BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. NYERI. Defenisi Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri adalah sensor subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang dapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakannya.( Woong 28,hal 33) Menurut Teori Sfecificiti, menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injuri dan informasi ini diperoleh melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik pada spinal cord. 2. Fisiologi Nyeri Mekanisme timbulnya rasa nyeri, impuls disampaikan ke otak melalui nervus ke kornus dorsalis pada spinal cord, pesan diterima oleh talamus sebagai pusat sensori pada otak, impuls dikirim ke korteks dimana intensitas dan lokasi nyeri dirasakan, penurunan nyeri dimulai sebagai sinyal dari otak, turun melalui spinal cord, pada cornus dorsalis zat kimia seperti endorfin dikeluarkan untuk menurunkan nyeri. 3. Sumber Nyeri Nyeri berdasarkan asalnya ada 2, yaitu: a. Nyeri sumatik : yang berasal dari lapisan dinding tubuh b. Nyeri viseral: yang berasal dari organ-organ internal 4. Klasifikasi Nyeri dapat dibagi: 6
a. Nyeri cepat: bila diberikan stimulus nyeri maka rasa nyeri cepat timbul dalam waktu kira-kira, detik atau disebut juga nyeri akut, nyeri elektrik, contoh terkena benda tajam, tertusuk, hilang kurang dari enam bulan. b. Nyeri lambat: timbul setelah detik, nyeri pegal, nyeri berdenyut, yang bisa hilang lebih dari enam bulan 5. Respon terhadap nyeri : a. Respon perilaku: Meringis, menagis, diam menahan, menghindar b. Respon fisiologi: Peningkatan denyut nadi, pernafasan, dingin pada perifer, ketegangan otot dan kaku. 6. Jenis- jenis pengukuran nyeri : a. Pengukuran komponen sensorik (intensitas nyeri) b. Pengukuran komponen efektif (toleransi nyeri). Pengukuran komponen sensorik, metode yang umum dilakukan untuk memeriksa intensitas nyeri Verbal Rating Scare (VSR), Visual Analogue Scala (VAS), Numerica Rating Scala ( NRS).
Skala Penilaian Nyeri Pada Bayi Baru Lahir Wong Volume Hal. 36 No Ekpresi Penilaian nyeri Skor Ekspresi wajah i. Wajahnya biasa (alami) ii. Wajah mengeram (hidung melekat pada dahi) 2 Menangis i. Tidak menangis ii. Menangis sebentar (2x) iii. Menangis kuat 2 3 Pernapasan i. Biasa (Normal) ii. Napas lebih cepat 4 Gerak lengan i. Otot tidak kaku, pergerakan sedikit di lengan ii. Otot kaku ekstensi cepat langsung flexi 5 Tungkai i. Otot tidak kaku/pergerakan kaki sedikit ii. Otot keras extensi cepat langsung flexi 6 Bangun i. Cepat tidur / sedikit pergerakan kaki ii. Terganggu tidurnya pelan nyerinya hilang Keterangan : O : Tidak ada nyeri ( Wajah biasa, tidak menangis) -2 : nyeri ringan ( Wajah mengerang, menangis sebentar 2x) 3-4 : nyeri sedang ( Wajah mengerang, menangis kuat, otot kaku) 5-6 : nyeri berat ( Menagis kuat, nafas cepat, otot kaku, otot keras extensi Cepat) B. Bayi baru lahir. Defenisi Bayi baru lahir adalah bayi yang dilahirkan seorang ibu baik melalui vagina maupun dengan jalan lain yang masa gestasinya 37-42 minggu. (BKKBN, 24)
2. Bayi baru lahir ialah : umur - 28 hari ( bulan ) Hari sesudah bayi lahir sangat penting karena keadaan bayi pada waktu lahir menentukan perkembangan selanjutnya. Bayi sehat: Apgar 7-, Nadi >, gerak aktif, pernafasan baik 3-6 x / menit, kuat menagis, kulit seluruh merah, temperatur 36,5 C-37,5 C, BBL: 25-4 gr, PBL: 48-53 cm, mengisap kuat, lingkaran dada 3,5-33 cm, lingkar kepala 3-35,5 cm. C. Metode Kanguru. Defenisi Metode Kanguru adalah : Metode perawatan dini dengan sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru, yang tersedia secara universal baik secara biologis, yang mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir.(www.perinasia-metode kanguru -29) 2. Manfaat metode kanguru : a. Manfaat pada ibu Metode kanguru memberikan keamanan dan kedamaian pikiran bagi ibu, karena dia mengetahui bahwa bayinya tetap bersamanya dan aman, dan dia memberikan perawatan yang terbaik untuk bayinya. Kontak kulit dengan kulit yang dapat meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak, ibu bangga karena dengan memberi metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayinya.(henderson, 26). b. Manfaat pada bayi Memiliki tingkat oksigen dan pernapasan yang stabil, mengurangi stres pada bayi, menstabilkan suhu tubuh, bayi aman dalam kontak kulit dengan kulit dan ikatan
ibu dan bayi dibentuk lebih awal. Dengan ini berarti bayi akan menerima stabilitas emosional jangka panjang yang lebih baik (Bergman,25). Kriteria bayi yang dilakukan metode kanguru : Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, refleks dan koordinasi mengisap dan menelan yang baik, kesiapan dan keikutsertaan orangtua. Persiapan ibu dan bayi sebelum melakukan metode kanguru: ibu memakai ukuran baju yang lebih besar /longgar, bayi dipakaikan topi, popok dan kaus kaki. Cara melakukan metode kanguru: letakkan di dada ibu dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu/ letakkan diantara payudara ibu, posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak. Baju ibu ditangkupkan kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan ke perut ibu agar bayi tidak terjatuh ( World Health organizoation 23) D. Injeksi Intra Muskuler (IM). Defenisi : Injeksi intra muskuler adalah : pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan otot. 2. Tujuan : Memasukan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi, tempat penyuntikan : area ventrogluteal, dorsogluteal, vastus lateralis, deltoid, raktus femoralis.
3. Prosedur pemberian Perawat mencuci tangan, persiapan obat dengan prinsip enam benar, berisikan dengan kapas alkohol daerah yang akan disuntik dengan cepat masukkan jarum dengan sudut 9, fiksasi jika ada darah jangan disuntik, kalau tidak ada obat disuntik dengan berlahan.