RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao. L) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS BLOTONG DAN PUPUK NPKMg PADA MEDIA SUBSOIL ULTISOL SKRIPSI Oleh : AGUSTUA SINABARIBA 060301038 BDP/AGRONOMI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
2 RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao. L) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS BLOTONG DAN PUPUK NPKMg PADA MEDIA SUBSOIL ULTISOL SKRIPSI Oleh : AGUSTUA SINABARIBA 060301038 BDP/AGRONOMI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
3 Judul Skripsi : Respon pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao. L) terhadap pemberian kompos blotong dan pupuk NPKMg pada media subsoil Ultisol Nama : Agustua Sinabariba NIM : 060301038 Departemen Program Studi : Budidaya Pertanian : Agronomi Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing (Ir. Balonggu Siagian, MS) Ketua (Ir. Sanggam Silitonga) Anggota Mengetahui Ir. T. Sabrina, M.Agr. Sc. PhD Ketua Program Studi Agroekoteknologi Tanggal Lulus:
4 ABSTRAK Agustus Sinabariba Respons Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao, L) terhadap Pemberian Kompos Blotong dan Pupuk NPKMg pada Media Subsoil Ultisol. Dibimbing oleh Ir. Balonggu Siagian, MS sebagai Komisi Pembimbing dan Ir. Sanggam Silitonga sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk menguji respons pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L) terhadap pupuk NPKMg (15 : 15 : 6 : 4) dan kompos blotong pada media tanah subsoild ultisol. Penelelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 (dua) faktor perlakuan. Perlakuan pertama yaitu : Kompos Blotong dengan 4 taraf : M 0 = subsoil+kompos blotong (5kg + 0 kg), M 1 = subsoil+kompos blotong (3.75 kg + 1.25 kg), M 2 = subsoil+kompos blotong (2.5 kg + 2.5 kg), M 3 = subsoil+kompos blotong (1.25 kg + 3.75 kg). Faktor kedua yaitu : Dosis Pupuk NPKMg terdiri dari : P 0 = 0 g/polibag, P 1 = 3 g/polibag, P 2 = 6 g/polibag dan P 3 = 9 g/polibag. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, total luas daun, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah akar dan bobot kering akar. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan kompos blotong berpengaruh tidak nyata meningkatkan pertumbuhan bibit kakao. Perlakuan pupuk NPKMg berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati yaitu: tinggi
5 tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah akar dan bobot kering akar. Interaksi kompos blotong dan pupuk NPKMg berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan bibit kakao. Kata kunci : bibit kakao, kompos blotong dan pupuk NPKMg
6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Respons Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao, L) terhadap Pemberian Kompos Blotong dan Pupuk NPKMg pada Media Subsoil Ultisol. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih sebesar- besarnya kepada kedua orang tua penulis yang telah membesarkan, memelihara dan mendidik penulis selama ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Ir. Balonggu Siagian, MS dan Ir. Sanggam Silitonga sebagai ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan berharga kepada penulis dari mulai menetapkan judul, melakukan penelitian, sampai pada akhir. Disamping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua staf pengajar dan pegawai di Departemen Agroekoteknologi, serta semua rekan mahasiswa yang tak dapat disebutkan satu per satu disini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat. Medan, Juli 2012 Penulis,
7 RIWAYAT HIDUP Agustua Sinabariba dilahirkan di Medan pada tanggal 17 Agustus 1986 putra dari Ayah : L. Sinabariba (Alm.) dan Ibu T. br. Turnip. Penulis merupakan putra ketiga dari empat bersaudara. Tahun 2005 penulis lulus dari SMU Negeri 8, Medan dan pada tahun 2006 masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Penulis memilih program studi Budidaya Pertanian, Departemen Agroekoteknologi. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Budidaya Pertanian. Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Kebun Bangun PTPN 3.
