BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR IOTAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOM OR4 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 12 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 14 TAHUN 2015

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TkWm 2016 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

BUPAT1 POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 7TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDIJNG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 381 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI POHUWATO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PER A T U R A N D A ER A H KA BU PA T EN SER D A N G BED A G A I

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)

BUPATI POHUWATO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

5. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L embaran Negara Nomor 4355) ; 6. Und

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN TENTANG TATA CARA PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN ANGGARAN 2006

MENTERILIVGKIJNG AN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PEM BERITAHUAN PERTANYAAN BAGI JAW AB LISAN DEW AN R AKYAT D A R IPADA : DR. HAJAH SITI MARIAH BINTI M A H M U D [KOTA RAJA] TA R IKH : 14 MAC 2016

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR PM 180 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENGOPERASIAN SISTEM PESAW AT UDARA TANPA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V. K ita b Undang-undang Hukum P idana (ICUIIP) se b a g a i. suatu perundang-undangan p id a n a yang t e la h d ib e rla k u k a n

REPUBLIK INDONESIA K E P U TU S A N M E N T E R I P E R M U K IM A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A H NOMOR 341 /K PTS/M/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 412 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN LINTAS PELAYANAN PERKERETAAPIAN ANGKUTAN PERINTIS

P E R A T U R A N W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A N O M O R 67 T A H U N T E N T A N G

Bahwa pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh dua bulan Septem ber tahun Dua Ribu Enam Belas

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2014 WALIKOTA MALANG,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NOMOR 12 TAHUN TENTANG PENGAMANAN KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 1 4 TAHUN TENTANG KETERBUKAAN I NFORMASI PUBLI K

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G

NOMOR : W 6.U 5 / 7 /S K /K P N /3 / TENTANG

E K R E T A R I A T J E N D E R A L K E M E N T E R

S t a u Ura a i n Keg a i tan Vo u m B a i ya Ju a m p B W B a i ya ( RP) (R ) p Ba t n a u n Ba a h n Pe m a l jara W rga Be a l jar

P R O G R A M K ER J A T A H U N A N TIM P EN G G ER A K P K K D E SA P R IN G G O W IR A W A N TA H U N 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 13 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

LEM BARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR: 6 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN

PERATURANDAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2010

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

Walaupun AADK melaksanakan kempen dan mengambil langkah-langkah lain menangani isu ini. NO. SOALAN: 29 TAR IKH 17 M A C 2016

MBE I R A K A D S / A E K LU A H N ST S A I L A P A A B U I EN T E T N 010 I T E, K

WALIKOTA BIMA PERATURAN W AUKOTA BIM A NOMOR 3 3 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA PERATURAN DAERAH. KABUPATEN MUNA TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MUNA

Nomor : 01/CV-AA/SGHN/II/2017 Manado, 20 September 2017 Lamp : - Perihal : Sanggahan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TEN PENGELOLAAN BARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

I T T T P MBE I N E A G N NG A K T K M M A P N A G A 010

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BAB II. A IG beraw al pada tahun 1919 ketika Cornelius Vander Starr m endirikan

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

PENGARUH KOM PETEN SI DAN M O T IV A S I TERHADAP KINERJA GURU SM A N E G E R I 101 JAKARTA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2013

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 43 Tahun 2012 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 173 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDO NESIA SURAT - EDARAN NOMOR: SE-001/J.A/8/1994 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

L E M B A R A N D A E R A H K A B U P A T E N B E K A S I

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

- 1 - BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2016

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PENGGUNAAN SURPLUS TUNAI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PARTISIPASI DAN TRANSPARANSI

NOMOR : 12 TAHUN 2008 NOMOR 12 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

M ETODE PENELITIAN. U saha K ecil dalam Penyerapan Tenaga K erja Tahun 2008 yang dilakukan oleh

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO.

