DECISION SUPPORT SYSTEM PEMBELIAN MOBIL DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SUTOMO MOTOR Dhio Saputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail: dhiosaputra@upiyptk.ac.id ABSTRAK Memiliki mobil bagi sebagian besar kalangan masyarakat pada saat ini bagaikan suatu hal yang pokok dimana dapat membantu mereka dalam beraktivitas khususnya dalam bekerja. Disamping adanya beragam keunggulan, kelebihan dan bervariasi pilihan mobil, para konsumen juga dihadapkan dengan banyaknya kriteria yang berpengaruh dalam menentukan pilihan mobil. Untuk membantu Sutomo Motor Padang dalam menentukan pemilihan mobil yang akan dijual sehingga sesuai dengan banyaknya permintaan konsumen dan pengolahan datanya lebih cepat dan akurat, maka diperlukan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan metode simple additive weighting (SAW) yang sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Hasil dari penelitian ini berupa mobil yang akan dibeli oleh pimpinan dan telah direkomendasikan pada sistem pemgambilan keputusan pemilihan mobil. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam menetukan mobil yang layak dan bagus dibeli sesuai dengan Kriteria. Kata kunci : Pembelian Mobil, Sistem Pendukung Keputusan, SAW, Visual 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki mobil bagi sebagian besar kalangan masyarakat pada saat ini bagaikan suatu hal yang pokok dimana dapat membantu mereka dalam beraktivitas khususnya dalam bekerja. Disamping adanya beragam keunggulan, kelebihan dan bervariasi pilihan mobil, para konsumen juga dihadapkan dengan banyaknya kriteria yang berpengaruh dalam menentukan pilihan mobil. Salah satu metode yang membantu permasalahan diatas adalah sistem pendukung keputusan dengan metode simple additive weighting (SAW). Simple additive weighting (SAW) merupakan suatu metode pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah penentuan pemilihan mobil yang sifatnya multi objective diantara beberapa kriteria kuantitatif dan kualitatif. Sistem pendukung keputusan (SPK) akan membantu pengambilan keputusan dalam penentuan pemilihan mobil. Konsep dasar metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating sertifikasi pada setiap alternatif pada semua atribut dan membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan ke suatu skala untuk diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Sistem pendukung keputusan (SPK) akan membantu Sutomo Motor dalam menentukan pemilihan mobil yang akan dijual sehingga sesuai dengan banyaknya permintaan konsumen dan pengolahan datanya lebih cepat dan akurat. Sutomo Motor merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha jual beli mobil bekas. 325
2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem didefenisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama yaitu software, hardware, dan brainware (I Putu Agus Eka Pratama, 2014). Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat (I Putu Agus Eka Pratama, 2014). Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data dan menjadi informasi yang bermanfaat (I Putu Agus Eka Pratama, 2014). 2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC) adalah langkah langkah (pedoman) yang harus diikuti untuk mengembangkan dan merancang sebuah sistem. Siklus hidup pengembangan sistem ini adalah seperti kompas di dalam merancang sistem. Adapun langkah-langkah dari siklus hidup pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 2.1 : (Sumber : Rusli Saputra, 2015:17) 2.3 Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah standarisasi bahasa pemodelan untuk membangun perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek. Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah use case diagram, class diagram, object diagram, activity diagram, dan sequence diagram (Winda Aprianti, Umi Maliha, 2016:2). Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. 326
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendifinisian kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek (Winda Aprianti, Umi Maliha, 2016:2). Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Tutin Sumanti, 2013:5). Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode SAW mengenal adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost). Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini adalah dalam pemilihan kriteria ketika mengambil keputusan (Tutin Sumanti, 2013:5). Bahasa Pemrograman Visual Basic 2010 Visual studio 2010 merupakan edisi terbaru dari visual studio sebelumnya. Visual studio merupakan sebuah lingkungan kerja (IDE Integrated Development Environment) yang digunakan untuk program.net yang dapat digunakan untuk beberapa bahasa pemrograman, seperti Visual Basic (VB), C# (baca C Sharp), Visual C++, J# (baca J Sharpp), dan lain lain (Wahana Komputer, 2012). 