HAKIKAT PROFESI KEGURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

M. Hamid Anwar, M. Phil.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB II KAJIAN PUSTAKA

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

C. Tujuan. D. Profil Lulusan

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

KEBIJAKAN GURU DAN DOSEN 2. D E A S Y I D AWAT I

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

ARAH PEMIKIRAN FILOSOFI, DAN URGENSI KARYA TULIS ILMIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN. (Sutaryat Trisnamansyah, Prof., Dr.,M.A.)

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

BUKU KODE ETIK DOSEN

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam

Pengembangan Profesionalisme Guru

Pendidik. Hiryanto. ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Profesional : pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

Transkripsi:

PROFESI KEGURUAN

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami A. B. Hakikat profesi keguruan dan guru profesional Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru C. Organisasi Profesi dan Kode Etik Guru

HAKIKAT PROFESI KEGURUAN

GURU BAGIAN DARI PROSES PENDIDIKAN SEUTUHNYA Guru adalah pendidik (profesional) Guru memiliki kompetensi, kemahiran, kecakapan, keterampilan yang memenuhi standar mutu untuk dapat terlibat dalam proses pendidikan di sekolah/ institusi pendidikan.

HAKIKAT PROFESI GURU Karena guru terlibat dalam proses pendidikan profesional maka guru memiliki jaminan terhadap hak dan kewajibannya sesuai dengan pedoman hukum yang ada di Indonesia

KEWAJIBAN GURU 1. 1. 3M : merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran 2. 2. Meningkatkan kualifikasi akademik & kompetensi 3. 3. Bertindak objektif & tidak diskriminatif 4. 4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan 5. 5. Memelihara & memupuk persatuan dan kesatuan

HAK GURU 1. 1. Memperoleh penghasilan 2. 2. Mendapatkan promosi & penghargaan 3. 3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas 4. 4. Memperoleh kesempatan meningkatkan kompetensi 5. 5. Memperoleh & memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran 6. 6. Memiliki kebebasan dalam penilaian, kelulusan, sanksi kepada peserta didik 7. 7. Memperoleh rasa aman 8. 8. Jaminan berserikat dan organisasi profesi 9. 9. Kesempatan berperan menentukan kebijakan 10. 10. Kesempatan meningkatkan kualifikasi akademik 11. 11. Memperoleh pelatihan pengembangan profesi

GURU PROFESIONAL

Kedudukan profesi guru di Indonesia Guru : adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU Guru dan Dosen)

MENGAPA PROFESIONAL Profesional karena untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional

SYARAT GURU PROFESIONAL : 1. Kualifikasi akademik 2. Kompetensi 3. Sertifikat pendidik 4. Sehat jasmani dan rohani 5. Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional

1. KUALIFIKASI AKADEMIK Ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan. Diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.

2. SERTIFIKAT PENDIDIK Bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

3. KOMPETENSI GURU Seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. (ps 1) Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (ps 10)

KOMPETENSI PEDAGOGIK Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan Pemahaman terhadap peserta didik Pengembangan kurikulum/silabus Perancangan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Pemanfaatan teknologi pembelajaran Evaluasi hasil belajar Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

KOMPETENSI KEPRIBADIAN Mantap Berakhlak mulia Arif dan bijaksana Berwibawa Stabil Dewasa Jujur Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan

KOMPETENSI SOSIAL Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan

KOMPETENSI PROFESIONAL Kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content knowledge) penguasaan: Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang diampu Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang diampu

4. SEHAT JASMANI DAN ROHANI Guru mengikuti serangkaian tes kesehatan

5. KEMAMPUAN MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Melaksanakan proses pembelajaran sesuai standar/ pedoman kurikulum

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU

LATAR BELAKANG Guru sebagai tenaga pendidik profesional menjalani proses pembinaan dan pengembangan secara berkelanjutan Kegiatan tersebut untuk merangsang, memelihara dan meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu hasil belajar siswa Pengembangan terdiri atas 2 jenis : Profesi dan karir

PEMBINAAN & PENGEMBANGAN GURU Meliputi 4 kompetensi utama Dilakukan melalui jabatan fungsional Bentuk : penugasan, kenaikan pangkat dan promosi

SUDUT PANDANG INDIVIDUAL Guru memerlukan promosi kenaikan jabatan fungsional Guru mencapai standar kinerja berdasar penilaian kinerja (underperformance teachers) Guru memiliki masalah dalam dimensi sosial, moral dan kepribadian Guru memerlukan pengembangan dan pembinaan profesi secara Guru memerlukan pengembangan dan pembinaan profesi secara berkelanjutan

SUDUT PANDANG KELOMPOK Guru memerlukan pemahaman konteks pembelajaran Guru memerlukan inovasi pembelajaran Guru memiliki pengetahuan teori-teori terkini

PRINSIP PENGEMBANGAN (UMUM) Demokratis, berkeadilan tidak diskriminatif Sistemik terbuka Proses pembudayaan dan pemberdayaan guru Memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas Memberdayakan semua komponen masyarakat

PRINSIP PENGEMBANGAN (KHUSUS) Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Obyektif Memandirikan Komprehensif Bertahap Profesional Berkelanjutan Berjenjang Akuntabel Efektif Efisien

JENIS PENGEMBANGAN : PENDIDIKAN & PELATIHAN 1. In House Trainig 2. Magang 3. Kemitraan sekolah 4. Belajar Jarak Jauh 5. Pelatihan jenjang dan khusus 6. Kursus singkat di PT 7. Pembinaan internal sekolah 8. Pendidikan Lanjut

JENIS PENGEMBANGAN : UMUM 1. Diskusi masalah pendidikan 2. Seminar 3. Workshop 4. Penelitian 5. Pembuatan Media Pembelajaran 6. Pembuatan Karya/Teknologi/ Karya Seni

ORGANISASI PROFESI & KODE ETIK GURU

ORGANISASI PROFESI GURU Guru memiliki organisasi profesi (independen) Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi Pemerintah memfasilitasi organisasi profesi untuk pembinaan dan pengembangan profesi guru

FUNGSI ORGANISASI PROFESI GURU 1. Memajukan profesi 2. Meningkatkan kompetensi, karier, wawasan 3. Perlindungan profesi, kesejahteraan 4. Pengabdian pada masyarakat

WEWENANG ORGANISASI PROFESI GURU 1. Menetapkan & menegakkan kode etik guru 2. Memberi bantuan hukum pada guru 3. Memberi perlindungan profesi 4. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru 5. Memajukan pendidikan nasional

ORGANISASI PROFESI GURU Sebagai bagian dari sarana menunjang pengembangan profesi guru 1. MGMPS 2. MGMP 3. PGRI

KODE ETIK GURU

DASAR PEMIKIRAN KODE ETIK GURU Guru adalah tenaga profesional bidang pendidikan, berhubungan dengan peserta didik Guru memiliki kedudukan penting & tanggungjawab dalam program pendidikan Guru sebagai tenaga profesional dituntut dalam kejujuran profesional sehingga memerlukan pedoman atau kode etik agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan Jika tidak, akan kehilangan ruang lingkup / orientasi keguruannya

HAKIKAT KODE ETIK GURU Perangkat untuk mempertegas atau mengkristalisasi kedudukan dan peranan guru dalam rangka melindungi profesi guru. Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan serta martabat guru dalam tugas profesional Berisi norma mengikat dalam pelaksanaan tugas profesional Pertama kali dirumuskan pada Kongres PGRI ke XIII pada 21-25 November 1973 di Jakarta

GARIS BESAR KODE ETIK GURU 1. Kewajiban utama guru 2. Kewajiban guru kepada peserta didik 3. Kewajiban guru kepada orang tua/ wali peserta didik 4. Kewajiban guru kepada masyarakat 5. Kewajiban guru kepada teman sejawat 6. Kewajiban guru kepada profesinya 7. Kewajiban guru kepada organisasi profesi 8. Kewajiban guru kepada pemerintah

KODE ETIK GURU 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila Makna Kunci :

KODE ETIK GURU 2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing Makna kunci :

KODE ETIK GURU 3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan Makna kunci : -

KODE ETIK GURU 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. Makna kunci : -

KODE ETIK GURU 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. Makna kunci : -

KODE ETIK GURU 6. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan sosial Makna kunci : -

KODE ETIK GURU 7. Guru secara mandiri dan atau bersama-sama berusaha megembangkan dan meningkatkan mutu profesinya Makna kunci : -

KODE ETIK GURU 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian Makna kunci :

KODE ETIK GURU 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam pendidikan Makna kunci : -

SANKSI Apa sanksi guru yang tidak menjalankan kewajiban?

Sanksi Guru (Pasal 77) 1. Teguran 2. Peringatan Tertulis 3. Penundaan Pemberian Hak Guru 4. Penurunan Pangkat 5. Pemberhentian dengan Hormat 6. Pemberhentian dengan Tidak Hormat

MENJADI GURU ITU...

PERAN & KEDUDUKAN GURU PELATIH PENGAJAR PEMBIMBING PENDIDIK

TUGAS Silahkan anda diskusikan dengan kelompok anda mengenai peran dan kedudukan guru tersebut. Buatlah skenario yang menggambarkan peran dan kedudukan guru tersebut Dengan metode role playing, peragakan peran dan kedudukan guru tersebut di depan kelas Waktu 1 kelompok kurang lebih : 20-25 menit