Paket. Kebijakan Pemerintah dan Otonomi Daerah. P etunjuk A: Pilih satu jaw aban yang paling tepat. Tes

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA CIREBON NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 2/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 02 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH DI KABUPATEN LAMANDAU

Transkripsi:

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR ^T A H U N 2017 TENTANG KERJA SAMA DAERAH PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR M enimbang : M engingat : BUPATI KARANGANYAR, a. bahw a dalam rangka peningkatan m u tu pelayanan dan p endap atan serta penerapan Pola Pengelolaan K euangan B adan Layanan Um um D aerah yang efektif dan efisien m aka perlu m elaksanakan kerjasam a; b. bahw a agar pelaksanaan kerjasam a sebagaim ana dim aksud dalam h u ru f a d ap at berjalan dengan baik dan optim al, perlu adanya pedom an bagi B adan Layanan U m um D aerah dalam m elaksanakan kerjasam a; c. bahw a b erd asark an pertim bangan sebagaim ana dim aksud h u ru f a d an h u ru f b, perlu m enetapkan P eratu ran B upati ten tan g Kerja Sam a D aerah Pada B adan Layanan Um um D aerah (BLUD) R um ah Sakit U m um D aerah (RSUD) K abupaten K aranganyar. 1. U ndang-u ndang Nomor 13 T ahun 1950 tentang P em bentukan D aerah-daerah K abupaten dalam Lingkungan Provinsi Jaw a Tengah; 2. U ndang-u ndang Nomor 28 T ahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih d an B ebas dari Korupsi, Kolusi d an Nepotisme; 3. U ndang-u ndang Nomor 17 T ahun 2003 ten tan g K euangan Negara (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2003 Nomor 47 T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4287); 4. U ndang-u ndang Nomor 1 T ahun 2004 tentang P erb en d ah araan Negara (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2004 Nomor 5, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. U ndang-u ndang Nomor 33 T ahun 2004 tentang Perim bangan K euangan A ntara Pem erintah P u sat dan Pem erintahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2004 Nomor 126, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. U ndang-u ndang Nomor 12 T ahun 2011 tentang P em bentukan P eraturan Perundang-U ndangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 tentang P em erintahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 244, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaim ana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- U ndang Nomor 9 T ahun 2015 ten tan g P erubahan Kedua a ta s U ndang-u ndang Nomor 23 T ahun 2014 tentang P em erintahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 58, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. P eratu ran Pem erintah Nomor 79 T ahun 2005 tentang Pedom an Pem binaan dan Pengaw asan Penyelenggaraan P em erintahan D aerah; 9. P eratu ran Pem erintah Nomor 23 T ahun 2005 tentang Pengelolaan K euangan B adan Layanan Um um (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2005 Nomor 48, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4502, sebagaim ana telah diubah dengan P eraturan Pem erintah Nomor 74 T ahun 2012 ten tan g p eru b ahan atas P eratu ran Pem erintah Nomor 23 T ahun 2005 tentang Pengelolaan K euangan B adan Layanan U m um (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2012 Nomor 171,T am bahan Lem baran Negara republik Indonesia Nom or 5340); 10. P eratu ran Pem erintah Nomor 71 T ahun 2010 tentang S ta n d ar A kuntansi Pem erintahan; 11. P eratu ran Pem erintah Nomor 27 T ahun 2014 tentang Pengelolaan B arang Milik N egara/d aerah; 12. P eratu ran Pem erintah Nomor 50 T ahun 2007 tentang T ata C ara P elaksanaan K erjasam a D aerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2007 Nomor 112, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4761); 13. P eratu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 17 T ahun 2007 ten tan g Pedom an Teknis Pengelolaan B arang Milik Daerah; 14. P eratu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 3 T ahun 2008 T entang Pedom an P elaksanaan K erjasam a Pem erintah D aerah D engan Pihak Luar Negeri; 15. P eratu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 19 T ahun 2009 T entang Pedom an Peningkatan K apasitas Pelaksana Kerja Sam a D aerah; 16. P eratu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 22 T ahun 2009 T entang P etunjuk Teknis T ata C ara K erjasam a D aerah; 17. P eratu ran D aerah Provinsi Ja w a Tengah Nomor 5 T ahun 2013 ten tan g Penyelenggaraan Kerja Sam a D aerah (Lem baran D aerah Provinsi Ja w a Tengah T ahun 2013 Nomor 5);