3. METODOLOGI 3.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa terhadap sistem yang berjalan dilakukan guna untuk mengetahui permasalahn yang sedang dihadapi dalam sistem pembelian mobil pada Sutomo Motor. Penganalisaan ini berguna untuk untuk memberikan bentuk-bentuk alternatif yang dibutuhkan. Diharapkan dengan adanya alternatif ini, akan memberikan bentuk laporan yang lebih baik serta mudah untuk dipahami oleh pemakai sistem ataupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja sistem. Secara umum ada tiga pihak utama yang terlibat dalam sistem pengolahan data persediaan barang yaitu pimpinan, karyawan 1 dan karyawan 2. Adapun sistem yang sednag berjalan pada Sutomo Motor adalah Sebagai Berikut : 1. Pimpinan atau karyawan melihat daftar mobil yang akan dibeli pada situs JBA atau Adira. 2. Pimpinan atau karyawan datang langsung ke lokasi mobil berada. 3. Pimpinan atau karyawan menilai keadaan mobil dan syarat-syarat untuk dibeli lainya. 4. Pimpinan menentukan mobil cocok dibeli dengan harga dan kondisi yang sesuai dan nantinya tidak mengalami kerugian. 3.2 Perancangan Sistem Baru Perancangan sistem baru harus lebih baik dari pada sistem yang lama dengan harapan dapat memudahkan pimpinan dan karyawan dalam menentukan pilihan mobil yang akan dibeli dengn rincian yang sudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan sistem. Perancangan sistem pada suatu organisasi haruslah berjalan sesuai dengan perkembangan organisasi dan juga pada hakekatnya bukanlah sekedar mempercepat atau mengoptimalisasikan kegiatan operasi tapi juga mencakup standarisasi dengan hasil dalam penghematan waktu dan biaya. Desain sistem baru terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu desain sistem secara umum dan desain secara terinci. 4. Hasil dan Diskusi 4.1 Desain Secara Umum Desain yang memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang akan dibangun dan informasi-informasi apa saja yang akan dihasilkan dari sistem baru yang dibangun. Desain sistem secara umum ini dilakukan sebagai pesiapan untuk membangun atau mendesain sistem secara terinci dengan alternatif-alternatif terluas dari suatu perancangan. 327
Perancangan sistem yang dilakukan di dalam tahap desain global ini terdiri dari rancangan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram. Adapun sasaran yang ingin dicapai pada tahap ini adalah desain sistem harus dapat menyiapkan rancang bangun yang terinci, berguna, mudah serta harus efisien dan efektif. Bobot Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan type mobil mana yang akan dipilih oleh pimpinan untuk dibeli. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. Kode Kriteria Ketentuan Kriteria Nilai (W) C1 Harga Beli 25% C2 Tahun Beli 25% C3 Kondisi 25% C4 Surat surat 25% Tabel Kode Dan Ketentuan Kriteria 1. Kriteria Harga Beli Berikut ini adalah kriteria harga berli (C1) dan bobotnya berdasarkan salah satu type mobil yaitu innova G yang dapat dilihat pada Harga Beli (C1) Nilai (Bobot) >= Rp. 200.000.000 1 <= Rp. 200.000.000 2 <= Rp. 155.000.000 3 <= Rp. 125.000.000 4 <= Rp. 90.000.000 5 Tabel Kriteria Harga Beli 2. Kriteria Tahun Mobil Berikut ini adalah kriteria tahun mobil (C2) dan bobotnya dapat dilihat pada Tahun Mobil (C1) Nilai (Bobot) <= 2006 1 >= 2007 <= 2009 2 >= 2010 <= 2012 3 >= 2013 <= 2015 4 >= 2016 5 Tabel Kriteria Tahun Mobil 328
3. Kriteria Kondisi Mobil Berikut ini adalah kriteria kondisi mobil (C3) dan bobotnya dapat dilihat pada Kondisi Mobil Nilai (Bobot) Tidak Bagus 1 Kurang Bagus 2 Cukup Bagus 3 Bagus 4 Sangat Bagus 5 Tabel Kriteria Kondisi Mobil 4. Kriteria Surat - Surat Berikut ini adalah kriteria kriteria surat - surat (C4) dan bobotnya dapat dilihat pada. Surat Surat Nilai (Bobot) Kurang Lengkap 1 Lengkap 2 Tabel Kriteria Surat Surat Nilai Alternatif Kriteria Tabel nilai alternatif disetiap kriteria dapat dilihat pada 1. Nomalisasi R1.1 = = 1 R2.1 = = 1 R3.1 = = 0,6 R4.1 = = 1 R5.1 = = 1 R1.2 = = 1 Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 Avanza E 5 4 4 3 Xenia D 5 3 3 3 Innova G 3 4 5 2 Jazz RS 5 2 3 2 Yaris G 5 4 4 1 Tabel Alternatif Kriteria 329
R2.2 = = 0,75 R3.2 = = 1 R4.2 = = 0,5 R5.2 = = 1 R1.3 = = 0,8 R2.3 = = 0,6 R3.3 = = 1 R4.3 = = 0,6 R5.3 = = 0,8 R1.4 = = 1 R2.4 = = 1 R3.4 = = 0,66 R4.4 = = 0,66 R5.4 = = 0,33 2. Hasil Normalisasi Dari perhitungan diatas didapatkan nilai matriks normalisasi. Nilai tersebut akan dibuat kedalam matriks normalisasi. Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks normalisasi: R = [ ] Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 Yaris 1 1 0,8 1 Honda Jazz 1 0,75 0,6 1 Innova G 0,6 1 1 0,66 Xenia G 1 0,5 0,6 0,66 Avanza E 1 1 0,8 0,33 3. Proses Perengkingan Tabel 3.9 Normalisasi Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian untuk memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perangkingan nilai terbesar sebagai berikut : W = [0,25 0, 25 0,25 0,25] Perhitungannya adalah sebagai berikut ini : 330
