WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-F TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 63 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 32 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 430 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 21 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 333 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI A. SEJARAH SINGKAT KOTA PADANG SIDEMPUAN. ini terdiri dari Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Kecamatan Padang

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

GUBERNUR BALI, Mengingat

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

Transkripsi:

SALINAN. WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Tugas Fungsi Dinas Perhubungan Kota Batu; Mengingat : 1. Ung-Ung Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Negara Republik Pokok Kepegawaian (Lembaran Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Ung-Ung Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Ung-Ung Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Ung-Ung Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Ung-Ung Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 4. Ung-Ung Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Ung-Ung Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Ung-Ung Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Ung-Ung Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan dengan Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Ung-Ung Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Ung-Ung Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perung-ungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Halaman 2 dari 22 hlm.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu; 21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Dinas Daerah Kota Batu. Halaman 3 dari 22 hlm.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BATU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif yang di dalam pelaksanaan tugasnya selalu mencerminkan kemitraan. 4. Walikota adalah Walikota Batu. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan Kelurahan. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu. 7. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 9. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kota Batu. 10. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana kegiatan operasional /atau kegiatan teknis penunjang Dinas. 12. Lalu Lintas adalah gerak kendaraan orang di ruang lalu lintas jalan. 13. Angkutan adalah perpindahan orang /atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. Halaman 4 dari 22 hlm.

14. Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel. 15. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia /atau hewan. 16. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang /atau orang dengan dipungut bayaran. 17. Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan keberangkatan, menaikkan menurunkan orang /atau barang serta perpindahan moda angkutan. 18. Retribusi Terminal adalah retribusi yang dipungut sebagai pembayaran atas jasa penggunaan/pemakaian fasilitas terminal. 19. Manajemen Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung, memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas. 20. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, mobil penumpang, angkutan. 21. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. 22. Tempat Parkir adalah tempat parkir yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh seorang pribadi atau ba. 23. Tempat Parkir Umum adalah tempat yang berada di tepi jalan atau halaman pertokoan yang tidak bertentangan dengan rambu-rambu lalu lintas tempat-tempat lain yang sejenis yang diperbolehkan untuk tempat parkir umum dipergunakan untuk menaruh kendaraan bermotor /atau tidak bermotor yang tidak bersifat sementara. 24. Tempat Parkir Insidentil adalah tempat-tempat parkir kendaraan yang diselenggarakan secara tidak tetap atau tidak permanen karena aya suatu kepentingan atau kegiatan /atau keramaian baik mempergunakan fasilitas umum maupun fasilitas sendiri. Halaman 5 dari 22 hlm.

25. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah retribusi yang dipungut sebagai pembayaran atas jasa pelayanan tempat parkir di tepi jalan umum. 26. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian /atau ketrampilan tertentu bersifat mandiri. BAB II PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 2 Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan, merumuskan kebijakan, membina administrasi teknis, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta mengevaluasi penyelenggaraan program kegiatan di big lalu lintas, angkutan terminal, perparkiran pengendalian, telekomunikasi desiminasi informasi, serta pengolahan data elektronik. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Dinas mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis rencana kerja big lalu lintas, angkutan, terminal, perparkiran pengendalian, telekomunikasi desiminasi informasi, serta pengolahan data elektronik; b. perumusan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) big perhubungan, komunikasi pengolahan data elektronik; c. penetapan pedoman teknis pengaturan Norma, Standar, Prosedur Kriteria (NSPK) big perhubungan, komunikasi pengolahan data elektronik sesuai aturan yang berlaku; Halaman 6 dari 22 hlm.