8 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACK... ii RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 3 Kegunaan Penelitian... 3 Hipotesis Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman... 4 Syarat Tumbuh... 6 Media Tanam... 7 Pupuk NPKMg... 9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian... 11 Bahan dan Alat Penelitian... 11 Metode Percobaan... 11 PELAKSANAAN PENELITIAN Penyaiapan Lahan dan Pembuatan Naungan... 14 Penyiapan Media Tanam... 14 Pengecambahan Benih... 14 Penanaman Kecambah... 14 Aplikasi Pupuk NPKMg... 15 Pemeliharaan... 15 Pengamatan Parameter... 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian...... 18 Tinggi Bibit......... 18 Diameter Batang...... 20 Jumlah Daun...... 23 Total Luas Daun...... 25 Bobot Basah Tajuk...... 27 Bobot Kering Tajuk...... 29
9 Bobot Basah Akar...... 31 Bobot Kering Akar...... 33 Pembahasan...... 35 Respon pertumbuhan bibit kakao terhadap pemberian kompos blotong...... 35 Respon pertumbuhan bibit kakao terhadap pemberian pupuk NPKMg... 36 Interaksi antara perlakuan pemberian kompos blotong dan dosis pupuk NPKMg terhadap pertumbuhan bibit kakao... 40 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...... 41 Saran......... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10 DAFTAR TABEL Hal 1. Rataan tinggi bibit kakao (cm) pada umur 4 12 mst akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 19 2. Rataan diameter batang bibit kakao (cm) pada umur 4 12 mst akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 22 3. Rataan jumlah daun bibit kakao (helai) pada umur 4 12 mst akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 24 4. Rataan total luas daun bibit kakao (cm²) akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 26 5. Rataan bobot basah tajuk bibit kakao (g) akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 28 6. Rataan bobot kering tajuk bibit kakao (g) akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 30 7. Rataan bobot basah akar bibit kakao (g) akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 32 8. Rataan bobot kering akar bibit kakao (g) akibat pengaruh kompos blotong dan pupuk NPK Mg... 33
11 DAFTAR GAMBAR Hal 1. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan tinggi bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 20 2. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan diameter batang bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 23 3. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan jumlah daun bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 25 4. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan total luas daun bibit kakao... 27 5. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan bobot basah tajuk bibit kakao... 29 6. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan bobot kering tajuk bibit kakao... 31 7. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan bobot basah akar bibit kakao... 32
12 8. Hubungan antara dosis pupuk NPKMg dengan bobot kering akar bibit kakao... 34
13 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Tinggi tanaman bibit kakao pada umur 4 minggu setelah tanam... 43 2. Daftar sidik ragam tinggi tanaman bibit kakao pada umur 4 minggu setelah tanam... 43 3. Tinggi tanaman bibit kakao pada umur 6 minggu setelah tanam... 44 4. Daftar sidik ragam tinggi tanaman bibit kakao pada umur 6 minggu setelah tanam... 44 5. Tinggi tanaman bibit kakao pada umur 8 minggu setelah tanam... 45 6. Daftar sidik ragam tinggi tanaman bibit kakao pada umur 8 minggu setelah tanam... 45 7. Tinggi tanaman bibit kakao pada umur 10 minggu setelah tanam... 46 8. Daftar sidik ragam tinggi tanaman bibit kakao pada umur 10 minggu setelah tanam... 46 9. Tinggi tanaman bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 47
14 10. Daftar sidik ragam tinggi tanaman bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 47 11. Diameter batang bibit kakao pada umur 4 minggu setelah tanam... 48 12. Daftar sidik ragam diameter batang bibit kakao pada umur 4 minggu setelah tanam... 48 13. Diameter batang bibit kakao pada umur 6 minggu setelah tanam... 49 14. Daftar sidik ragam diameter batang bibit kakao pada umur 6 minggu setelah tanam... 49 15. Diameter batang bibit kakao pada umur 8 minggu setelah tanam... 50 16. Daftar sidik ragam diameter batang bibit kakao pada umur 8 minggu setelah tanam... 50 17. Diameter batang bibit kakao pada umur 10 minggu setelah tanam... 51 18. Daftar sidik ragam diameter batang bibit kakao pada umur 10 minggu setelah tanam... 51 19. Diameter batang bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 52
15 20. Daftar sidik ragam diameter batang bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 52 21. Jumlah daun bibit kakao pada umur 4 minggu setelah tanam... 53 22. Daftar sidik ragam jumlah daun bibit kakao pada umur 4 minggu setelah tanam... 53 23. Jumlah daun bibit kakao pada umur 6 minggu setelah tanam... 54 24. Daftar sidik ragam jumlah daun bibit kakao pada umur 6 minggu setelah tanam... 54 25. Jumlah daun bibit kakao pada umur 8 minggu setelah tanam... 55 26. Daftar sidik ragam jumlah daun bibit kakao pada umur 8 minggu setelah tanam... 55 27. Jumlah daun bibit kakao pada umur 10 minggu setelah tanam... 56 28. Daftar sidik ragam jumlah daun bibit kakao pada umur 10 minggu setelah tanam... 56 29. Jumlah daun bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 57
16 30. Daftar sidik ragam jumlah daun bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 57 31. Total luas daun bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 58 32. Daftar sidik ragam total luas daun bibit kakao pada umur 12 minggu setelah tanam... 58 33. Bobot basah tajuk... 59 34. Daftar sidik ragam bobot basah tajuk... 59 35. Bobot kering tajuk... 60 36. Daftar sidik ragam bobot kering tajuk... 60 37. Bobot basah akar... 61 38. Daftar sidik ragam bobot basah akar... 61 39. Bobot kering akar... 62 40. Daftar sidik ragam bobot kering akar... 62
17 41. Rangkuman uji beda rataan... 63 42. Jadwal kegiatan penelitian... 64