GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PARTOGRAF PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DALAM MEMONITOR PERSALINAN DI RSUD KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Penerapan Penggunaan Partograf di Ruang Kebidanan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah


BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Teguh Pribadi 1 ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

EVALUASI PROGRAM JAMPERSAL TERHADAP PENYEBAB KEMATIAN IBU DAN PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PARTOGRAF PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2016/2017 1) 2) Yosina Tsunbale 1), Puspito Panggih Rahayu 2) Mahasiswa Kebidanan UNRIYO, email; puspitoavicenna@gmail.com Dosen Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta, email; puspitoavicenna@gmail.com ABSTRAK Latar belakang : Sebagian besar penyebab kematian AKI dan AKB dapat dicegah dengan penanganan dalam pertolongan persalinan dan deteksi dini faktor-faktor risiko dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan terutama tenaga bidan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi penatalaksanaan pada persalinan. Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan bahwa suatu persalinan berlangsung lama, kemungkinan adanya gawat ibu dan janin, bahwa setiap wanita yang awalnya dalam keadaan normal dapat menjadi abnormal atau berisiko tinggi sehingga memungkinkan untuk dirujuk. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang partograf pada mahasiswa semester IV Prodi D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta Tahun akademik 2016/2017. Metode: penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jumalah populasi 57 orang dan jumlah sampel 50 orang. Pemilihan responden penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester IV prodi D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta. Tingkat pengetahuan diukur dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil : Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dari 50 respoden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang partograf yaitu sebanyak 43 responden (86,0%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan mahasiswa semester IV prodi D III kebidanan Universitas Respati Yogyakarta terhadap tingkat pengetahuan tentang partograf pada penelitian ini adalah baik 43 responden (86,0%). Kata kunci : Pengetahuan, Mahasiswa, Partograf 33

PENDAHULUAN Kondisi derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, antar lain ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data servei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB di Indonesia menunjukan angka yang masih tinggi yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKI di Indonesia menunjukan angka 359 per 10.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan oleh Sustainable Development Goals (SDGs) untuk meningkatkan kesehatan ibu dimana target yag akan dicapai sampai tahun 2030 adalah untuk mengurangi jumlah kematian ibu dan bayi, dimana target yang telah di tentukan yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) 12 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI) 70 per 100.000 kelahiran hidup ( Panduan SDGs 2015). Menurut World Health Organization (WHO, 2013) angka kematian ibu (AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) di dunia 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu (AKI) di negara berkembang 230 per 100.000 dan angka kematian bayi (AKB) di negara berkembang 37 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu (AKI) di negara maju 16 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) di negara maju 5 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 3,709/.1000 kelahiran hidup, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan AKB pada tahun 2014 yang sebesar 10,08/1.000 kelahiran hidup. Dan Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 sebesar 126,55/ 100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2014 sebesar 437/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015). 23 Angka kematian ibu (AKI) di kota Yogyakarta pada tahun 2015 sebesar 87,5/100.000 kelahiran hidup. Dan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2015 adalah 8,35/1000 kelahiran hidup, (Profil Dinas Kesehatan Tahun 2015 Kota Yogyakarta). AKI di kabupaten Sleman 83,29 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, dan AKB di kabupaten Sleman 4,65 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, (Profil Kes, Sleman 2014). Diperkirakan 90% kematian ibu terjadi pada saat persalinan dan kira-kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab kematian ibu adalah trias klasik yaitu perdarahan, infeksi dan gestosis. Angka kematian maternal dan perinatal yang tinggi juga 34