d. perencanaan pengendalian anggaran; e. pengendalian urusan administrasi Dinas; f. pengendalian big urusan lalu lintas, angkutan, terminal, perparkiran sesuai dengan lingkup tugas; g. pengendalian big urusan telekomunikasi desiminasi informasi, serta pengolahan data elektronik sesuai dengan lingkup tugas; h. pengendalian Unit Pelaksana Teknis (UPT) sesuai dengan lingkup tugas; i. pelaksanaan koordinasi kerjasama big lalu lintas, angkutan, terminal, perparkiran, pengendalian di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah instansi terkait; j. pemantauan evaluasi kinerja big urusan perparkiran pengendalian, telekomunikasi desiminasi informasi, pengolahan data elektronik serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) sesuai dengan lingkup tugas; k. penilaian pengendalian terhadap pelaksanaan program kegiatan; l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan mengendalikan penyusunan rencana strategis rencana kerja dinas, urusan ketatalaksanan ketatausahaan dinas, menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan Dinas. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat mempunyai fungsi: a. perumusan rencana kerja Sekretariat; b. pembinaan penyusunan rencana strategis rencana kerja Dinas; c. pengendalian urusan ketatalaksanaan ketatausahaan Dinas; Halaman 7 dari 22 hlm.

d. pembinaan pengembangan pegawai; e. pengendalian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas; f. pengendalian data informasi hasil kegiatan Dinas informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui pengendalian web site Pemerintah Daerah; g. Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Standar Pelayanan Publik (SPP), Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Program Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana strategis rencana kerja Dinas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan. ayat (1), Sub Bagian Program Pelaporan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Rencana Kerja (Renja) Dinas; c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas; d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Standar Pelayanan Publik (SPP), Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); f. penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); g. pengelolaan data hasil pembangunan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; h. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Sub Bagian; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas fungsinya. Halaman 8 dari 22 hlm.

Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola anggaran administrasi keuangan Dinas. ayat (1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pelaksanaan verifikasi SPP; c. penyiapan Surat Perintah Membayar; d. pelaksanaan verifikasi harian atas penerimaan; e. pelaksanaan akuntansi keuangan Dinas; f. penyusunan laporan keuangan Dinas; g. penyusunan administrasi teknis pembayaran gaji tunjangan pegawai, serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perung-ungan; h. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Sub Bagian; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas mengelola ketatalaksanaan ketatausahaan, meliputi administrasi umum kepegawaian, urusan rumah tangga, barang milik daerah, perpustakaan, kearsipan. ayat (1), Sub Bagian Umum Kepegawaian mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pengelolaan administrasi umum ketatalaksanaan; c. pengelolaan kearsipan perpustakaan; d. pengelolaan kehumasan keprotokolan; e. pengelolaan rumah tangga barang milik daerah; f. pengelolaan administrasi kepegawaian; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Sub Bagian; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas fungsinya. Halaman 9 dari 22 hlm.

Bagian Ketiga Big Lalu Lintas Pasal 9 Big Lalu Lintas mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan serta mengevaluasi program kegiatan di big manajemen rekayasa lalu lintas serta keselamatan transportasi. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Big Lalu Lintas mempunyai fungsi : a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan petunjuk teknis operasional kegiatan big lalu lintas; c. penyusunan pedoman teknis Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) pengelolaan big lalu lintas sesuai dengan ketentuan peraturan perung-ungan; d. pengendalian manajemen rekayasa lalu lintas, analisis dampak lalu lintas, kebutuhan lalu lintas; e. pengkajian ijin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas; f. pengendalian perencanaan pembangunan jaringan transportasi jalan; g. pengendalian keselamatan lalu lintas; h. pengendalian daerah rawan kecelakaan lalu lintas; i. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 11 (1) Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, menganalisis manajemen rekayasa lalu lintas. ayat (1), Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; Halaman 10 dari 22 hlm.

