BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
|
|
- Ridwan Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 77 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi kadar fly ash 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% secara berturut-turut 37,69 MPa, 75,06 MPa, 64,30 MPa, 60,92 MPa, 58,32 MPa, 66,11 MPa. Nilai kuat tekan tertinggi terjadi pada variasi kadar fly ash 5% sebesar 75,06 MPa yang meningkatkan kuat tekan sebesar 99,15% dari beton tanpa fly ash. 2. Nilai modulus elastisitas beton pada umur 28 hari dengan variasi kadar fly ash 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% secara berturut-turut 32059,9294 MPa, 36204,1322 MPa, 35510,8152 MPa, 34969,4492 MPa, 33276,9639 MPa, 36893,6286 MPa. Nilai modulus elastisitas tertinggi terjadi pada variasi fly ash 25% sebesar 36893,6286 MPa yang menigkatkan nilai modulus elastisitas hingga 15,08% dari beton tanpa fly ash. 77
2 78 3. Kombinasi dari bahan tambah yang digunakan mampu meningkatkan kuat tekan beton dengan baik Saran Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh peneliti pada saat pelaksanaan penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yang diperlukan apabila hendak menindaklanjuti penelitian ini. Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kandungan dari semua bahan tambah perlu diperhatikan dan disarankan untuk mengamati terlebih dahulu reaksi kimia yang terjadi apabila semua bahan dicampurkan. 2. Perlunya pemahaman tentang proses pengadukan yang baik sebelum pelaksanaan dimulai untuk menghindari terjadinya kesalahan. Misalnya untuk satu variasi yang sama harus dilakukan dalam satu kali pengadukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan yang kontinu seiring bertambahnya umur beton
3 79 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1990, Spesifikasi Bahan Tambah untuk Beton (SK SNI S ), Badan Standardisasi Nasional. Anonim, 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI ), Badan Standardisasi Nasional. Anonim, 2002, SNI : Semen Portland, Badan Standardisasi Nasional. Damayanti, I., dan Rochman, A., 2006, Tinjauan Penambahan Microsilica dan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi, Jurnal Eco Rekayasa UMS, vol. 2, no. 1, pp Departemen Pekerjaan Umum, 1990, SK SNI M F Metode Pengujian Slump Beton, Yayasan LPMB, Bandung. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004, Tata Cara Pembuatan dan Pelaksanaan Beton Berkekuatan Tinggi (PD T C), Departemen Pekerjaan Umum. Lianasari, Angelina E. dan Linggo, JF. S.,Teknologi Bahan Konstruksi, Diktat Kuliah Teknik Sipil UAJY. Nawy, E.G., (Terjemahan), 1998, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Mendasar, Refika Aditama, Bandung. Nugraheni, M.W., 2011, Tinjauan Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Berserat Baja dengan Menggunakan filler nanomaterial, Laporan Tugas Akhir Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pujianto, A., 2010, Beton Mutu Tinggi dengan Bahan Tambah Superplasticizer dan Fly Ash, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika UMY, vol. 13, no. 2, pp Sebayang, S., 2006, Pengaruh Abu Terbang sebagai Pengganti Sejumlah Semen Type V pada Beton Mutu Tinggi, Jurnal Teknik Sipil UAJY, vol. 6, no. 2, pp Sebayang, S., 2011, Tinjauan Sifat-Sifat Mekanik Beton Alir Mutu Tinggi dengan Silika Fume sebagai Bahan Tambahan, Jurnal Rekayasa UNL, vol. 15, no. 2, pp
4 80 Tjokrodimuljo, K., 2003, Teknologi Bahan Konstruksi, Diktat Kuliah Teknik Sipil UGM. Tjokrodimuljo, K., 2010, Teknologi Beton edisi kedua, KMTS FT UGM, Yogyakarta. Wang, Chu-Kia dan Salmon, G, Charles.,1986. Desain Beton Bertulang Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
5 LAMPIRAN 81
6 A. PEMERIKSAAN BAHAN A.1. PEMERIKSAAN GRADASI BESAR BUTIRAN PASIR Bahan : Pasir Asal : Kali Progo Diperiksa : 25 Januari 2014 No. Saringan Berat Saringan (gram) Berat Saringan + Tertahan (gram) DAFTAR AYAKAN Berat Tertahan (gram) Σ Berat Tertahan (gram) Persentase Berat Tertahan (%) Persentase Lolos (%) ¾ ½ ,4 99,6 3/ ,3 97, ,1 94, ,6 61, ,2 24, ,6 1, ,8 0,2 Pan Total Modulus halus butir = 3, Kesimpulan : MHB pasir 1,5 3,21 3,8, syarat terpenuhi (OK). 82
7 A.2. PEMERIKSAAN GRADASI BESAR BUTIRAN AGREGAT KASAR Bahan : Batu pecah (split) Asal : Kali Clereng Diperiksa : 25 Januari 2014 No. Saringan Berat Saringan (gram) Berat Saringan + Tertahan (gram) DAFTAR AYAKAN Berat Tertahan (gram) Σ Berat Tertahan (gram) Persentase Berat Tertahan (%) Persentase Lolos (%) ¾ ½ ,6 95,4 3/ ,4 59, ,3 2, ,6 1, ,8 1, ,9 1, ,2 0, ,5 0,5 Pan Total ,3 Modulus halus butir = 6, Kesimpulan : MHB split 6 6,423 7,1, syarat terpenuhi (OK). 83
8 A.3. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PASIR Bahan : Pasir Asal : Kali Progo Diperiksa : 25 Januari 2014 No. Nomor Pemeriksaan I 1. Berat contoh jenuh kering permukaan (SSD) 500 gram 2. Berat contoh kering 494,33 gram 3. Berat air 318,96 gram 4. (A) Berat jenis bulk (B- C) 2, BJ jenuh kering permukaan (SSD) 500 (B- C) 2, Berat jenis semu (apparent) (B- )- 5-2, Penyerapan (absorption) 5-1,147 % 84
9 A.4. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN SPLIT Bahan : Batu pecah (split) Asal : Kali Clereng Diperiksa : 25 Januari 2014 No. Nomor Pemeriksaan I 1. Berat contoh kering 984 gram 2. Berat contoh jenuh kering permukaan (SSD) 999 gram 3. Berat contoh dalam air 631 gram 4. (A) Berat jenis bulk (B) (C) 2, (B) BJ jenuh kering permukaan (SSD) (B) (C) 2, (A) Berat jenis semu (apparent) (A) (C) 2, (B) (A) Penyerapan (absorption) x 100 % (A) 1,5244% 85
10 A.5. PEMERIKSAAN KADAR AIR DALAM PASIR Bahan : Pasir Asal : Kali Progo Diperiksa : 25 Januari 2014 No. Pemeriksaan H1 H2 1. Cawan gram 9,520 9, Cawan + berat pasir basah gram 72,643 81, Cawan + berat pasir kering gram 71,148 79, Berat air = (2) - (3) gram 1,495 1,66 5. Berat contoh kering = (3) - (1) gram 61,628 70, (4) Kadar air (w) = x 100% (5) 2,4258% 2,3610% Rata rata 2,3934% 86
11 A.6. PEMERIKSAAN KADAR AIR DALAM SPLIT Bahan Asal : Batu pecah (split) : Kali Progo Diperiksa : 25 Januari 2014 No. Pemeriksaan K1 K2 1. Cawan gram 9,678 8, Cawan + berat split basah gram 82,936 75, Cawan + berat split kering gram 82,045 74, Berat air = (2) - (3) gram 0,891 0, Berat contoh kering = (3) - (1) gram 72,367 66,28 (4) 6. Kadar air (w) = x100% (5) 1,23% 1,44% Rata - rata 1,335% 87
12 A.7. PEMERIKSAAN LOS ANGELES ABRASION TEST Bahan : Batu pecah (split) Asal : Kali Clereng Diperiksa : 25 Januari 2014 Gradasi Saringan Nomor Contoh I Lolos Tertahan Berat Masing-Masing Agregat 3 /4'' 1 /2'' 2500 gram 1 /2'' 3 /8'' 2500 gram Nomor Contoh I Berat sebelumnya (A) 5000 gram Berat sesudah diayak saringan No. 12 (B) 3752 gram Berat sesudah = (A) - (B) (A)-(B) Keausan = x 100% (A) 1248 gram 24,96% Keausan Rata-rata 24,96% 88