18. P eratu ran G ubernur Nomor 79 T ahun 2013 Tentang P etunjuk Pelaksanaan P eratu ran D aerah Provinsi Ja w a Tengah Nomor 5 T ahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Kerja Sam a D aerah (Lem baran D aerah Provinsi Jaw a Tengah T ahun 2013 Nomor 79); 19. P eratu ran D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 14 T ahun 2009 tentang R encana Pem bangunan Jan g k a Panjang D aerah (RPJPD) K abupaten K aranganyar T ahun 2005-2025 (Lembaran D aerah K abupaten K aranganyar T ahun 2009 Nomor 14); 20. P eratu ran D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 11 T ahun 2014 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K euangan D aerah (Lem baran D aerah K abupaten K aranganyar T ahun 2014 Nomor 11 T am bahan L em baran D aerah K abupaten K aranganyar T ahun 2014 Nomor 11); 21. P eratu ran D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 7 T ahun 2014 tentang Kerja Sam a D aerah (Lembaran D aerah K abupaten K aranganyar T ahun 2014 Nomor 7, T am bahan L em baran D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 23); 22. P eratu ran B upati K aranganyar Nomor 6 T ahun 2016 ten tan g P elaksanaan P eratu ran D aerah K abupaten K aranganyar Nomor 7 T ahun 2014 ten tan g Kerja Sam a D aerah (Berita D aerah K abupaten K aranganyar T ahun 2016 Nomor 6); MEMUTUSKAN : M enetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KERJA SAMA DAERAH PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dim aksud dengan : 1- Pem erintah D aerah adalah P em erintahan K abupaten K aranganyar. 2. B upati adalah Bupati K aranganyar. 3. Dewan Perw akilan Rakyat D aerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perw akilan Rakyat D aerah K abupaten K aranganyar. 4. D irektur adalah D irektur R um ah Sakit Um um D aerah K abupaten K aranganyar. 5. R um ah Sakit Umum D aerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah institusi pelayanan k eseh atan yang m enyelenggarakan pelayanan k eseh atan perorangan secara p a rip u rn a yang m enyediakan pelayanan raw at inap, raw at jalan dan gawat d a ru ra t milik Pem erintah D aerah. 6. B adan Layanan Umum D aerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah instansi di lingkungan Pem erintah yang dibentuk u n tu k m em berikan pelayanan kepada m asy arakat berupa penyediaan barang d a n /a ta u ja s a yang dijual tan p a m engutam akan m encari k euntu n g an dan

dalam m elakukan kegiatannya d id asark an pada prinsip efisiensi d a n produktivitas. 7. Pem im pin B adan Layanan U m um D aerah adalah pejabat yang diangkat B upati u n tu k m engelola B adan Layanan U m um D aerah. 8. K erjasam a D aerah adalah k esepakatan a n ta ra Pem erintah D aerah dengan Pem erintah Propinsi, Pem erintah K ota/k abupaten lain, Pihak Luar Negeri, dan Pihak Ketiga yang d ib u at secara tertulis serta m enim bulkan hak dan kew ajiban yang dituangkan dalam Perjanjian K erjasam a. 9. Pihak Ketiga adalah Lembaga N egara/k em enterian/l em baga Pem erintah Non K em enterian a ta u seb u tan lain, P eru sah aan sw asta yang berbadan h u k u m Indonesia, B adan U saha Milik Negara, B adan U saha Milik D aerah, Koperasi, Yayasan, dan lem baga di dalam negeri lainnya yang berb ad an hukum. 10. M itra K erjasam a adalah Pihak yang bekerjasam a dengan RSUD. 11. B adan Layanan U m um D aerah R um ah Sakit Umum D aerah K abupaten K aranganyar yang selanjutnya disingkat BLUD RSUD adalah Perangkat D aerah di lingkungan Pem erintah D aerah K abupaten K aranganyar yang m enerapkan Pengelolaan K euangan B adan Layanan U m um (PK-BLU). 12. Pola Pengelolaan K euangan B adan Layanan Um um D aerah yang selanjutnya disingkat PPK-BLU adalah Pola Pengelolaan K euangan yang m em berikan fleksibilitas b eru p a keleluasaan u n tu k m enerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat u n tu k m eningkatkan pelayanan kepada m asy arakat dalam rangka m em ajukan kesejahteraan u m u m dan m encerdaskan kehidupan bangsa. 13. Aset adalah sum ber daya ekonom i yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pem erintah sebagai akibat dari peristiw a m asa lalu d an dari m ana m anfaat ekonom i dan a ta u sosial di m asa depan diharapkan d ap at diperoleh baik oleh pem erintah m au p u n m asy arak at serta d a p a t d iu k u r dalam sa tu a n u an g term asu k sum ber daya non keuangan yang diperlukan u n tu k penyediaan ja s a bagi m asy arak at um um dan sum ber-sum ber daya yang dipelihara k arena alasan sejarah dan budaya. 14. S ekretariat D aerah yang selanjutnya disingkat SETDA adalah Sekretariat D aerah K abupaten K aranganyar. 15. Tim adalah tim yang dibentuk oleh B upati u n tu k m em bantu dalam m enyiapkan Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD. BAB II PENYELENGGARAAN DAN PROSEDUR KERJA SAMA DAERAH BLUD RSUD Pasal 2 (1) Penyelengaran Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD, m eliputi : a. Kerja Sam a dengan Lembaga N egara/k em enterian/l em baga Pem erintah Non K em enterian; b. Kerja Sam a dengan Luar Negeri; dan c. Kerja Sam a dengan Pihak Ketiga.