b. pendataan pemetaan informasi manajemen rekayasa lalu lintas; c. pelaksanaan analisis perencanaan manajemen rekayasa lalu lintas; d. pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintas; e. pelaksanaan teknis perencanaan umum pembangunan jaringan transportasi jalan; f. pelaksanaan pengaturan pemeliharaan fasilitas jaringan jalan gerakan lalu lintas; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Lalu Lintas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 12 (1) Seksi Keselamatan Transportasi mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, memfasilitasi, membina teknis keselamatan lalu lintas. ayat (1), Seksi Keselamatan Transportasi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi kejadian daerah rawan kecelakaan lalu lintas; c. pembinaan teknis keselamatan lalu lintas; d. pelaksanaan manajemen dampak lalu lintas; e. pelaksanaan pengadaan kebutuhan manajemen lalu lintas; f. pelaksanaan fasilitasi penanggulangan daerah rawan kecelakaan kecelakaan lalu lintas; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Lalu Lintas sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Keempat Big Angkutan Terminal Pasal 13 Kepala Big Angkutan Terminal mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi big angkutan orang, angkutan barang, angkutan khusus, terminal. Halaman 11 dari 22 hlm.

Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Big Angkutan terminal mempunyai fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan petunjuk teknis operasional kegiatan big angkutan terminal; c. penyusunan pedoman teknis penarikan penyetoran retribusi terminal; d. pengkajian data pengesahan rancang bangun terminal penumpang terminal barang; e. pengendalian pengoperasian terminal penumpang terminal barang; f. pengkajian penetapan lokasi terminal penumpang terminal barang; g. pengendalian sarana prasarana terminal; h. pengkajian permohonan ijin usaha angkutan; i. pengendalian pendaftaran kendaraan bermotor untuk angkutan umum; j. pengkajian penetapan tarif angkutan; k. pengendalian jaringan lalu lintas angkutan barang angkutan khusus; l. pelaksanaan monitoring, evaluasi kegiatan Big; m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 15 (1) Seksi Angkutan mempunyai tugas merencanakan, mengelola, mengawasi jaringan lalu lintas angkutan orang, angkutan barang, angkutan khusus. ayat (1), Seksi Angkutan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan angkutan orang, angkutan barang angkutan khusus; c. pengolahan rekomendasi perpanjangan ijin usaha angkutan ijin trayek; d. pengawasan pendaftaran kendaraan bermotor untuk angkutan umum; e. pengelolaan retribusi tarif angkutan; f. pengawasan jaringan lalu lintas angkutan barang angkutan khusus; Halaman 12 dari 22 hlm.

g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Angkutan Terminal sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 16 (1) Seksi Terminal mempunyai tugas melaksanakan urusan merencanakan, mengelola, memantau, pengoperasian terminal, mengevaluasi penyediaan pemanfaatan sarana prasarana terminal. ayat (1) Seksi Terminal mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan lokasi serta pengoperasian terminal sub terminal penumpang terminal barang; c. pendataan jumlah wajib retribusi besarnya penerimaan retribusi terminal, serta administrasi retribusi; d. pengolahan data pengesahan rancang bangun terminal sub terminal penumpang terminal barang; e. pengelolaan terminal sub terminal penumpang terminal barang; f. pengelolaan sarana prasarana terminal sub terminal penumpang terminal barang; g. pengelolaan retribusi terminal sub terminal penumpang terminal barang; h. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Angkutan Terminal sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Kelima Big Perparkiran Pengendalian Pasal 17 Big Perparkiran Pengendalian mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan mengendalikan, serta mengevaluasi program kegiatan di big perparkiran pengendalian operasional lalu lintas. Halaman 13 dari 22 hlm.

Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Big Perparkiran Pengendalian mempunyai fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan Big Perparkiran Pengendalian; c. pembinaan penyusunan pedoman teknis penarikan penyetoran retribusi parkir; d. pengkajian permohonan ijin pembangunan fasilitas parkir untuk umum di jalan Daerah; e. pengendalian teknis operasional perparkiran; f. pengendalian teknis operasional pengaturan lalu lintas jalan; g. pengendalian penggunaan jalan di luar kepentingan lalu lintas; h. pengawasan teknis pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangan; i. pembinaan teknis perparkiran pengendalian operasional lalu lintas; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 19 (1) Seksi Perparkiran mempunyai tugas merencanakan, mengelola, membina, memantau teknis operasional perparkiran. ayat (1), Seksi Perparkiran mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan fasilitas parkir; c. pengolahan rekomendasi ijin pembangunan fasilitas parkir untuk umum; d. pelaksanaan penagihan retribusi parkir; e. pengelolaan penerimaan retribusi parkir; f. pembinaan teknis juru parkir; g. penyusunan pedoman teknis penarikan penyetoran retribusi parkir; Halaman 14 dari 22 hlm.

h. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Perparkiran Pengendalian sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 20 (1) Seksi Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan teknis pengendalian operasional lalu lintas. ayat (1), Seksi Pengendalian mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan pengendalian operasional lalu lintas; c. pembinaan teknis pengatur lalu lintas jalan; d. pelaksanaan teknis operasional pengaturan lalu lintas; e. pelaksanaan pengamanan penggunaan jalan di luar kepentingan lalu lintas; f. pelaksanaan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangan; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Perparkiran Pengendalian sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Keenam Big Telekomunikasi Desiminasi Informasi Pasal 21 Big Telekomunikasi Desiminasi Informasi mempunyai tugas merencanakan, mengkaji, mengelola, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, serta mengevaluasi program kegiatan di big pengembangan telekomunikasi penyebarluasan informasi. Halaman 15 dari 22 hlm.

Pasal 22 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Big Telekomunikasi Desiminasi Informasi mempunyai fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan petunjuk teknis operasional kegiatan Big Telekomunikasi Desiminasi Informasi; c. penyusunan petunjuk teknis Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) penyelenggaraan pos telekomunikasi sesuai ketentuan peraturan perungungan; d. pengendalian pembinaan komunikasi/kemitraan media sosial skala Daerah; e. pengendalian pembinaan kelompok informasi masyarakat; f. pengkajian pelaksanaan desiminasi informasi nasional; g. pengendalian pemberitaan pengkajian dampak media komunikasi; h. pembinaan penanganan permasalahan yang berhubungan dengan desiminasi informasi, komunikasi, kemitraan media; i. pengendalian permohonan ijin usaha pos telekomunikasi; j. pengendalian panggilan darurat telekomunikasi; k. pengendalian penertiban kantor agen jasa penitipan; l. pengendalian penertiban sarana telekomunikasi; m. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 23 (1) Seksi Sarana Komunikasi Desiminasi Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan desiminasi informasi membina teknis komunikasi sosial serta mengevaluasi pemberitaan mengkaji dampak media komunikasi. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi Sarana Komunikasi Desiminasi Informasi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; Halaman 16 dari 22 hlm.

b. pendataan pemetaan media komunikasi skala Daerah; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis komunikasi sosial skala Daerah; d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis kelompok informasi masyarakat; e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kemitraan media skala Daerah; f. pelaksanaan desiminasi informasi nasional; g. pelaksanaan evaluasi pemberitaan penyusunan analisis dampak media komunikasi; h. penyusunan analisis permasalahan yang berhubungan dengan desiminasi informasi, komunikasi, kemitraan media; i. pembinaan kelembagaan komunikasi sesuai dengan standarisasi ketentuan peraturan perungungan; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Telekomunikasi Desiminasi Informasi sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 24 (1) Seksi Pos Telekomunikasi mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah rekomendasi ijin, melaksanakan pengawasan teknis, evaluasi penyelenggaraan pos telekomunikasi. ayat (1), Seksi Pos Telekomunikasi mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan seksi; b. pendataan pemetaan lembaga pos telekomunikasi; c. penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) penyelenggaraan pos telekomunikasi berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM); d. pengolahan rekomendasi ijin pendirian kantor jasa pengiriman; e. pengolahan rekomendasi ijin usaha di big pos telekomunikasi; f. pengolahan rekomendasi /atau ijin terhadap Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G); Halaman 17 dari 22 hlm.