13 A.8. PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR I. Waktu pemeriksaan : 26 Januari 2014 II. Bahan a. Pasir kering tungku, asal : Kali Progo, berat : 100 gram b. Air jernih asal : LSBB Prodi TS FT-UAJY III. Alat a. Gelas ukur, ukuran : 250 cc b. Timbangan digital c. Tungku (oven), suhu antara C d. Pasir + piring masuk tungku tanggal 25 Januari 2014 jam WIB IV. Hasil Pasir + piring keluar tungku tanggal 26 Januari 2014 jam WIB a. Berat piring + pasir = 215,64 gram b. Berat piring kosong = 115,60 gram c. Berat pasir = 99,78 gram Kandungan lumpur = 100% = 0,18 % Kesimpulan : Kandungan lumpur 0,18% < 5%, syarat terpenuhi (OK) 89
14 A.9. PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM SPLIT I. Waktu pemeriksaan : 25 Januari 2014 II. Bahan a. Split kering tungku, asal : Kali Clereng, berat : 100 gram b. Air jernih asal : LSBB Prodi TS FT-UAJY III. Alat a. Pan b. Timbangan c. Tungku (oven), suhu antara o C d. Split + pan masuk tungku tanggal 25 Januari 2014 jam WIB IV. Hasil Split + pan keluar tungku tanggal 26 Januari 2014 jam WIB a. Berat pan + split = 227 gram b. Berat piring kosong = 128 gram c. Berat split = 99 gram Kandungan lumpur = 100% = 1% Kesimpulan : Kandungan lumpur 1% 1%, syarat terpenuhi (OK). 90
15 A.10. PEMERIKSAAN KANDUNGAN ZAT ORGANIK DALAM PASIR I. Waktu pemeriksaan : 27 Januari 2014 II. Bahan a. Pasir kering tungku, asal : Kali Progo, berat : 120 gram b. Larutan NaOH 3% III. Alat Gelas ukur, ukuran : 250 cc IV. Sketsa 200 cc NaOH 3% 120 gr Pasir V. Hasil Setelah didiamkan selama 24 jam, warna larutan di atas pasir sesuai dengan warna Gardner Standard Color No. 8. Kesimpulan : Warna Gardner Standard Color No. 8, syarat terpenuhi (OK). 91
16 Lampiran B 92
17 C. PERHITUNGAN RENCANA CAMPURAN ADUKAN BETON Perhitungan : - Menentukan slump rencana Slump berkisar antara mm 9,,99 77, a, a a r 8 hari - Menentukan ukuran agregat kasar maksimum Ukuran maksimum agregat kasar 20 mm - Menentukan kadar agregat kasar optimum Tabel Fraksi Volume Agregat Kasar Yang Disarankan Ukuran (mm) Fraksi Volume Padat Kering Oven 0,65 0,68 0,72 0,75 Fraksi agregat kasar optimum = 0,72 Kadar agregat kasar kering oven = 0,72 x 1490,162 = 1072,92 kg/m 3 - Estimasi kadar air pencampur dan kadar udara Slump awal mm dan ukuran agregat kasar maksimum 20 mm, maka berdasarkan tabel di bawah ini : 93
18 Tabel Estimasi Pertama Kebutuhan Air Pencampuran dan Kadar Udara Beton Segar Berdasarkan Pasir dengan 35 % Rongga Udara Air Pencampur (Liter/m 3 ) Slump (mm) Ukuran Agregat Kasar Maksimum (mm) Kadar Udara 3,0 2,5 2,0 1,5 % 2,5 2,0 1,5 1,0 Catatan : Keterangan Tanpa Superplasticizer Dengan Superplasticizer Kebutuhan air pencampuran pada tabel di atas adalah untuk beton kekuatan tinggi sebelum diberi superplasticizer. Nilai kebutuhan air di atas adalah nilai-nilai maksimum jika agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dengan bentuk butiran yang baik, permukaannya bersih, dan bergradasi baik sesuai ASTM C 33. Nilai-nilai harus dikoreksi jika rongga udara pasir bukan 35%. Estimasi pertama kebutuhan air = 169 liter/m 3 Kadar udara beton dengan superplasticizer = 1,5% Kadar rongga udara dihitung dengan persamaan : 94
19 a ar gga ara ( ) (1 ( )) 1 (1 19, 31 1 ) 1 5, 3 Koreksi kadar air dihitung dengan persamaan = (V-35) x 4,75 (liter/m 3 ) Koreksi kadar air = (25,43 35) x 4,75 = - 45,46 liter/m 3 Kebutuhan air total = ,46 = 123,54 liter/m 3 (belum termasuk air yang terkandung dalam superplasticizer cair) - Penentuan rasio Tabel Rasio Maksimum yang Disarankan (Dengan Superplasticizer) ek ata La a ga f r a hari 56 hari hari 56 hari hari 56 hari hari 56 hari hari 56 hari hari 56 hari Catatan : = +9,66 (MPa) W / (c + p) Ukuran Agregat Kasar Maksimum (mm) ,50 0,55 0,44 0,48 0,38 0,42 0,33 0,37 0,30 0,33 0,27 0,30 0,48 0,52 0,42 0,45 0,36 0,39 0,32 0,35 0,29 0,31 0,26 0,28 0,45 0,48 0,40 0,42 0,35 0,37 0,31 0,33 0,27 0,29 0,25 0,27 0,43 0,46 0,38 0,40 0,34 0,36 0,30 0,32 0,27 0,29 0,25 0,26 95
20 Ukuran maksimum agregat 20 mm, Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan untuk kondisi laboratorium pada umur 28 hari. = 77,4 MPa, maka kekuatan lapangan = 0,90 x 77,4 = 69,66 MPa, setelah diinterpolasi didapatkan nilai,3 75 0,31 - Menghitung kadar bahan bersifat semen Kadar bahan bersifat semen : (c + p) = 123,54 : 0,31 = 398,52 kg/m 3 beton. pada ketentuan tidak disyaratkan nilai kadar minimum bahan bersifat semen, maka kadar bahan bersifat semen yang digunakan 398,52 kg/m 3 beton. - Proporsi campuran dasar dengan semen Portland saja Volume semua bahan kecuali pasir per m 3 campuran beton adalah sebagai berikut : Semen Portland = 398,52 : 3,15 = 126,5143 liter Agregat Kasar = 1072,92 : 2,583 = 415,3775 liter Air = 123,54 liter Kadar udara = 0,015 x 1000 = 15 liter + = 680,4318 liter Maka kebutuhan pasir per m 3 volume beton = ,4318 = 319,5682 liter. Dikonversi menjadi berat pasir kering oven = 0, x 2,631 x 1000 = 840,78 kg. 96
21 Proporsi campuran dasar per m 3 campuran beton (berat kering): Air = 123,54 kg Semen Portland = 398,52 kg Agregat kasar = 1072,92 kg Agregat halus = 840,78 kg Silica fume = 0,1 x 398,52 = 39,852 kg Pasir kuarsa = 0,1 x 398,52 = 39,852 kg Superplasticizer = 0,02 x 398,52 = 7,9704 kg Fly Ash 5 % = 0,05 x 398,52 = 19,926 kg Fly Ash 10 % = 0,10 x 398,52 = 39,852 kg Fly Ash 15 % = 0,15 x 398,52 = 59,778 kg Fly Ash 20 % = 0,20 x 398,52 = 79,704 kg Fly Ash 25 % = 0,25 x 398,52 = 99,630 kg Kebutuhan Bahan Uji Penelitian (Silinder Uk. 0,15 m dan tinggi 0,3 m) - Volume 1 silinder = 1 3,15,3 1,5, 8 - Volume molen = 0,04 m 3, Maka untuk sekali adukan maksimum dapat dibuat benda uji sebanyak,, 8 5 silinder. Berdasarkan jumlah benda uji yang akan dicetak yaitu sebanyak 12 silinder untuk satu variasi. Satu variasi dibagi dalam 3 perbedaan waktu pengujian yaitu 7, 14, dan 28 hari. Oleh karena itu, mengingat kemampuan molen yang hanya mampu mengaduk maksimal 5 silinder, maka setiap pengadukan akan dibuat 4 silinder. 97