disebabkan oleh dua hal penting yang memerlukan perhatian khusus yaitu terjadinya partus terlantar atau partus lama dan terlambatnya melakukan rujukan (Manuaba, 2010). 16 Sebagian besar penyebab kematian AKI dan AKB dapat dicegah dengan penanganan dalam pertolongan persalinan dan deteksi dini faktor-faktor 3 risiko dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan terutama tenaga bidan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi penatalaksanaan pada persalinan yaitu meliputi kala I, II dan III. Partograf juga dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegrah mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi maksimal (Kemenkes RI,2013). 13 Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan bahwa suatu persalinan berlangsung lama, kemungkinan adanya gawat ibu dan janin, bahwa setiap wanita yang awalnya dalam keadaan normal dapat menjadi abnormal atau berisiko tinggi sehingga memungkinkan untuk dirujuk Tujuan utama dari penggnaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan nilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam, mendeteksi apakah prose persalinan berjalan secara normal, dan berisi data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu dan kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik, dan asuhan atau tindakan yang diberikan. Dengan demikian dapat juga melakukan deteksi dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama. (Nugraheny, 2012). 19 Universitas Respati Yogyakarta adalah salah satu institusi yang menyelenggarakan program D III Kebidanan. Kurikulum D III Kebidanan 4 terdiri dari 60% praktek dan 40% teori, dimana pelaksanaan praktek di lakukan di lab atau klinik (Praktik Kebidana). Pada praktek klinik, salah satu kompotensi yang harus dicapai adalah mampu melakukan pertolongan persalinan yang bersih, aman, dan bidan harus memantau kemajuan persalinan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama, diantaranya adalah pengetahuan tentang partograf (FIKES UNRIYO, 2015). Sebelum praktek kebidanan (PK) mahasiswa sudah mendapatkan pelajaran Asuhan Kebidanan II (Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin) tentang partograf dan harus dinyatakan lulus ujian pra klinik PK 35

dengan metode OSCA untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam pelayanan kebidanan baik skill maupun teori. Ujian skill dinyatakan lulus jika nilai >=70 dan dikatakan tidak lulus jika nilai <70 (Prodi DIII kebidanan UNRIYO, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di Prodi D III Kebidanan pada tanggal 01 November 2016 jumlah mahasiswa semester III yang aktif sebanyak 67 mahasiswa (BAAK,2016). 4 Setelah dilakukan wawancara kepada 10 mahasiswa didapatkan hasil 3 mahasiswa sudah mengetahui tentang partograf. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang Gambaran pengetahuan tentang aplikasi patograf pada mahasiswa semester IV Prodi D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta Tahun Akademik 2016/2017 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan menggambarkan suatu keadaan secara objektif (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti membuat gambaran atau mendeskripsikan mengenai pengetahuan mahasiswa semester IV tentang partograf. 30 Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Juni sampai 14 Juli 2017 di Universitas Respati Yogyakarta dengan sasaran mahasiswa semester IV Prodi D III Kebidanan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Prodi D III Kebidanan yang berjumlah 57 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Prodi D III Kebidanan yang berjumlah 57 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode accidental sampling. Accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012). 6 Sehingga dalam teknik sampling di sini peneliti mengambil responden pada saat itu juga di Universitas Respati Yogyakarta. HASIL Tingkat pengetahuan tentang partograf Distribusi tingkat pengetahuan Gambaran pengetahuan tentang partograf pada mahasiswa semester IV prodi D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta tahun akademik 2016/2017. 36

Tabel 4.1 Penegetahuan mahasiswa tentang partograf Pengetahuan f % Baik 43 86,0 Cukup 6 12,0 Kurang 1 2,0 Total 50 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik dan cukup, di mana reponden dengan pengetahuan baik sebanyak 43 responden (86,0%), dan responden untuk pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (12,0%), sedangkan presentase yang kecil adalah responden dengan tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 1 responden (2,0%). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 50 mahasiswa sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang partograf yaitu sebanyak 43 responden (86,0%). Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (indera penglihatan, pendengaran, perasaan dan perabaan). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera penglihatan (mata) dan indera pendengaran (telinga). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkatan yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2012). 20 Ilmu pengetahuan berkembang secara terus menerus,sebagai akibat rasa ingin tahuan manusia terhadap sesuatu hal dan hasrat untuk meningkatkan harkat hidup sehingga kehidupan menjadi ringan dan nyaman (Saryono, 2011). 29 Dari hasil kuesioner gambaran pengetahuan mahasiswa tentang partograf, terdapat tiga pertanyaan dalam kuesioner yang sebagian besar menjawab salah yaitu pada nomor 14 dan 15, dimana pada nomor 14 pencatatan pada lembar depan partograf tentang tanda-tanda kemajuan persainan, pada nomor 15 pencatatan pada lembar depan partograf tentang pemeriksaan kondisi pada ibu dan nomor 22 pencatatan pada lembar belakang partograf tentang data yang terdapat pada kalla tiga. Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan bahwa suatu persalinan berlangsung lama, kemungkinan adanya gawat ibu dan janin, bahwa setiap wanita yang awalnya dalam keadaan normal dapat menjadi abnormal atau berisiko tinggi sehingga memungkinkan untuk dirujuk. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan nilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam, mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal, dan berisi data pelengkap yang terkait 37

