ANALISA SARINGAN AGREGAT

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 HASIL PERHITUNGAN PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIK

ANALISA AYAKAN PASIR (ASTM C a)

BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

Lampiran A. Perhitungan Untuk Menentukan Densitas

LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DENSITAS

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DENSITAS

BERAT ISI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KARAKTERISTIK BATAKO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pembuatan benda uji batako sekam padi dilakakukan di

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Semakin besar nilai MHB, semakin menunjukan butir butir agregatnya. 2. Pengujian Zat Organik Agregat Halus. agregat halus dapat dilihat pada tabel 5.

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. termasuk pada jenis beton ringan struktural.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 ANALISA AYAKAN AGREGAT HALUS. Universitas Sumatera Utara

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

BAB IV METODE ANALISIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen PCC merk

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan

LAMPIRAN 1 MIX DESIGN (ACI ) Universitas Sumatera Utara

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

PENGGUNAAN PASIR DAN KERIKIL LOKAL DI KABUPTEN SUMENEP SEBAGAI BAHAN MATERIAL BETON DI TINJAU DARI MUTU KUAT BETON

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

A. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dan modulus. kehalusan. Data distribusi butiran pada agregat serta modulus kehalusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Ws(massa kering,gr) Perhitungan densitas benda uji beton ringan umur 21 hari. Wg(massa benda dlm air,gr)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN II PERHITUNGAN. = 18 cm x 15 cm x 25 cm = 6750 cm 3 = 6,750 m 3

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di pabrik genteng beton Mulia di jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berat Tertahan (gram)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH TERHADAP MUTU PAVING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

Lampiran I Data Pengamatan. 1.1 Data Hasil Pengamatan Bahan Baku Tabel 6. Hasil Analisa Bahan Baku

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Agregat Halus Sudibyo (2012), melakukan pengujian pengaruh variasi umur beton terhadap nilai kuat tekan beton dengan

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

TESIS. Oleh SUFRIADY /FIS PROGRAM STUDI MAGISTER FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Lampiran A. Densitas Dari Papan Gipsum Plafon Terhadap Sampel (Gipsum : Serbuk Batang Kelapa Sawit : Tapioka) M k M g M t ρ air Ρ

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

: Pengujian Bahan Perekat Hidrolis. Materi : Uji Berat Jenis SSD dan Penyerapan Air Agregat Halus dan Kasar REFERENSI

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB 1 PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

Transkripsi:

118 LAMPIRAN A ANALISA SARINGAN AGREGAT Tabel A.1. Analisis Saringan Agregat / Limbah Beton (ASTM C 136-93) Susunan Ayakan Berat tertahan % Akumulatif Spesifikasi ASTM mm inchi gram % % (tertahan) % (lolos) Batas Bawah Batas Atas 9.500 No.8 0.00 0.00 0.00 100.00 4.750 No.16 2,35 0,47 0,47 99.53 95 100 2.360 No.18 9,47 1,89 2,36 97.64 80 100 1.180 No.30 30,71 6,14 8,51 91.49 50 85 0.600 No.50 103,88 20,78 29,28 70.72 25 60 0.300 No.100 151,65 30,33 59,62 40.38 10 30 0.150 No.200 128,36 25,67 85,29 14.71 2 10 0.075-60,75 12,15 97,44 2.56 PAN - 12,8 2,56 - Jumlah 499,97 100 282,97 Fine Modulus (FM) = (0,47+2,36+8,51+29,28+59,62+85,29+97,44)/100 = 2,83 Maximum Size Agregat (MSA) = 4,75 mm Tabel A.2. Analisis Saringan Agregat / Pasir (ASTM C 136-93) Susunan Ayakan Berat tertahan % Akumulatif Spesifikasi ASTM mm inchi gram % % (tertahan) % (lolos) Batas Bawah Batas Atas 9.500 No.8 0.00 0.00 0.00 100.00 4.750 No.16 3,67 0.74 0,74 99.26 95 100 2.360 No.18 9,36 1.89 2,63 97.37 80 100 1.180 No.30 71,5 14.42 17,05 82.95 50 85 0.600 No.50 160,08 32.29 49,33 50.67 25 60 0.300 No.100 137,51 27.73 77,07 22.93 10 30 0.150 No.200 65,34 13.18 90,24 9.76 2 10 0.075-32,3 6.51 96,76 3.24 PAN - 16,07 3.24 - Jumlah 495,83 100.00 333.82 Fine Modulus ( FM)= (0,74+2,63+17,05+49,33+77,07+90,24+96,76)/100 = 3,33 Maximum Size Agregat (MSA) = 4,75 mm \