22 D. Hasil Uji Kuat Tekan Beton No Kode Sample Benda Uji 0 PET-1 0 PET-2 0 PET-3 1 FA-1 1 FA-2 1 FA-3 2 FA-1 2 FA-2 2 FA-3 3 FA-1 3 FA-2 3 FA-3 D.1. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari Diameter Benda Uji Diameter Rata- Rata Tinggi Benda Uji 15,10 30,47 15,09 15,10 30,37 15,12 30,23 15,05 30,24 14,95 15,05 30,26 15,15 30,15 15,31 30,21 14,95 15,09 30,11 15,02 30,22 15,04 30,30 15,00 14,99 30,28 14,92 30,24 15,05 30,19 14,91 15,00 30,36 15,03 30,15 15,10 30,28 15,08 15,09 30,18 15,09 30,15 15,09 30,20 15,10 15,05 30,16 14,96 30,15 15,04 30,50 15,00 14,98 30,38 14,91 30,34 15,02 30,26 15,15 15,06 30,32 15,00 30,29 14,98 30,36 15,01 15,08 30,39 15,26 30,39 14,93 30,00 14,85 14,93 30,15 15,00 30,04 15,08 30,33 15,07 15,08 30,40 15,09 30,24 Tinggi Rata- Rata P max (KN) f'c (MPa) 30, ,21 30, ,93 30, ,79 30, ,91 30, ,20 30, ,64 30, ,49 30, ,31 30, ,48 30, ,59 30, ,17 30, ,82 f'c ratarata (MPa) 38,64 73,25 69,76 51,86 98
23 5 6 4 FA-1 4 FA-2 4 FA-3 5 FA-1 5 FA-2 5 FA-3 15,03 30,30 15,02 15,01 30,27 14,97 30,24 15,25 30,33 14,90 15,08 30,22 15,10 30,20 14,93 30,28 15,18 15,02 30,40 14,94 30,30 14,97 30,11 14,96 15,00 30,17 15,06 30,40 15,05 30,39 14,94 15,04 30,54 15,14 30,43 14,90 30,02 14,90 14,93 30,14 15,00 30,02 30, ,17 30, ,67 30, ,63 30, ,98 30, ,63 30, ,27 78,16 52,63 No 1 2 Kode Sample Benda Uji 0 PET-1 0 PET-2 0 PET-3 1 FA-1 1 FA-2 1 FA-3 D.2. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 Hari Diameter Benda Uji Diameter Rata- Rata Tinggi Benda Uji 15,25 30,15 14,92 15,06 30,41 15,00 30,28 15,05 30,40 15,07 15,04 30,42 15,01 30,41 15,11 30,39 15,03 15,07 30,30 15,08 30,52 15,20 30,43 15,05 15,08 30,25 14,98 30,29 14,99 30,30 14,95 14,98 30,49 14,99 30,56 15,09 30,35 14,87 14,95 30,43 14,89 30,42 Tinggi Rata- Rata P max (KN) f'c (MPa) 30, ,43 30, ,18 30, ,69 30, ,60 30, ,72 30, ,81 f'c ratarata (MPa) 72,10 66,38 99
24 FA-1 2 FA-2 2 FA-3 3 FA-1 3 FA-2 3 FA-3 4 FA-1 4 FA-2 4 FA-3 5 FA-1 5 FA-2 5 FA-3 14,99 30,33 15,09 15,07 30,27 15,14 30,26 15,00 30,19 15,94 15,31 30,18 14,98 30,13 15,02 30,38 15,04 15,04 30,40 15,05 30,40 15,06 30,14 15,03 15,04 30,26 15,02 30,34 14,92 30,14 15,20 15,06 30,10 15,05 30,15 15,13 30,40 15,00 15,08 30,42 15,12 30,44 15,11 30,14 14,92 15,01 30,03 15,00 30,20 15,06 30,22 15,04 15,04 30,23 15,03 30,16 15,22 30,22 15,02 15,07 30,44 14,96 30,28 14,96 30,28 14,97 14,98 30,11 15,00 30,31 15,00 30,41 15,10 15,05 30,30 15,05 30,29 14,94 30,12 14,97 15,01 30,19 15,12 30,22 30, ,89 30, ,65 30, ,85 30, ,00 30, ,27 30, ,83 30, ,68 30, ,71 30, ,21 30, ,49 30, ,02 30, ,04 51,80 42,03 80,54 58,52 100
25 No Kode Sample Benda Uji 0 PET-1 0 PET-2 0 PET-3 1 FA-1 1 FA-2 1 FA-3 2 FA-1 2 FA-2 2 FA-3 3 FA-1 3 FA-2 3 FA-3 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA D.3. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari Diameter Benda Uji Diameter Rata- Rata Tinggi Benda Uji 14,99 30,24 15,16 15,05 30,20 15,01 30,26 15,14 30,21 14,99 15,06 30,32 15,06 30,22 15,14 30,31 15,25 15,14 30,21 15,03 30,13 15,14 30,13 14,92 15,07 30,22 15,15 30,18 15,08 30,44 15,03 15,04 30,39 15,02 30,28 15,10 30,34 15,03 15,01 30,12 14,91 30,29 15,00 30,15 15,14 15,11 30,27 15,18 30,43 15,06 30,27 15,09 15,07 30,23 15,05 30,37 15,10 30,19 15,07 15,07 30,18 15,05 30,20 15,14 30,21 14,90 15,00 30,06 14,97 30,25 15,00 30,23 14,98 14,97 30,37 14,94 30,20 14, ,08 15,00 30,39 14,99 30,35 Tinggi Rata- Rata P max (KN) f'c (MPa) 30, ,54 30, ,46 30, ,07 30, ,57 30, ,59 30, ,04 30, ,43 30, ,05 30, ,44 30, ,95 30, ,94 30, ,86 f'c ratarata (MPa) 37,69 75,06 64,30 60,91 101
26 5 6 4 FA-1 4 FA-3 4 FA-4 5 FA-1 5 FA-2 5 FA-4 14,88 30,07 15,09 14,95 30,16 14,88 30,19 15,06 30,23 15,05 15,05 30,24 15,05 30,03 15,00 30,28 14,97 14,99 30,23 15,01 30,16 15,13 30,20 14,91 15,00 30,28 14,95 30,29 15,18 30,19 14,90 15,02 30,18 14,98 30,21 14,97 30,16 14,98 15,03 30,18 15,14 30,22 30, ,43 30, ,59 30, ,93 30, ,97 30, ,09 30, ,26 58,32 66,11 102
27 E. Hasil Uji Modulus Elastisitas E.1. Pengujian Modulus Elastisitas Benda Uji Umur 28 Hari Variasi Fly Ash 0% Benda Uji 1 Kode beton = 0 PET-1 Tanggal dibuat = 6/2/2014 Tanggal diperiksa = 7/3/2014 Po = 202 mm Ao = 17788,32 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 36,54 MPa 0,25 fmax = 9,14 MPa Angka koreksi = -0,7977 Modulus elastisitas = 2, x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2443,29 Kg/ m 3 Berat beton = 13,14 kg Diameter = 15,05 cm Tinggi = 30,23 cm Beban ε,5 1 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ ,2757 0,0000 0, ,5515 0,0000 0, ,8272 0,0000 0, ,1030 0,0000 0, ,3787 0,0000 0, ,6545 0,0000 0, ,9302 0,0000 0, ,2059 0,0000 0, ,5 2,4817 0,2475 1, ,5 2,7574 0,2475 1, ,5 3,0332 0,2475 1, ,3089 0,4950 1, ,5847 0,4950 1, ,5 3,8604 0,7426 1,
28 ,5 4,1361 0,7426 1, ,5 4,4119 0,7426 1, ,6876 0,9901 1, ,9634 0,9901 1, ,5 5,2391 1,2376 2, ,5 5,5149 1,2376 2, ,5 5,7906 1,2376 2, ,0663 1,4851 2, ,3421 1,4851 2, ,6178 1,4851 2, ,5 6,8936 1,7327 2, ,5 7,1693 1,7327 2, ,4451 1,9802 2, ,7208 1,9802 2, ,5 7,9965 2,2277 3, ,5 8,2723 2,2277 3, ,5480 2,4752 3, ,8238 2,4752 3, ,0995 2,4752 3, ,5 9,3753 2,7228 3, ,5 9,6510 2,7228 3, ,9267 2,9703 3, ,2025 2,9703 3, ,5 10,4782 3,2178 4, ,5 10,7540 3,2178 4, ,0297 3,4653 4,
29 Benda Uji 2 Kode beton = 0 PET-2 Tanggal dibuat = 5/2/2014 Tanggal diuji = 7/3/2014 Po = 201,45 mm Ao = 17811,96 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 70,74 MPa 0,25 fmax = 17,68 MPa Angka koreksi -0,3224 Modulus elastisitas = 3, x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2420,14 Kg/ m 3 Berat beton = 13,04 kg Diameter = 15,06 cm Tinggi = 30,25 cm 105
30 Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ ,2754 0,0000 0, ,5508 0,0000 0, ,8261 0,0000 0, ,1015 0,0000 0, ,5 1,3769 0,2482 0, ,5 1,6523 0,2482 0, ,5 1,9276 0,2482 0, ,5 2,2030 0,2482 0, ,4784 0,4964 0, ,7538 0,4964 0, ,0291 0,4964 0, ,3045 0,4964 0, ,5 3,5799 0,7446 1, ,5 3,8553 0,7446 1, ,5 4,1307 0,7446 1, ,4060 0,9928 1, ,6814 0,9928 1, ,9568 0,9928 1, ,2322 0,9928 1, ,5 5,5075 1,2410 1, ,5 5,7829 1,2410 1, ,5 6,0583 1,2410 1, ,5 6,3337 1,2410 1, ,5 6,6090 1,2410 1, ,8844 1,4892 1, ,1598 1,4892 1, ,4352 1,4892 1, ,5 7,7105 1,7374 2, ,5 7,9859 1,7374 2, ,5 8,2613 1,7374 2, ,5367 1,9856 2, ,8121 1,9856 2, ,5 9,0874 2,2338 2, ,5 9,3628 2,2338 2, ,5 9,6382 2,2338 2, ,9136 2,4820 2, ,1889 2,4820 2, ,5 10,4643 2,7302 3,
31 ,5 10,7397 2,7302 3, ,5 11,0151 2,7302 3, ,2904 2,9784 3, ,5658 2,9784 3,
32 Benda Uji 3 Kode beton = 0 PET-3 Tanggal dibuat = 5/2/2014 Tanggal diuji = 7/3/2014 Po = 201,80 mm Ao = 17993,74 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 65,30 MPa 0,25 fmax = 16,33 MPa Angka koreksi = -0,2344 Modulus elastisitas = 3, x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2460,87 Kg/ m 3 Berat beton = 13,38 kg Diameter = 15,14 cm Tinggi = 30,22 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ ,2726 0,0000 0, ,5452 0,0000 0, ,8178 0,0000 0, ,5 1,0904 0,2478 0, ,5 1,3630 0,2478 0, ,5 1,6356 0,2478 0, ,5 1,9082 0,2478 0, ,1808 0,4955 0, ,4534 0,4955 0, ,7259 0,4955 0, ,5 2,9985 0,7433 0, ,5 3,2711 0,7433 0, ,5 3,5437 0,7433 0, ,8163 0,9911 1, ,0889 0,9911 1, ,3615 0,9911 1, ,5 4,6341 1,2389 1, ,5 4,9067 1,2389 1, ,5 5,1793 1,2389 1, ,4519 1,4866 1, ,7245 1,4866 1,