(2) D alam rangka penyelenggaraan Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD sebagaim ana dim aksud p ada ayat (1) dilaksanakan m elalui Tim. Pasal 3 P rosedur Kerja Sam a BLUD RSUD m eliputi : a. persiapan; b. penaw aran; c. penyiapan n ask ah Perjanjian Kerja sam a; d. p e n an d atanganan Perjanjian Kerja Sam a; dan e. pelaksanaan. Pasal 4 (1) Persiapan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 h u ru f a, m eliputi kegiatan yaitu : a. Inventarisasi objek yang ak an dikerjasam akan dengan berpedom an pada RPJPD d a n /a ta u RPJMD sesuai dengan prioritas yang ditetapkan; b. Penyiapan rencana Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD; c. Kaiian m engenai m anfaat dan biaya Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD; (2) D alam hal objek Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD belum terd a p at dalam RPJPD d a n /a ta u RPJMD sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f a, m aka objek yang akan dikerjasam akan dicantum kan dalam RKPD sesuai dengan prioritas. Pasal 5 (1) P enaw aran sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 h u ru f b, terdiri a ta s : a. P enentuan prioritas objek yang dikerja sam akan; b. Pem ilihan m itra dan objek yang dikerja sam akan; c. Penaw aran objek yang ak an dikerja sam akan melalui su ra t penaw aran kepada D irektur/p im pinan BLUD RSUD; d. Penaw aran dilengkapi inform asi dan data, paling kurang m em uat : 1. Objek yang akan dikerja sam akan; 2. M anfaat kerja sam a terh adap daerah; 3. b en tu k kerja sam a; 4. ta h u n anggaran dim ulainya kerja sam a; dan 5. jan g k a w aktu kerja sam a. (2) Ja w a b an penaw aran rencana kerja sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) h u ru f c dibahas oleh Tim. Pasal 6 (1) Kerja sam a d ap at dilakukan a tas p rak a rsa Pihak K etiga/m itra Kerja Sam a, dengan terlebih dahulu m engajukan penaw aran kepada D irektur/p im pinan BLUD RSUD. (2) P enaw aran ren cana kerja sam a a ta s p rak a rsa Pihak K etiga/m itra Kerja Sam a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) disam paikan u n tu k selanjutnya d ib ah as oleh Tim. (3) D irektur/p im pinan BLUD RSUD m em berikan jaw aban atas p ra k a rsa kerja sam a terseb u t b erd asark an hasil p em b ah asan Tim sebagaim ana dim aksud p ada ayat (2).

