BAB IV PROSES ANALIS DAN PENINGKATAN KOMPONEN SISTEM PENDINGIN. pengambilan data awal untuk mengetahui perbedaan dan peningkatan tenaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN Perbedaan Sebelum di Development. dan tenaga yang di hasilkan kurang sempurna. menurunkan performa mesin.

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM PENDINGIN PADA MESIN MITSUBISHI LANCER SL SPESIFIKASI DRIFTING


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan adalah alat trasportasi yang di ciptakan oleh manusia untuk

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

BAB II DASAR TEORI Sistem Pendingin. Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya overheating

ANALISA TROUBLE SHOOTING SISTEM PENDINGIN LIQUID DENGAN POMPA PADA KENDARAAN DAIHATSU CHARADE 1981 TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur dan Observasi. Penyediaan Alat dan Bahan. Analisis Desain Dan Pembuatan Muffler Konfigurasi 4-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Radiator

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN MITSUBISHI GALANT 2500 CC

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada sebuah perusahaan bus pengangkutan karyawan dengan operasional rata rata

E. Setio Dewo. Sistem Pendingin Udara.

MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

Gambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

UJI PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN ALAT FUEL SAVER, UNTUK MENINGKATKAN TENAGA DAN MENGURANGI KOMSUMSI BAHAN BAKAR

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SISTEM PENDINGIN MESIN OPEL BLAZER DOHC LT PERBAIKAN KEBOCORAN PADA RADIATOR

BAB III METODE PENELITIAN

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

IDENTIFIKASI DAN SERVICE SISTEM PENDINGIN TOYOTA KIJANG INNOVA 1 TR-FE

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

TUGAS AKHIR ANALISA KETEPATAN TEKANAN PADA TUTUP RADIATOR BUS HINO R260

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 data spesifikasi Engine Toyota Kijang Innova 1TR-FE. Tipe Mesin 2,0 L,4 Silinder Segaris 16.

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. PERAWATAN SISTEM PENDINGIN (Radiator) MESIN BUS DI PT SAFARI DHARMA SAKTI

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

BAB III METODE PENELITIAN

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III ANALISIS PERAWATAN SISTEM PENDINGIN ENGINE 7K PADA TOYOTA KIJANG LSX KF80 TAHUN A. Spesifikasi Komponen Utama dan Sistem Pendingin

TINJAUAN FAKTOR PENGOTORAN ( FOULING ) TERHADAP PRESTASI RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOBIL

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari:

III. METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDINGINAN ENGINE

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

PENANGGULANGAN KONTAMINASI DAN DEGRADASI MINYAK PELUMAS PADA MESIN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

Selenoid valve 12 volt, suhu, torsi maksimum, daya maksimum, dan emisi gas buang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

SISTEM PENDINGIN MESIN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Transkripsi:

BAB IV PROSES ANALIS DAN PENINGKATAN KOMPONEN SISTEM PENDINGIN 4.1 Data Awal Sebelum melalukan pembongkaran pada sistem pendingin radiator mesin katana SJ410, maka terlebih dahulu melakukan pengujian dan pengambilan data awal untuk mengetahui perbedaan dan peningkatan tenaga setelah proses development. 4.1.1. Data Komponen Sistem Pendingin A. Pengukuran tekanan tutup radiator Pengukuran awal pada tekanan tutup radiator adalah 0,6 Bar dimana pada kondisi ini tutup radiator tidak bekerja dengan baik. karna seharusnya tekanan tutup radiator 0,9 Bar sesuai dengan yang tertera di body tutup radiator dan pada keadaan ini tutup radiator dapat mengaalami kebocoran. B. Volume air radiator 2ply Volume air radiator pada radiator 2ply suzuki katana iyalah 1.500 ml, jumlah volume air inilah yang membantu didalam proses pendinginan mesin. C. Water pump Kondisi awal water pump pada suzuki katana kurang baik karena terdapat banyak sekali kerak yang menenmpel pada kipas

atau baling-baling water pump yang mengakibatkan putarannya tidak lancar (terhambat). D. Kipas radiator Kipas radiator masih menggunakan jenis konvensional yaitu yang peroses kerjanya masih tergantung pada putaran mesin. Kekurangan kipas ini ialah pada saat suhu mesin tinggi dan mobil berhenti maka putaran kipas pun pelan, yang dapat mengakibatkan over head. E. Water jacket Kondisi water jacket pada awal pembongkaran mesin suzuki katana terlihat kurang baik, karena terdapat banyak kerak yang menempel di dinding waterjacket sehingga perlu di lakukan pembersihan. Apabila tidak dibersihkan maka akan mempengaruhi sirkulasi air didalam water jaket tersebut dan kerak yang menempel pada dinding juga dapan mengakibatkan penyimpanan yang berlebih. 4.1.2. Data Konsumsi Bahan Bakar Konsumsi bahan bakar pada Suzuki Katana sebagai berikut : Tabel 4.1.3. Konsumsi bahan bakar Jumlah bahan bakar Jarak tempuh 1 liter 8 km Analisis : Data menunjukkan bahwa dalam penggunaan 1 liter bahan bakar bensin mesin dapat menempuh 8 km.

4.1.3. Data Suhu Panas Mesin Suhu mesin sebelum dilakukan pembongkaran pada mekanisme katup sebagai berikut : Tabel 4.1.4. Suhu panas mesin Jarak Tempuh Kendaraan Suhu pada bagian Panas yang dicapai 5 KM Exhaust (kenalpot) 135,7 º Celcius 5 KM Intake (manifold) 80,3 º Celcius 5 KM Radiator (atas) 86,3 º Celcius 5 KM Radiator (bawah) 75,6 º Celcius Analisis : Data suhu yang diperoleh dari pengukuran awal akan menjadi tolak ukur penelitian, exhaust 135,7ºC, intake manifold 80,3ºC, radiator atas 86,3ºC dan radiator bawah 75,6ºC. 4.1.4. Dyno Test Pengertian Dyno test adalah suatu proses yang digunakan untuk mengetahui kemampuan terbaik mesin kedaraan seperti motor atau mobil dengan cara melihat torque (torsi) dan power (tenaga). Torsi adalah kemampuan mesin untuk menggerakan mobil atau motor dari diam hingga berjalan, torsi lebih berperan di putaran bawah mesin dari kodisi diam hingga berjalan. Sedangkan power adalah kecepatan tertinggi kendaraan saat bejalan.

1. Data Dyno test Gambar 4.8 Hasil pengujian awal dyno test Tabel 4.1.5. Uji dyno test Torsi Power 44,7 Newton Meter (Nm) 22,6 Horse Power (HP) Analisis : Data menunjukkan bahwa data awal yg diperoleh pada uji dyno test adalah Torsi 44,7 Nm dan Power 22,6 Hp.

4.2 Proses Devlopment Dan Analisa Suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja suatu komponen menjadi lebih baik. 1. Dudukan Radiator Perubahan tempat dudukan radiator dikarenakan body Katana diubah menjadi bentuk tubular sehingga harus mengubah dudukan radiator agar dapat menyesuaikan posisi radiator dengan letak mesin dalam bentuk tubular. Gambar 4.9 Dudukan Radiator 2. Tutup Radiator Komponen ini yaitu tutup radiator 2ply dalam kondisi kurang baik karena mengalami kebocoran pada saat di ukur tekanannya hanya 0,6 bar, akan tetapi karena terjadi penggantian tabung radiator sehingga tutup radiator juga diganti saat pengecekan tutup radiator 3ply 0,9bar dalam kondisi baik dan masih layak digunakan pada komponen sistem

pendingin. Hanya saja terdapat banyak kerak sehingga perlu di bersihkan agar tidak terjadi kebocoran pada tutup radiator. Gambar 4.10 Tutup Radiator 3. Radiator Pada komponen radiator sendiri radiator 2ply dengan volume air 1500ml dalam kondisi yang baik secara visual serta tidak terjadi kebocoran sehingga layak digunakan kembali. Gambar 4.3 kondisi Radiator 2 ply Katana

Akan tetapi radiator di ganti menjadi 3ply yang diambil dari mobil L300 dengan volume air 2500 ml, dilakukannya penggantian ini karena ada kenaikan spesifikasi dari mesin sehingga menimbuklan panas yang lebih tinggi di bandingkan sebelumnya. Penggantian bertujuan untuk mempercepat proses pendinginan panas mesin. Gambar 4.11 Radiator 3 ply L300 4. Reservoir tank Pada Reservoir Tank dalam kondisi baik tidak ada kebocoran hanya saja bagian dalam reservoir tank sendiri terdapat banyak kotoran atau kerak yg menempel di dinding bagian dalam, Dan pada spesifikasi offroad tidak di pasang kaerna tidak terlalu berpengaruh pada balapan speed offroad. Di karenakan tidak menggunakan reservoir tank maka harus dilakukan pengecekan volume air radiator sebelum mulai balapan. Apabila volume air berkurang sebaiknya di isi kembali.

Gambar 4.12 Reservoir tank 5. Selang Radiator Komponen selang radiator dalam kondisi yang tidak layak pakai karena pada bagian ujung selang sudah terdapat banyak retakan. Apabila selang tersebut tetap digunakan maka bisa mengakibatkan kebocoran air radiator yang menyebabkan air radiator berkurang. Selang radiator di modifikasi dengan cara memotong bagian yang retak dan disambung dengan pipa anti karat supaya dapat menjangkau jarak antara mesin dan radiator. Gambar 4.13 Selang Radiator

6. Kipas Elektrik Pada komponen kipas radiator dalam kondisi yang baik tetapi masih menggunakan kipas biasa atau konvensional fan. Yang bekerja bedasarkan putaran mesin. Pengantian kipas konvensional menjadi kipas elektrik bawaan mobil L300 dengan tujuan mengurangi beban putaran mesin dan mempercepat proses pendinginan mesin. Karena putaran kipas lebih stabil dan lebih cepat. Gambar 4.13 Kipas Radiator 7. Water Pump Pada komponen ini tidak ada kebocoran dan bisa digunakan kembali. Hanya saja banyak sekali kerak yg menempel pada bagian kipas, mengakibatkan perputaran air dalam sistem pendingin kurang maksimal. Karena tedapat banyak karat yang menempel maka bagian karat yang menempel pada water pump dibersihkan suapaya dapat bergerak lebih lancar dalam proses pemompaan air radiator.

Gambar 4.14 Water Pump 8. Water Jacket Pembersihan bagian water jacket harus dilakukan karena terdapat banyak kerak dan kotoran yang dapat menghambat aliran air radiator dan mengakibatkan panas mesin menjadi berlebih karena kerak yang menempel menyebabkan aliran air yang berfungsi mendinginkan mesin menjadi kurang optimal. Pada bagian ini dalam kondisi baik namun sudah terdapat banyak kerak yang menempel sehingga perlu di bersihkan sebelum digunakan kembali. Gambar 4.15 Water jacket

9. Penambahan Thermostat Karena pada awal tidak terdapat thermostat pada sistem pendingin suzuki katana maka perlu sekali dilakukan penambahan thermostat pada mobil ini untuk membantu agar mesin lebih cepat mendapatkan suhu kerja ideal (90ºC) pada mesin agar menghindari terjadinya overcooling (terlalu dingin) yang dapat mengakibatkan mesin terlalu boros dalam penggunaan bahan bakar akibat kondisi suhu mesin yang kurang ideal dalam proses pembakaranya, dan fungsi lainya adalah agar tenaga mesin bekerja optimal dan lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar saat kondisi mesin dingin. Thermostat yang digunakan iyalah 82ºC dimana pada saat mesin mencapai suhu tersebut barulah thermostat terbuka sehingga sistem pendingin mulai bekerja secara keseluruhan. Gambar 4.16 Penambahan thermostat

4.3 Data Akhir Adalah data setelah dilakukanya development 1 Data Akhir Komponen Sistem Pendingin Setelah dilakukan development smua komponen sistem pendingin radiator yang tadinya mengalami kerusakan atau minta di ganti, serta komponen yang dalam kondisi kurang baik sekarang sudah dalam kondisi baik atau layak digunakan. A. Pengukuran tekanan tutup radiator Pengukuran pada tekanan tutup radiator yang baru adalah 0,9 Bar sesuai dengan yang tertera di body tutup radiator dan pada keadaan ini tutup radiator dapat berfungsi dengan baik. B. Volume air radiator 3ply Volume air radiator pada radiator 3ply iyalah 2.500 ml. jumlah volume air ini berbeda dengan volume air pada radiator 2ply yang hanya 1.500 ml, sehingga sangat membantu dalam proses pendinginan mesin. C. Water pump Kondisi water pump setelah dibesihkan lebih baik dari sebelumnya, karena sudah dapat berputar dengan lancar dan kerak yang menempel pada kipas water pump sudah di bersihkan. Kerak pada kipas inilah yang menjadi penghambat kipas untuk berputar sebagai mana mestinya. D. Kipas radiator

Kipas radiator sudah di ganti menggunakan kipas elektrik yang cara kerjanya menggunakan daya dari batrey (aki) dan tidak tergantung pada putaran mesin dan dapat di gunakan sesuai kebutuhan mesin. Pada kondisi mesin dingin kipas bisa di matikan agar mesin cepat mencapai suhu ideal kerja mesin. Setelah kira-kira sudah mencapai suhu ideal kerja mesin kipas elektrik dapat dihidupkan agar proses pendinginan berjalan. E. Water jacket Kondisi water jacket setelah dibersihkan sudah terlihat cukup baik. Karena kerak yang menempel di dinding water jacket sudah dibersihkan. sehingga dapat memperlancar aliran air yang bersirkulasi di dalam water jacket. Tabel 4.7 Data Komponen setelah development Nama Komponen Tutup Radiator Selang Radiator Radiator Kondisi Komponen Baik Baik Baik Reservoir Tank (Tangki Cadangan) Baik dan Bersih Waterpump

(pompa air) Kipas Radiator Waterjacket (jalur air) Thermostat Baik Baik Baik dan Cukup Bersih Sudah ada (82º Celcius) Analisis : Data menunjukkan bahwa setelah dilakukannya development komponen sistem pendingin dalam kondisi baik dan dapat digunakan kembali. 2 Data Suhu Mesin Data suhu mesin berguna untuk mengetahui ideal atau tidaknya suhu kerja pada mesin dan mengetahui kerja sistem pendingin. setelah di lakukan development data yang di peroleh sebagai berikut. Tabel 4.10 Suhu Panas setelah development Jarak yang Komponen Suhu ditempuh 5 km Exhaust (kenalpot) 120,8 º Celcius 5 km Intake (Manifold) 77,3 º Celcius 5 km Radiator (atas) 80,8 º Celcius 5km Radiator (Bawah) 60,6 º Celcius Analisis : Data suhu panas mesin mengalami penurunan yang di karenakan ada penggantian dan perbaikan komponen sistem radiator, exhaust 120,8ºC, intake manifold 77,3ºC, radiator atas 80,8ºC dan radiator bawah 60,6ºC. kenaikan yang di dapat adalah pada bagian

exhaust 10,9%, pada bagian intake manifol 3,73%, pada bagian radiator atas 6,37% dan pada bagian radiator bawah meningkat sebanyak 19,8%. Sehingga kenaikan keseluruhan proses pendingin adalah 10,2% dari sebelumnya. 3 Data Konsumsi Bahan Bakar Konsumsi bahan bakar pada Suzuki Katana SJ410 setelah dilakukan development sebagai berikut Tabel 4.12 Data Bahan Bakar setelah development Jumlah Bahan Bakar Jarak Tempuh 1 liter 5 Km Analisis : Data konsumsi bahan bakar lebih boros, karena adanya development overlapping mekanisme katup, data yg diperoleh satu liter bahan bakar bensin dapat menempuh jarak 5 Km. Berarti mengurangi jarak tempuh sejauh 3 Km.

4 Data Dynotest Dynotest digunakan untuk mengetahui kemampuan mesin pada kendaraan setelah di lakuan devlopment data yang di peroleh sebagai berikut. Gambar 4.11 Dynotest Setelah Development

Tabel 4.11 Data Dynotest setelah Development Torsi 46,8 Newton Meter (Nm) Power 24,2 Horse Power (Hp) Analisis : Data dyno test mengalami peningkatan, karena adanya development overlapping mekanisme katup, data yg diperoleh Torsi 46,8 Nm dan Power 24,2 Hp. Peningkatan yang di dapat torsi 2,1 Nm dan power 1,6 Hp. 4.4 Kesimpulan Setelah Devlopment Proses pendinginan air radiator suzuki katana lebih cepat dibandingkan sebelumnya sehingga tidak terjadi over head, Karena proses pendinginan banyak mengalami kenaikan diataranya pada bagian exhaust 10,9%, pada bagian intake manifol 3,73%, pada bagian radiator atas 6,37% dan pada bagian radiator bawah meningkat sebanyak 19,8%. Sehingga kenaikan keseluruhan proses pendingin adalah 10,2% dari sebelumnya. Yang mempengaruhi cepatnya proses pendinginan ialah radiator dua ply sudah diganti menggunakan radiator tiga ply, jalur aliran air radiator yang terdapat banyak kerak sudah di bersihkan, dan pompa air yg berkerak juga sudah di bersihkan. Tidak banyak bahan bakar yg terbuang sia-sia dikarnakan mesin cepat mencapai suhu ideal berkat dipasangnya thermostat pada komponen sistem pendingin. Penggantian perpak sangat penting agar tidak terjadi kebocoran pada sistem pendingin yang dapat mengakibatkan berkurangnya air radiator pada tabung radiator.