33 ,9971 1,4866 1, ,5 6,2697 1,7344 1, ,5 6,5423 1,7344 1, ,5 6,8149 1,7344 1, ,0875 1,9822 2, ,3601 1,9822 2, ,6327 1,9822 2, ,5 7,9052 2,2299 2, ,5 8,1778 2,2299 2, ,5 8,4504 2,2299 2, ,7230 2,4777 2, ,9956 2,4777 2, ,2682 2,4777 2, ,5 9,5408 2,7255 2, ,5 9,8134 2,7255 2, ,0860 2,9732 3, ,3586 2,9732 3, ,6312 2,9732 3, ,5 10,9038 3,2210 3,
34 E.2. Pengujian Modulus Elastisitas Benda Uji Umur 28 Hari Variasi Fly Ash 5% Benda Uji 1 Kode beton = 1 FA-1 Tanggal dibuat = 6/02/2014 Tanggal diuji = 7/03/2014 Po = 207,60 mm Ao = 17764,70 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 74,59 MPa 0,25 fmax = 18,65 MPa Angka koreksi -1,0443 Modulus elastisitas = x 10⁴ MPa Berat jenis = 2446,65 Kg/ m 3 Berat beton = 13,20 kg Diameter = 15,04 cm Tinggi = 30,37 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2760 0,0000 1, , ,5520 0,0000 1, , ,8281 0,0000 1, , ,1041 0,0000 1, , ,3801 0,0000 1, , ,6561 0,0000 1, , ,9321 0,0000 1, , ,2081 0,0000 1, , ,4842 0,0000 1, , ,7602 0,0000 1, , ,0362 0,0000 1, , ,3122 0,0000 1, , ,5882 0,0000 1, ,97 1 0,5 3,8642 0,2408 1, , ,5 4,1403 0,2408 1, ,68 1 0,5 4,4163 0,2408 1, , ,6923 0,4817 1, , ,9683 0,4817 1,
35 , ,5 5,2443 0,7225 1, ,1 3 1,5 5,5203 0,7225 1, , ,7964 0,9634 2, , ,0724 0,9634 2, , ,5 6,3484 1,2042 2, ,52 5 2,5 6,6244 1,2042 2, , ,9004 1,4451 2, , ,1764 1,4451 2, , ,4525 1,4451 2, , ,7285 1,4451 2, , ,5 8,0045 1,6859 2, ,65 7 3,5 8,2805 1,6859 2, , ,5565 1,9268 2, , ,8325 1,9268 2, , ,1086 1,9268 2, ,07 9 4,5 9,3846 2,1676 3, , ,5 9,6606 2,1676 3, ,78 9 4,5 9,9366 2,1676 3, , ,2126 2,4085 3, , ,4886 2,4085 3, , ,7647 2,4085 3, ,2 11 5,5 11,0407 2,6493 3, , ,5 11,3167 2,6493 3, , ,5 11,5927 2,6493 3, , ,8687 2,8902 3, , ,1447 2,8902 3, , ,4208 2,8902 3, , ,5 12,6968 3,1310 4, , ,5 12,9728 3,1310 4, , ,2488 3,3719 4, , ,5248 3,3719 4, , ,8008 3,3719 4, , ,5 14,0769 3,6127 4, , ,5 14,3529 3,6127 4, , ,6289 3,8536 4, , ,9049 3,8536 4, , ,1809 3,8536 4, , ,5 15,4569 4,0944 5, , ,5 15,7330 4,0944 5, , ,0090 4,3353 5,
36 Benda Uji 2 Kode beton = 1 FA-2 Tanggal dibuat = 6/02/2014 Tanggal diuji = 7/03/2014 Po = 208,60 mm Ao = 17693,91 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 74,04 MPa 0,25 fmax = 18,51 MPa Angka koreksi -0,2819 Modulus elastisitas = x 10⁴ MPa Berat jenis = 2447,50 Kg/ m 3 Berat beton = 13,10 kg Diameter = 15,01 cm Tinggi = 30,25 cm 112
37 Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2771 0,0000 0, , ,5542 0,0000 0, , ,8314 0,0000 0, , ,1085 0,0000 0, , ,3856 0,0000 0, , ,6627 0,0000 0, , ,5 1,9398 0,2397 0, ,84 1 0,5 2,2170 0,2397 0, , ,5 2,4941 0,2397 0, ,55 1 0,5 2,7712 0,2397 0, , ,5 3,0483 0,2397 0, , ,3255 0,4794 0, , ,6026 0,4794 0, , ,8797 0,4794 0, , ,1568 0,4794 0, , ,4339 0,4794 0, , ,5 4,7111 0,7191 1, ,39 3 1,5 4,9882 0,7191 1, , ,5 5,2653 0,7191 1, ,1 3 1,5 5,5424 0,7191 1, , ,5 5,8195 0,7191 1, , ,0967 0,9588 1, , ,3738 0,9588 1, , ,6509 0,9588 1, , ,9280 0,9588 1, , ,2051 0,9588 1, , ,5 7,4823 1,1985 1, ,94 5 2,5 7,7594 1,1985 1, , ,5 8,0365 1,1985 1, ,65 5 2,5 8,3136 1,1985 1, , ,5908 1,4382 1, , ,8679 1,4382 1, , ,1450 1,4382 1, , ,4221 1,4382 1, , ,6992 1,4382 1, ,78 7 3,5 9,9764 1,6779 1, , ,5 10,2535 1,6779 1, ,49 7 3,5 10,5306 1,6779 1,
38 , ,5 10,8077 1,6779 1, , ,0848 1,9175 2, , ,3620 1,9175 2, , ,6391 1,9175 2, , ,9162 1,9175 2, ,62 9 4,5 12,1933 2,1572 2, , ,5 12,4704 2,1572 2, ,33 9 4,5 12,7476 2,1572 2, , ,5 13,0247 2,1572 2, , ,3018 2,3969 2, , ,5789 2,3969 2, , ,8560 2,3969 2, , ,1332 2,3969 2, , ,4103 2,3969 2, , ,5 14,6874 2,6366 2, , ,9645 2,8763 3, , ,2417 2,8763 3, , ,5188 2,8763 3, , ,7959 2,8763 3, , ,0730 2,8763 3,
39 Benda Uji 3 Kode beton = 1 FA-3 Tanggal dibuat = 6/02/2014 Tanggal diuji = 7/03/2014 Po = 207,90 mm Ao = 17568,43 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 64,32 MPa 0,25 fmax = 16,08 MPa Angka koreksi -0, Modulus elastisitas = x 10⁴ MPa Berat jenis = 2444,00 Kg/ m 3 Berat beton = 13,02 kg Diameter = 14,96 cm Tinggi = 30,32 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2791 0,0000 0, , ,5582 0,0000 0, , ,8373 0,0000 0, ,42 1 0,5 1,1164 0,2405 0, , ,5 1,3955 0,2405 0, ,13 1 0,5 1,6746 0,2405 0, , ,9537 0,4810 0, , ,2328 0,4810 0, , ,5119 0,4810 0, ,55 3 1,5 2,7910 0,7215 1, , ,5 3,0701 0,7215 1, , ,3492 0,9620 1, , ,6283 0,9620 1, ,97 5 2,5 3,9074 1,2025 1, , ,5 4,1865 1,2025 1, , ,4656 1,4430 1, , ,7447 1,4430 1, , ,0238 1,4430 1, , ,5 5,3029 1,6835 2, ,1 7 3,5 5,5820 1,6835 2, , ,8611 1,9240 2,
40 , ,1402 1,9240 2, , ,4193 1,9240 2, ,52 9 4,5 6,6984 2,1645 2, , ,5 6,9775 2,1645 2, , ,2566 2,4050 2, , ,5357 2,4050 2, , ,5 7,8148 2,6455 2, , ,5 8,0939 2,6455 2, , ,3730 2,8860 3, , ,6521 2,8860 3, , ,9312 2,8860 3, , ,5 9,2103 3,1265 3, , ,5 9,4894 3,1265 3, , ,7685 3,3670 3, , ,0476 3,3670 3, , ,3267 3,3670 3, , ,6058 3,3670 3, , ,5 10,8849 3,6075 3, ,2 15 7,5 11,1640 3,6075 3, , ,4431 3,8480 4, , ,7222 3,8480 4, , ,5 12,0013 4,0885 4, , ,5 12,2804 4,0885 4, , ,5595 4,3290 4, , ,8386 4,3290 4, , ,5 13,1177 4,5695 4, , ,3968 4,8100 5, , ,6759 4,8100 5, , ,9550 4,8100 5, , ,5 14,2341 5,0505 5, , ,5 14,5132 5,0505 5, , ,7923 5,2910 5, , ,0714 5,2910 5, , ,5 15,3505 5,5315 5, , ,5 15,6296 5,5315 5, , ,9087 5,7720 6, , ,1878 5,7720 6,
41 117
42 E.3. Pengujian Modulus Elastisitas Benda Uji Umur 28 Hari Variasi Fly Ash 10% Benda Uji 1 Kode beton = 2 FA-1 Tanggal dibuat = 6/02/2014 Tanggal diuji = 7/03/2014 Po = 208,40 mm Ao = 17914,59 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 66,43 MPa 0,25 fmax = 16,61 MPa Angka koreksi -0,4728 Modulus elastisitas = x 10⁴ MPa Berat jenis = 2429,43 Kg/ m 3 Berat beton = 13,18 kg Diameter = 15,11 cm Tinggi = 30,28 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2737 0,0000 0, , ,5474 0,0000 0, , ,8211 0,0000 0, , ,0948 0,0000 0, , ,3685 0,0000 0, , ,6422 0,0000 0, , ,9160 0,0000 0, , ,1897 0,0000 0, , ,5 2,4634 0,2399 0, ,55 1 0,5 2,7371 0,2399 0, , ,5 3,0108 0,2399 0, , ,2845 0,4798 0, , ,5582 0,4798 0, , ,8319 0,4798 0, , ,5 4,1056 0,7198 1, ,68 3 1,5 4,3793 0,7198 1, , ,5 4,6530 0,7198 1, , ,9267 0,9597 1,
