BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat dan semakin ketat. Hal ini mendorong semakin besarnya tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan tersebut untuk dapat mampu menyediakan produk atau jasa yang menawarkan harga jual yang kompetitif, dengan kualitas dan keunggulan yang terjamin. Setiap perusahaan bersaing mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang menawarkan harga jual yang kompetitif dan meningkatkan kualitas hasil produknya. Usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM sangat membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki komponen laba bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Komponen pembentukan laba adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan ruang, yang 1
2 telah terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu, biaya tersebut sebagai biaya harga pokok produksi (Mulyadi, 2012). Untuk menghasilkan laba, suatu perusahaan dapat melakukan cara dengan menaikan harga jual dengan menekan biaya produksi secara efisien dan mengendalikan komponen biayabiayanya sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Biaya produksi yang tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi dan dapat menurunkan daya saing yang dapat menurunkan laba perusahaan. Sebaiknya biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar, sehingga dapat menghasilkan harga pokok produk yang tepat. Maka perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif, yang dapat mengoptimalkan laba sekaligus memenuhi tuntutan konsumen. Perhitungan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk mengingat manfaat informasi harga pokok produksi dalam menentukan harga jual produk yang telah disajikan dalam laporan posisi keuangan. Perusahaan manufaktur harus melakukan perhitungan harga pokok produksi secara tepat dan akurat. Didalam perhitungan harga pokok produksi informasi yang dibutuhkan adalah informasi mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Ketiga jenis biaya tersebut harus ditentukan secara cermat, baik dalam pencatatan maupun penggolongannya. Penentuan harga jual adalah memiliki tingkat kepastian yang relatif tinggi adalah harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing. Full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
3 produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel maupun tetap. Sedangkan variabel costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel saja. Hasil penelitian terdahulu dari Lasena (2013) tentang dalam perhitungan harga pokok produksi metode variabel costing lebih rendah daripada metode full costing, karena pada metode full costing menggunakan biaya overhead variabel maupun tetap sedangkan metode variabel costing menggunakan biaya overhead variabel saja. Penelitian dari Samsul (2013) tentang dalam perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan untuk penentuan harga jual menunjukkan metode full costing memiliki angka nominal jauh lebih tinggi daripada metode variabel costing, karena pada metode full costing memasukkan semua akun biaya baik variabel maupun tetap. Penelitian dari Slat (2013) tentang dalam penetapan harga jual biaya harga jual harus ditetapkan agar menutupi biaya penuh yang telh dikeluarkan perusahaan dan menghasilkan laba yang diharapkan dan harus mempertimbangkan biaya dan laba. Penelitian dari Poputra, dkk (2014) tentang dalam perhitungan harga pokok produksi dilakukan dengan naluri pimpinan perusahaan dan perhitungan perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan akuntansi biaya. Dalam penetapan harga jual perhitungan akuntansi biaya lebih rendah dibandingkan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga pimpinan harus menentukan harga jual yang layak agar dapat meminimalisir kerugian.
4 Penelitian dari Batubara (2013) tentang dalam perhitungan harga pokok produksi sebagai penetapan harga jual menggunakan metode full costing lebih baik dalam menganalisis biaya produksi yang disebabkan metode ini tidak memasukkan biaya administrasi dan umum ke dalam overhead dan biaya tersebut merupakan komponen pada laporan laba rugi perusahaan. Berdasarkan banyaknya penelitian yang dilakukan pada objek yang berbeda-beda dengan hasil penelitian yang digunakan adalah metode full costing dan metode variabel costing, maka peneliti ingin melakukan penelitian penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing yang merupakan replika penelitian terdahulu dari Batubara (2013) yang mempunyai persamaan penelitian yang menggunakan metode full costing dan perbedaan penelitian pada obyek yang akan diteliti yaitu peneliti pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono, sedangkan Batubara (2013) pada UD. Istana Alumunium Manado. UKM Bandeng Presto Bu Darmono ini adalah perusahaan yang memproduksi bandeng presto dengan jumlah yang tidak sedikit. Usaha ini bergerak dibidang manufaktur yaitu memproduksi dan memasarkan bandeng presto. Metode yang digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi ini belum menerapkan metode full costing. UKM ini masih menggunakan cara perhitungan mengumpulkan total seluruh biaya yang digunakan untuk menentukan harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik dan tidak dihitung secara rinci. Dalam menentukan harga jual UKM ini menggunakan cara perhitungan yang sesuai dengan harga pokok produksi yang sekiranya cukup untuk membayar gaji karyawan,
5 mengembalikan modal dan menutup biaya pengeluaran selama proses produksi dan memperoleh laba. Tentu hal ini belum sesuai dengan perhitungan metode full costing yang menghitung seluruh biaya secara rinci. Hal ini dapat mempengaruhi dalam perhitungan harga pokok produksi untuk menentukan harga jual, sehingga diperlukan metode yang tepat untuk menghitung harga pokok produksi dalam menentukan harga jual. Atas dasar pemikiran yang diuraikan diatas, maka penulis mengambil judul PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL UKM BANDENG PRESTO BU DARMONO. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono? 2. Bagaiamana perhitungan harga pokok produksi pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono dengan menggunakan metode full costing? 3. Bagaimana perbedaan hasil penghitungan harga pokok produksi pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono dengan metode full costing? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :
6 1. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono. 2. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono dengan menggunakan metode full costing. 3. Untuk menganalisis perbedaan hasil penghitungan harga pokok produksi pada UKM Bandeng Presto Bu Darmono dengan metode full costing. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan dalam perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing dan harga jual selanjutnya. 2. Dapat meningkatkan dan mengembangkan wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang perhitungan harga pokok produksi. 3. Dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan sebagai pembanding untuk penelitian sejenis yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini dibagi menjadi 5 bab yang tersusun sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan
7 Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sitematika penulisan laporan penelitian. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi. Teori yang digunakan mulai dari hasil penelitian terdahulu, kerangka konseptual, pengertian akuntansi biaya dan klasifikasi biaya, harga pokok produksi, unsur-unsur harga pokok produksi dan metode penentuan harga pokok produksi. BAB III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data yang digunakan dan defini operasional. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, proses produksi, peralatan produksi, perhitungan harga pokok produksi dan harga jual. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan dan saran yang diberikan penulis diharapkan dapat berguna bagi Bandeng Presto Bu Darmono.