V1 = (0, 25)(1) + (0, 25)(1) + (0, 25)(0,8) + (0, 25)(1) = 0,95 V2 = (0, 25)( 1) + (0, 25)(0,75) + (0, 25)(0,6) + (0, 25)(1) = 0,84 V3 = (0, 25)( 1) + (0, 25)(1) + (0, 25)(1) + (0, 25)(1) = 0,82 V4 = (0, 25)(0,8) + (0, 25)(0,5) + (0, 25)(0,6) + (0, 25)(1) = 0,69 V5 = (0, 25)(0,4) + (0, 25)(1) + (0, 25)(0,8) + (0, 25)(0,33) = 0,78 Setelah mendapatkan hasil perkalian dengan matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian, akan didapatkan hasil akhir nilai keputusan pada tabel 9. 5. KESIMPULAN Kode Mobil Type Mobil Hasil Perengkingan 001 Yaris 0,95 002 Honda Jazz 0,84 003 Innova G 0,82 004 Xenia G 0,69 005 Avanza E 0,78 Tabel Tabel Hasil Perangkingan 5.1 Kesimpulan Berdasarkan perancangan sistem baru akan banyak mendatangkan kemudahan dalam melakukan pengolahan data dan penyajian informasi, tapi dalam menetapkan sistem baru ini akan mendapatkan kendala dan perlu dilakukan pengadaptasian kepada karyawan dan pimpinan yang nantinya akan dapat membantu Sutomo Motor Padang dalam efisiensi-efektifitas pembelian mobil dan pekerjaan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan skripsi ini adalah : 1. Penulis menyajikan model pengambilan keputusan melalui penyusunan hirarki dan atribut keputusan yang meliputi alternatif dan kriteria yang telah ditentukan untuk merancang kriteria sistem pendukung keputusan pembelian mobil yang akan dijual kembali. 2. Penggunaan Model Simple Additive Weighting (SAW) menjadi sangat praktis dalam mendukung keputusan yang banyak kriteria sehingga karyawan dan pimpinan dapat mengambil keputusan sesuai dengan yang seharusnya. 3. Penilaian terhadap pembelian mobil dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat karena karena sistem software telah mengatur form-form dengan menggunakan bahasa pemograman visual basic Net 2010 untuk memudahkan penilaian. 4. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pembelian mobil yang dibangun ini salah satunya dapat digunakan untuk menetukan apakah mobil tersebut berhak untuk dibeli atau tidak. 5.2 Saran Untuk tercapainya peningkatan efektifitas kerja pada Sutomo Motor, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan menjadi bahan pertimbangan dengan harapan agar berguna bagi yang menggunakan sistem ini : 1. Diharapkan agar sistem yang baru dibuat dapat diimplementasikan sehingga pekerjaan menjadi lebih efekitf dan efisien. 2. Dalam menjalankan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini perlu adanya ketelitian dan pemahaman yang lebih baik dari seorang pimpinan dalam menetapkan skala perbandingan terhadap kriteri yang ada. 3. Melatih sumber daya manusia (SDM) atau tenaga profesional dalam penerapan aplikasi yang baru sehingga sistem yang baru dapat berjalan dengan lancar 331
Perlunya pendekatan, pengembangan dan pemeliharaan terhadap sistem dimasa yang akan datang untuk menjaga kelangsungan hidup sistem tersebut. Referensi [1] Alhadi, Saputra. 2012. Manajemen Basis Data MySQL Pada Situs FP Lapan Bandung: Berita Dirgantara. Vol. 13, No. 4, Hal. 155-157. [2] Aprianti, Winda dan Maliha, Umi. 2016. Sistem Informasi Kepadatan Penduduk Kelurahan atau desa studi kasus pada kecamatan bati-bati kabupaten tanah laut. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains dan Informatika. Vol. 2, No. 1, Hal. 22-23. [3] Enterprise, Jubil. 2013. Dasar-Dasar Visual Basic 2013. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. [4] Fitriani. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Rambut Manusia Dengan Menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW): Pelita Informatika Budi Darma. Vol. 9, No. 3, Hal. 87-88. [5] Komputer, Wahana. 2011. Panduan Aplikasi dan Solusi (PAS) Microsoft Visual Basic 2010 dan MySQL Untuk Aplikasi Point Of Sales. Yogyakarta: CV Andi Offest. [6] Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung. [7] Saputra, Rusli. 2015. Desain Sistem Informasi Desain Foto Pada Creative Studio Photo Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net 2010. Padang: Jurnal Momentum. Vol. 17, No. 2, Hal. 87. [8] Sumanti, Tutin. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Mobil Bekas Dengan Mengguakan Metode Simple Additive Weighting (SAW): Pelita Informatika Budi Darma. Vol. 5, No. 3, Hal. 139-140. [9] Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offest. [10] Urva, Gellysa dan Siregar, Fauzi, Helmi. 2015. Pemodelan UML E-Marketing Minyak Goreng: Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi. Vol. 1, No. 2, Hal. 94-95 332