43 , ,2004 0,9597 1, , ,4741 0,9597 1, , ,5 5,7479 1,1996 1, ,81 5 2,5 6,0216 1,1996 1, , ,5 6,2953 1,1996 1, , ,5690 1,4395 1, , ,8427 1,4395 1, , ,1164 1,4395 1, , ,5 7,3901 1,6795 2, ,94 7 3,5 7,6638 1,6795 2, , ,5 7,9375 1,6795 2, , ,2112 1,9194 2, , ,4849 1,9194 2, , ,7586 1,9194 2, , ,5 9,0323 2,1593 2, ,07 9 4,5 9,3060 2,1593 2, , ,5 9,5798 2,1593 2, , ,8535 2,3992 2, , ,1272 2,3992 2, , ,4009 2,3992 2, , ,5 10,6746 2,6392 3, ,2 11 5,5 10,9483 2,6392 3, , ,5 11,2220 2,6392 3, , ,5 11,4957 2,6392 3, , ,7694 2,8791 3, , ,0431 2,8791 3, , ,3168 2,8791 3, , ,5 12,5905 3,1190 3, , ,5 12,8642 3,1190 3, , ,5 13,1380 3,1190 3, , ,4117 3,3589 3, , ,6854 3,3589 3, , ,9591 3,3589 3, , ,5 14,2328 3,5988 4, , ,5 14,5065 3,5988 4, , ,7802 3,8388 4, , ,0539 3,8388 4, , ,5 15,3276 4,0787 4, , ,5 15,6013 4,0787 4, , ,8750 4,3186 4,
44 Benda Uji 2 Kode beton = 2 FA-2 Tanggal dibuat = 6/02/2014 Tanggal diuji = 7/03/2014 Po = 207,50 mm Ao = 17819,85 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 600,45 MPa 0,25 fmax = 150,11 MPa Angka koreksi = -0,1782 Modulus elastisitas = x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2489,98 Kg/ m 3 Berat beton = 13,44 kg Diameter = 15,07 cm Tinggi = 30,29 cm 120
45 Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2752 0,0000 0, , ,5503 0,0000 0, , ,8255 0,0000 0, ,42 1 0,5 1,1007 0,2410 0, , ,5 1,3758 0,2410 0, ,13 1 0,5 1,6510 0,2410 0, , ,5 1,9261 0,2410 0, , ,2013 0,4819 0, , ,4765 0,4819 0, , ,7516 0,4819 0, , ,5 3,0268 0,7229 0, ,26 3 1,5 3,3020 0,7229 0, , ,5 3,5771 0,7229 0, , ,8523 0,9639 1, , ,1274 0,9639 1, , ,4026 0,9639 1, , ,5 4,6778 1,2048 1, ,39 5 2,5 4,9529 1,2048 1, , ,5 5,2281 1,2048 1, ,1 5 2,5 5,5033 1,2048 1, , ,7784 1,4458 1, , ,0536 1,4458 1, , ,3287 1,4458 1, ,52 7 3,5 6,6039 1,6867 1, , ,5 6,8791 1,6867 1, ,23 7 3,5 7,1542 1,6867 1, , ,4294 1,9277 2, , ,7046 1,9277 2, , ,9797 1,9277 2, ,65 9 4,5 8,2549 2,1687 2, , ,5 8,5300 2,1687 2, ,36 9 4,5 8,8052 2,1687 2, , ,0804 2,4096 2, , ,3555 2,4096 2, , ,6307 2,4096 2, , ,5 9,9059 2,6506 2, , ,5 10,1810 2,6506 2,
46 , ,5 10,4562 2,6506 2, , ,7313 2,8916 3, , ,0065 2,8916 3, , ,2817 2,8916 3, , ,5568 2,8916 3, , ,5 11,8320 3,1325 3, , ,5 12,1072 3,1325 3, , ,5 12,3823 3,1325 3, , ,6575 3,3735 3, , ,9326 3,3735 3, , ,2078 3,3735 3, , ,4830 3,3735 3, , ,5 13,7581 3,6145 3,
47 Benda Uji 3 Kode beton = 2 FA-3 Tanggal dibuat = 6/02/2014 Tanggal diuji = 7/03/2014 Po = 205,70 mm Ao = 17835,62 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 66,44 MPa 0,25 fmax = 16,61 MPa Angka koreksi = -0,3255 Modulus elastisitas = x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2488,59 Kg/ m 3 Berat beton = 13,40 kg Diameter = 15,07 cm Tinggi = 30,19 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2749 0,0000 0, , ,5498 0,0000 0, , ,8248 0,0000 0, , ,0997 0,0000 0, , ,3746 0,0000 0, ,13 1 0,5 1,6495 0,2431 0, , ,5 1,9244 0,2431 0, ,84 1 0,5 2,1994 0,2431 0, , ,4743 0,4861 0, , ,7492 0,4861 0, , ,0241 0,4861 0, ,26 3 1,5 3,2990 0,7292 1, , ,5 3,5739 0,7292 1, ,97 3 1,5 3,8489 0,7292 1, , ,5 4,1238 0,7292 1, , ,3987 0,9723 1, , ,6736 0,9723 1, , ,9485 0,9723 1, , ,2235 0,9723 1, ,1 5 2,5 5,4984 1,2154 1, , ,7733 1,4584 1,
48 , ,0482 1,4584 1, , ,3231 1,4584 1, , ,5981 1,4584 1, , ,5 6,8730 1,7015 2, ,23 7 3,5 7,1479 1,7015 2, , ,5 7,4228 1,7015 2, , ,6977 1,9446 2, , ,9727 1,9446 2, , ,2476 1,9446 2, , ,5 8,5225 2,1877 2, ,36 9 4,5 8,7974 2,1877 2, , ,5 9,0723 2,1877 2, , ,3473 2,4307 2, , ,6222 2,4307 2, , ,8971 2,4307 2, , ,1720 2,4307 2, , ,5 10,4469 2,6738 2, , ,5 10,7218 2,6738 2, ,2 11 5,5 10,9968 2,6738 2, , ,2717 2,9169 3, , ,5466 2,9169 3, , ,5 11,8215 3,1599 3, , ,5 12,0964 3,1599 3, , ,5 12,3714 3,1599 3, , ,6463 3,4030 3, , ,9212 3,4030 3, , ,1961 3,4030 3, , ,5 13,4710 3,6461 3, , ,5 13,7460 3,6461 3, , ,5 14,0209 3,6461 3, , ,2958 3,8892 4, , ,5707 3,8892 4, , ,8456 3,8892 4, , ,5 15,1206 4,1322 4, , ,5 15,3955 4,1322 4, , ,5 15,6704 4,1322 4, , ,9453 4,3753 4,
49 125
50 E.4. Pengujian Modulus Elastisitas Benda Uji Umur 28 Hari Variasi Fly Ash 15% Benda Uji 1 Kode beton = 3 FA-1 Tanggal dibuat = 6/2/2014 Tanggal diuji = 7/3/2014 Po = 204,50 mm Ao = 17599,76 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 59,94 MPa 0,25 fmax = 14,99 MPa Angka koreksi = -0,3330 Modulus elastisitas = x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2466,74 Kg/ m 3 Berat beton = 13,14 kg Diameter = 14,97 cm Tinggi = 30,27 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2786 0,0000 0, , ,5572 0,0000 0, , ,8358 0,0000 0, , ,1144 0,0000 0, , ,3930 0,0000 0, ,13 1 0,5 1,6716 0,2445 0, , ,5 1,9502 0,2445 0, ,84 1 0,5 2,2288 0,2445 0, , ,5 2,5074 0,2445 0, , ,7860 0,4890 0, , ,0646 0,4890 0, , ,3432 0,4890 0, , ,6218 0,4890 0, ,97 3 1,5 3,9005 0,7335 1, , ,5 4,1791 0,7335 1, , ,4577 0,9780 1, , ,7363 0,9780 1, , ,0149 0,9780 1,
51 , ,2935 0,9780 1, , ,5721 0,9780 1, , ,5 5,8507 1,2225 1, ,81 5 2,5 6,1293 1,2225 1, , ,5 6,4079 1,2225 1, , ,6865 1,4670 1, , ,9651 1,4670 1, , ,2437 1,4670 1, , ,5 7,5223 1,7115 2, ,94 7 3,5 7,8009 1,7115 2, , ,0795 1,9560 2, , ,3581 1,9560 2, , ,6367 1,9560 2, , ,9153 1,9560 2, , ,1939 1,9560 2, ,07 9 4,5 9,4725 2,2005 2, , ,5 9,7511 2,2005 2, ,78 9 4,5 10,0297 2,2005 2, , ,5 10,3083 2,2005 2, , ,5869 2,4450 2, , ,8655 2,4450 2, , ,1441 2,4450 2, , ,5 11,4227 2,6895 3, , ,5 11,7014 2,6895 3, , ,5 11,9800 2,6895 3, , ,2586 2,9340 3, , ,5372 2,9340 3, , ,8158 2,9340 3, , ,5 13,0944 3,1785 3, , ,5 13,3730 3,1785 3, , ,5 13,6516 3,1785 3, , ,9302 3,4230 3, , ,2088 3,4230 3, , ,4874 3,4230 3, , ,5 14,7660 3,6675 4, , ,5 15,0446 3,6675 4, , ,3232 3,9120 4, , ,6018 3,9120 4, , ,8804 3,9120 4, , ,5 16,1590 4,1565 4,
52 Benda Uji 2 Kode beton = 3 FA-2 Tanggal dibuat = 6/2/2014 Tanggal diuji = 7/2/2014 Po = 206,90 mm Ao = 17670,35 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 58,86 MPa 0,25 fmax = 14,71 MPa Angka koreksi = -0,7059 Modulus elastisitas = x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2448,53 Kg/ m 3 Berat beton = 13,14 kg Diameter = 15,00 cm Tinggi = 30,37 cm 128
53 Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2775 0,0000 0, , ,5550 0,0000 0, , ,8325 0,0000 0, , ,1100 0,0000 0, , ,3875 0,0000 0, , ,6649 0,0000 0, , ,9424 0,0000 0, , ,2199 0,0000 0, , ,4974 0,0000 0, ,55 1 0,5 2,7749 0,2417 0, , ,5 3,0524 0,2417 0, ,26 1 0,5 3,3299 0,2417 0, , ,6074 0,4833 1, , ,8849 0,4833 1, , ,1624 0,4833 1, , ,4398 0,4833 1, , ,5 4,7173 0,7250 1, ,39 3 1,5 4,9948 0,7250 1, , ,5 5,2723 0,7250 1, , ,5498 0,9667 1, , ,8273 0,9667 1, , ,1048 0,9667 1, , ,5 6,3823 1,2083 1, ,52 5 2,5 6,6598 1,2083 1, , ,5 6,9373 1,2083 1, , ,2148 1,4500 2, , ,4922 1,4500 2, , ,7697 1,4500 2, , ,5 8,0472 1,6916 2, ,65 7 3,5 8,3247 1,6916 2, , ,5 8,6022 1,6916 2, , ,8797 1,9333 2, , ,1572 1,9333 2, , ,4347 1,9333 2, , ,5 9,7122 2,1750 2, ,78 9 4,5 9,9897 2,1750 2, , ,2671 2,4166 3,