Pasal 7 (1) Setelah m enerim a jaw aban p ersetu ju an a ta u m enyetujui penaw aran kerja sam a, Tim m em bahas ren cana kerja sam a BLUD RSUD dan m enyiapkan n a sk a h Perjanjian Kerja Sam a sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 h u ru f c. (2) N askah Perjanjian Kerja Sam a sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), paling k u rang m em uat : a. subjek kerja sam a; b. objek kerja sam a; c. m aksud dan tu ju a n kerja sam a; d. ru an g lingkup kerja sam a; e. h ak d an kew ajiban kerja sam a f. pem biayaan; g. jan g k a w aktu kerja sam a; h. keadaan m em aksa [force majeure); i. penyelesaian perselisihan ; dan j. pengakhiran kerja sam a. (3) Selain pokok-pokok kerja sam a sebagaim ana dim aksud p ada ayat (2), d ap at d itam bahkan ren cana kerja yang dijadikan lam piran dan d itan d atan g an i m asing-m asing Pihak. Pasal 8 (1) P en andatan g anan n ask ah Perjanjian Kerja Sam a BLUD RSUD sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 h u ru f d dilakukan oleh D irektur/p im pinan BLUD RSUD. (2) P en andatan g anan n ask ah Perjanjian Kerja Sam a BLUD RSUD sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dapat dilakukan secara serem onial a ta u cara lain yang disepakati. (3) N askah Perjanjian Kerja Sam a BLUD RSUD sebagaim ana dim aksud ayat (1) d ib u at dalam rangkap sesuai ju m lah pihak yang m elakukan kerja sam a. Pasal 9 (1) P elaksanaan Kerja Sam a BLUD RSUD sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 h u ru f e, h a ru s m em perhatikan ren cana kerja yang disepakati. (2) Biaya p elak san aan Kerja Sam a BLUD RSUD d iatu r lebih lan ju t dalam n a sk ah perjanjian kerjasam a. (3) Dalam p elaksanaan Perjanjian Kerja Sam a BLUD RSUD d ap at dilakukan p eru b ahan m ateri Perjanjian Kerja sam a BLUD RSUD, dituangkan dalam Perjanjian Kerja sam a tam b ah an (addendum). (4) D alam hal pelaksanaan Perjanjian Kerja Sam a BLUD RSUD terjadi keadaan m em aksa [force majeure) yang m engakibatkan h ak BLUD RSUD yang h a ru s diterim a m enjadi berkurang a ta u hilang, m aka D irektur/p im pinan BLUD RSUD m em beritahukan kepada B upati, disertai dengan penjelasan m engenai : a. k ead aan m em aksa (force majeure) yang terjadi; dan b. h ak dari BLUD RSUD yang diterim a d a n /a ta u yang tidak bisa diterim a setiap ta h u n a ta u pada sa at berakhirnya kerja sam a.

BAB III NASKAH KERJA SAMA BLUD RSUD Pasal 10 B entuk n a sk ah Kerja Sam a D aerah BLUD Perjanjian Kerja Sam a BLUD RSUD Pasal 11 RSUD adalah P enggunaan Kop N askah D inas Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD d iten tu k an oleh p ara pihak sesuai k e ten tu an p eratu ran p e ru n d a n g -u n d a n g an. Pasal 12 (1) Penom oran N askah Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD dilakukan oleh Bagian P em erintahan SETDA dan disim pan di S ekretariat Tim. (2) Penyim panan N askah Perjanjian Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD dilakukan oleh RSUD dan salinan N askah perjanjian Kerja Sam a disam paikan kepada S ekretariat Tim. BAB IV MEKANISME PENYERAHAN HASIL KERJA SAMA BLUD RSUD Pasal 13 (1) Hasil Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD d ap at beru p a uang, barang, su ra t berharga, d a n /a ta u b en tu k lain yang disepakati Para Pihak sesuai dengan k e ten tu an p eratu ran p eru n d an g -u n d an g an. (2) Hasil Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD yang berupa uang d ilak san ak an sesuai dengan k etentu an p eratu ran p eru n d an g -u n d an g an. (3) Hasil K erjasam a D aerah BLUD RSUD yang beru p a barang d ilak san ak an sesuai dengan k eten tu an p eratu ran perundang-undangan. (4) Hasil Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD yang beru p a su ra t berharga dan bentu k lain yang disepakati Para Pihak d ilak san ak an sesuai dengan k e te n tu an p eratu ran p eru n d an g -u n d an g an. BAB V BERAKHIRNYA KERJA SAMA DAERAH BLUD RSUD Pasal 14 Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD berakhir apabila: a. terd a p at kesepakatan p ara pihak m elalui prosedur yang ditetapkan dalam perjanjian; b. tu ju a n perjanjian terseb u t telah tercapai;. c. terd ap at p eru b ahan m endasar yang m engakibatkan perjanjian kerja sam a tidak d ap at dilaksanakan; d. Salah sa tu pihak tidak m elaksanakan a ta u m elanggar k e ten tu an perjanjian; e. d ib u at perjanjian b aru yang m enggantikan perjanjian lama;

