Sampai akhirnya satu tahun yang lalu, sebuah kebenaran membuatku terbuai akan dimensi baru pemberi harapan. Aku bisa memilikinya.

dokumen-dokumen yang mirip
Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Awal yang Tak Terduga

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

My Love Just For You vol1

Then, something unexpected happened.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Bab 1. Awal Perjuangan

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Chapter 01: What will you do to protect me?

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

The Coffee Shop Chronicles

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

.satu. yang selalu mengirim surat

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA

semoga hujan turun tepat waktu

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

tugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

It s a long story Part I

AKU AKAN MATI HARI INI

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Dulu di lapangan hitam, kalo kakak PSB teriak, Kekuataaannn kita akan jawab,

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Belajar Memahami Drama

Layaknya peri-peri kecil yang bersemangat membantu memberikan warna cerita pada layar ini.

Claresta Vania. The Things Left Unsaid

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

1. Aku Ingin ke Bandung

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Kukatakan kepadamu, seseorang yang

Budi Mulyanto. Hati Bicara

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Tema 1. Keluarga yang Rukun

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

2 Our Precious School

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Ternyata itu Korupsi

Prolog. 09 Oktober 2011

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

Alifia atau Alisa (2)

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

SATU. Plak Srek.. Srek

Transkripsi:

Pagi ini, tak ada bedanya dengan pagi kemarin, pagi bulan lalu, pagi tiga bulan lalu, atau bahkan pagi tahun lalu. Aku masih setia mengikat dasi kupu-kupu berwarna merah di dalam bingkai jendela. Aku siswa kelas sepuluh di salah satu SMA di Jakarta. Aku SMA, itu berarti sudah hampir lima tahun aku hanya berani memandang. Aku ingat sebelum dasi ini menjadi kupu-kupu, aku pernah memakai dasi cokelat menjuntai ke bawah. Selalu di bingkai jendela, selalu memakai tanpa cermin, dan selalu menjadikan dia objek favoritku. Dia.. tetanggaku sejak aku masih kelas lima SD. Dia yang kediamannya tidak lebih dari sepuluh langkah dari rumahku. Dia yang sejak kehadirannya membuat hariku tak tenang lagi. Tuhan begitu baik menjadikan dia kakak kelasku selama dua jenjang pendidikan. Dia masih baik karena memberiku lima tahun dengan puas memandanginya dari jendela. Aku tau takdir tak selamanya baik, sampai hari itu saat aku kelas VIII, sahabatku menyukai orang yang ku suka.

Aku jahat karena tak pernah memberitahunya tentang dia yang sebenarnya menjadi tetanggaku. Aku jahat karena tak pernah berterus terang tentang rasa yang tumbuh semakin besar sejak dia pindah kemari. Sampai akhirnya satu tahun yang lalu, sebuah kebenaran membuatku terbuai akan dimensi baru pemberi harapan. Aku bisa memilikinya. Pelangi? Anak Ayah? Sudah jam tujuh, Nak. Ayah tunggu di mobil, ya? teriak pria paling tampan sedunia, pertanda aku harus meninggalkan objek yang tak kalah tampan. Aku tidak memberi jawaban. Karena yang Ayah mau sekarang adalah aku harus duduk di baris kedua mobil ungu itu secepatnya. Dan setelah dasi ini menggantung cukup manis di leherku, aku tak menunda langkahku untuk berlari. Kecuali menyentuh dan mengusap kaca di jendela sebagai tanda Sampai bertemu di sekolah. 2

Aku menuruni tangga dengan langkah cepat. Kamarku dan kamar seseorang yang memiliki wajah sama denganku memang berada di lantai dua. Ayah bilang, naik dan turun tangga akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Dan kejutannya adalah kamar Ayah berada di lantai dasar! Jangan terlalu memperdulikan itu. Kini aku siap membuka pintu mobil. Mau cokelat, anak Ayah? tanya seseorang dengan senyum manis, sesaat setelah aku menggeser pintu. Sejak kita lahir, aku hanya suka keju. Pelita, anak Ayah! jawabku dengan nada datar, sembari memantapkan posisi duduk. Oh iya! Aku lupa. ucapnya seraya kembali memakan dua batang cokelat di masing-masing tangannya. Persis anak SD! Dua anak Ayah, apa Ayah sudah boleh membuat mobil ini berjalan? tanya.. Ayah yang sedari tadi menjadi saksi atas perkelahian singkat kami. Siap, Pak Bos! We are ready for go to school! jawab Pelita dengan suara batuk di akhir kalimatnya. 3