54 , ,5446 2,4166 3, , ,8221 2,4166 3, , ,0996 2,4166 3, , ,5 11,3771 2,6583 3, , ,5 11,6546 2,6583 3, , ,5 11,9321 2,6583 3, , ,2096 2,9000 3, , ,4871 2,9000 3, , ,7646 2,9000 3, , ,5 13,0421 3,1416 3, , ,5 13,3195 3,1416 3, , ,5 13,5970 3,1416 3, , ,8745 3,3833 4, , ,1520 3,3833 4, , ,5 14,4295 3,6249 4, , ,5 14,7070 3,6249 4, , ,5 14,9845 3,6249 4, , ,2620 3,8666 4, , ,5395 3,8666 4, , ,8170 3,8666 4, , ,5 16,0945 4,1083 4,
55 Benda Uji 3 Kode beton = 3 FA-3 Tanggal dibuat = 6/2/2014 Tanggal diuji = 7/3/2014 Po = 207,50 mm Ao = 17584,09 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 66,25 MPa 0,25 fmax = 16,56 MPa Angka koreksi = -0,1514 Modulus elastisitas = x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2453,62 Kg/ m 3 Berat beton = 13,08 kg Diameter = 14,97 cm Tinggi = 30,32 cm 131
56 Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2789 0,0000 0, ,71 1 0,5 0,5577 0,2410 0, , ,5 0,8366 0,2410 0, ,42 1 0,5 1,1154 0,2410 0, , ,3943 0,4819 0, , ,6731 0,4819 0, , ,9520 0,4819 0, , ,2308 0,4819 0, , ,5 2,5097 0,7229 0, ,55 3 1,5 2,7885 0,7229 0, , ,5 3,0674 0,7229 0, , ,3462 0,9639 1, , ,6251 0,9639 1, , ,9039 0,9639 1, , ,5 4,1828 1,2048 1, ,68 5 2,5 4,4616 1,2048 1, , ,5 4,7405 1,2048 1, , ,0193 1,4458 1, , ,2982 1,4458 1, , ,5770 1,4458 1, , ,5 5,8559 1,6867 1, ,81 7 3,5 6,1347 1,6867 1, , ,5 6,4136 1,6867 1, , ,6924 1,9277 2, , ,9713 1,9277 2, , ,2501 1,9277 2, , ,5 7,5290 2,1687 2, ,94 9 4,5 7,8079 2,1687 2, , ,5 8,0867 2,1687 2, , ,3656 2,4096 2, , ,6444 2,4096 2, , ,9233 2,4096 2, , ,5 9,2021 2,6506 2, , ,5 9,4810 2,6506 2, , ,5 9,7598 2,6506 2, , ,0387 2,8916 3, , ,3175 2,8916 3,
57 , ,5964 2,8916 3, , ,5 10,8752 3,1325 3, ,2 13 6,5 11,1541 3,1325 3, , ,4329 3,3735 3, , ,7118 3,3735 3, , ,9906 3,3735 3, , ,5 12,2695 3,6145 3, , ,5 12,5483 3,6145 3, , ,5 12,8272 3,6145 3, , ,1060 3,8554 4, , ,3849 3,8554 4, , ,5 13,6637 4,0964 4, , ,5 13,9426 4,0964 4, , ,2214 4,3373 4, , ,5003 4,3373 4, , ,7791 4,3373 4, , ,5 15,0580 4,5783 4, , ,5 15,3369 4,5783 4, , ,6157 4,8193 4, , ,8946 4,8193 4, , ,5 16,1734 5,0602 5,
58 134
59 E.5. Pengujian Modulus Elastisitas Benda Uji Umur 28 Hari Variasi Fly Ash 20% Benda Uji 1 Kode beton = 4 FA-1 Tanggal dibuat = 6/2/2014 Tanggal diuji = 7/3/2014 Po = 206,70 mm Ao = 17576,26 mm 2 Beban maksimum = N Kuat tekan maksimum = 55,76 MPa 0,25 fmax = 13,94 MPa Angka koreksi = -0,3845 Modulus elastisitas = x 10 ⁴ MPa Berat jenis = 2455,00 Kg/ m 3 Berat beton = 13,06 kg Diameter = 14,96 cm Tinggi = 30,27 cm Beban p x ε 0,5 p x 10 ² f ε 10 ² koreksi (kgf) (N) (mm) (mm) (MPa) 10 ⁴ 10 ⁴ , ,2790 0,0000 0, , ,5580 0,0000 0, , ,8369 0,0000 0, ,42 1 0,5 1,1159 0,2419 0, , ,5 1,3949 0,2419 0, ,13 1 0,5 1,6739 0,2419 0, , ,5 1,9528 0,2419 0, ,84 1 0,5 2,2318 0,2419 0, , ,5108 0,4838 0, , ,7898 0,4838 0, , ,0687 0,4838 0, ,26 3 1,5 3,3477 0,7257 1, , ,5 3,6267 0,7257 1, ,97 3 1,5 3,9057 0,7257 1, , ,5 4,1846 0,7257 1, , ,4636 0,9676 1, , ,7426 0,9676 1, , ,0216 0,9676 1,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi beton SCC
59 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ambil kesimpulan sebagai berikut: Glenium ACE 8590, 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% berturut-turut
1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari data hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 7 hari dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA Marsianus Danasi 1 dan Ade Lisantono 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl.Babarsari
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Berat jenis rata-rata beton
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton serat SCC SS 65, SS 70, dan SS 75 secara berturutturut
79 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai kuat tekan beton serat SCC SS
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. benda uji, sifat fisik beton SCC meliputi : slump flow test, L-Shape box test, V
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan penelitian di Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan yaitu berupa pemeriksaan dan pengujian agregat kasar dan agregat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Untuk pengujian kuat tekan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan kolom dengan variasi 40% sebelumnya menerima beban sebesar 56,4953 kn, setelah diperbaiki
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Substitusi agregat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sengkang (TPSK) disimpulkan sebagai berikut : 1. Beban retak pertama pada balok beton ringan citicon variasi sengkang 200
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada kuat geser balok geser beton ringan citicon dengan variasi jarak sengkang 200 mm, sengkang 250 mm, dan tanpa sengkang (TPSK)
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Penambahan persentase limbah keramik dalam pembuatan beton mempengaruhi nilai slump, semakin banyak persentase limbah keramik semakin kecil nilai slump
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berat jenis beton dengan variasi silica fume 0%, 5%, 7,5%, 10% dan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Berat jenis beton dengan variasi silica
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. termasuk pada jenis beton ringan struktural.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan uraian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Beton non pasir dengan substitusi fly
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada perbaikan balok beton bertulang dengan glass fiber jacket pada kondisi lentur diperoleh
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Glenium ACE %, 0,5%, 1%, 1,5% dan penambahan fly ash 20%,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari data hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 7 hari dengan variasi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
67 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Subtitusi agregat halus dengan serbuk kaca 10%, 20%, 30%, memberikan penurunan terhadap kuat tekan beton, modulus elastisitas beton, kuat tarik belah beton,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan fiber glass diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian terhadap kolom langsing yang diperbaiki dengan menggunakan fiber glass diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Kolom yang mengalami kerusakan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian, analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berat jenis BZ 0%, BZ 10%, BZ 15%, BZ 20%, BZ 25%
