidae (T. sexlineatus), Scincidae (E. multifasciata dan E. macularia) dan Gekkonidae (Cyrtodacylus sp., Hemidactylus sp., H. platyurus, H. frenatus, G. smithii dan G. monarchus). Ucapan Terimakasih Terimaksih kepada Kepala Laboratorium Taksonomi Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas dan PT. REKI yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. Daftar Pustaka Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, 993. Biodiversity Action Plan for Indonesia. Ministry of Development Plan-ning/ National Develop-ment Planning Agency. Jakarta. Bennet, D. 999. Field methods Reptiles and Amphibious. Royal Geographical Society, Ken-sington Gore. London. Cox, J. Merel, P. P van Dijk, J. Nabhitabhata and K. Thira-khupt. 998. A Photographic Guide to Snake and Other Reptiles Of Peninsular Malay-sia, Singapore and

Thai-land. New Holland Publishers. Uni-ted Kingdom. Das, I. 2004. A Pocket Guide. The Lizards of Borneo. Natural History Publications (Borneo) Sdn Bhd. Kota Kinabalu. -------. 200. Reptiles of South-East Asia. New Holland Publishers. UK. de Rooij, N. 95. The Reptiles of the Indo- AustralianArchipelago.I.Lacer-tilia, chelonia, emydosauria. E.J. Brill, Ltd, Leiden. 384 p. -----------, N. 97. The Reptiles of the Indo-Australian Archipelago. II. Ophidia. E. J. Brill, Ltd., Leiden. 334 p. Endri N, F. Nopiansyah dan D. Gusman. 200. Herpetofauna : Menge-nal Reptil dan Amphibia di Taman Nasional Siberut, Kabu-paten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. Balai Taman Nasional Siberut. Padang. Gusman, D. 2003. Morfometri Spesies Katak dari Famili Bufonidae dan Ranidae di Sumatera Barat. Skripsi Sarjana Biologi. Jurusan Biologi Fakultas Matematikan dan Ilmu Penge-tahuan Alam Universitas Anda-las, Padang. Iskandar, D.T. dan D.Y. Setyanto. 996. The Amphibians and Reptiles of Anai Valley,West Sumatera. Annual Report of FBRT Project no.2 hal 74-9. 92 Liswanto, D. 998. Survei dan Monitoring Herpetofauna. Yayasan Titian. Jakarta. Müller, J., A. Christy., H. Jason., J. Head., N. Kardjilov., A. Hilger., M. Wuttke and R. R. Reisz. 20. lizard from Germany. Jurnal Eocene reveals amphisbaenian origins 473. Pough, F.H, Heiser, J.B. and McFarland, W.N,. 989. Vertebrate Life. Fourth Edition. Cornell Uni-versity Macmillan Publishing Co., Inc. London. Priyono, S. M dan E. Subiondono. 99. Identification of Life Mammals, Life Birds, and Reptiles. In Proceding the CITES Plants and Animals. Seminar for The Asia and Ocean Region. PHPA. Jakarta. Taylor, E.H. 963. The Lizards of Thailand. University of Kansas Science Bulletin 44(4) : 687-077. Teynie A, P. David dan A. Ohler. 200. Note on a collection of Amphibians and Reptiles from Western Sumatra Indonesia. Zootaxa. 246: -43. Voris dan Kadarsono. 975. Ekologi dan Distribusi Reptilia dan Amphi-bia di Bukit Lawang. Sumatera Utara. Medan. Zug, G.R. 993. Herpetology; an Introduction Biology of Amphibians and Reptiles. Academic Press. Inc.San Diego.