119 LAMPIRAN B PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DENSITAS BATAKO Contoh : Perhitungan untuk menentukan densitas benda uji, untuk kode sampel A.1 dengan komposisi perekat yaitu 97,5% semen - 2,5% bahan substitusi semen (Abu terbang : kulit kerang = 1 : 1) dan komposisi agregat 25% limbah beton dan 75% pasir adalah sebagai berikut : Densitas = m Densitas = v massa volume 159.10 76,96.10 ( kg / m 3 Densitas = 6 3 kg Densitas = 2103 m 3 3 kg m ) Tabel. B. Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan Densitas NO. Kode Diameter Tebal Volume Massa Kering Densitas Sampel cm cm cm3 gr Kg/m3 1 O.1 5 4,08 80,06 165 2061 2 O.2 5 4,09 80,34 163,8 2039 3 O.3 5 4,07 79,95 162,6 2034 4 A.1 5 3,92 76,96 159 2103 5 A.2 5 3,89 76,41 156 2083 6 A.3 5 3,92 77,00 154 2060 7 A.4 5 4,16 81,71 161,5 2014 8 A.5 5 4,07 80,03 154 1984 9 A.6 5 4,01 78,77 151 1974 10 A.7 5 4,11 80,73 154 1980 11 A.8 5 4,10 77,90 152 1967 12 A.9 5 4,10 77,90 152 1949 13 A.10 5 4,10 77,90 150 1936 14 B.1 5 3,96 77,79 158 2100 15 B.2 5 3,86 75,82 152 2080 16 B.3 5 4,05 79,55 158 2068 17 B.4 5 4,06 79,83 156 2049 18 B.5 5 4,04 79,36 155 2019 19 B.6 5 4,20 82,50 156 2006

120 20 B.7 5 4,00 78,57 150 1974 21 B.8 5 4,24 83,36 154 1965 22 B.9 5 4,24 83,36 152 1952 23 B.10 5 4,24 83,36 150 1952 24 C.1 5 3,92 77,00 146 2019 25 C.2 5 4,08 80,14 150 2019 26 C.3 5 3,96 77,79 145 2016 27 C.4 5 4,01 78,69 144 2011 28 C.5 5 4,01 78,69 142 1997 29 C.6 5 4,00 78,57 140 2008 30 C.7 5 4,00 78,57 138 2001 31 C.8 5 4,00 78,57 138 2013 32 C.9 5 4,10 80,54 152 1984 33 C.10 5 4,10 80,54 150 1958 34 D.1 5 4,00 78,57 152 2011 35 D.1 5 3,92 77,08 148 1972 36 D.1 5 3,92 77,00 146 1962 37 D.1 5 4,08 80,14 150 1945 38 D.1 5 3,96 77,79 145 1930 39 D.1 5 4,01 78,69 144 1920 40 D.1 5 4,01 78,69 142 1880 41 D.1 5 4,00 78,57 140 1850 42 D.1 5 4,00 78,57 140 1830 43 D.1 5 4,00 78,57 140 1800 44 AA.1 5 3,96 77,71 163,4 2066 45 AA.2 5 3,93 77,20 160,8 2042 46 AA.3 5 4,13 81,13 164 2000 47 AA.4 5 4,02 78,96 159 1976 48 AA.5 5 4,15 81,42 161,5 1924 49 AA.6 5 4,10 80,54 159 1917 50 AA.7 5 3,99 78,30 155 1908 51 AA.8 5 3,96 77,79 153 1900 52 AA.9 5 3,95 77,49 151 1890 53 AA.10 5 3,95 77,49 150 1870 54 BB.1 5 4,09 80,34 165 2031 55 BB.2 5 3,76 73,94 153 2005 56 BB.3 5 3,84 75,43 156 1986 57 BB.4 5 3,95 77,59 159 1954 58 BB.5 5 4,07 79,99 161,5 1930 59 BB.6 5 4,01 78,77 158 1891 60 BB.7 5 3,92 77,00 152 1860 61 BB.8 5 3,99 78,38 154 1847 62 BB.9 5 3,99 78,38 153 1823 63 BB.10 5 3,99 78,38 153 1799

121 64 CC.1 5 4,21 82,70 167 1896 65 CC.2 5 4,01 78,77 159 1872 66 CC.3 5 3,94 77,39 156 1864 67 CC.4 5 3,95 77,59 156 1830 68 CC.5 5 4,13 81,13 162 1805 69 CC.6 5 3,92 76,96 154,5 1782 70 CC.7 5 4,07 79,95 160 1756 71 CC.8 5 4,00 78,49 158 1740 72 CC.9 5 3,90 76,61 152 1730 73 CC.10 5 3,90 76,61 150 1700 74 DD.1 5 3,95 77,59 156 1935 75 DD.2 5 4,13 81,13 160 1920 76 DD.3 5 3,92 76,96 151 1896 77 DD.4 5 4,07 79,95 155,5 1872 78 DD.5 5 4,00 78,49 158 1864 79 DD.6 5 3,92 76,96 154,5 1830 80 DD.7 5 4,07 79,95 162,5 1805 81 DD.8 5 4,00 78,49 158 1782 82 DD.9 5 3,90 76,61 152 1760 83 DD.10 5 3,90 80,22 150 1750 Lampiran C. Pengukuran dan Perhitungan Porositas Contoh : Perhitungan untuk menentukan porositas sampel, untuk kode sampel A.1 dengan komposisi perekat yaitu semen 97,5% - bahan substitusi semen 2,5% (Abu terbang : kulit kerang = 1 : 1) dan komposisi agregat 75% pasir dan 25% limbah beton adalah sebagai berikut : (160,70 146).1 % Porositas = x100% 77 = 19,09 %