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. agregat kertas dengan perbandingan semen : agregat adalah 1 : 4, dengan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian beton dengan subtitusi agregat kasar meggunakan agregat kertas dengan perbandingan semen : agregat adalah 1 : 4, dengan persentase variasi
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Lampiran 1 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. Pemeriksaan Gradasi Butiran Agregat Halus ( Pasir ) Bahan : Pasir Merapi Asal : Merapi, Yogyakarta Jenis Pengujian : Gradasi Butiran Agregat Halus (Pasir)
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. tekan yang maksimum dibanding dengan variasi lainnya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Penambahan zeolit pada balok akan menaikkan kuat lentur pada umur 56 hari. 2. Penambahan zeolit dengan kadar 10 % memberikan kuat lentur dan kuat tekan yang
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian beton dengan substitusi agregat halus menggunakan terak ketel abu ampas tebu, dan persentase variasi terak ketel abu ampas tebu sebesar
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Untuk beton pada
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan. pertama dan penurunan defleksi.
74 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pengujian kuat tekan aksial secara eksentris pada kolom beton dengan baja profil siku sebagai tulangan,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh faktor air semen terhadap kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur beton ringan dengan serat kawat yang telah dilakukan. Dapat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Untuk beton pada
Lebih terperinciBerat Tertahan (gram)
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rata rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 0%, 15,69%, 33,75%, dan 51,12% dari beton normal. membuat berat isi beton secara berturut-turut 2280 kg/m 3, 1970 kg/m 3,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Penambahan foam 0%, 15%, 30% dan 45% terhadap volume beton membuat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada pengujian kekuatan Balok baja profil L yang dibebani arah aksial dengan pemberian cor beton pengisi adalah
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil kuat tekan rata-rata beton pada umur 14 hari untuk variasi foam 0%,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kuat tekan rata-rata beton pada umur 14 hari untuk
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disumpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Penambahan Abu sekam padi yang tidak melalui proses pembakaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton
BAB IV ANALISA DATA 4.1. Pendahuluan Setelah dilakukan pengujian beton di Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton segar, pengujian
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi Lampiran I Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. HVFAC substitusi semen dengan variasi penggunaan kadar fly ash sebesar 50%,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada kuat geser balok beton normal dan balok HVFAC substitusi semen dengan variasi penggunaan kadar fly ash sebesar 50%, 60% dan
Lebih terperinciBAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian terhadap agregat halus yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian kadar
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciPemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)
Lampiran 1 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI 03-1968-1990) 1. Berat cawan kosong = 131,76 gram 2. Berat pasir = 1000 gram 3. Berat pasir + cawan = 1131,76 gram Ukuran Berat Tertahan Berat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. HVFAC substitusi pasir dengan variasi penggunaan kadar fly ash sebesar 0%, 50%,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada kapasitas balok beton normal dan balok HVFAC substitusi pasir dengan variasi penggunaan kadar fly ash sebesar 0%, 50%, 60%
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kuat tekan awal beton ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta,merupakan suatu pencarian data yang mengacu pada
Lebih terperinciBAB V HASIL PEMBAHASAN
BAB V HASIL PEMBAHASAN A. Umum Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, dalam pelaksanaan eksperimen
Lebih terperinciBAB VI. 3. Beban rata-rata pada retak pertama pada benda uji 24,3036 kn. digunakan sebagai pengganti baja tulangan tarik.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis studi kuat kekuatan balok beton menggunakan baja profil siku sebagai pengganti baja tulngan tatik yang telah dijelaskan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Berdasarkan SNI 03 2847 2012, beton diartikan sebagai campuran semen, agregat halus, agregat kasar, dan air serta tanpa atau dengan bahan tambah (admixture). Penggunaan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR. Volume (cc) 1 Pasir Nomor 2. 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange
L. 1 PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR Hasil penelitian : No Jenis Bahan Volume (cc) Volume Total (cc) Warna Larutan yang terjadi 1 Pasir 130 200 Nomor 2 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian
11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Beton Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian direkatkan dengan semen Portland yang direaksikan dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI
PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI Petrus Peter Siregar 1 dan Ade Lisantono 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Bahan Pembuatan Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berat jenis beton pada umur 28 hari dengan foam 0%, 15%, 30%, dan 45%
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari data hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Berat jenis beton pada umur 28 hari dengan foam
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran
PENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN Suhu Awal : 25 C Semen : 64 gram Piknometer I A. Berat semen : 64 gram B. Volume I zat cair : 1 ml C. Volume II zat cair : 18,5 ml D. Berat isi air : 1 gr/cm 3 A Berat jenis
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi
Lampiran A.1 : Pasir : Kali Progo A. AGREGAT HALUS (PASIR) Jenis Pengujian : Pemeriksaan gradasi besar butiran agregat halus (pasir) Diperiksa : 25 Februari 2016 a. Berat cawan kosong = 213,02 gram b.
