BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang berjudul Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan ketentuan umum penjelasan Undang Undang nomor 20

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis yang dilakukan pada SMK

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data hasil penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

I M P L I K A S I T E K N O L O G I INFORMASI DAN KOMUNIKASI D A L A M P E N D I D I K A N

BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang harus dipenuhi Indonesia agar menjadi negara maju. Salah satunya dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Analisis Regresi antara Variabel Y1, Y2, Y3. Dan Y4 dengan X.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. disampaikan kessimpulan-kessimpulan utama.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. path yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelatihan terhadap motivasi kerja

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori kuat, artinya bahwa budaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh data empirik

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDIDIKAN PROFESI GURU. Oleh: Dr. H. KAMIN SUMARDI, M.Pd.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepercayaan guru pada pimpinan. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REVITALISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. internasional bukan lagi lokal atau nasional (Permadi, 2007). Untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah pada SMK di Kabupaten Bangka diukur dengan dimensi: (1) kharisma, (2) inspirasi, (3) stimulasi intelektual, dan (4) kepekaan individual. Berdasarkan penghitungan ratarata skor pada variabel ini (X 1 ) diperoleh angka 3,267, angka ini berada pada kriteria baik dengan penafsiran tinggi. Hal ini berarti bahwa perilaku transformatif kepala-kepala SMK di Kabupaten Bangka sudah baik. 2. Budaya organisasi pada SMK di Kabupaten Bangka diukur melalui persepsi responden terhadap nilai-nilai bersama dalam bentuk dimensidimensi (1) inovasi dan pengambilan resiko, (2) perhatian terhadap kerincian, (3) orientasi pada hasil, (4) orientasi pada orang, (5) orientasi pada tim, (6) keagresifan, dan (7) kemantapan. Tingkatan dimensi-dimensi ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden sebesar 3,620, angka ini berada pada kriteria baik dengan penafsiran tinggi. Hal ini berarti bahwa budaya organisasi positif pada SMK di Kabupaten Bangka telah berkembang dengan baik. 3. Kemampuan tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka, diukur 192

193 melalui tingkat penguasaan terhadap dimensi-dimensi: (1) Kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran, (2) Sikap, sifat dan perilaku yang mulia, (3) Kemampuan menjalin hubungan sosial dengan masyarakat, (4) Kemampuan dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya. Kemampuan profesional tenaga pendidik ditunjukkan oleh rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,680, angka ini berada pada kriteria baik dengan penafsiran tinggi. Hal ini berarti bahwa kemampuan profesional tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka sudah cukup baik. 4. Hubungan dan pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kemampuan profesional tenaga pendidik, setelah dilakukan penghitungan dan analisis data sederhana pada penelitian ini diperoleh angka 0,474 (22,47%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kemampuan profesional tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka cukup kuat, akan tetapi pengaruhnya lemah. 5. Hubungan dan pengaruh budaya organisasi terhadap kemampuan profesional tenaga pendidik, setelah dilakukan penghitungan dan analisis data sederhana pada penelitian ini diperoleh angka 0,551 (30,36%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara budaya organisasi dengan kemampuan profesional tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka cukup kuat, akan tetapi pengaruhnya lemah. 6. Hubungan dan pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah

194 terhadap budaya organisasi, setelah dilakukan penghitungan dan analisis data sederhana pada penelitian ini diperoleh angka 0,705 (49,70%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara budaya organisasi dengan kemampuan profesional tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka kuat, akan tetapi pengaruhnya sedang. 7. Hubungan dan pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kemampuan profesional tenaga pendidik, setelah dilakukan penghitungan dan analisis korelasi dan regresi ganda diperoleh angka 0,564 (31,82%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersamasama dengan kemampuan profesional tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka cukup kuat, akan tetapi pengaruhnya lemah. Sedangkan sisanya sebesar 68,18% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. B. IMPLIKASI 1. Kecenderungan umum jawaban responden menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah berada pada kategori baik, yaitu 71,70% dari skor ideal. Jumlah prosentase ini berimplikasi bahwa penyelenggara pendidikan pada jenjang SMK, (Dinas Pendidikan Kabupaten/Provinsi, dan Yayasan) hendaknya memperhatikan perilaku kepala sekolah agar dapat mentransformasikan perubahan nilai-nilai dalam masyarakat ke pada SMK dalam rangka peningkatan kemampuan

195 peorfesional tenaga pendidik yang pada akgirnya akan berimbas kepada peningkatan kualitas pendidikan kejuruan. Bagi Kepala Sekolah, prosentase tersebut dapat dijadikan acuan dalam proses peningkatan pengetahuan dan kemampuan profresional kepemimpinannya. 2. Kecenderungan umum jawaban responden menunjukkan bahwa budaya organisasi berada pada kategori cukup baik, yaitu 75,58%. Kecenderungan ini berimplikasi bahwa budaya sekolah merupakan nilai-nilai yang akan mempersatukan setiap anggota sekolah dalam kesamaan visi, misi, kegiatan, dan meningkatkan komitmen untuk mencapai tujuan sekolah. Bagi kepala sekolah, perlu untuk memperhatikan nilai-nilai positif dan negatif budaya yang sudah tertanam di sekolah sehingga dapat mengidentifikasi nilai-nilai negatif yang kurang mendukung proses pencapaian tujuan dan melakukan perubahan-perubahan seperlunya dengan mempertimbangkan dampaknya bagi seluruh anggota sekolah. Bagi tenaga pendidik/guru budaya sekolah hendaknya meningkatkan komitmen terhadap tugas sambil secara bersama-sama membentuk suasana sekolah yang nyaman bagi semua pihak. 3. Kecenderungan umum jawaban responden untuk variabel kemampuan profesional tenaga pendidik berada pada kategori cukup baik, yaitu 74,82% dari skor ideal. Jumlah prosentase ini berimplikasi bahwa kinerja mengajar guru tersebut belum mencapai skor maksimal yang diharapkan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap hasil pembelajaran khususnya peserta didik. Variabel kepemimpinan transfrmasional kepala sekolah dan