122 Tabel. C. Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan Porositas Massa NO. Kode Diameter Tebal Massa Kering Basah (Mb Mk) Porositas Sampel cm cm gr gr gr % 1 O.1 5 4,08 165 185,20 20,2 25,23 2 O.2 5 4,09 163,8 186,40 22,6 28,13 3 O.3 5 4,07 162,6 183,50 20,9 26,14 4 A.1 5 3,92 146 160,70 14,7 19,09 5 A.2 5 4,08 150 162,40 12,4 15,47 6 A.3 5 3,96 145 157,20 12,2 15,68 7 A.4 5 4,01 144 156,20 12,2 15,50 8 A.5 5 4,01 142 153,20 11,2 14,23 9 A.6 5 4,00 140 150,20 10,2 12,98 10 A.7 5 4,00 138 147,70 9,7 12,35 11 A.8 5 4,00 138 145,60 7,6 9,67 12 A.9 5 4,10 152 161,40 9,4 11,67 13 A.10 5 4,10 150 159,70 9,7 12,04 14 B.1 5 4,00 152 168,70 16,7 21,25 15 B.2 5 3,92 148 163,40 15,4 19,98 16 B.3 5 3,92 146 160,70 14,7 19,09 17 B.4 5 4,08 150 162,40 12,4 15,47 18 B.5 5 3,96 145 157,20 12,2 15,68 19 B.6 5 4,01 144 156,20 12,2 15,50 20 B.7 5 4,01 142 153,20 11,2 14,23 21 B.8 5 4,00 140 148,20 8,2 10,44 22 B.9 5 4,00 140 149,00 9 11,45 23 B.10 5 4,00 140 150,00 10 12,73 24 C.1 5 3,96 158 176,50 18,5 23,78 25 C.2 5 3,86 152 169,00 17 22,42 26 C.3 5 4,05 158 175,00 17 21,37 27 C.4 5 4,06 156 171,00 15 18,79 28 C.5 5 4,04 155 169,50 14,5 18,27 29 C.6 5 4,20 156 170,00 14 16,97 30 C.7 5 4,00 150 162,80 12,8 16,29 31 C.8 5 4,24 154 164,50 10,5 12,60 32 C.9 5 4,24 152 162,70 10,7 12,84 33 C.10 5 4,24 150 161,70 11,7 14,03 34 D.1 5 3,92 159 179,00 20 25,99 35 D.2 5 3,89 156 174,00 18 23,56 36 D.3 5 3,92 154 170,80 16,8 21,82 37 D.4 5 4,16 161,5 177,40 15,9 19,46 38 D.5 5 4,07 154 169,00 15 18,74 39 D.6 5 4,01 151 165,40 14,4 18,28 40 D.7 5 4,11 154 168,20 14,2 17,59

123 41 D.8 5 4,10 152 163,80 11,8 15,15 42 D.9 5 4,10 152 164,00 12 15,40 43 D.10 5 4,10 150 163,80 13,8 17,72 54 AA.1 5 4,21 167 186,50 19,5 23,58 55 AA.2 5 4,01 159 176,00 17 21,58 56 AA.3 5 3,94 156 172,50 16,5 21,32 57 AA.4 5 3,95 156 170,20 14,2 18,30 58 AA.5 5 4,13 162 175,80 13,8 17,01 59 AA.6 5 3,92 154,5 167,50 13 16,89 60 AA.7 5 4,07 160 173,20 13,2 16,51 61 AA.8 5 4,00 158 167,80 9,8 12,49 62 AA.9 5 3,90 152 162,40 10,4 13,58 63 AA.10 5 3,90 150 161,00 11 14,36 44 BB.1 5 3,95 156 172,50 16,5 21,27 45 BB.2 5 4,13 160 175,50 15,5 19,11 46 BB.3 5 3,92 151 165,00 14 18,19 47 BB.4 5 4,07 155,5 169,20 13,7 17,14 48 BB.5 5 4,00 158 171,40 13,4 17,07 49 BB.6 5 3,92 154,5 166,50 12 15,59 50 BB.7 5 4,07 162,5 173,50 11 13,76 51 BB.8 5 4,00 158 168,00 10 12,74 52 BB.9 5 3,90 152 162,40 10,4 13,58 53 BB.10 5 3,90 150 161,00 11 13,71 64 CC.1 5 4,09 165 184,60 19,6 24,40 65 CC.2 5 3,76 153 170,70 17,7 23,94 66 CC.3 5 3,84 156 172,80 16,8 22,27 67 CC.4 5 3,95 159 175,20 16,2 20,88 68 CC.5 5 4,07 161,5 177,40 15,9 19,88 69 CC.6 5 4,01 158 172,80 14,8 18,79 70 CC.7 5 3,92 152 166,00 14 18,18 71 CC.8 5 3,99 154 165,20 11,2 14,29 72 CC.9 5 3,99 153 164,20 11,2 14,29 73 CC.10 5 3,99 153 165,20 12,2 15,57 74 DD.1 5 3,96 163,4 184,40 21 27,02 75 DD.2 5 3,93 160,8 180,20 19,4 25,13 76 DD.3 5 4,13 164 182,20 18,2 22,43 77 DD.4 5 4,02 159 175,70 16,7 21,15 78 DD.5 5 4,15 161,5 178,00 16,5 20,27 79 DD.6 5 4,10 159 174,70 15,7 19,49 80 DD.7 5 3,99 155 169,70 14,7 18,77 81 DD.8 5 3,96 153 166,00 13 16,71 82 DD.9 5 3,95 151 164,20 13,2 17,03 83 DD.10 5 3,95 150 164,20 14,2 18,32