Dia mungkin tidak masuk saat guru TK kami bilang, makan jangan bersuara. Dari spion depan, aku lihat Ayah menggelengkan kepalanya sebelum membuat mobil ini benarbenar meninggalkan rumah. Dan saat saudara kembarku asyik dengan cokelatnya, aku memilih mengikat tali sepatu. Setelah itu, aku lebih suka memandang jendela. Huft! Lagi-lagi jendela. Kami selalu melewati pagi dengan sederhana. Hanya aku, Ayah, dan Pelita. Sebenarnya, aku ingin sekali menambahkan kata Mama, tapi kenyataannya dia tidak ada disini. Mama tidak akan pernah ada disini. Terlalu pagi untuk membuatku bercerita tentang Mama. Semua kalimat rasanya sudah pernah ku tuangkan, saat aku masih mengenakan rok berwarna ungu. Semua kalimat panjang yang akan berujung dengan kata tanya mengapa. Aku pikir akan sia-sia, jika sejatinya aku sudah bahagia karena ada Ayah. Dan Pelita juga cukup membantu dalam beberapa hal sulit di hidupku. 4

Ayah seorang dosen untuk jurusan Ilmu Ekonomi di salah satu Fakultas di Jakarta. Pekerjaannya adalah minat Ayah sejak lama. Dan itu tak pernah jadi penghambat bagi kami. Pelita? Dia lahir dua menit sebelum aku. Sangat wajar bila dia lebih manja. Sejak kecil, kami terbiasa menggunakan barang yang sama. Segalanya yang identik pada anak kembar, pernah kami lalui bersama. Kamar kami juga bersebelahan. Aku dengan warna biru untuk segalanya, dan Pelita dengan warna merah muda untuk segalanya juga. Beberapa hal begitu membedakan kami. Pelita selalu meletakkan jepit rambut, bando, atau mengikat sebelah kiri rambutnya. Sedangkan aku suka membiarkan rambutku tergerai tanpa apapun. Jika Pelita memilih gelang berwarna merah muda di tangannya, aku memilih jam tangan berwarna biru. Dan sepatu kami yang berbentuk sama. Tentu saja berbeda warna. Pelita lebih bisa berpikir secara sederhana, saat aku memilih beberapa hari untuk menyelesaikannya. 5

Dia selalu masuk sepuluh besar dalam dua belas tahun satu kelas kami, sementara aku? Peringkat terhebatku adalah dua puluh dari dua puluh lima siswa di kelas. Bukan karena aku bodoh, hanya saja aku terlalu sering menghilang saat pelajaran berlangsung. Aku harus menjaga seseorang melebihi menjaga ragaku. Aku harus memastikan seseorang pergi dan pulang tepat waktu. Itu akan terdengar konyol, saat semua orang tidak mengetahuinya. Termasuk dia yang ku jaga. Dia tak pernah tau, aku selalu bersedia jadi payung saat hujan. Aku selalu bersedia jadi helm saat dia ingin mengendarai motor. Aku selalu bersedia selamanya jadi bahu atau telinga, saat dia ingin bercerita. Walau pada kenyataannya, aku ada di dimensi kedua di mana mengikuti tanpa diketahui menjadi rutinitas terpentingku setelah sekolah. Tidak, melindunginya ternyata menjadi lebih penting dari sekolah. Aku salah, aku tahu. Tapi, jangan terlalu banyak berkomentar jika kamu tidak pernah jadi aku. 6

Sudah sampai di sekolah! seru Ayah dengan nada riang, yang membuat monolog dalam hatiku berhenti. Pelita terlebih dahulu melongok lewat jendela, sebelum akhirnya berkata Oh iya! Sudah sampai. dengan ekspresi lugunya. Sedangkan aku? Aku tidak banyak bicara. Hanya keluar dari mobil tanpa senyum. Kebiasaan kami sebelum masuk ke sekolah adalah semua keluar dari mobil, mencium tangan Ayah, menerima semangat dari Ayah, dan Ayah akan mengacak poni kami. Hanya Pelita yang tak setuju dengan ritual terakhir, sejak kecil. Setelah semua itu, kami berjalan berdampingan menuju kelas yang sama. Kami tidak satu bangku. Di kelas, satu siswa akan duduk dengan satu siswa dalam satu meja. Itu disesuaikan dengan ranking dan kemampuan menangkap materi pelajaran. Aku lupa, aku duduk dengan siapa. Seingatku dia lakilaki dengan kacamata tebal, dan selalu menunduk saat aku menatapnya. Aku pasti terlihat menyeramkan karena jarang tersenyum. Huft! 7