Lebih terperinciLampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram
Lampiran A Berat Jenis Pasir Berat Piknometer = A = 186 gram Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram Berat piknometer + Air = D = 665 gram Berat contoh kering
Lebih terperinciSemakin besar nilai MHB, semakin menunjukan butir butir agregatnya. 2. Pengujian Zat Organik Agregat Halus. agregat halus dapat dilihat pada tabel 5.
BAB V HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Dan Pembahasan Pengujian Bahan 5.1.1. Pengujian Agregat Halus 1. Pemeriksaan Gradasi Pemeriksaan Gradasi agregat dilakukan guna mendapatkan nilai modulus
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
29 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun Beton Pemeriksaan bahan susun beton yang dilakukan di laboratorium telah mendapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hasil Pemeriksaan Agregat
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON Jeffry 1), Andry Alim Lingga 2), Cek Putra Handalan 2) Abstrak Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan
Persen Lolos Agregat (%) A. Hasil Pemeriksaan Bahan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Bahan Penyusun Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Adapun diagram alir metodologi penelitian adalah sebagai berikut : MULAI PENGUJIAN BAHAN AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS MIX DESIGN BETON NORMAL BETON CAMPURAN KACA 8%
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.7, Juni 213 (479-485) ISSN: 2337-6732 PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD Maria M. M. Pade E. J. Kumaat,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Pendahuluan Pengujian pendahuluan merupakan pengujian yang dilaksanakan untuk mengetahui karateristik material yang akan digunakan pada saat penelitian.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari Cisauk, Malingping, Banten, dan untuk Agregat kasar (kerikil) diambil dari
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)
HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) ( menit ) 42 15 32 28 45 24 6 21 Hasil Uji Vicat untuk Pasta Semen
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persen Lolos (%) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus (Pasir) 1. Gradasi agregat halus (pasir) Dari hasil pemeriksaan gradasi agregat halus pada gambar 5.1, pasir Merapi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Pengaruh penambahan serat
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana
15 PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi Telp. 021-88344436 Email: rikasylvia@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil pemeriksaan material (bahan-bahan) pembentuk beton dan hasil pengujian beton tersebut. Tujuan dari pemeriksaan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME, FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI
PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME, FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan bahan material harus dilakukan sebelum direncanakannya perhitungan campuran beton (mix design). Adapun hasil pemeriksaanpemeriksaan agregat
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Umum Penelitian ini adalah menggunakan metode studi eksperimental yaitu dengan melakukan langsung percobaan di laboratorium. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengauh
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN. Tabel V-1 Hasil analisa fly ash Analisis kimia Satuan Fly ash Pasaran
V. HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil analisa material Material-material yang akan digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian sifat propertiesnya untuk mengetahui apakah material tersebut memenuhi
Lebih terperinciIV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. 1. Tanah Tulakan Dari hasil anilisis kimia yang dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), didapatkan hasil : Tabel IV.1. Kandungan
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi Lampiran I Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciPemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir)
Lampiran Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Uraian Sampel Sampel Pasir jenuh kering muka ( ) 500 gr 500 gr Pasir setelah keluar oven ( ) 489,3
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1). Semen Portland jenis I merk Semen Gersik 2). Agregat kasar berupa krikil, berasal dari Sukoharjo
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON
PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON Kurniawan Dwi Wicaksono 1 dan Johanes Januar Sudjati 2 1 Alumni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari
Lebih terperinciLAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 136-84a) Nama : M. Hafiz Nim : 08 0404 081 Material : Pasir Tanggal : 11 Januari 2014 Diameter Ayakan. () (No.) Berat Fraksi
Lebih terperinciLAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C 136-84a) Nama Nim Material Tanggal : Rumanto : 8 44 153 : Pasir : 12 Maret 214 9.5 (3/8 - in) 4.75 (No.4) 2.36 (No.8) 1.18
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ganda dengan pengisi beton ringan beragregat kasar hebel, variasi pengaku 15 cm,
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kuat lentur balok profil kanal C ganda dengan pengisi beton ringan beragregat kasar hebel, variasi pengaku 15 cm,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Pengujian Agregat Hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil yang telah diperoleh sesuai dengan tinjauan peneliti akan disajikan pada bab ini. Sedangkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium, Laboratorium yang digunakan pada penelitian ini adalah Laboratorium Teknologi Bahan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Kuat desak beton
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan bahan penyusun beton yang telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan dan Konstruksi, Teknik Sipil UMY meliputi: pemeriksaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tahap perencanaan, teknis pelaksanaan, dan pada tahap analisa hasil, tidak terlepas dari peraturan-peraturan maupun referensi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap agregat halus dalam penelitian ini meliputi pengujian
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok beton bertulang dengan fiber glass jacket pada kondisi lentur
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada perkuatan balok beton bertulang dengan fiber glass jacket pada kondisi lentur diperoleh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Pendahuluan Peneletian beton ringan dengan tambahan EPS dimulai dengan pengujian pendahuluan terhadap agregat halus dan kasar yang akan digunakan dalam campuran
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan FakultasTeknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Berdasarkan SNI 03 2847 2012, beton merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar, dan air serta tanpa atau dengan bahan tambah (admixture). Beton sering
Lebih terperinciANALISA AYAKAN PASIR (ASTM C a)
LAMPIRAN I - PEMERIKSAAN MATERIAL ANALISA AYAKAN PASIR (ASTM C 136-84a) Nama : Muhammad Fauzi NIM : 10 0404 170 Diuji oleh : Muhammad Fauzi Diameter ayakan Berat Tertahan Berat Berat Total Kumulatif (mm)
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persen lolos saringan (%) 89 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Bahan Dasar Material Pengujian bahan dan benda uji dilaksanakan sesuai dengan tata cara dan standar pengujian yang
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5..Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisik Agregat Kertas 5..2.Berat Jenis Agregat Kertas Data berat jenis agregat yang berasal dari kertas didapatkan dari pengujian sebelum
Lebih terperinciPENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON MUTU TINGGI BERBASIS GLENIUM ACE 8590, FLY ASH DAN FILLER PASIR KUARSA
PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON MUTU TINGGI BERBASIS GLENIUM ACE 8590, FLY ASH DAN FILLER PASIR KUARSA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciTabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir. Berat. Berat. Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif
Lampiran I Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Berat Berat Berat Berat Lolos Ukuran Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif (gram) (%) Komulatif (%) (%) No.4 (4,8 mm) 0 0 0 100 No.8 (2,4 mm) 0 0 0
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi
Lampiran 2 Sungai Progo Diperiksa 20-Apr-17 satuan D1 D5 D6 Berat cawan kosong gram 288 288 297 Berat benda uji gram 1441 1435 1469 Ukuran Tabel 1. Hasil pemeriksaan gradasi butiran agregat halus Ukuran
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengalami peningkatan berat jenis rerata terhadap beton normal (fly ash 0%).
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Penambahan ahanan fly ash 50%, 60%, dan 70% dari berat
Lebih terperinci