124 Lampiran D. Data Pengukuran Daya Serap Air Contoh : Perhitungan untuk menentukan daya serap sampel, untuk kode sampel A.1 dengan komposisi perekat yaitu semen 97,5% - bahan substitusi semen 2,5% (Abu terbang : kulit kerang = 1 : 1) dan komposisi agregat 75% pasir dan 25% limbah beton adalah sebagai berikut : 160,70 146 14,7 Penyerapan Air = x100% = x100% 146 146 = 10,07 % Dengan pengukuran dan perhitungan yang sama diperoleh nilai prosentase penyerapan air untuk sampel batako yang lain. Hasil pengukuran dan perhitungan prosentase penyerapan air keseluruhan sampel ditunjukkan pada table di bawah ini. Tabel. D. Data Pengukuran Daya Serap Air Massa Kering Massa Basah (Mb Mk) Serapan Air NO. Kode Diameter Sampel Cm gr gr gr % 1 O.1 5 165 185,20 20,2 12,24 2 O.2 5 163,8 186,40 22,6 13,80 3 O.3 5 162,6 183,50 20,9 12,85 4 A.1 5 146 160,70 14,7 10,07 5 A.2 5 150 162,40 12,4 8,27 6 A.3 5 145 157,20 12,2 8,41 7 A.4 5 144 156,20 12,2 8,47 8 A.5 5 142 153,20 11,2 7,89 9 A.6 5 140 150,20 10,2 7,29 10 A.7 5 138 147,70 9,7 7,03 11 A.8 5 138 145,60 7,6 5,51 12 A.9 5 152 161,40 9,4 6,18 13 A.10 5 150 159,70 9,7 6,47 14 B.1 5 152 168,70 16,7 10,99 15 B.2 5 148 163,40 15,4 10,41 16 B.3 5 146 160,70 14,7 10,07 17 B.4 5 150 162,40 12,4 8,27 18 B.5 5 145 157,20 12,2 8,41 19 B.6 5 144 156,20 12,2 8,47 20 B.7 5 142 153,20 11,2 7,89

125 21 B.8 5 140 148,20 8,2 5,86 22 B.9 5 140 149,00 9 6,43 23 B.10 5 140 150,00 10 7,14 24 C.1 5 158 176,50 18,5 11,71 25 C.2 5 152 169,00 17 11,18 26 C.3 5 158 175,00 17 10,76 27 C.4 5 156 171,00 15 9,62 28 C.5 5 155 169,50 14,5 9,35 29 C.6 5 156 170,00 14 8,97 30 C.7 5 150 162,80 12,8 8,53 31 C.8 5 154 164,50 10,5 6,82 32 C.9 5 152 162,70 10,7 7,04 33 C.10 5 150 161,70 11,7 7,80 34 D.1 5 159 179,00 20 12,58 35 D.2 5 156 174,00 18 11,54 36 D.3 5 154 170,80 16,8 10,91 37 D.4 5 161,5 177,40 15,9 9,85 38 D.5 5 154 169,00 15 9,74 39 D.6 5 151 165,40 14,4 9,54 40 D.7 5 154 168,20 14,2 9,22 41 D.8 5 152 163,80 11,8 7,76 42 D.9 5 152 164,00 12 7,89 43 D.10 5 150 163,80 13,8 9,20 54 AA.1 5 167 186,50 19,5 11,68 55 AA.2 5 159 176,00 17 10,69 56 AA.3 5 156 172,50 16,5 10,58 57 AA.4 5 156 170,20 14,2 9,10 58 AA.5 5 162 175,80 13,8 8,52 59 AA.6 5 154,5 167,50 13 8,41 60 AA.7 5 160 173,20 13,2 8,25 61 AA.8 5 158 167,80 9,8 6,20 62 AA.9 5 152 162,40 10,4 6,84 63 AA.10 5 150 161,00 11 7,33 44 BB.1 5 156 172,50 16,5 10,58 45 BB.2 5 160 175,50 15,5 9,69 46 BB.3 5 151 165,00 14 9,27 47 BB.4 5 155,5 169,20 13,7 8,81 48 BB.5 5 158 171,40 13,4 8,48 49 BB.6 5 154,5 166,50 12 7,77 50 BB.7 5 162,5 173,50 11 6,77 51 BB.8 5 158 168,00 10 6,33 52 BB.9 5 152 162,40 10,4 6,84 53 BB.10 5 150 161,00 11 7,33 64 CC.1 5 165 184,60 19,6 11,88

