BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan karenanya menggunakan efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena itulah perusahaan membutuhkan alat perencanaan dan pengendali keuntungan yang disebut anggaran perusahaan. Menurut Munandar (2004:01) anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Sebelum menyusun anggaran organisasi harus mengembangkan rencana strategis (strategic plan) yaitu mengidentifikasi strategi aktivitas dan operasi masa depan, yang biasanya berjangka lima tahun. Keseluruhan strategi diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan inilah yang menjadi dasar penyusunan anggaran. Jadi anggaran inilah yang merupakan komitmen dari masingmasing pihak dalam perusahaan untuk bekerja sama mewujudkan rencana jangka pendek guna mencapai tujuan jangka panjang. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik sektor publik maupun swasta. Menurut Hansen dan Mowen (2006:354) setiap entitas pencari laba maupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Perencanaan merupakan suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan 1
masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya sedangkan pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Keduanya merupakan hal yang saling berhubungan dan keduanya membutuhkan informasi yang relevan. Dengan anggaran, manajemen dapat mengarahkan jalannya kondisi perusahaan dan tanpa anggaran dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali. Menurut Hansen dan Mowen (2006:356) Kelebihan yang didapat dari anggaran adalah memaksa manajer untuk melakukan perencanaan, menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuat keputusan, menyediakan standar evaluasi kinerja, memperbaiki komunikasi dan koordinasi. Anggaran juga memberikan standar yang dapat mengendalikan penggunaan berbagai sumber daya organisasi dan memotivasi karyawan. Anggaran secara formal mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap pegawai. Sehingga, semua pegawai dapat menyadari peranannya dalam pencapaian tujuan tersebut. Dengan partisipasi anggaran, karyawan akan dilibatkan keberadaannya dan tidak sekedar terlibat dalam tugas yang mereka kerjakan. Dalam penyusunan anggaran, partisipasi merupakan ciri penyusunan anggaran yang menekankan kepada partisipasi manajer, setiap pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan dan penentuan sasaran anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Hidayah & Fauziah,(2010:64),.Partisipasi secara luas pada dasarnya 2
merupakan proses organisasional, dimana para individu terlibat dan mempunyai pengaruh dalam pembuatan keputusan yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap para individu tersebut.partisipasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyelaraskan tujuan pusat pertanggungjawaban dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh. Menurut Brownell dalam Sumarno (2005:590) partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Dengan adanya partisipasi dalam proses penyusunan anggaran, bawahan akan terlibat secara operasional yang pada gilirannya memunculkan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi dalam pelaksanaan anggaran. Hal ini tentunya akan meningkatkan moral dan menimbulkan inisiatif yang besar di seluruh level manajer. Dengan ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, para karyawan akan memiliki keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapain tujuan anggaran tersebut yang menciptakan komitmen tujuan anggaran. Tindakan partisipasi menaikkan kepercayaan bawahan, pengendalian dan keterlibatan diri dengan organisasi, sehingga bawahan dapat menerima dan mempunyai komitmen terhadap tujuan anggaran yang telah disusun. Komitmen adalah suatu sikap kebulatan tekad yang dimiliki oleh seseorang di dalam mencapai sebuah tujuan, tanpa dapat dipengaruhi oleh keadaan apapun juga, hingga tujuan tersebut tercapai (www.wikipedia.com), sehingga komitmen tujuan anggaran didefenisikan sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan anggaran tersebut Locke dalam Chong & Chong (2002:68). Dengan demikian diharapkan terlihat hasil atau tingkat keberhasilan 3
manajer atau akan terlihat bagaimana kinerja manajerial. Kinerja merupakan salah satu yang dapat meningkatkan keefektifan perusahaan. Menurut Mathis & Jackson (2002:78), Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja merupakan konstribusi yang diberikan anggota organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi, (Adrianto, 2008:21) sedangkan pengertian manajemen adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Dari pengertian di atas, defenisi kinerja manajerial menurut Utari (2013:5) kinerja manajerial merupakan hasil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan. Kinerja manajerial suatu unit bisnis dapat diketahui melalui proses evaluasi kinerja atau penilaian kinerja, yaitu penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personilnya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Indarto & Ayu (2011) dengan judul Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information (JRI) membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dan positif yang menunjukkan bahwa kecukupan anggaran, komitmen organisasi, komitmen tujuan anggaran, job relevant information dapat berfungsi sebagai mediator dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. 4
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Indarto & Ayu (2011) terletak di kerangka pikir konseptual. Penelitian Indarto & Ayu (2011:33) menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial perusahaan melalui kecukupan anggaran, komitmen organisasi, komitmen tujuan anggaran, dan job relevant information (JRI). Sedangkan penelitian ini hanya menguji pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan uraian diatas maka saya tertarik membuat penelitian dengan judul PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PT PLN(PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 5
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran mempengaruhi kinerja manajerial? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian a. Menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. b. Menganalisis pengaruh komitmen tujuan anggaran terhadapa kinerja manajerial c. Menganalisis pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial. 1.3.2. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai tambahan pengetahuan dan dapat mengetahui serta mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran dalam hubungannya dengan kinerja manajerial di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. 6
2. Bagi pembaca Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca dan menyediakan informasi terkait dengan partisipasi anggaran dan komitmen tujuan anggaran dalam hubungannya dengan kinerja manajerial di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. 3. Bagi akademisi Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi, khususnya untuk memahami partisipasi anggaran dalam proses penyusunan anggaran. 4. Bagi pihak yang terkait atau PT PLN (Persero) Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi praktis untuk menerapkan sistem anggaran yang efektif sebagai alat bantu manajemen dalam memotivasi dan mengevaluasi kinerja manajerial. 7