PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN KBK DAN MAHASISWA DENGAN SISTEM NON-KBK DI FAKULTAS KEDOKTERAN UMS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan terbesar orang tua adalah adanya kehadiran anak. Anak yang tumbuh sehat merupakan harapan

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

MAYOR DEPRESSION DISORDER

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada. orang tua. Pada saat dilahirkan ke dunia anak membawa

BAB I PENDAHULUAN. unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia pada tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Matematika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, untuk perkembangan sains,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) [2], usia lanjut dibagi

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa (Nurdwiyanti,2008),

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya depresi. Depresi menjadi masalah kesehatan jiwa yang sangat

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB II LANDASAN TEORI. dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davison et al., 2007). Depresi

BAB 1 PENDAHULUAN. pada saat yang sama usia onset depresi menjadi semakin muda. WHO

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR JENIS KELAMIN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI DESA LUWANG, GATAK, SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) TERHADAP TINGKAT DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan pengurus pondok pesantren tersebut. Pesantren memiliki tradisi kuat. pendahulunya dari generasi ke generasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. secara progresif dan ireversibel, saat ini angka kejadian gagal ginjal kronik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian di Indonesia. World Health Organisation (2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kegagalan pendidikan berakibat pada kegagalan suatu bangsa, sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun. 1. somatik. Somatic Symptom and related disorder merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa program studi lain di sektor non-medis (Navas, 2012), dimana

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam pengembangan kemampuan berfikir kreatif, kritis, serta

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. F DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI BANGSAL SRIKANDI RSJD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berjenis kelamin wanita disebut lesbian, dan homoseksual yang berjenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (alasan dan temuan/teori pendukung)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wonosari Kabupaten. Gunungkidul DIY pada bulan September-Oktober 2016.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI (EMOTIONAL QUOTIENT) DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA SEMESTER VIII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA. Skripsi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di sana. Kehidupan perkotaan seperti di Jakarta menawarkan segala

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN KBK DAN MAHASISWA DENGAN SISTEM NON-KBK DI FAKULTAS KEDOKTERAN UMS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan Oleh : FUAT ROY HANGGORO J 500 060 011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 1

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective/mood disorder), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 2001). Depresi adalah perasaan kesal, putus asa yang hebat karena kegagalan di luar bersama sebagian kecemasan yang ditimbulkan oleh kegagalan itu, dihilangkan dengan menghukum diri sendiri (Panitia Medik RSUD Dr. Soetomo, 1994). Depresi adalah reaksi normal terhadap kehilangan yang menyedihkan seperti kehilangan orang yang dikasihi, kehilangan harga diri, kehilangan milik pribadi, atau kehilangan kesehatan (Pinel, 2009). Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi. Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi dapat juga dikatakan sebagai suatu kelainan alam perasaan berupa hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang biasa dan pada waktu yang lampau. Depresi ditandai dengan perubahan mood seperti menjadi sedih, pemurung, pesimistik, kehilangan semangat/minat, serta berpikir dan bertindak pasif/lambat, biasanya disertai dengan gangguan pencernaan, sulit tidur, menurunnya nafsu makan, kehilangan berat badan, merasa sakit di seluruh tubuh, gangguan seksual, dan keinginan bunuh diri (Anggardini dkk, 2008). Suatu episode depresi harus berlangsung sedikitnya 2 minggu, dan secara khas seseorang dengan suatu hasil diagnosa depresi juga mengalami sedikitnya empat gejala dari suatu daftar yang meliputi perubahan dalam hal

3 selera dan berat-beban, perubahan dalam tidur dan aktivitas, ketiadaan energi, merasa bersalah, permasalahan berpikir dan membuat keputusan, dan pemikiran untuk bunuh diri atau kematian berulang. Depresi menjadi gejala kunci, walaupun sekitar 50 persen pasien menyangkal merasakan depresi dan tidak tampak tertekan sama sekali. Anggota keluarga atau rekan kerja sering membawa atau mengirimkan pasien ini untuk perawatan oleh karena penarikan sosial dan biasanya berkurang aktivitasnya (Sadock dan Sadock, 2007). Pada usia sampel 18-64 tahun pada populasi di seluruh dunia, usia rata-rata onset terjadinya depresi berkisar antara 24-35 tahun dengan rata-rata pada usia 27 tahun (Lam dan Mok, 2008). Gangguan ini dapat terjadi pada semua umur (umur rata-rata onset adalah akhir 20-an; 10% terjadi setelah umur 60-an) dengan sebagian besar kasus adalah pada usia dewasa dan perbandingan perempuan dengan laki-laki adalah 2:1 (ada peningkatan remaja dan dewasa muda yang mengalami gangguan ini) (Tomb, 2003). Prevalensi gangguan depresi berat, wanita 2 kali lebih besar dibandingkan dengan pria. Perbedaan ini dihipotesiskan sebagai akibat keterlibatan hormonal, setelah melahirkan, stressor psikososial yang berbeda antara pria dan wanita, dan model perilaku yang tidak berdaya (Sadock dan Sadock, 2007). Karena mahasiswa rata-rata berusia 20-24 tahun, maka rentan terkena depresi. Ketenangan jiwa tidak hanya tergantung dari mahasiswa sendiri tetapi juga dipengaruhi faktor-faktor eksternal, diantaranya sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran yang diterapkan sedikit banyak akan mempengaruhi kenyamanan mahasiswa dalam belajar, sebab mau tidak mau setiap mahasiswa harus mengikuti sistem yang telah ditetapkan, entah itu cocok atau tidak dengan cara belajarnya, padahal setiap orang tentu memiliki cara belajar yang berlainan. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran dimana dirancang masalah-masalah yang menuntut mahasiswa

4 mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari-hari (Amir, 2009). Tantangan global dalam dunia pendidikan dimana setiap individu dituntut untuk kompeten di bidangnya dan inovatif, menjadi dasar pemerintah untuk mengubah sistem pembelajaran konvensional (non-kbk) menjadi menjadi sistem pembelajaran KBK Problem Based Learning. Sistem pembelajaran non-kbk yang sifatnya searah yaitu dari dosen ke mahasiswa dan mahasiswa hanya pasif menerima materi, sudah dianggap kurang tepat lagi. Diperlukan metode yang lebih efektif yaitu membuat mahasiswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan sistem pembelajaran KBK Problem Base Learning (Jogianto, 2006). PBL adalah metode belajar yang mengggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono, 2004). Dari data di atas peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan tingkat depresi pada mahasiswa dengan penggunaan kedua sistem pembelajaran tersebut. B. Perumusan Masalah Apakah ada perbedaan tingkat depresi antara mahasiswa kedokteran yang menggunakan sistem pembelajaran KBK dan non-kbk? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum: Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat depresi pada mahasiswa dengan sistem pembelajaran KBK dan mahasiswa dengan sistem pembelajaran non-kbk.

5 2. Tujuan Khusus: dan non-kbk. Untuk memberikan informasi tentang sistem pembelajaran KBK D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk memperluas wacana ilmu pengetahuan khususnya ilmu Kedokteran Jiwa dan untuk memberikan data ilmiah tentang perbedaan tingkat depresi antara 2 kelompok mahasiswa yang menggunakan sistem pembelajaran yang berbeda. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tim kurikulum Fakultas Kedokteran UMS agar mengantisipasi sistem pembelajaran yang harus dikerjakan.

6