126 65 CC.2 5 153 170,70 17,7 11,57 66 CC.3 5 156 172,80 16,8 10,77 67 CC.4 5 159 175,20 16,2 10,19 68 CC.5 5 161,5 177,40 15,9 9,85 69 CC.6 5 158 172,80 14,8 9,37 70 CC.7 5 152 166,00 14 9,21 71 CC.8 5 154 165,20 11,2 7,27 72 CC.9 5 153 164,20 11,2 7,32 73 CC.10 5 153 165,20 12,2 7,97 74 DD.1 5 163,4 184,40 21 12,85 75 DD.2 5 160,8 180,20 19,4 12,06 76 DD.3 5 164 182,20 18,2 11,10 77 DD.4 5 159 175,70 16,7 10,50 78 DD.5 5 161,5 178,00 16,5 10,22 79 DD.6 5 159 174,70 15,7 9,87 80 DD.7 5 155 169,70 14,7 9,48 81 DD.8 5 153 166,00 13 8,50 82 DD.9 5 151 164,20 13,2 8,74 83 DD.10 5 150 164,20 14,2 9,47

127 Lampiran. E. Data Pengukuran Kuat Tekan Contoh : Perhitungan dalam menentukan kuat tekan sampel, untuk kode sampel A.1 dengan komposisi perekat yaitu semen 97,5% - bahan substitusi semen 2,5% (Abu terbang : kulit kerang = 1 : 1) dan komposisi agregat 75% pasir dan 25% limbah beton adalah sebagai berikut : x P = 29253 9,8 14, 89MPa 4 19,64.10 = Hal yang sama dilakukan terhadap sampel sampel lainnya sehingga diperoleh harga seperti table di bawah ini. Tabel.E. Data Hasil Pengujian dan Perhitungan Kuat Tekan Benda Uji NO. KODE Diameter Beban Gravitasi Gaya Tekan Tekanan Tekanan SAMPEL ( Cm ) Kg m/s2 N (kg/cm2) ( Mpa ) 1 O.1 5 1985 9,8 19453,0 101,05 9,90 2 O.2 5 2124 9,8 20815,2 108,13 10,60 3 O,3 5 2440 9,8 23912,0 124,22 12,17 4 A.1 5 2985 9,8 29253,0 151,96 14,89 5 A.2 5 3150 9,8 30870,0 160,36 15,72 6 A.3 5 3285 9,8 32193,0 167,24 16,39 7 A.4 5 3480 9,8 34104,0 177,16 17,36 8 A.5 5 3850 9,8 37730,0 196,00 19,21 9 A.6 5 3970 9,8 38906,0 202,11 19,81 10 A.7 5 4185 9,8 41013,0 213,05 20,88 11 A.8 5 4650 9,8 45570,0 236,73 23,20 12 A.9 5 4455 9,8 43659,0 226,80 22,23 13 A.10 5 4250 9,8 41650,0 216,36 21,20 14 B.1 5 2560 9,8 25088,0 130,33 12,77 15 B.2 5 2680 9,8 26264,0 136,44 13,37 16 B.3 5 2825 9,8 27685,0 143,82 14,09 17 B.4 5 3020 9,8 29596,0 153,75 15,07 18 B.5 5 3410 9,8 33418,0 173,60 17,01 19 B.6 5 3630 9,8 35574,0 184,80 18,11 20 B.7 5 3830 9,8 37534,0 194,98 19,11 21 B.8 5 4230 9,8 41454,0 215,35 21,10

128 22 B.9 5 4025 9,8 39445,0 204,91 20,08 23 B.10 5 3870 9,8 37926,0 197,02 19,31 24 C.1 5 2120 9,8 20776,0 107,93 10,58 25 C.2 5 2280 9,8 22344,0 116,07 11,38 26 C.3 5 2500 9,8 24500,0 127,27 12,47 27 C.4 5 2700 9,8 26460,0 137,45 13,47 28 C.5 5 3100 9,8 30380,0 157,82 15,47 29 C.6 5 3290 9,8 32242,0 167,49 16,41 30 C.7 5 3350 9,8 32830,0 170,55 16,71 31 C.8 5 3790 9,8 37142,0 192,95 18,91 32 C.9 5 3650 9,8 35770,0 185,82 18,21 33 C.10 5 3440 9,8 33712,0 175,13 17,16 34 D.1 5 1965 9,8 19257,0 100,04 9,80 35 D.2 5 2100 9,8 20580,0 106,91 10,48 36 D.3 5 2325 9,8 22785,0 118,36 11,60 37 D.4 5 2505 9,8 24549,0 127,53 12,50 38 D.5 5 2830 9,8 27734,0 144,07 14,12 39 D.6 5 2925 9,8 28665,0 148,91 14,59 40 D.7 5 3200 9,8 31360,0 162,91 15,97 41 D.8 5 3625 9,8 35525,0 184,55 18,09 42 D.9 5 3535 9,8 34643,0 179,96 17,64 43 D.10 5 3350 9,8 32830,0 170,55 16,71 44 AA.1 5 2673 9,8 26195,4 136,08 13,34 45 AA.2 5 2913 9,8 28547,4 148,30 14,53 46 AA.3 5 3088 9,8 30262,4 157,21 15,41 47 AA.4 5 3228 9,8 31634,4 164,33 16,10 48 AA.5 5 3533 9,8 34623,4 179,86 17,63 49 AA.6 5 4008 9,8 39278,4 204,04 20,00 50 AA.7 5 4265 9,8 41797,0 217,13 21,28 51 AA.8 5 4450 9,8 43610,0 226,55 22,20 52 AA.9 5 4380 9,8 42924,0 222,98 21,85 53 AA.10 5 4210 9,8 41258,0 214,33 21,00 54 BB.1 5 2273 9,8 22275,4 115,72 11,34 55 BB.2 5 2603 9,8 25509,4 132,52 12,99 56 BB.3 5 2873 9,8 28155,4 146,26 14,33 57 BB.4 5 2988 9,8 29282,4 152,12 14,91 58 BB.5 5 3178 9,8 31144,4 161,79 15,86 59 BB.6 5 3373 9,8 33055,4 171,72 16,83 60 BB.7 5 3568 9,8 34966,4 181,64 17,80 61 BB.8 5 4218 9,8 41336,4 214,73 21,04 62 BB.9 5 4003 9,8 39229,4 203,79 19,97 63 BB.10 5 3708 9,8 36338,4 188,77 18,50 64 CC.1 5 1943 9,8 19041,4 98,92 9,69 65 CC.2 5 2373 9,8 23255,4 120,81 11,84

129 66 CC.3 5 2533 9,8 24823,4 128,95 12,64 67 CC.4 5 2773 9,8 27175,4 141,17 13,83 68 CC.5 5 2998 9,8 29380,4 152,63 14,96 69 CC.6 5 3183 9,8 31193,4 162,04 15,88 70 CC.7 5 3353 9,8 32859,4 170,70 16,73 71 CC.8 5 3768 9,8 36926,4 191,83 18,80 72 CC.9 5 3583 9,8 35113,4 182,41 17,88 73 CC.10 5 3378 9,8 33104,4 171,97 16,85 74 DD.1 5 1768 9,8 17326,4 90,01 8,82 75 DD.2 5 1858 9,8 18208,4 94,59 9,27 76 DD.3 5 1974 9,8 23353,4 100,51 9,85 77 DD.4 5 2175 9,8 25264,4 110,71 10,85 78 DD.5 5 2526 9,8 25509,4 128,57 12,60 79 DD.6 5 2646 9,8 27567,4 134,69 13,20 80 DD.7 5 2726 9,8 30899,4 138,78 13,60 81 DD.8 5 3267 9,8 35358,4 166,33 16,30 82 DD.9 5 3087 9,8 34672,4 157,14 15,40 83 DD.10 5 2966 9,8 31487,4 151,02 14,80

130 Lampiran F. Data Pengukuran Kuat Patah (Bending Strength) Contoh : Perhitungan dalam menentukan kuat patah (bending strength) sampel, untuk kode sampel A.1 dengan komposisi perekat yaitu semen 97,5% - bahan substitusi semen 2,5% (Abu terbang : kulit kerang = 1 : 1) dan komposisi agregat 75% pasir dan 25% limbah beton adalah sebagai berikut : 3.22.10 Kekua tan Patah = = 2.3.3 36,12kg / 2 cm Hal yang sama dilakukan terhadap sampel sampel lainnya sehingga diperoleh harga seperti table di bawah ini. Tabel. Hasil pengujian dan perhitungan kuat patah NO. KODE Panjang Tumpu Tinggi Tebal Beban Kuat Patah Kuat Patah SAMPEL cm cm cm Kg Kg/cm2 Mpa 1 O.1 10 3 3 21 35,51 3,48 2 O.2 10 3 3 22 37,14 3,64 3 O,3 10 3 3 24 39,80 3,90 4 A.1 10 3 3 22 36,12 3,54 5 A.2 10 3 3 24 39,18 3,84 6 A.3 10 3 3 24 40,82 4,00 7 A.4 10 3 3 26 43,37 4,25 8 A.5 10 3 3 27 44,90 4,40 9 A.6 10 3 3 29 47,96 4,70 10 A.7 10 3 3 29 48,98 4,80 11 A.8 10 3 3 32 53,06 5,20 12 A.9 10 3 3 31 51,02 5,00 13 A.10 10 3 3 29 48,98 4,80 14 B.1 10 3 3 20 33,16 3,25 15 B.2 10 3 3 21 35,56 3,48 16 B.3 10 3 3 23 38,33 3,76 17 B.4 10 3 3 24 40,00 3,92 18 B.5 10 3 3 25 42,22 4,14 19 B.6 10 3 3 26 43,33 4,25 20 B.7 10 3 3 27 45,00 4,41 21 B.8 10 3 3 29 48,33 4,74 22 B.9 10 3 3 28 46,67 4,57 23 B.10 10 3 3 27 45,56 4,46 24 C.1 10 3 3 17 28,57 2,80 2

131 25 C.2 10 3 3 18 30,61 3,00 26 C.3 10 3 3 20 33,47 3,28 27 C.4 10 3 3 21 35,71 3,50 28 C.5 10 3 3 23 38,57 3,78 29 C.6 10 3 3 24 39,80 3,90 30 C.7 10 3 3 25 41,84 4,10 31 C.8 10 3 3 28 45,92 4,50 32 C.9 10 3 3 26 43,88 4,30 33 C.10 10 3 3 24 40,82 4,00 34 D.1 10 3 3 15 24,49 2,40 35 D.2 10 3 3 16 26,53 2,60 36 D.3 10 3 3 17 28,37 2,78 37 D.4 10 3 3 18 30,61 3,00 38 D.5 10 3 3 20 33,67 3,30 39 D.6 10 3 3 21 35,71 3,50 40 D.7 10 3 3 23 38,27 3,75 41 D.8 10 3 3 25 41,84 4,10 42 D.9 10 3 3 24 39,80 3,90 43 D.10 10 3 3 23 37,76 3,70 44 AA.1 10 3 3 33 54,49 5,34 45 AA.2 10 3 3 35 57,55 5,64 46 AA.3 10 3 3 36 59,18 5,80 47 AA.4 10 3 3 37 61,73 6,05 48 AA.5 10 3 3 38 63,27 6,20 49 AA.6 10 3 3 40 66,33 6,50 50 AA.7 10 3 3 40 67,35 6,60 51 AA.8 10 3 3 43 71,43 7,00 52 AA.9 10 3 3 42 69,39 6,80 53 AA.10 10 3 3 40 67,35 6,60 54 BB.1 10 3 3 30 50,51 4,95 55 BB.2 10 3 3 32 52,90 5,18 56 BB.3 10 3 3 33 55,68 5,46 57 BB.4 10 3 3 34 57,35 5,62 58 BB.5 10 3 3 36 59,57 5,84 59 BB.6 10 3 3 36 60,68 5,95 60 BB.7 10 3 3 37 62,35 6,11 61 BB.8 10 3 3 39 65,68 6,44 62 BB.9 10 3 3 38 64,01 6,27 63 BB.10 10 3 3 38 62,90 6,16 64 CC.1 10 3 3 27 44,90 4,40 65 CC.2 10 3 3 28 46,94 4,60 66 CC.3 10 3 3 30 49,80 4,88 67 CC.4 10 3 3 31 52,04 5,10 68 CC.5 10 3 3 33 54,90 5,38

132 69 CC.6 10 3 3 34 56,12 5,50 70 CC.7 10 3 3 35 58,16 5,70 71 CC.8 10 3 3 37 62,24 6,10 72 CC.9 10 3 3 36 60,20 5,90 73 CC.10 10 3 3 34 57,14 5,60 74 DD.1 10 3 3 25 41,84 4,10 75 DD.2 10 3 3 26 43,88 4,30 76 DD.3 10 3 3 27 45,71 4,48 77 DD.4 10 3 3 29 47,96 4,70 78 DD.5 10 3 3 31 51,02 5,00 79 DD.6 10 3 3 32 53,06 5,20 80 DD.7 10 3 3 33 55,61 5,45 81 DD.8 10 3 3 36 59,18 5,80 82 DD.9 10 3 3 34 57,14 5,60 83 DD.10 10 3 3 33 55,10 5,40

133 Lampiran G. Data Pengukuran Kuat Impak Contoh : Perhitungan dalam menentukan kuat impak sampel dengan lebar alat 1,5 cm lebar dan tinggi sampel masing-masing 3 cm, untuk kode sampel A.1 dengan komposisi perekat yaitu semen 97,5% - bahan substitusi semen 2,5% (Abu terbang : kulit kerang = 1 : 1) dan komposisi agregat 75% pasir dan 25% limbah beton adalah sebagai berikut : 7 Kc = = 0,78 Joule/cm 2 9 Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat pukul sampel sampel lainnya. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada table di bawah ini. Tabel. Hasil pengujian dan perhitungan kuat impak Lebar Tinggi Luas NO SAMPEL sampel sampel sampel Energi Kuat Impak cm cm cm2 joule J / cm2 1 O.1 3 3 9 10,5 1,17 2 O.2 3 3 9 12 1,33 3 O,3 3 3 9 14 1,56 4 A.1 3 3 9 7 0,78 5 A.2 3 3 9 11 1,22 6 A.3 3 3 9 13 1,44 7 A.4 3 3 9 18 2,00 8 A.5 3 3 9 21 2,33 9 A.6 3 3 9 25 2,78 10 A.7 3 3 9 29 3,22 11 A.8 3 3 9 33 3,67 12 A.9 3 3 9 31 3,44 13 A.10 3 3 9 30 3,33 14 B.1 3 3 9 11,6 1,29 15 B.2 3 3 9 13,4 1,49 16 B.3 3 3 9 16,5 1,83 17 B.4 3 3 9 19,4 2,16 18 B.5 3 3 9 21,2 2,36 19 B.6 3 3 9 23,8 2,64