f. m uncul norm a b aru dalam p e ra tu ran perundang-undangan; g. objek perjanjian hilang; h. terd ap at hal-hal yang m erugikan kepentingan nasional; atau i. berakhirnya m asa perjanjian. Pasal 15 (1) Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD d ap at berakhir sebelum w aktunya berd asark an perm intaan salah sa tu pihak dengan ketentuan: a. m enyam paikan secara tertulis inisiatif pengakhiran kerja sam a kepada pihak lain; dan b. pihak yang m em punyai inisiatif pengakhiran kerja sam a m enanggung resiko baik fm ansial m au p u n resiko lainnya yang ditim bulkan sebagai akibat pengakhiran kerja sam a. (2) Pengakhiran kerja sam a ini tidak ak an m em pengaruhi penyelesaian objek kerja sam a yang d ib u at dalam perjanjian a ta u dalam pelaksanaan perjanjian kerja sam a, sam pai terselesaikannya objek kerja sam a tersebut. Pasal 16 Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD tidak berakhir karena pergantian Pim pinan. BAB VI PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 17 (1) Penyelesaian peselisihan dalam p elaksanaan Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD, dilakukan sesuai k esepakatan yang ditu an g k an dalam perjanjian kerja sam a. (2) Penyelesaian perselisihan Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD, d ilak san ak an dengan cara: a. m usyaw arah; a ta u b. sesuai dengan p eratu ran p eru n d ang-u n d angan yang berlaku. Pasal 18 (1) Penyelesaian perselisihan Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD dengan M itra Kerja Sam a d ilaksanakan sesuai kesepakatan yang d iatu r dalam perjanjian kerja sam a. (2) Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) tidak tercapai, m aka penyelesaian d ilaksanak an sesuai dengan P eratu ran Perundangu n d a n g an yang berlaku. BAB VII PELAPORAN Pasal 19 Pelaporan Kerja sam a D aerah BLUD RSUD, disam paikan kepada B upati, yang terdiri dari: a. Realisasi pelaksanaan kegiatan sesuai rencana;

b. E valuasi kerja sam a ; dan c. R encana tindak lanjut. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 20 (1) B upati m elakukan pem binaan dan pengaw asan a tas Kerja Sam a D aerah BLUD RSUD. (2) D alam m elaksanakan pem binaan d an pengaw asan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), B upati d ibantu oleh Tim. (3) Tim sebagaim ana dim aksud ayat (2) terdiri a ta s : a. K etua : Sekretaris D aerah. b. Wakil K etua I : A sisten Pem bangunan. c. Wakil K etua II : D irektur RSU D /Pem im pin BLUD d. Sekretaris : Kepala Bagian T ata U saha RSUD e. A nggota : 1. P ejab at K euangan BLUD. 2. Pejabat Teknis BLUD. 3. Dewan Pengawas BLUD. (4) Dalam rangka kelancaran p elaksanaan tugas Tim sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) d ibantu oleh S ekretariat Tim paling banyak 5 orang. (5) Tim dan Sekretariat Tim sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan dengan K eputusan B upati. D iundangkan di K aranganyar pada tanggal 1 S-Ca'} SEKRETARIS DAERAI KABUPATEN KARANGAf^YAi BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 P eratu ran B upati berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang d ap at m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan P eraturan B upati ini dengan penem patannya dalam Berita D aerah K abupaten K aranganyar. D itetapkan di K aranganyar pada tanggal 3-h^et BUPATI KARANGANYAR, (Xa/V JULIYATMONO BERITADAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2017 NOMOR ^

2024 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan