BAB I PENDAHULUAN. pengembangan desa wisata yang masing-masing desa memiliki potensi obyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. sejarah. Salah satunya adalah Makam Bung Karno. Makam Bung Karno

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi dalam menentukan keputusan untuk membeli produk.

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, hal ini dikarenakan Kota Batu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. SEJATI DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kegiatan penting yang mendasar serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB I PENDAHULUAN. lebih satu tahun. Di Indonesia sendiri tanaman tebu banyak dibudidayakan di

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu,

BAB I PENDAHULUAN. Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata yang dapat menarik perhatian para wisatawan mulai dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PELANGGAN MENGINAP

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini daya beli masyarakat semakin meningkat dalam pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kiat-kiat alternatif (strategi) dalam menyiasati pasar. Salah satu strategi yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Charty (Kotler 2002:18) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan mencari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah

ANALISIS PENGARUH BIAYA POMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN DI CV. SAHABAT KLATEN

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang sangat luas. ( 10 Oktober 2012). Dirjen

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Blitar terkenal dengan potensi wisata baik alam maupun potensi wisata situs budaya. Untuk mengoptimalkan potensi wisata yang ada, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudapar) Kabupaten Blitar melakukan berbagai upaya, yang saat ini ditekankan pada peningkatan pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan untuk pengembangan desa wisata yang masing-masing desa memiliki potensi obyek wisata. Ada beberapa desa yang berpontensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata di antaranya Desa Plosorejo Kademangan dengan potensi Kampung Coklat (Pemkab Blitar, 5 Juni 2014). Lokasi Kampung Coklat tak jauh dari makam Bung Karno dan Candi Penataran. Kampung Coklat semakin melengkapi destinasi wisata di Blitar. Setiap hari kampung wisata ini dikunjungi tak kurang 500-1.000 wisatawan domestik maupun manca negara. Tak jarang kampung coklat ini menjadi lokasi study tour wisatawan manca negara. Seperti 27 mahasiswa asal Amerika yang mengunjungi kampung coklat, tanggal 28 Juni 2014. Mahasiswa yang tengah menempuh studi di Universitas Negeri Malang tersebut, melakukan study tour ke Kampung Coklat di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, ditemani oleh dosen dan beberapa mahasiswa Universitas Negeri Malang (Fauzi, 28 Juni 2014). 1

Selama ini perkebunan cokelat dianggap sebagai kebun biasa. Tapi bila ke Blitar, maka akan menemukan kampung cokelat yang dijadikan destinasi wisata bagi wisatawan yang datang ke Blitar. Sebelum menjadi cokelat yang enak disantap, tentu saja buah cokelat yang bernama kakao harus menunggu waktunya panen. Biasanya bila memasuki masa panen, buah kakao akan berbentuk lonjong. Dalam satu pohon bisa terdapat sekira enam hingga tujuh butir kakao. Menurut Kholid Mustofa, pemilik kebun cokelat, tidak sedikit wisatawan datang untuk memilih serta mencicipi kakao secara langsung. Kebun cokelat yang berada di lokasi wisata Kampung Coklat di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar menjadi pesona Blitar Selatan yang sudah terlihat dari titik Kilometer 20 dari pusat kota. Biasanya para pelancong terutama dari Eropa gemar melakukan aksi cicip buah kakao secara langsung. Tidak jarang mereka membelah kakao matang yang baru dipetik dari pohonnya. Dengan gaya tak lazim, mereka mulai mencicipi kakao. Bagi sebagian orang asing, biji coklat yang masih baru memiliki cita rasa yang istimewa. Menurut Kholid Mustofa, wisatawan mancanegara paling suka coklat murni. Mereka sebelum dan bangun tidur pasti ngemil coklat. Dirinya mengaku kebanyakan yang datang ke kampung cokelat lebih di dominasi oleh turis asing ketimbang turis lokal. Selain mencicipi cokelat, para turis pun juga diajak beredukasi soal cokelat. Biasanya wisatawan lokal selalu di dominasi dari luar Blitar, seperti dari Kediri, Madiun, Malang hingga Surabaya. Selain menampilkan buah cokelat, di tempat ini pun juga disediakan cokelat yang sudah jadi dalam bentuk batangan maupun yang sudah diberi tambahan pemanis dari gula. Menurut Kholid Mustofa, untuk mereka yang ingin 2

belajar bagaimana mengelola coklat, kami juga menyediakan. Tidak jarang ada yang sampai menginap. Siapapun yang ingin belajar kami membuka pintu lebar lebar (Arif, 30 Juli 2014). Fenomena di atas menunjukkan bahwa Kampung Coklat Blitar saat ini mulai dikenal luas hingga ke luar daerah kampung cokelat, dan bahkan dapat menjadi salah satu tujuan wisata ke daerah tesebut. Hal ini tentu tidak lepas dari adanya unsur pemasaran. Dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran bisa akan begitu powerful jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli suatu produk atau jasa melalui saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah (Prisgunanto, 2006:7). Pelaksanaan pemasaran yang efektif dan efisien dapat tercapai dengan memaksimalkan unsur-unsur dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran (Kotler, 2009:101). McCarthy dalam Kotler dan Keller (2009:63) mengklasifikasikan marketing mix menjadi empat besar kelompok yang disebut dengan 4P tentang pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Di antara keempat bauran promosi tersebut, promosi merupakan unsur yang dapat membuat Kampung Agrowisata Blitar dapat dikenal luas di berbagai daerah. Hal ini dapat disebabkan bagian yang penting dari instrumen pemasaran agrowisata adalah pesan (message) yang dikomunikasikan kepada calon 3

pengunjung melalui berbagai unsur yang yang terdapat dalam program promosi. Program promosi merupakan saluran primer bagi komunikasi pesan kepada masyarakat, baik masyarakat yang ada maupun masyarakat yang potensial menjadi pengunjung. Hal ini menuntut pihak Kampung Coklat Blitar untuk mencermati strategi-strategi pemasaran yang paling tepat. Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang baik, harga relatif murah dibandingkan pesaing, dan secara luas tersebar ke berbagai tempat tetapi apabila calon pembeli tidak diberi tahu adanya produk tersebut, diingatkan atau dibujuk untuk membelinya, tentu dapat dibayangkan bahwa produk tersebut tidak akan bisa laku dipasaran dan segala sesuatu yang telah dilakukan akan siasia. Persaingan dalam dunia usaha sekarang ini tidak hanya meliputi bagaimana usaha pengusaha untuk meningkatkan hasil produksinya, tapi yang lebih penting adalah mengarah pada bagaimana cara menjual barang yang diproduksi tersebut. Persaingan dalam hal penentuan harga, kualitas produk, promosi dan kegiatan distribusi yang cepat dan tepat, bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang dan mendapatkan laba. Situasi perekonomian sekarang ini orang dapat bebas memproduksi barang yang mereka sukai, sehingga perusahaan dituntut untuk dapat merebut pasar dalam persaingan yang ketat dengan perusahaan lain, maka setiap perusahaan harus mampu menyusun kegiatan bidang pemasarannya pada satu aktivitas yang berdasar kepada kepentingan konsumen yang menjadi sasarannya. Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu 4

produk atau brand yang dijual (Kotler dan Keler, 2009:510). Kegiatan mempromosikan produk untuk memberitahukan kepada konsumen bahwa dipasar ada produk baru, sifatnya lebih membujuk. Pada perjalanan produk selanjutnya promosi sifatnya lebih mengingatkan, hal ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek dan image produk di hati konsumennya, dan ini perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan barang atau jasa sebagai suatu hasil produksi perusahaan. Pada umumnya, konsumen yang ingin melakukan pembelian sebuah produk selalu mencari pengenalan produk yang tujuannya untuk melakukan perbandingan dan melakukan tinjauan langsung sesuai dengan bentuk promosi yang menjadi informasi bagi konsumen dalam mengambil sebuah keputusan (Kotler dan Keller, 2009:45). Di sinilah yang menjadi salah satu alasan bagi pengunjung agrowisata untuk lebih tertarik pada obyek agrowisata lain, yaitu karena mereka belum mendapat informasi yang lebih mendetail yang sekiranya dapat digunakan sebagai pembanding bahwa agrowisata kampung Coklat Blitar memiliki kelebihan dibanding objek wisata lainnya (persaingan). Hal ini menunjukkan bahwa persaingan dalam industri agrowisata cukup mengandalkan promosi dalam meningkatkan jumlah kunjungannya. Dari uraian di atas menggambarkan kompleksnya masalah promosi dalam suatu perusahaan, pentingnya sistem dan strategi yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada konsumennya dengan melalui media promosi yang dapat digunakan. Suatu perusahaan selalu ingin meningkatkan jumlah penjualannya untuk 5

mendapatkan laba yang lebih besar, promosi berperan penting dalam upaya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Strategi promosi yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah bauran promosi (promotional mix). Bauran promosi adalah kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan, hubungan masyarakat dan promosi penjualan yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan (Lamb, et. al., 2001:147). Ada berbagai cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam usaha memberi informasi tentang produk atau jasa perusahaan untuk mempengaruhi konsumen potensial melakukan pembelian dan membuat konsumen tetap ingat atau setia kepada produk yang ditawarkan perusahaan. Setiap perusahaan akan berbeda-beda dalam merancang bauran promosinya tergantung pada tujuan perusahaan, strategi promosi, karakteristik produk dan karakteristik pasar sasarannya. Kegunaan bauran promosi yaitu untuk membantu perusahaan dalam menentukan jenis promosi. Dalam komunikasi pemasaran, bauran promosi disebut sebagai integrated marketing communication (IMC) atau komunikasi pemasaran terpadu yang merupakan suatu upaya atau kegiatan pemasaran dengan memadukan berbagai pilihan sarana atau media komunikasi. Sebagai sebuah daerah tujuan wisata yang baru, Kampung Coklat Blitar membutuhkan sarana komunikasi pemasaran yang tepat agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh Kampung Coklat Blitar. Salah satu usaha komunikasi pemasaran Kampoeng Batik Laweyan dapat dilakukan dengan menerapkan Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu). 6

Ada berbagai alasan yang mendasari sebuah perusahaan baik jasa maupun produk memilih IMC (Integrated Marketing Communication) sebagai strategi komunikasi pemasaran, yaitu adanya banjir informasi yang cenderung memanjakan konsumen, adanya liberalisasi perdagangan yang membuka sekatsekat usaha yang selama ini menjadi usaha domestik, adanya komoditasi produk yang semakin cepat sebagai dampak inovasi dan persaingan yang semakin intensif, berbagai media yang telah berhasil merebut kepercayaan publik sebagai sumber fakta dan kebenaran sehingga memiliki pengaruh besar terhadap hidup matinya suatu usaha, dan belanja iklan yang tinggi sehingga komunikasi pemasaran menjadi overload dan makin tidak efektif karena konsumen cenderung menurun kemampuannya mengingat pesan yang telah dilihat dan didengar (Sulaksana, 2005:29). IMC merupakan suatu keterpaduan dari komunikasi pemasaran yang erat kaitannya dengan komunikasi. Keberhasilan suatu daerah dalam memasarkan keunggulan dan potensi di daerahnya tergantung dari cara penyampaian pesanpesan kepada masyarakat, tanpa adanya komunikasi, maka masyarakat tidak dapat mengetahui dan mengenal produk yang ditawarkan oleh suatu daerah. Agar tujuan komunikasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik pada masyarakat, diperlukan pesan yang tepat sasaran dan mudah diterima oleh masyarakat. Dengan diterapkannya IMC di Kampung Coklat Blitar maka masyarakat dari berbagai daerah dapat mengetahui kebaradaan Kampung Coklat Blitar, dapat mengetahui potensi dan keunggulan wisata yang ada di Kampung Coklat Blitar dan kemudian tertarik untuk datang dan berkunjung ke Kampung Coklat Blitar. 7

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang bauran promosi atau integrated marketing communication pada agrowisata Kampung Coklat Blitar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini yaitu: bagaimana bauran promosi yang dipergunakan oleh Kampung Coklat Blitar? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian C.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: untuk mengetahui bauran promosi yang dipergunakan oleh Kampung Coklat Blitar. C.2. Kegunaan Penelitian a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pengusaha agrowisata dalam mengevaluasi komunikasi pemasaran yang sudah dilakukan, khususnya yang terkait dengan elemen-elemen bauran promosi. b. Secara akademis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi yang berguna bagi peneliti maupun pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengembangkan dan menyempurnakan lebih jauh lagi hasil temuannya, khususnya pada bidang ilmu komunikasi pemasaran. 8