g. pengolahan rekomendasi ijin penyelenggaraan komunikasi khusus untuk keperluan pemerintah ba hukum yang cakupan areanya Daerah sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio; h. pengolahan rekomendasi permohonan ijin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) cakupan Daerah; i. pengolahan rekomendasi ijin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu Daerah; j. pengolahan rekomendasi ijin pemasangan instalansi penangkal petir; k. pengolahan rekomendasi ijin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi; l. pelaksanaan panggilan darurat telekomunikasi; m. pengawasan pengelolaan kantor agen jasa pengiriman; n. pemungutan pengelolaan retribusi menara telekomunikasi; o. pengawasan pembangunan sarana telekomunikasi; p. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; q. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Telekomunikasi Desiminasi Informasi sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Keenam Big Pengolahan Data Elektronik Pasal 25 Big Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan mengendalikan, serta mengevaluasi program kegiatan di big data elektronik teknologi informasi. Pasal 26 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Big Pengolahan Data Elektronik mempunyai fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan big Pengolahan Data Elektronik; Halaman 18 dari 22 hlm.

c. pengendalian pembinaan teknis sumber daya pengelola perangkat keras jaringan komunikasi data; d. pembinaan pengkajian pengadaan teknologi informasi yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi; e. pengendalian integrasi data sistem informasi/telematika pemrograman; f. pengendalian pembinaan teknis sumber daya administratur jaringan administratur Sistem Informasi Manajemen; g. pengendalian penyusunan data base SKPD; h. pengendalian teknis data elektronik; i. pengendalian pengelolaan data Teknologi Informasi; j. pengendalian penerapan produk Teknologi Informasi sistem informasi; k. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 27 (1) Seksi Jaringan Komunikasi Data mempunyai tugas menyusun rencana, memfasilitasi, melaksanakan pengawasan evaluasi pengembangan jaringan sistem informasi/telematika pemrograman. ayat (1), Seksi Jaringan Komunikasi Data mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan pengguna sistem informasi/ telematika pemrograman; c. penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) pengembangan perangkat keras jaringan komunikasi data berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM); d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis sumber daya pengelola perangkat keras jaringan komunikasi data; e. pengelolaan operasional perangkat keras jaringan komunikasi data; f. pelaksanaan integrasi sistem informasi/telematika pemrograman; Halaman 19 dari 22 hlm.

g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Pengolahan Data Elektronik sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 28 (1) Seksi Pendataan Layanan Data mempunyai tugas menyusun rencana, memfasilitasi, membina, mengelola data base SKPD, serta memberikan layanan data elektronik. ayat (1), Seksi Pendataan Layanan Data mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data base SKPD; c. pengelolaan data base SKPD; d. pengelolaan data elektronik; e. pelaksanaan pelayanan data Teknologi Informasi meliputi pelayanan multimedia, presentasi, data elektronik olahan lainnya; f. pembinaan teknis penerapan produk Teknologi Informasi sistem informasi; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Pengolahan Data Elektronik sesuai dengan tugas fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 29 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Halaman 20 dari 22 hlm.

(3) Big dipimpin oleh seorang Kepala Big yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4 Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Kepala Big. (6) Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugas, Kepala Dinas dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Kepala Big untuk mewakilinya. (7) Hubungan tata kerja antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretaris. Pasal 30 (1) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain terkait. (2) Sekretaris, Kepala Big, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi harus melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. (3) Kepala Ba, Sekretaris, Kepala Big, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatan masing-masing. BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. Halaman 21 dari 22 hlm.

Pasal 32 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Nomor 78 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Fungsi Dinas Perhubungan Kota Batu (Berita Daerah Kota Batu Tahun 2008 Nomor 27/D), dicabut dinyatakan tidak berlaku. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diungkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengungan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Ditetapkan di Batu pada Tangal 27 September 2013 WALIKOTA BATU, ttd EDDY RUMPOKO Diungkan di Batu pada tanggal 27 September 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, ttd WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 14/D Halaman 22 dari 22 hlm.

Halaman 23 dari 22 hlm.