dengan pemantauan kondisi ibu dan kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik, dan asuhan atau tindakan yang diberikan. Dengan demikian dapat juga melakukan deteksi dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama. (Nugraheny, 2012). 19 Oleh karena itu, tingkat pengetahuan tentang partograf sangat penting untuk di pahami oleh mahasiswa kebidanan, yang telah mempelajari partograf pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Askeb II). Mahasiswa harus mengerti, mampu mengisi partograf dan mampu mengaplikasikan penggunaan partograf pada saat menolong persalinan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada mahasiswa D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta tentang pengetahuan partograf, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada penelitian ini tingkat pengetahuan pada penetian ini adalah baik 43 responden (86,0%). Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta dengan p- value 0,663 > 0,05. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2013). Proses Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Any, L. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa semester IV tahun angkatan 2012 Prodi D III Kebidanan tentang pengisian partograf dengan hasil ujian skill lab partograf. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta. Arnik, L. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa semester empat tentang partograf dengan hasil ujian osca partograf. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta. BAAK. (2016). Data Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Budiman & Riyanto, A. (2012). Pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Depertemen Kesehatan RI. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI. Dewi, M, & Wawan, A. (2010). Teori Pengukuran pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Hidayat, AA. (2009). Metode Penelitian Teknik Analisa Data. Jakarta: Selemba Medika.publik Indonesia. Indira K. (2013). Hubungan antara motif belajar dengan tingkat kelulusan ujian osca partograf pada mahasiswa prodi D III Kebidanan tingkat II tahun angkatan 2013/2014. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta. 38

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR). (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI. JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Essensial Persalinan. Jakarta: JHPIEGO Kementrian Kesehatan RI. (2013). Pusat data dan Informasi Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Kuswanti dan Melina. (2014). ASKEB II Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Lukman. (2008). Promosi Kesehatan untuk kebidanan. Jakarta : Selemba Medika Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC. Mufdlilah, dkk. (2012). Konsep Kebidanan Yogyakarta: Nuha Medika. Nurasiah, R& Badriah. (2010). Asuhan Persalinan Normal bagi Bidan Bandung : Refika Aditama Nugraheny, E & Silistyawati. (2012). Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Rihanna Notoatmodjo,S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo. S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bima Pustaka Profil Kesehatan Indonesia. ( 2013). Internet. Profil Kesehatan Indonesia. www.depkesri.co.id/profkesehatanind onesia.html. diakses pada tanggal 16 Oktober 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Internet. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. www.dinkesjawatengah.co.id/profdin kesjawatengah.htmi, diakses pada tanggal 16 Oktober 2016. Profil DKK Kota Yogyakarta. (2015). Internet. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Yogyakarta. Profil DKK Sleman. (2015). Internet. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. www.dinkessleman.co.id/profdinkessl eman.htmi, diakses pada tanggal 16 Oktober 2016. Riwikdikdo,H. (2008). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Perss. Rukiyah, A.Y dkk. (2009). Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Yogyakarta: Trans Info Media. Sani dan Vivin. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Saryono, (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono, (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sujianti. (2010). Konsep Kebidanan Teori dan Praktek. Jakarta : Pustaka Belajar. Suyanto dan Salamah, U. (2008). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika. Sylvia L. (2014) Hubungan tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester IV Tahun Angkatan 2012 Prodi DIII Kebidanan Tentang Pengisian Partograf dengan Hasil Ujian Skill Lab Partograf. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta tahun 2014 39