196 budaya organisasi yang diteliti merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kemampuan profesional tenaga pendidik, disamping faktor-faktor lain seperti, motivasi, struktur desain organisasi, insentif, lingkungan, keluarga, kondisi politik, kondisi sosial, tingkat pendidikan, perkembangan teknologi dan informasi dan lain-lain. Oleh karena itu faktor-faktor tersebut perlu untuk mendapat perhatian baik oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Provinsi dan Pengurus Yayasan, untuk terus melakukan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam menciptakan budaya sekolah yang positif dengan kemampuan profesional tenaga pendidik yang baik agar tujuan sekolah dan tujuan pendidikan menengah kejuruan secara umum dapat tercapai secara optimal. C. REKOMENDASI Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti ingin memberikan beberapa rekomendasi kepada peyelenggara pendidikan ditingkat SMK (Dinas Pendidikan dan Pengurus Yayasan), dan pengelola SMK (Kepala Sekolah), serta para tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka, yaitu sebagai berikut: 1. Kemampuan profesional tenaga pendidik pada SMK di Kabupaten Bangka sudah cukup baik akan tetapi masih belum optimal terutama pada dimensi kompetensi pedagogik. Oleh karena itu optimalisasi kemampuan profesional tenaga pendidik dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan dimensi ini, sehingga tenaga pendidik dapat:

197 a) mengelola pembelajaran dengan memahami karakteristik peserta didik, menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran. b) mengembangkan kurikulum sendiri dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pengembangan diri dan pembelajaran. c) menjalin komunikasi yang efektif dengan sesama guru, siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan bagi pengembangan potensi peserta didik. Optimalisasi penguasaan kompetensi pedagogik dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, workshop, seminar, dan aktifitas-aktifitas peningkatan kompetensi lain secara kerjasama baik antar sekolah (melalui MGMD), dengan Dinas Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), maupun dengan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), serta Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan asosiasi profesi yang sesuai dengan program keahlian yang ada pada SMK di Kabupaten Bangka. 2. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah menurut persepsi guru pada SMK di Kabupaten Bangka yang dijadikan responden pada penelitian ini cukup baik akan tetapi masih harus ditingkatkan terutama pada dimensi stimulasi intelektual. Berdasarkan temuan pada penelitian ini, optimalisasi peningkatan perilaku kepemimpinan transformasional kepala SMK di

198 Kabupaten Bangka dapat difokuskan pada dimensi ini. Kepala SMK harus dapat lebih mengembangkan sikap dan perilaku untuk menggali, mengolah dan mensosialisasikan gagasan-gagasan dan terobosan-terobosan baru untuk menstimulus tumbuh dan berkembangnya intelektualitas tenaga pendidik yang berkaitan dengan sumber, metode, dan pengelolaan pembelajaran secara keseluruhan. Proses optimalisasi peningkatan perilaku transformasional kepala sekolah ini dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan, workshop, dan musyawarah kerja (MKKS) kerja sama antara dinas pendidikan dan yayasan dengan lembaga-lembaga peningkatan kompetensi seperti: LPTK, PPPPTK, atau pun LPMP, serta dan asosiasi profesi yang sesuai dengan program keahlian yang ada pada SMK di Kabupaten Bangka 3. Menurut hasil penelitian terhadap budaya organisasi pada SMK di Kabupaten Bangka ini, budaya yang tercipta pada SMK masih harus di kembangkan terutama pada dimensi inovasi dan pengambilan resiko dan keagresifan. Kedua dimensi ini berkaitan dengan penyediaan kesempatan oleh sekolah kepada tenaga pendidik untuk memancing tumbuh dan berkembangnya semangat berinovasi dan agresifitas dalam mencari dan menciptakan metode pembelajaran yang paling cocok di kalangan tenaga pendidik. Oleh karena itu para penyelenggara (Dinas Pendidikan Kabupaten/Provinsi dan Yayasan) secara bersama-sama dengan pengelola sekolah (kepala sekolah) untuk lebih menanamkan, mengelola, dan mengembangkan sikap-sikap yang inovatif dan berani untuk menghadapi

199 resiko bagi para tenaga pendidik dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan lulusan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sikap-sikap ini ialah melalui kegiatan pelatihan peningkatan kreatifitas maupun perlombaan-perlombaan inovasi pembelajaran yang dilakukan secara kontinyu dan berjenjang, mulai dari tingkat sekolah sampai dengan provinsi. Dalam aktifitas-aktifitas ini dapat dilakukan secara kerjasama antara dinas pendidikan baik tingkat kabupaten maupun provinsi dengan lembaga-lembaga seperti: LPTK, PPPPTK, LPMP maupun asosiasi profesi sesuai dengan program keahlian yang ada pada SMK di Kabupaten Bangka khususnya, dan provinsi Kepulauan Bangka Belitung umumnya.