134 20 B.7 3 3 9 26,5 2,94 21 B.8 3 3 9 30,8 3,42 22 B.9 3 3 9 28,4 3,16 23 B.10 3 3 9 27,5 3,06 24 C.1 3 3 9 9,1 1,01 25 C.2 3 3 9 10,9 1,21 26 C.3 3 3 9 13,2 1,47 27 C.4 3 3 9 15,3 1,70 28 C.5 3 3 9 18,5 2,06 29 C.6 3 3 9 23,3 2,59 30 C.7 3 3 9 26,2 2,91 31 C.8 3 3 9 30,7 3,41 32 C.9 3 3 9 29,5 3,28 33 C.10 3 3 9 27,5 3,06 34 D.1 3 3 9 7,4 0,82 35 D.2 3 3 9 8 0,89 36 D.3 3 3 9 10 1,11 37 D.4 3 3 9 15 1,67 38 D.5 3 3 9 18 2,00 39 D.6 3 3 9 22 2,44 40 D.7 3 3 9 26 2,89 41 D.8 3 3 9 30 3,33 42 D.9 3 3 9 28 3,11 43 D.10 3 3 9 27 3,00 44 AA.1 3 3 9 9,5 1,06 45 AA.2 3 3 9 12,5 1,39 46 AA.3 3 3 9 16,9 1,88 47 AA.4 3 3 9 20,3 2,26 48 AA.5 3 3 9 24 2,67 49 AA.6 3 3 9 27,3 3,03 50 AA.7 3 3 9 32,9 3,66 51 AA.8 3 3 9 37,3 4,14 52 AA.9 3 3 9 35,2 3,91 53 AA.10 3 3 9 34,3 3,81 54 BB.1 3 3 9 10 1,11 55 BB.2 3 3 9 13 1,44 56 BB.3 3 3 9 15 1,67 57 BB.4 3 3 9 20 2,22 58 BB.5 3 3 9 23 2,56 59 BB.6 3 3 9 27 3,00 60 BB.7 3 3 9 31 3,44

135 61 BB.8 3 3 9 35 3,89 62 BB.9 3 3 9 33 3,67 63 BB.10 3 3 9 32 3,56 64 CC.1 3 3 9 13,5 1,50 65 CC.2 3 3 9 16,1 1,79 66 CC.3 3 3 9 18,5 2,06 67 CC.4 3 3 9 22,2 2,47 68 CC.5 3 3 9 25 2,78 69 CC.6 3 3 9 29,1 3,23 70 CC.7 3 3 9 31 3,44 71 CC.8 3 3 9 34,2 3,80 72 CC.9 3 3 9 33,2 3,69 73 CC.10 3 3 9 31,7 3,52 74 DD.1 3 3 9 12,7 1,41 75 DD.2 3 3 9 14,1 1,57 76 DD.3 3 3 9 18,4 2,04 77 DD.4 3 3 9 21,3 2,37 78 DD.5 3 3 9 23,4 2,60 79 DD.6 3 3 9 28,6 3,18 80 DD.7 3 3 9 30,4 3,38 81 DD.8 3 3 9 33,4 3,71 82 DD.9 3 3 9 32,8 3,64 83 DD.10 3 3 9 30,9 3,43

136 Lampiran : H. Foto Bahan dan Alat Pembuatan Benda Uji Gambar. H.1. Kulit Kerang Gambar.H.2. Fly Ash Batubara Gambar. H.3 Semen PCC Type I Gambar.H.4 Air dan Takaran

137 Gambar.H.5. Limbah konstruksi / beton Gambar.H.7. Pasir

138 Gambar. H.8 : Neraca Gambar. H.9: Jangka Sorong Gambar. H.10 : Mesin Pengayak Gambar. H. 11. : Mesin Penggiling

139 Gambar.H.12. : Mesin Pemecah Limbah Beton Gambar.H.13. : Mesin Oven Gambar.H.14. : Sampel Bentuk Balok Gambar.H.15. : Cetakan Sambel Balok

140 Gambar.H.16. : Pencetak Sampel Bentuk Silinder Gambar H.17 : Sampel Bentuk Silinder

141 Lampiran : I. Gambar Kegiatan Pembuatan Sampel Gambar I.1 : Pengambilan Fly Ash di PLTU Labuhan Angin Gambar I.2 : Analisis Agregat

142 Gamabar I.3 : Pemanasan Kulit Kerang Gambar I.4 : Penimbangan Bahan

143 Gambar I.5. Proses Pengadukan Bahan menggunakan Mixer Gambar I.6 : Proses penimbangan bahan sampel

144 Gambar I.7 : Pembuatan Sampel Berbentuk Balok Gambar I.8. : Pembuatan Sampel Berbentuk Silinder

145 Gambar I.9. : Pengamatan dan Pengukuran Benda Uji Gambar I.10 : Pengujian Sampel

146 Gambar I.11. Proses Pengeringan Secara Alami dengan Suhu Ruang Gambar I. 11 : Proses Uji Tekan Benda Uji

147 Gambar I.12 : Alat Uji Patah Gambar I.13 : Uji Impak